Kendari – Kafilah perwakilan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mulai berkompetisi pada ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Tingkat Nasional ke-28 yang berlangsung di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu, 12 Oktober 2025. Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretariat Daerah Provinsi Sulbar melalui Bagian Kesra turut mendampingi para peserta terbaik yang mewakili daerah dalam kompetisi keagamaan paling bergengsi di tingkat nasional tersebut. Pelaksanaan lomba hari pertama berlangsung di Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan menghadirkan peserta dari seluruh provinsi di Indonesia pada berbagai cabang lomba. Salah satu cabang yang dipertandingkan hari ini adalah Hifzil Qur’an 10 Juz Putra, yang diikuti oleh Akmal Syukri, kafilah asal Sulbar. Plt. Kepala Biro Pemkesra Setda Provinsi Sulbar, Murdanil, menyampaikan bahwa pelaksanaan seleksi di hari pertama berjalan lancar dan tertib. “Hari ini telah dilaksanakan seleksi cabang Hifzil 10 Juz Putra atas nama Akmal Syukri, peserta terbaik dari Provinsi Sulawesi Barat. Ananda sudah melalui tahap registrasi ulang dan tampil dengan penuh semangat untuk mengharumkan nama daerah di tingkat nasional,” ungkap Murdanil. Ia menambahkan, keikutsertaan kafilah Sulbar pada ajang STQH Nasional 2025 merupakan bentuk nyata dari komitmen Pemerintah Provinsi dalam dibawa kepemimpinan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakilnya Salim S Mengga dalam mendukung syiar Islam dan pengembangan potensi generasi muda Qur’ani. “Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Sulbar, kami berharap Akmal dan seluruh peserta bisa menampilkan kemampuan terbaiknya serta membawa prestasi yang membanggakan bagi daerah,” tutupnya. (Rls)
		
		
		  
		  		  
		  
		  
		  Kendari – Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Biro Pemkesra Setda Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Faisal, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua LPTQ Sulbar, menghadiri Rapat Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) se-Indonesia di Hotel Claro Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu, 12 Oktober 2025. Rapat nasional ini membahas sejumlah agenda strategis, di antaranya rencana penyatuan ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) serta Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) menjadi satu format baru bernama Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH). Selain itu, turut dibahas evaluasi pelaksanaan STQH Nasional 2025 yang tengah berlangsung di Kendari. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pengurus LPTQ dari berbagai provinsi di Indonesia, termasuk perwakilan LPTQ Sulbar lainnya, yakni Wakil Sekretaris LPTQ Sulbar, Rusli, Kepala Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Sulbar, H. Haerul, serta Ketua Tim Penerangan Agama Islam, H.M. Sahlan. Dalam kesempatan tersebut, Faisal menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah penyatuan dua ajang besar tersebut. Menurutnya, penyatuan MTQ dan STQH menjadi MTQH merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat memperkuat efektivitas pembinaan tilawatil Qur’an dan hadis di seluruh daerah. “Penyatuan MTQ dan STQH menjadi MTQH tentu perlu dikaji matang, tapi kami melihat ini sebagai upaya untuk memperkuat sinergi dan efektivitas pembinaan tilawatil Qur’an dan hadis di Indonesia,” ujar Faisal. Ia menambahkan, apapun hasil keputusan rapat nasional ini, Pemprov Sulbar di bawah kepemimpinan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakilnya Salim S. Mengga akan tetap memberikan dukungan penuh terhadap setiap kebijakan yang bertujuan memperkuat syiar Islam dan pembinaan generasi Qur’ani. Rapat ini juga menjadi wadah koordinasi nasional untuk memperkuat peran LPTQ sebagai lembaga pembina dan penggerak syiar Al-Qur’an di seluruh wilayah Tanah Air. (Rls)
		
		
		  
		  		  
		  
		  
		  MATENG, – Proyek strategis nasional pembangunan Bendungan Budong-budong di Mamuju Tengah diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi masalah banjir, kekeringan, dan ketersediaan air di Sulawesi Barat. Hal itu disampaikan Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) saat meninjau progres pembangunan bendungan di Desa Salule’bo, Kecamatan Topoyo, Sabtu (11/10/2025). Dalam kunjungan tersebut, SDK didampingi Kapolda Sulbar Irjen Pol Adi Deriyan Jayamarta, Bupati Mamuju Tengah Arsal Aras, serta sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sulbar. “Bendungan ini akan membantu mengendalikan banjir sekaligus menjamin pasokan air untuk pertanian dan kebutuhan masyarakat. Kita harap tahun 2027 sudah bisa berfungsi penuh,” ujar SDK. Bendungan Budong-budong dibangun dengan anggaran Rp1,029 triliun (termasuk PPN) dan memiliki kapasitas besar untuk menopang ketahanan air di wilayah tengah Sulbar. Selain sebagai sumber irigasi seluas 3.047 hektare, bendungan ini juga menyuplai air baku sebesar 0,41 meter kubik per detik, menghasilkan listrik mikrohidro 0,60 megawatt, serta menekan potensi banjir Q50 hingga 330,87 meter kubik per detik. SDK menilai, keberadaan bendungan ini menjadi bagian penting dari upaya pemerintah menghadapi perubahan iklim yang berdampak pada ketimpangan debit air di musim hujan dan kemarau. “Dengan adanya bendungan ini, kita tidak hanya bicara soal infrastruktur, tapi juga soal ketahanan iklim dan keberlanjutan lingkungan,” katanya. Ia menambahkan, keberhasilan proyek ini bergantung pada kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaksana proyek agar manfaatnya benar-benar dirasakan secara luas. “Sulbar membutuhkan infrastruktur air yang tangguh agar pertanian dan ekonomi masyarakat tetap stabil dalam kondisi cuaca apa pun,” tutup SDK. (rls)
		
