humassulbar

humassulbar

Mamuju-- Minggu Sehat yang berlangsung di Jln Arteri Mamuju ramai diikuti oleh ASN Pemprov Sulbar, Pemkot Mamuju bersama Pj Gubernur Sulbar Baharuddin. Ribuan warga pun ikut berbaur dengan Pj Bahtiar. Minggu Sehat ini juga diikuti Ketua DPRD Sulbar St Suraidah serta Forkopimda Sulbar . Star di depan Hotel Maleo Jln Arteri lalu finish di Kantor DPRD Sulbar, Minggu 2 Juni 2024. Baik PJ Bahtiar bersama Ketua DPRD Sulbar serta pejabat Pemprov Sulbar lainnya kompak mengenakan kaos seragam "Gerakan Menanam Pohon". Hal itu sebagai bentuk kebersamaan peduli lingkungan di Sulbar. Setelah jalan santai, dilanjutkan sarapan pagi bersama yang menu nya khas tradisional Mandar. Termasuk pisang rebus, jagung rebus, bubur beras ketan. Pj Bahtiar berterima kasih dan mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan DPRD Sulbar. Termasuk dengan sajian makanan-makanan sehat khas Sulbar. Ada penja, jepa dan lainnya. "Konversi pangannya Sulbar ini rupanya udah jalan gitu sebelum saya datang ini sudah banyak sekali jenis-jenis makanan yang bisa menjadi sumber pangan alternatif," kata PJ Bahtiar. Setelah sarapan pagi, dilanjutkan menanam pohon bersama. "Pohonnya adalah sukun nah pohon sukun ini juga punya buah dan kemampuan survivalnya di musim kering luar biasa karena ini pohon bisa tumbuh di gunung, di lembah bahkan di garis pantai pun bisa tumbuh dan bisa menjadi tumbuhan untuk menurunkan emisi karbon," ungkapnya. Lebih lanjut Bahtiar menjelaskan, Sukun selain menurunkan emisi karbon juga menjadi sumber gizi masyarakat serta memperkuat ketahanan pangan dan kedaulatan pangan Selain Sukun, Sulbar juga memiliki potensi Pisang yang dapat terus dikembangkan dan menjadi pemasok untuk IKN kedepan serta melakukan ekspor ke luar negeri. Dia pun berharap, kolaborasi dan kerjasama dengan DPRD provinsi Sulbar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Sulbar. (Rls)

Polman--Mewakili Kepala Biro Pemkesra Setda Sulbar, Analis Kebijakan Ahli Madya Faisal, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) bersama Komisi I DPRD Sulbar ke Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Jumat, 31 Mei 2024. Kunker bertujuan untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pelaksanaan program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) di wilayah tersebut. Kegiatan ini dihadiri berbagai pihak, termasuk Ketua DPRD Sulbar St. Suraidah Suhardi, serta seluruh anggota DPRD Sulbar Komisi I, Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD), Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulbar, Inspektorat Sulbar, Pemerintah Desa, dan Biro Pemkesra Setda Sulbar serta Bagian Kesra Setda Polman. Analis Kebijakan Ahli Madya Biro Pemkesra Setda Sulbar, Faisal mengatakan, tujuan utama dari kunjungan tersebut adalah untuk memastikan bahwa bantuan keuangan yang diberikan tepat sasaran dan digunakan sesuai dengan peruntukannya. Selain itu, juga bertujuan untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program BKK. “Dengan demikian, langkah-langkah perbaikan dapat segera diambil untuk meningkatkan efektivitas program,” kata Faisal. Faisal menyatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa program itu berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat di Polman. "Kami berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan evaluasi, serta bekerjasama dengan pihak terkait untuk menyelesaikan setiap kendala yang ada," ujarnya. Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Sulbar, St. Suraidah Suhardi, menyampaikan pentingnya komunikasi yang intens dan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran terkait program BKK. Menurutnya, komunikasi yang efektif antar instansi sangat diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang urgent secara bertahap. "Dibutuhkan komunikasi yang intens dan komitmen oleh seluruh jajaran terkait program BKK agar permasalahan-permasalahan yang sangat urgent bisa dituntaskan secara bertahap," ujar Suraidah. Suraidah menekankan, keberhasilan program itu sangat bergantung pada kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dan instansi terkait. Ia berharap, dengan adanya koordinasi yang lebih baik, program BKK dapat berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Selain itu, Dia juga…

