humassulbar

humassulbar

MAMUJU - Pemberian beasiswa bagi anak-anak Passandeq (pengemudi perahu Sandeq) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar), mendapat respon positif dari panitia Sandeq Heritage Festival 2024. Wakil Ketua Panitia Sandeq Heritage Festival 2024, Ridwan Alimuddin mengungkapkan, pemberian beasiswa bagi anak-anak Passandeq merupakan gebrakan yang luar biasa. "Itu gebrakan luar biasa karena selama ini perahu Sandeq itu adalah duta budaya kita, sudah menjadi warisan nasional," kata Ridwan Alimuddin, Kamis, 19 September 2024. Sehingga, kata dia, apresiasi yang tinggi terhadap para Passandeq harus diberikan. Menurutnya, Passandeq berperan penting dalam menjaga kelestarian perahu Sandeq itu sendiri. "Nah, hendaknya para pewaris itu, dalam hal ini para pelaut yang menjadi Passandeq, mendapat apresiasi yang cukup terasa, khususnya bagi anak-anaknya. Karena ketika dia mendapat beasiswa, dia mendapat manfaat, ternyata gara-gara orang tua saya Passandeq jadi saya mendapat beasiswa dan itu kami sangat mengapresiasi langkah yang ditempuh oleh Pemprov Sulbar dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar," ungkapnya. Sebelumnya, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, Mithhar menjelaskan, peserta festival itu bakal mendapatkan penghargaan dari panitia berupa uang saku dan beasiswa bagi anak-anaknya hingga SMA. Bantuan itu sebagai bentuk kepedulian dan perhatian kepada Passandeq dan langkah mengatasi anak putus sekolah di Sulbar. "Anak passandeq kita berikan bantuan pendidikan," kata Mithhar yang juga merupakan Ketua Panitia Sandeq Heritage Festival 2024 yang diselenggarakan dalam memperingati hari jadi Sulbar ke 20 tahun. Diketahui pada penyelenggaraan Sandeq Heritage Festival 2024 telah mempertunjukkan 63 Perahu Sandeq, masing-masing perahu dikendalikan delapan orang dan masing-masing perahu sandeq dikawal perahu pattonda dari etape ke etape. Passandeq berangkat dari Pantai Tanjung Silopo, Senin 16 September 2024 dan finish pertama di Pamboang, etape berikutnya Panboang hingga Palipi, Palipi hingga Deking dan Deking hingga Mamuju. Rencananya,.Passandeq akan tiba di Mamuju pada 20 September nanti. Etape terakhir yang akan dilalui adalah mengelilingi pulau Karampuang. (Rls)

MAMUJU - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Bahtiar Baharuddin bakal mendorong pembangunan pelabuhan kontainer di provinsi ke 33 ini. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar untuk tumbuh bersama Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal itu disampaikan langsung Bahtiar Baharuddin, saat menghadiri seminar Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2024 dengan tema, transportasi Sulbar maju menuju Nusantara baru, Sulbar tumbuh bersama IKN dan Sulbar menyanggah IKN melalui ekonomi hijau dan biru, Kamis, 19 September 2024. Bahtiar Baharuddin mengungkapkan, masalah perhubungan menjadi bagian dari tantangan yang harus segera diselesaikan Pemprov Sulbar dalam menghadapi permintaan dari IKN, khususnya transportasi laut dan udara. "Jadi, kalau mau membangun koneksi daerah ini adalah membangun dari udara dan laut. Misalnya, kita sudah produksi hasil bumi yang banyak, keluar dari daerah harus pakai transportasi. Nah, disamping itu harus ada pelabuhan. Pelabuhannya gimana, pelabuhannya harus representatif untuk kapal-kapal. Dan sampai saat ini, kita belum ada pelabuhan kontainer," kata Bahtiar Baharuddin. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri itu juga mengungkapkan, kapal kontainer ada dua macam, yakni kontainer untuk hasil bumi yang kering dan hasil bumi yang basah. Menurutnya, infrastruktur bukan hanya kapal, tapi pelabuhan yang representatif. "Jadi, saya mendorong betul ada bantuan dan perhatian dari pemerintah pusat, supaya bangun pelabuhan kontainer di Sulbar. Selama pelabuhan kontainer nggak diselesaikan, maka diskusi kita tentang ekosistem laut masih bermasalah. Arus barang dari dan kembali ke Sulbar itu bermasalah. Kita harus bawah jauh lagi ke Makassar, jauh sekali," ungkapnya. Sementara untuk transportasi udara, Bahtiar Baharuddin menjelaskan, Pemprov Sulbar harus membuka akses ke seluruh daerah dengan mendahulukan yang paling prioritas. Misalnya, kata dia, ke Surabaya, Jawa Timur (Jatim). "Nah, kalau udara, kita harus membuka akses semua daerah, tetapi mana yang prioritas. Makassar sudah, balik papan sudah, sekarang yang prioritas adalah Surabaya Jawa Timur. Karena hampir seluruh ekonomi Indonesia timur, semua ujungnya Jawa Timur.…

