Mamuju - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) drg. Asran Masdy, memaparkan capaian kinerja Dinkes dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi IV DPRD Sulbar, Jumat, 13 Desember 2024. Raker yang berlangsung di Ruang Rapat Komisi IV DPRD Sulbar ini diadakan sebagai bagian dari agenda monitoring dan evaluasi program serta kegiatan APBD Tahun Anggaran 2024. Dalam paparannya, drg. Asran Masdy menjelaskan sejumlah capaian strategis yang telah diraih oleh Dinkes, termasuk upaya peningkatan akses layanan kesehatan bagi masyarakat, capaian kematian Ibu dan bayi, kondisi stunting, keberhasilan program imunisasi, dan pengendalian penyakit menular. Asran Masdy juga menyoroti tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan sumber daya manusia kesehatan di wilayah pelosok. “Komitmen kami adalah memberikan layanan kesehatan terbaik untuk masyarakat Sulbar. Dukungan dari DPRD sangat kami harapkan untuk menyukseskan program-program ini,” ujar Asran. Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Sulbar, Abdul Rahim menekankan pentingnya evaluasi sebagai langkah untuk memastikan pelaksanaan program berjalan efektif dan efisien. “Melalui evaluasi ini, kami ingin memastikan bahwa setiap program yang dibiayai APBD memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ungkap Rahim. Raker ini dihadiri berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk dinas lain yang menjadi mitra kerja Komisi IV DPRD Sulbar. Evaluasi ini diharapkan mampu mendorong pelaksanaan program lebih optimal di masa mendatang. Raker berlangsung dengan diskusi aktif dan berakhir dengan penguatan kolaborasi antara OPD dan DPRD demi meningkatkan kualitas pelayanan publik di Sulbar. Penulis : Dinkes Sulbar Editor : humassulbar
MAMUJU -Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat kembali melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Gereja. Kepala Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar Waris Bestari mengatakan, gerakan pangan murah di Gereja ini merupakan tindak lanjut dari arahan PJ Gubernur Bahtiar Baharuddin untuk melakukan pelayanan, khusus bagi masyarakat yang akan merayakan hari Natal. "Ini gereja ketiga yang kita kunjungi, dan masyarakat cukup antusias," ucap Waris saat ditemui di lokasi GPM, Gereja Katolik Paroki Santa Maria Jln. Mau Massepe, Mamuju, Minggu (15/12/2024) Tujuan GPM ini sebagai tindak lanjut arahan Kementerian Dalam Negeri dalam melakukan upaya pengendalian inflasi di daerah. "Sehingga melalui GPM kita ingin memberikan kemudahan akses serta harga yang terjangkau oleh masyarakat," kata Waris. Selain itu Distapang juga senantiasa berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Bulog, serta Forkopimda untuk memastikan pasokan aman hingga beberapa bulan kedepan.(rls)
MAMUJU --Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengapresiasi terselenggaranya Kemilai Batu Ngalo Manakarra. Serta ucapan terima kasih atas partisipasi para kolektor Batu Ngalo dan Benda Pusaka. Untuk itu, pada acara makan malam di Rujab Gubernur Sulbar PJ Bahtiar memberikan penghargaan kepada para Komunitas / Kolektor Batu Ngalo Dan Benda Pusaka Minggu, 15/12/2024 PJ Bahtiar Baharuddin, mengapresiasi atas kekompakan para Pemerhati benda pusaka dan kolektor batu. Mengenai Kolektor Batu Ngalo, Menurut Bahtiar, Batu seperti batu Ngalo memang terlihat hanya biasa saja, namun bisa menjadi identitas Sulbar. "Batu seperti ini di Cina jadi hiasan, pas bunga, sangat mahal disana. Disini dijual ratusan ribu setelah diolah dan menjadi sebuah karya, nilainya menjadi jutaan," kata Bahtiar. Bahtiar melanjutkan, kunjungan ke Sulbar masih sangat kurang sehingga diperlukan sesuatu untuk menarik orang berkunjung ke Sulbar. "Kita harus cari sesuatu Yang menjadi karakter Sulbar," ungkapnya. Untuk itu juga Bahtiar sepakat membuat etalase atau galeri untuk Batu Ngalo dan Benda Pusaka, ditempat di Kantor Gubernur, Matos dan Maleo, serta Bandara agar menjadi referensi bagi setiap pengunjung yang datang