Mamuju-- Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) Muhammad Yasir Fattah, didampingi Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sulbar Husain Mansyur, turut hadir dalam Rapat Koordinasi Pengendalian dan Pembangunan serta Penajaman 8 Agenda Prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar. Rapat berlangsung di Lantai II Kantor Gubernur Sulbar, Sabtu, 1 Juni 2024. Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah mengatakan, melalui implementasi dari 8 Agenda Prioritas tersebut, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam pembangunan Sulbar serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Yasir Fattah menegaskan, BPBD Sulbar berkomitmen untuk terus berperan serta berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mendukung dan melaksanakan program-program tersebut dengan optimal. “Kerja sama lintas sektor dan sinergi antarlembaga tentang mitigasi dan penanggulangan bencana, diharapkan dapat memberikan dampak positif yang besar bagi kemajuan Sulbar,” kata Yasir Fattah usai menghadiri rapat. Sebelumnya, dalam rapat tersebut Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, menyampaikan apresiasi atas progres kinerja Pemprov Sulbar hingga 31 Mei 2024. Ia menekankan pentingnya loyalitas terhadap organisasi serta memberikan pendampingan kepada seluruh perangkat di lingkup Pemprov Sulbar. Pj. Gubernur Bahtiar juga menyoroti 8 Agenda Prioritas sebagai landasan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sulbar. Delapan agenda prioritas yang menjadi fokus pembangunan antara lain: 1. Menyukseskan Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 dengan prinsip Luber Jurdil, Aman dan Damai. 2. Penanganan Gizi Buruk, Stunting, dan Kemiskinan Ekstrem. 3. Pengendalian Inflasi dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif. 4. Peningkatan Investasi, Hilirisasi dan Bangun Ekosistem Ekonomi Hijau dan Biru. 5. Kedaulatan dan Ketahanan Pangan. 6. Membangun Konektivitas dengan IKN dan Wilayah Sekitarnya. 7. Sinergi Program Pusat dengan Daerah (Provinsi dan Kabupaten), serta Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat. 8. Menjaga Stabilitas Sosial Politik, Keamanan, dan Ketertiban Umum. Bahtiar berharap, 8 agenda prioritas menjadi pegangan semua OPD dan bergerak dengan memperhatikan setiap regulasi. Termasuk batasan-batasan kewenangan antara pemkab, pemprov dan pemerintah pusat. "Harus bergerak sesuai dengan norma hukum.…

Mamuju–Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan rapat bersama Sekprov Sulbar Muhammad Idris, Sabtu, 1 Juni 2024. Rapat ini dihadiri langsung Kepala BKD Sulbar Bujaeramy Hassan dan seluruh Pejabat Administrator BKD Sulbar. Berlangsung di Ruang Rapat Sekprov Sulbar, rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian program kerja yang telah berjalan serta merencanakan strategi untuk program-program yang akan datang. Berbagai hal mengenai program kerja BKD yang telah dan akan dilaksanakan dibahas secara mendalam dalam pertemuan ini. Dalam rapat, Sekprov Sulbar, Muhammad Idris menekankan pentingnya sinergi antara BKD dengan instansi lain dalam pemerintah daerah untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kinerja yang lebih baik. Sementara, Kepala BKD Sulbar, Bujaeramy Hassan mengatakan, pertemuan itu sangat penting untuk mengevaluasi capaian program kerja yang telah berjalan dan merencanakan langkah-langkah ke depan. “Kami akan memastikan bahwa program kerja yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik dan mencapai target yang telah ditetapkan,” pungkasnya. Kepala BKD Sulbar menyambut baik arahan dan bimbingan Sekprov Sulbar dalam pertemuan itu. “Terima kasih kami sampaikan atas arahan dan bimbingan Pak Sekprov. Sinergi dengan instansi lain dalam pemerintahan daerah akan terus kami tingkatkan untuk menciptakan pemerintahan yang lebih efisien dan efektif,” kata Bujaeramy. Dia juga berterima kasih kepada seluruh Pejabat Administrator BKD Sulbar yang telah hadir dan berpartisipasi aktif dalam diskusi. Ia menegaskan, BKD Sulbar berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Penulis : BKD Sulbar Editor : humassulbar