MAMUJU - Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan Dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Sulawesi Barat dan launching penggunaan KKPD Provinsi dan Kabupaten se-Sulbar di Ballroom Hotel Maleo Mamuju, Kamis 19 September 2024. Acara ini turut dihadiri Bupati Mamuju, Bupati Pasangkayu, Pj Bupati Mamasa, perwakilan Pemkab, Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi, Kepala BI Sulbar dan lembaga vertikal lainnya. Kepala BPKPD Sulbar Masriadi Nadi Atjo mengatakan kegiatan ini dimaksudkan menyamakan persepsi dan memperkuat koordinasi antara seluruh anggota TP2DD serta mengevaluasi kinerja TP2DD. "Ada juga menyusun strategi dan rencana tindakan untuk percepatan digitalisasi daerah dan perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerinah Daerah di Sulbar," kata Masriadi. Ia menambahkan kegiatan ini juga mendorong inovasi dan optimalisasi Pajak daerah dan retribusi Daerah (PDRD) serta belanja daerah. "Semoga terbangun sinergitas pemungutan Opsen Pajak antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten. Termasuk kerjasama pemungutan pajak dan pemanfaatan data," harapnya. Sedangkan, Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin mengungkapkan kegiatan ini sangat inovatif dengan meluncurkan Ospen pajak. "Jadi ini sebuah inovasi yang bagus, dimana memperkuat transaksi non tunai. Ini sangat penting karena akan meningkat akuntabilitas dan mengurangi praktek ilegal dalam hal transaksi keuangan," ungkap Bahtiar. Pemerintah pusat sendiri sudah lama dilakukan ini, semua kementerian memakai kartu elektronik dalam bertransaksi. "Saya sebagai Pj Gubernur respect dan hormat inovasi yang dilakukan BPKPD, mau tidak mau kita sudah harus masuk dunia digital. Berkat dukungan BI Sulbar dan Bank Sulselbar bisa terlaksana inovasinya, mari kita semua sama-sama mengembangkan ini," tandasnya. Pada akhir acara penandatanganan pakta integritas antara Pemprov dan seluruh Pemkab dilakukan. Termasuk, diberikan penghargaan kepada masing-masing kabupaten yang ikut serta mensupport program tersebut.(rls)