ke Sulbar. Perwakilan Kolektor Batu Ngalo Misbahuddin berterima kasih atas dukungan dan pendampingan dari PJ Gubernur Sulbar. Diharapkan pergantian dari pemerintah tidak terputus sehingga batu Ngalo di Sulbar semakin berkembang. "Mudah-mudahan pemerintah terus mendampingi kami. Teman-teman pengrajin batu masih sangat kekurangan, baik dari segi teknis, peralatan," ungkapnya. Senada Komunitas pecinta pusaka, Budianto berterima kasih atas perhatian PJ Bahtiar. Budianto mengharapkan acara acara kebudayaan seperti pameran benda pusaka dapat dilaksanakan secara rutin dan melibatkan lebih banyak lagi pemerhati budaya di Sulbar. "Terima kasih dan kami harap bantuan untuk terus bisa mengembangkan potensi budaya di Sulbar," tandasnya.(rls)
MAMUJU -- Komunitas Kolektor Batu Ngalo dan Benda Pusaka berterima kasih atas perhatian dari PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, telah mengemas sebuah kegiatan Kemilau Batu Ngalo dan Benda Pusaka. Perwakilan Kolektor Batu Ngalo Misbahuddin mengharapkan perhatian dari pemerintah tidak terputus sehingga batu Ngalo di Sulbar semakin berkembang dan mendorong potensi- potensi yang ada di daerah. "Mudah-mudahan pemerintah terus mendampingi kami. Teman-teman pengrajin batu masih sangat kekurangan, baik dari segi teknis, peralatan," ungkapnya. Misbah juga meminta, terbukanya sebuah galeri sebagai tempat pameran. Serta diperlukan perhatian dari pemerintah memberi ruang agar pemerhati Baru Ngalo diutus untuk studi ke Sukabumi. "Karena untuk pengembangan soal batu yang bagus itu di Sukabumi," ucap Misbah. Sementara Komunitas pecinta pusaka, Budianto berterima kasih atas perhatian PJ Bahtiar. Budianto mengharapkan acara acara kebudayaan seperti pameran benda pusaka dapat dilaksanakan secara rutin dan melibatkan lebih banyak lagi pemerhati budaya di Sulbar. "Terima kasih dan kami harap bantuan untuk terus bisa mengembangkan potensi budaya di Sulbar," tandasnya. PJ Gubernur Bahtiar mengapresiasi dan siap mendukung pengembangan baru ngalo dan benda pusaka Sulbar. Menurutnya benda pusaka maupun batu ngalo menjadi identitas Sulbar yang perlu terus dipromosikan. "Saya mendukung untuk buat galeri, buat di tiga titik, Maleo, Matos, Bandara dan Kantor Gubernur. Kita harus sama sama mempromosikan ini," ungkapnya. (Rls)
MAMUJU -- Komunitas Kolektor Batu Ngalo dan Benda Pusaka berterima kasih atas perhatian dari PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, telah mengemas sebuah kegiatan Kelilai Batu Ngalo dan Benda Pusaka. Perwakilan Kolektor Batu Ngalo Misbahuddin mengharapkan perhantian dari pemerintah tidak terputus sehingga batu Ngalo di Sulbar semakin berkembang dan mendorong potensi potensi yang ada di daerah. "Mudah-mudahan pemerintah terus mendampingi kami. Teman-teman pengrajin batu masih sangat kekurangan, baik dari segi teknis, peralatan," ungkapnya. Misbah juga meminta, terbukanya sebuah galeri sebagai tempat pameran. Serta diperlukan perhatian dari pemerintah memberi ruang agar pemerhati Baru Ngalo diutus untuk studi ke Sukabumi. "Karena untuk pengembangan soal batu yang bagus itu di Sukabumi," ucap Misbah. Sementara Komunitas pecinta pusaka, Budianto berterima kasih atas perhatian PJ Bahtiar. Budianto mengharapkan acara acara kebudayaan seperti pameran benda pusaka dapat dilaksanakan secara rutin dan melibatkan lebih banyak lagi pemerhati budaya di Sulbar. "Terima kasih dan kami harap bantuan untuk terus bisa mengembangkan potensi budaya di Sulbar," tandasnya. PJ Gubernur Bahtiar mengapresiasi dan siap mendukung pengembangan baru ngalo dan benda pusaka Sulbar. Menurutnya benda pusaka maupun batu ngalo menjadi identitas Sulbar yang perlu terus dipromosikan. "Saya mendukung untuk buat galeri, buat di tiga titik, Maleo Matos, Bandara dan Kantor Gubernur. Kita harus sama sama mempromosikan ini," ungkapnya. (Rls)