Polman–UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Sulawesi Barat (Sulbar) menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi II DPRD Sulbar, Rabu 29Mei 2024. Kunjungan ini diterima langsung oleh Kepala UPTD BBTPH Nasaruddin bersama pejabat serta staf. UPTD BBTPH berlokasi di Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Dalam kunjungannya, Ketua Komisi II DPRD Sulbar, Sudirman memberikan apresiasi atas kinerja UPTD BBTPH Dinas TPHP Sulbar. Salah satu apresiasi yang diberikan adalah tercapainya realisasi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) oleh UPTD BBTPH pada Tahun Anggaran 2023. Sementara, Anggota Komisi II DPRD Sulbar Muliadi Bintaha memberikan masukan agar potensi-potensi PAD dari usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura dapat lebih dimaksimalkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Dihadapan Komisi II DPRD Sulbar, Kepala UPTD BBTPH Dinas TPHP Sulbar Nasaruddin menyampaikan, masih cukup banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh UPTD BBTPH seperti Sarana dan Prasarana Perbenihan serta Sumberdaya Manusia di Bidang Perbenihan. “Hal ini diperlukan perhatian khususnya dari DPRD Sulbar untuk dapat memperjuangkan dan mengawal penganggaran yang berpihak kepada UPTD BBTPH, yang merupakan salah satu unit pelaksana teknis dinas yang mendapatkan tugas sebagai pengampuh PAD,” kata Nasaruddin. Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Sulbar berjanji dan mengajak seluruh Anggota Komisi II DPRD yang hadir untuk bersama-sama memperjuangkan dan mengawal upaya penambahan anggaran pada Dinas TPHP Provinsi Sulbar yang dialokasikan untuk menunjang pengembangan Perbenihan di UPTD BBTPH. Dihubungi terpisah, Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif menyampaikan, pihaknya menyambut kunjungan kerja itu dengan senang hati dan siap untuk memberikan informasi yang dibutuhkan serta berdiskusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang ada di UPTD BBTPH. “Kami juga berharap kunjungan kerja ini dapat menjadi sarana untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah daerah dan DPRD dalam upaya kemajuan sektor pertanian, sehingga meningkatkan kesejahteraan petani di Sulbar,” tuturnya. Penulis : Dinas TPHP Sulbar Editor :…

Mamuju - Sekretaris Provinsi Muhammad Idris Menutup Secara Resmi Pekan Ekonomi Syariah (PEKSYAR), di Atrium Mall Maleo Town Square, Sabtu, 1 Juni 2024. "Alhamdulillah malam ini kita menutup pekan ekonomi syariah yang betul-betul berjalan selama sepekan," kata Idris. Seperti, dilihat dalam pelaksanaan Peksyar ini menjadi bagian yang selalu dicanangkan Pemprov Sulbar yakni membangun ekosistem ekonomi syariah. "Ekosistem ekonomi syariah ini tidak boleh bicara casingnya. Tapi juga bagaimana usaha dilakukan berbagai pihak dalam menumbuhkan ekosistem yang dibangun ini," tambahnya. Seperti contohnya aspek literasi ekonomi syariah, karena konvensasi dan syariah itu berbeda. "Peluang ekonomi syariah kita di Indonesia ini masih dikalahkan oleh Malaysia. Makanya ini kita galakkan terus," ungkapnya. Selain itu, kolaboratif paling penting dalam membangun ekosistem ekonomi syariah itu sendiri. "Jadi baik itu perbankan, UMKM, pemerintah, dan dunia usaha harus membangun kolaborasi demi mewujudkan meningkatnya ekonomi syariah di Sulbar," tandasnya.(rls)