Mamuju – Rapat Koordinasi Satuan Tugas (Rakor Satgas) Kesehatan dalam rangka Pelaksanaan Pelayanan dan Pemeriksaan Kesehatan bagi Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berlangsung secara virtual, Rabu 18 September 2024. Rakor dipimpin dan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, drg. Asran Masdy. Pelaksanaan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan merupakan bagian dari tugas Satgas Kesehatan dalam mempersiapkan Kesiapsiagaan Bidang Kesehatan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Rapat virtual tersebut dihadiri oleh seluruh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dan Direktur Rumah Sakit Se-Sulbar. Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, drg. Asran Masdy menekankan pentingnya kerja sama antara Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten, dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dalam mendukung kesehatan para petugas Pemilu dan Pilkada Serentak 2024. "Dibutuhkan kerja sama yang solid untuk memberikan dukungan layanan kesehatan pada penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, baik kepada petugas penyelenggara Pemilu maupun Pilkada," ujarnya. Hal ini juga sejalan dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor: HK.02.01/MENKES/133/2024 tentang Dukungan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan pada Pemilu dan Pilkada 2024, yang menekankan kesiapsiagaan seluruh sektor kesehatan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan petugas selama proses pemilihan berlangsung. Penulis : Dinkes Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulbar menjalin kerja sama dalam upaya penanganan permasalahan hukum di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara. Itu ditandai dengan dilakukannya Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) oleh Ketua DPRD Sulbar St. Suraidah Suhardi bersama Kajati Sulbar Andi Darmawangsa, pada Rabu 18 September 2024, bertempat di Gedung DPRD Sulbar. Kesepakatan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan adanya penanganan yang terkoordinasi dalam penyelesaian masalah hukum, terutama yang berkaitan dengan Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, demi menjaga stabilitas dan kepastian hukum di wilayah Sulbar. Kajati Sulbar, Andi Darmawangsa dalam sambutannya mengatakan dengan adanya MoU antara Kejati dan DPRD Sulbar akan membuka ruang adanya sinergitas dan kolaborasi kerja sama dalam penyelesaian permasalahan Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara. “Saya selaku Kajati Sulbar melalui Jaksa Pengacara Negara berkomitmen untuk siap memberikan bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum lain, baik di dalam maupun di luar pengadilan terhadap permasalahan hukum yang dihadapi oleh DPRD Sulbar," ucap Andi Darmawangsa. Ditemui usai penandatanganan, Ketua DPRD Sulbar St. Suraidah Suhardi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kejati Sulbar. "Kita mengapresiasi dan berterimakasih kepada Kejati Sulbar karena hari ini (Rabu 18 September red.) kita sudah melakukan kerja sama melalui MoU. Ini sebagai bukti bahwa kita bisa bersinergi dengan semua pihak. Kami berharap juga kedepannya bersama Anggota DPRD yang baru kita akan lakukan hal yang sama," ucapnya. Suraidah menambahkan, dirinya juga sudah menyampaikan kepada Kajati Sulbar untuk menjadi narasumber pada pembekalan Anggota DPRD nantinya. “Ini agar kita mengetahui aspek-aspek hukum mana yang boleh dan tidak boleh kita lakukan dan tentu ini sebagai upaya integritas kita sebagai Anggota DPRD Sulbar," tutupnya. Pada Penandatanganan MoU tersebut turut hadir Wakil Ketua DPRD Sulbar, Abdul Rahim bersama Abdul Halim, beberapa Anggota DPRD Sulbar, Sekretaris DPRD Sulbar…

19 Sep 2024

Mamuju --Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan launching Roadmap penanganan stunting terpadu (PASTIPADU), Kamis 19 September 2024. Kegiatan dengan tema 'Posyandu aktif dan berkualitas untuk stop stunting baru di provinsi Sulawesi Barat' dihadiri sejumlah pimpinan instansi, lembaga vertikal se -Sulbar. Kepala Badan Perencanaan dan Riset Pembangunan Daerah (Bapperinda) Provinsi Sulawesi Barat Junda Maulana menyampaikan, stunting menjadi masalah serius di sejumlah daerah, di Sulbar. Pada tahun 2022 angka prevalensi stunting naik menjadi 35,0%, dan berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 angka prevalensi stunting turun menjadi 30.3 %. Permasalahan lain, Perkawinan 11,25 persen, angka kematian ibu hamil dan menyusui masih banyak anemia dan kekurangan energi kronis, reproduksi remaja, pasangan usia subur belum sepenuhnya berpartisipasi dalam program KB, termasuk akses sanitasi. Sehingga kata Junda diperlukan langkah strategis untuk mempercepat penanganan stunting sehingga dapat mencapai target nasional, 14 persen. Maka dibuatlah Roadmap PASTIPADU diharapkan dapat menjadi panduan menurunkan stunting di Sulbar secara signifikan. "Atas permasalahan ini diperlukan langkah strategis sehingga Roadmap ini menjadi peta jalan, mengintegrasikan berbagai program dan upaya yang ada untuk memutus mata rantai stunting," kata Junda melalui sambutan. Disampaikan pula, terima kasih atas dukungan penuh dari Tim Penggerak PKK Provinsi Sulbar sehingga PASTIPADU dapat hadir di tengah-tengah masyarakat. Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menilai Roadmap PASTIPADU merupakan project perubahan terbaik yang dilakukan Bapperinda Sulbar. "Saya dirjen Kemendagri saya pernah membuat inovasi, tapi ini super keren karena ilmiah metodologi, implementatif dan analisis dan memiliki nilai kemanfaatan baik internal dan eksternal. Proyek perubahan itu harus seperti itu, metodologis, realistis untuk bisa dilaksanakan, tahapan sejelas dan dampaknya juga jelas," kata Bahtiar Baharuddin. Menurut Bahtiar, tidak mudah mengurusi stunting di Sulbar. Dia mengaku saat mulai bertugas di Sulbar langsung melakukan pemetaan beberapa tantangan dalam penanganan stunting di Sulbar. Mulai dari tantangan alam yang banyak pegunungan dan pulau-pulau kecil yang sulit diakses, persebaran penduduk…