MAMUJU - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin menghadiri musyawarah provinsi ke-IV Dewan Pengurus Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di Hotel Maleo, Jumat 13 Desember 2024. Ketua Apindo Sulbar, Andri Prayoga Singkarru mengatakan para pengusaha yang tergabung dalam Apindo akan turut andil membantu pemerintah dalam membangun daerah. "Kita akan menjadi salah satu garda terdepan dalam membela perusahaan. Selama ini paradigma bahwa jangan disandingkan pemerintah sangat bahaya, padahal kita harus berani untuk kepentingan bersama," kata Andri. Ia menambahkan, bahwa ini juga menjadi perhatian Presiden RI Prabowo Subianto akan memberikan intensif bagi perusahaan-perusahaan. "Ini bisa meringankan perusahaan dalam menjalankan usaha dan ini untuk kepentingan serta kemajuan negara," tambahnya. Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengungkapkan negara maupun daerah maju jika banyak pengusahanya. "Saya amati banyak anak-anak kita mengejar jadi TNI-Polri, hingga ASN. Ini keliru yang harus diperbaiki, harus banyak juga jadi pengusaha," ucap Bahtiar. Selama berada di Sulbar banyak pelajaran dan sumber daya alam yang harus terus dikembangkan. "Kita Punya APBD terkecil hanya Rp 1,8 triliun saja, ini kalau tidak dibantu adanya sektor lain seperti industri maupun usaha lainnya maka akan sulit berkembang, makanya teman-teman di Apindo bisa terus mengembangkan usahanya," tandasnya.(rls)
MAMUJU - Kemilau Batu Ngalo Manakarra resmi dibuka Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin mulai tanggal 13 sampai 15 Desember 2024 mendatang. Seluruh eleman masyarakat bisa datang melihat dan bertransaksi jika berminat membeli cincin maupun hasil pameran lainnya. Pengrajin Batu Ngalo Manakarra , Misbah mengatakan , batu ngalo banyak ditemukan di Tapalang seperti di Takandeang sampai Saletto Mamuju. "Makanya disebut batu ngalo karena hanya di situ yang ada. Harganya juga bervariasi ada dijual per biji dan ada dijual per kilo," kata Misbah, Jumat 13 Desember 2024. Ia menambahkan bahwa kalau kualitas bagus biasa dijual Rp 300 ribu per biji, bahkan ada sampai Rp 2 juta. "Kalau kualitas biasa kami biasa jual Rp 20 ribu sampai Rp 200 ribu. Ini biasanya pajangan dan asesoris, bahkan ada juga dibuat patung," tambahnya. Ketua Masyarakat Pencinta Batu Akik, Herdin Ismail mengatakan ada 13 komunitas pusaka yang hadir, dimana ada 10 berasal dari Sulbar dan tiga berasal dari luar Sulbar. "Tiga dari luar Sulbar ini salah satunya dari kampung Pj Gubernur yakni komunitas dari Bone Sulsel. Selebihnya dari teman-teman komunitas dari pencinta batu akik dan batu ngalo manakarra. Alhamdulillah kegiatan ini bisa terlaksana berkat kerjasama dari berbagai OPD seperti Diknas, Disnaker, Kominfopers Sulbar, Biro Umum, dan Dinsos," ungkapnya. Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menyampaikan bahwa tahun 2025 mendatang akan dibuat lebih meriah lagi dengan bantuan APBD Sulbar. "Kenapa kegiatan seperti ini harus diulang-ulang, karena kita Sulbar ini memang punya potensi tapi belum kapitalisasi potensi itu," ucap Bahtiar. Sementara itu, batu ngalo bisa berubah, karena prosesnya itu jutaan tahun sehingga bisa terbentuk. "Makanya dalam mempromosikan dari daerah kadang-kadang dari sederhana saja. Batu ini bukan hanya sekedar nilai ekonomi, tapi jadi identitas sebuah daerah. Jadi kita ingin membangun identitas daerah Sulbar supaya dikenal orang, kalau ingat Sulbar ingat batu ngalo, begitupun ingat batu ngalo ingat Sulbar," tandasnya.(rls)
MAMUJU -- Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengapresiasi DPRD Sulbar yang memberi perhatian khususnya untuk pembentukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di Lingkup Sulbar. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sebelumnya telah melekat di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP). Namun setelah mempertimbangkan, PJ Bahtiar menilai Dinas Hortikultura berdiri sendiri begitupun Dinas Peternakan. Khusus Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan ini dilirik oleh DPRD Sulbar untuk menjadi perda Inisiatif. Olehnya Bahtiar mengapresiasi DPRD Sulbar dan menurutnya itu menjadi prestasi produk legislasi DPRD Sulbar. "Keberadaan dinas peternakan dan kesehatan hewan akan mendorong percepatan sulbar swasembada ternak /daging, penciptaan lapangan kerja baru disektor ternak, peluang industri dan eksport ternak sulbar dan meningkatan penghasilan masyarakat Sulbar serta memperbaiki kualitas gizi masyarakat Sulbar dengan banyak makan daging dan telur yang sehat," kata Bahtiar. PJ. Bahtiar melanjutkan, berharap fokusnya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan akan memperbaiki manajemen peternakan dari hulu ke hilir, serta mendukung upaya swasembada pangan nasional yang bersumber dari hewan. "Dinas ternak dan keswan juga akan jadi peluang Sulbar akan rekrut dokter hewan dan ahli hewan dan ahli pakan ternak, kesehatan gizi dan perlindungan kesehatan hewan. Kedepan diperlukan pengembangan teknologi peternakan modern untuk memaksimalkan produksi ternak serta mengembangkan bibit unggul. Begitu pula untuk edukasi dan pendidikan masyarakat, akan hewan semakin maju. (Rls)
Jakarta—Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) meraih Penghargaan sebagai Pembina Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) Tahun 2024 dari Kementerian HAM RI, Selasa, (10/12/2024). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri HAM RI Natalius Pigai pada puncak Peringatan Hari HAM Sedunia ke-76 Tahun 2024 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Penghargaan diterima Plt. Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah (Setda) Sulbar Afrisal, mewakili Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin. Peringatan Hari HAM Sedunia ke-76 Tahun 2024 mengusung tema "Harmoni Dalam Keberagaman Menuju Indonesia Emas 2045". Digelar dengan meriah, acara ini dihadiri 19 Gubenur penerima penghargaan sebagai Pembina Kabupaten Peduli HAM di wilayah masing-masing. Selain Plt. Kepala Biro Hukum Setda Sulbar yang hadir mewakili Pemprov Sulbar, hadir pula lima bupati di Sulbar, yaitu Bupati Majene, Bupati Mamuju, Bupati Polewali Mandar, Bupati Mamuju Tengah dan Bupati Pasangkayu. Plt. Kepala Biro Hukum Setda Sulbar, Afrisal menyampaikan terima kasih kepada Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam pembinaan HAM kabupaten, sehingga tahun ini Sulbar mendapatkan penghargaan. “Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang telah membantu, tentu ini akan menjadi semangat bagi kami dalam melaksanakan tugas untuk membantu pimpinan dalam pemajuan HAM di Sulbar," ujarnya. Penulis : Biro Hukum Setda Sulbar Editor : humassulbar
MAMUJU --Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin didampingi Plt Sekda Pemprov Sulbar Amujib dan Plt.Kalaksa BPBD Sulbar Yasir Fattah, melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesu Barat, Jumat 13 Desember 2024. Turut hadir kementerian PUPR, perwakilan BNPB, Basarnas, Plt Sekda Pemprov Sulbar serta jajaran OPD Pemprov Sulbar. Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin bersyukur dengan adanya Pusdalops di Sulbar. Diharapkan bantuan dari pemerintah pusat ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan kebencanaan di provinsi Sulbar. "Pentingnya Pusdalops ini kedepan untuk meningkatkan kinerja BPBD utamanya dalam hal pengelolaan data kebencanaan. Bekerja harus berdasarkan data," kata Pj. Bahtiar Menurut Bahtiar setiap pegawai yang ditugaskan di BPBD harus memiliki kompetensi khusus. "BPBD beda dengan dinas lain. Pejabat BPBD harus aktif energik, semangat, dan mampu memberikan kepercayaan diri pada seseorang, tidak panikan, harus punya kompetensi spesifik, dan memiliki jiwa sosial. Artinya tidak boleh sembarang orang," tandasnya. Bahtiar melanjutkan, meminta BPBD terus bekerja dan membangun komunikasi dengan pemerintah pusat untuk melengkapi sarana dan prasarana kesiapsiagaan kebencanaan. Kontraktor pelaksana, PT Bangun Nusa KSO Bodimas David Robi Marpaun menuturkan Proyek Bangunan sarana dan prasarana Pusdalops BPBD Sulbar ini sebesar Rp2,5 miliar "Ditarget selesai Mei 2025," ungkapnya. (Rls)