Mamuju - Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin menggelar pertemuan dengan organisasi wartawan, organisasi perusahaan media, sejumlah pimpinan media dan konten kreator di Rujab Gubernur Sulbar, Sabtu, 1 Juni 2024. Dalam sambutannya, Bahtiar Baharuddin ungkapkan keinginannya untuk memajukan Sulbar menjelang Indonesia Emas 2045 mendatang. Termasuk bagaimana cara agar Sulbar mengambil peran dan menjadi bagian dalam Indonesia Emas 2045. Menurutnya, Sulbar harus ikut berpartisipasi dalam program pemerintah pusat itu, dengan mempersiapkan segala sesuatunya sejak dini. "Saya bercita-cita hari ini, Sulbar menuju Indonesia Emas 2045, 20 tahun ke depan. Kita memberikan input apa, langkah pada hari ini sehingga cita-cita kita melompat bergerak menjadi negara maju, super maju kalau perlu di 2045," kata Bahtiar Baharuddin. Bahtiar Baharuddin pun mengungkapkan, penduduk usia produktif di Sulbar yang kini sudah berada pada angka 65 persen, harus didorong dan dikelola dengan baik. "Jika kita gagal mengelola SDM Sulbar menjadi alat produksi yang menghasilkan, maka kita gagal membuat Sulbar bagian dari Indonesia Emas dan kita tidak dapat apa-apa," ungkapnya. Selain itu, kata Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini, Sumber Daya Alam (SDM) yang dimiliki Sulbar juga harus dikelola dengan baik. "Seperti sukun dan pisang, kalau kita produksi yang banyak, lalu kita impor ke luar daerah bahkan luar negeri, ini akan mendongkrak perekonomian masyarakat," tutur Bahtiar Baharuddin. Termasuk hasil perkebunan dari Sulbar seperti pisang yang disuplay ke Kalimantan lalu kemudian Kalimantan mengekspor ke Singapura, Jepang, Malaysia dan negara tetangga. "Padahal pisang tersebut berasal dari Sulbar. Maka dari itu kita ubah cara berpikir kita. Kenapa bukan Sulbar yang ekspor?" Jelas Bahtiar. Itulah sebabnya kata dia pelabuhan di Sulbar harus lebih ditingkatkan dan diperluas. Bahtiar bercerita banyak tentang agenda dan hal -hal menarik lainnya kepada wartawan. Katanya, dia ke Sulbar ingin bekerja tanpa ada tendensi lain. (Rls)

Sulbar --Pemandangan menarik ketika Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin berkunjung ke kampung nelayan Lingkungan Kasiwa - Mamuju Sabtu sore (1/6/2024). Saat itu seorang nelayan tiba tiba datang memeluk Pj Bahtiar dan berkeluh kesah. Kedatangan Bahtiar tak disangka oleh warga yang umumnya berprofesi sebagai nelayan. Bahkan mereka tidak menyangka orang nomor satu di Sulbar berkunjung dan bercengkrama dengan warga. Bahkan mentraktir bakso anak anak nelayan. Pemandangan ini menjadi daya tarik warga dan nelayan. "Terima kasih Pak Gubernur, ini pertamakali gubernur datang ke tempat kami. Belum pernah terjadi seperti ini" ungkap Ibu Ida seorang warga Lembang sambil live melalui akun Facebook nya. Sementara itu Pj Bahtiar mengatakan, berkunjung ke kampung nelayan sebagai bagian dari implementasi dalam rangka Hari Lahir Pancasila. "Bersama BAZNAS, kita sempatkan jalan jalan ke kampung nelayan untuk melihat langsung keadaan masyarakat nelayan di Kasiwa Tengah, Lembang, Mamuju," kata PJ Gubernur Bahtiar. Melihat kondisi pemukiman nelayan di Kasiwa, menurutnya di Kasiwa cukup baik dibandingkan kampung nelayan di daerah lain. "Ini jauh lebih baik, listriknya ada, air bersih cukup, tetapi memang masih ada keterbatasan yang lain, seperti masih ada pendangkalan pasca gempa, dan sarana dan prasarana lain," ucap Bahtiar. Terkait keterbatasan ini nantinya akan dikomunikasikan dengan Pemkab Mamuju perihal intervensi yang akan dilakukan. "Kehadiran saya disini paling tidak bisa bersilaturahmi dengan masyarakat, itu penting, dan bisa mendengar langsung apa yang ada di lapangan kondisi masyarakat,"kata Bahtiar Muhlis, Kepala Lingkungan Kasiwa Tengah , bersyukur dengan kehadiran pemerintah memberi perhatian kepada masyarakat nelayan di Kasiwa Tengah. "Kami sangat bersyukur ada perhatian dari pemerintah, Disini banyak masyarakat nelayan, disini masyarakat nelayan sangat memerlukan bantuan," pungkasnya. (Rls)