Mamuju -- Salah satu kegemaran petani Sulawesi Barat saat ini adalah berkebun durian. Setidaknya sudah terdapat 100 an lebih warga Sulbar memilih bercocok tanam dengan menanam durian khususnya durian montong seperti di Kecamata Bulo Kabupaten Polman serta kabupaten lainnya. Agar daerah yang memiliki tanah yang subur ini menjadi salah satu kawasan penghasil durian terbesar di Indonesia, Pj Bahtiar mengumpulkan para pemangku durian yang ada di Sulbar. Silaturrahmi bersama stackholder durian tersebut berlangsung di halaman rujab gubernur Sulbar, Rabu malam 18 September 2024. Mereka yang hadir adalah komunitas petani durian, petani milenial, penjual bibit hortikultura serta pedagang durian, Ketua Kelompok Tani Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Petani Peternak Muda Keren (PPMK) Kabupaten Mamuju, Muhammad Padil dan komunitas petani durian. Pertemuan ini menindaklanjuti hasil pertemuan dan diskusi Pj Bahtiar dengan petani saat berkunjung ke Salubaran pekan lalu. Hadir sejumlah petani termasuk Ketua Kelompok Tani Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Petani Peternak Muda Keren (PPMK) Kabupaten Mamuju, Muhammad Padil dan komunitas petani durian. Pertemuan kali ini salah satunya membahas mata rantai bisnis durian asal Sulbar, menanam durian jenis musangking, pembibitan serta menyiapkan Sulbar penghasil durian terbesar di Indonesia. Pj Bahtiar mengatakan komoditi durian merupakan salah satu komoditi unggulan di Sulbar, dan menurutnya Sulbar perlu membuat branding sendiri. Selain itu kata dia komoditi durian memiliki potensi pasar yang besar, dan Sulbar sangat cocok untuk mengembangkan Durian. "Ini Bisnis durian besar sekali peluangnya, tapi urus dulu hulunya, yaitu pembibitan. Durian bisa mengangkat ekonomi Sulbar dan bisa menjadi Karakter Sulbar karena memang kita daerah pegunungan bagus sekali," kata Bahtiar. Kelebihan lain dari komoditi durian, lahan dapat juga ditanami tanaman sela yang bersahabat tanaman durian, misalnya kakao dan kopi. "Saya akan serius mengurus durian, dan saya harap masyarakat terus dibina untuk mengenal pola pengembangan durian di Sulbar," ucap Bahtiar. Sumargani, Ketua Asosiasi Petani Durian Sulbar…

Mamuju--RSUD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar Rapat Evaluasi SPBE Tahun 2024, Selasa, 17 September 2024. Rapat ini dipimpin langsung Direktur RSUD Sulbar dr. Marintani Erna Dochri. Rapat di Aula Lt 3 RSUD Sulbar ini merupakan tindak lanjut Surat Sekretaris Daerah Sulawesi Barat Nomor B- 000.4 12/523/IX/2024/SETDA Tanggal 11 September 2024, Perihal Penyampaian Tahapan Evaluasi SPBE OPD Tahun 2024. Bahwa sistem pelaporan akan dibuka pada tanggal 1 sampai 20 Oktober 2024. Dalam arahannya, Direktur RSUD Sulbar dr. Marintani Erna Dochri menyampaikan bahwa SPBE merupakan indikator yang sudah ditetapkan oleh Provinsi Sulbar dan merupakan penilaian kinerja bagi rumah sakit, yang tentunya di dalam SPBE ini sudah termuat semua indikator. Marintani mengharapkan kerja sama yang baik kepada jajarannya dan meminta agar menggunakan waktu dengan baik dalam pengisian SPBE tersebut, sehingga RSUD bisa meraih hasil seperti tahun sebelumnya, dengan indikator yang bisa memuaskan sehingga bisa mencapai target yang ditentukan atau target nasional. Sementara, Plt. Kabid Perencanaan Erieka Novianti, menyampaikan bahwa dalam pembahasan indikator perlu ada penanggung jawab dari setiap dominan yang akan dievaluasi. Selanjutnya, pembahasan indikator penilaian evaluasi penerapan SPBE. Terdapat 25 indikator, terdiri dari Domain Tata Kelola 4 indikator, Domain Manajemen 18 indikator dan Domain Layanan ada 3 indikator. Dalam pembahasan ini dipandu oleh Kasubid Program Evaluasi dan Litbang Nurfaidah. Penulis : RSUD Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju--Direktur RSUD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dr. Marintani Erna Dochri bersama Jajaran Manajemen RSUD Sulbar mengikuti Pembukaan Kejuaraan Mini Soccer dan Olahraga Tradisional Redi Papan di Lapangan Mini Soccer Kompleks Kantor Gubernur Sulbar, Selasa, 17 September 2024. Kegiatan yang digelar Pemprov Sulbar melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) ini sebagai upaya mengembangkan dan pemberdayaan olahraga di tengah masyarakat. Dan juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Sulbar ke 20 Tahun. Kegiatan di awali dengan senam bersama, kemudian dilanjutkan dengan Pembukaan Kejuaraan Mini Soccer dan Olahraga Tradisional Redi Papan oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Sulbar Amujib didampingi Kadispora Sulbar Safaruddin Sanusi DM. Direktur RSUD Sulbar, dr. Marintani Erna Dochri sangat mengapresiasi kegiatan Kejuaraan Mini Soccer dan Redi Papan tersebut. "Saya sangat mengapresiasi kejuaraan ini, yang mana pada kegiatan ini kita menjalin silaturahmi antar OPD dan memperkenalkan cabang olahraga Redi Papan ini di enam kabupaten," kata Marintani, saat ditemui usai acara pembukaan. Sebelumnya dalam acara pembukaan, Kadispora Sulbar, Safaruddin Sanusi DM, menyampaikan bahwa dalam rangka memperingati HUT Sulbar tahun ini begitu banyak agenda yang dilakukan oleh Pemprov Sulbar. “Salah satunya dua agenda besar ini yaitu Redi Papan dan Moni Soccer. Ini yang menjadi agenda tiap tahun yang dilaksanakan di beberapa kabupaten, bukan hanya dilaksanakan di kota provinsi,” kata Safaruddin. Ia menambahkan, dari enam kabupaten di Sulbar ada empat kabupaten yang sudah mendaftar bahkan ada yang dari vertikal dan Redi Papan ada sekitar 30 peserta. Mewakili Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Sulbar Amujib yang juga Ketua Panitia HUT ke 20 Sulbar, dalam sambutannya menekankan pentingnya menanamkan semangat sportivitas dalam diri khususnya bagi para atlit selama dalam mengikuti kejuaraan tersebut. “Konsekuensi dari semuanya ada kalah ada menang, dengan semangat sportivitas itu akan menjadi motovasi kita, sehingga kalah menang menjadi hal…

Halaman 1 dari 548