Mamuju–Kegiatan Peningkatan Kapasitas Penanggulangan Bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar), memasuki hari kelima, Jumat 31 Mei 2024. Agenda kegiatan kali ini, peserta mengikuti Pelatihan Water Rescue di Perairan Laut di Kawasan Jalan Arteri Kota Mamuju. Pelatihan ini melibatkan instruktur dari Badan SAR Nasional (BASARNAS) Swandy, Hasril dan Agung Hutomu untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada peserta dalam melakukan tindakan penyelamatan akibat bencana air. Pelatihan Water Rescue ini dipantau langsung tiga pejabat BPBD Sulbar, yaitu Kepala Bidang Darurat dan Logistik, Arnidah, dan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Suhardi, serta Kepala Bidang Rehabiltasi dan Rekonstruksi, Husain Mansyur. Kehadiran tiga pejabat BPBD Sulbar dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen BPBD Sulbar dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan respons penanggulangan bencana di daerah Sulbar. Pelatihan juga dihadiri oleh Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda, Herman dan Saparuddin, serta Penelaah Teknis Kebijakan, Ali Rahman dari BPBD Sulbar. Keberadaan mereka dalam pelatihan ini memberikan nilai tambah dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penanggulangan bencana. Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Sulbar, Arnidah memberikan tanggapannya terkait pelaksanaan Pelatihan Water Rescue bagi peserta Peningkatan Kapasitas Penanggulangan Bencana di wilayah Sulbar. Ia mengatakan, pelatihan tersebut merupakan bagian dari upaya BPBD Sulbar dalam mempersiapkan kapasitas Tim TRC dalam menghadapi potensi bencana di daerah Sulbar. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sulbar, Suhardi menyatakan Pelatihan Water Rescue sangat penting untuk meningkatkan keterampilan dan keberanian peserta dalam melakukan operasi penyelamatan di lokasi bencana air. “Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan peserta dapat lebih siap dan terlatih dalam menghadapi situasi darurat yang melibatkan air,” kata Suhardi. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sulbar, Husain Mansyur menyampaikan, Pelatihan Water Rescue merupakan kolaborasi antara BPBD, instansi terkait, dan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana. “Hal ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan koordinasi dalam menghadapi berbagai risiko bencana yang dapat terjadi di wilayah Sulbar,” ungkapnya. Di tempat…

Mamuju--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) menerima Press Release dari BMKG Kelas II Tampa Padang yang menyatakan bahwa berdasarkan monitoring perkembangan kondisi dinamika atmosfer terkini dan prakiraan berbasis dampak (IBF) dari BMKG Signature, menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulbar. Hal itu disampaikan Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, Jumat 31 Mei 2024. “Hasil analisis dinamika atmosfer, terpantau adanya belokan angin dan pola siklonal di wilayah perairan Sulbar dan didukung oleh kondisi kelembaban udara yang cukup tinggi berkisar antara 80-100 persen pada lapisan 850, 700 dan 500 milibar di wilayah Sulbar, sehingga dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan,” ungkap Yasir Fattah. Yasir Fattah juga menyampaikan, berdasarkan informasi dari BMKG, pada tanggal 01 Juni 2024 hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Majene (Kecamatan Malunda dan Ulumanda), Kabupaten Mamasa (Kecamatan Tabulahan, Aralle, dan Buntumalangka), Kabupaten Mamuju (Kecamatan Kalumpang, Sampaga, dan Tommo), Kabupaten Mamuju Tengah (Kecamatan Tobadak, Topoyo, dan Karossa), dan Kabupaten Pasangkayu (Kecamatan Bulu Taba, Duripoku, Pedongga, Pasangkayu, dan Bambalamotu). Pada tanggal 02 Juni 2024, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Majene (Kecamatan Malunda dan Ulumanda), Kabupaten Mamasa (Kecamatan Tabulahan, Aralle, dan Buntumalangka), Kabupaten Mamuju (Kecamatan Papalang, Sampaga, dan Tommo), Kabupaten Mamuju Tengah (Seluruh wilayah), Kabupaten Pasangkayu (Seluruh wilayah), dan Kabupaten Polewali Mandar (Kecamatan Polewali, Binuang, Anreapi, Matakali, dan Tapango). Waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang. Yasir Fatta menekankan, pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi peningkatan curah hujan tersebut. “Untuk itu, perlu mengambil langkah-langkah preventif dan antisipatif untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem,” pungkasnya. Dia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG dan selalu siap siaga menghadapi potensi bencana alam. “Dalam situasi seperti ini, kerja sama…