		
		  
		  		  
		  
		  
		  MATENG – Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka (SDK) menegaskan pentingnya pengawasan ketat dan pelibatan pengusaha lokal dalam pembangunan Bendungan Budong-budong di Desa Salule’bo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah. Hal itu disampaikan SDK saat meninjau langsung proyek strategis nasional senilai Rp1,029 triliun tersebut, Sabtu (11/10/2025). Dalam kunjungan itu, SDK didampingi Kapolda Sulbar Irjen Pol Adi Deriyan Jayamarta, Bupati Mamuju Tengah Arsal Aras, serta sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sulbar. “Kita menekankan tiga hal: pengawasan, pelibatan pengusaha lokal, dan mitigasi lingkungan agar tidak terjadi kerusakan,” ujar SDK. Menurutnya, proyek besar seperti Bendungan Budong-budong harus menjadi peluang bagi pelaku usaha lokal agar manfaat pembangunan benar-benar dirasakan masyarakat sekitar. “Selain untuk ketahanan pangan dan ekonomi, proyek ini juga harus menjadi lokomotif bagi tumbuhnya ekonomi lokal. Jangan hanya perusahaan besar dari luar yang diuntungkan,” tegasnya. SDK juga meminta seluruh pihak menjaga transparansi dan akuntabilitas proyek agar sesuai dengan jadwal penyelesaian tahun 2027. Ia menilai, dukungan Kapolda Sulbar dan masyarakat menjadi faktor penting dalam menjaga keamanan serta kelancaran pembangunan. Proyek Bendungan Budong-budong diproyeksikan memberikan manfaat besar, di antaranya irigasi seluas 3.047 hektare, penyediaan air baku 0,41 meter kubik per detik, potensi listrik mikrohidro 0,60 megawatt, serta pengendalian banjir hingga 330,87 meter kubik per detik. SDK berharap seluruh proses pembangunan dapat berjalan lancar dan menjadi contoh kolaborasi yang baik antara pemerintah, aparat keamanan, dunia usaha, dan masyarakat. (rls)
		
		
		  
		  		  
		  
		  
		  Mamuju - Kepala Bapperida Junda Maulana, mendampingi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka melakukan Pemantauan Proyek Strategis Nasional Bendungan Budong - Budong di Desa Salulekbo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sabtu, 11 Oktober 2025, Diketahui, pembangunan bendungan Budong-Budong merupakan satu-satunya Proyek Strategis Nasional yang berada di Provinsi Sulbar. Per 11 Oktober 2025, progres pembangunannya mencapai sebesar enam puluh dua persen lebih. Hal ini sejalan dengan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur yang berkomitmen mendukung percepatan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ini juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan dan secara teknis proyek Pembangunan Bendungan Budong-Budong ini diharapkan dapat mereduksi banjir 89,16 m3/detik, mengaliri saluran irigasi kurang lebih seluas 3.577 ha, memenuhi kebutuhan air baku kurang lebih 410 liter/detik dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) mencapai 0,6 Mega Watt. PLTMH merupakan pembangkit listrik dengan skala kecil yang menggunakan air sebagai sumber energi. Kunjungan proyek strategis nasional (PSN) bersama Gubernur ini merujuk pada peninjauan dan memastikan proyek berjalan sesuai rencana dan tepat waktu. Junda maulana menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam upaya pembangunan ini, khususnya pada BWS Sulawesi III Palu beserta jajaranya. “Hal ini tidak terlepas dari peran seluruh pemangku kepentingan baik dari unsur pemerintah pusat maupun daerah yang telah bekerja keras mewujudkan pembangunan yang efektif, berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat Sulbar pada umumnya dan khususnya nanti bagi masyarakat Mateng", ujar mantan Bupati Mateng itu. Junda juga berharap koordinasi dan kolaborasi pembangunan antara pemerintah pusat dan daerah perlu dilakukan dengan baik, apabila terjadi kendala dan permasalahan yang dihadapi di lokasi pekerjaan mampu segera dituntaskan sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu. Demikian harapnya. Turut hadir mendampingi Gubernur, Kapolda Sulbar, Bupati Mamuju Tengah, Plh Sekertaris Daerah Sulawesi Barat, Para Asisten dan Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten, serta Kepala SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi III Palu…
		
		
		  
		  		  
		  
		  
		  Kendari – Rombongan Kafilah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengikuti pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Tingkat Nasional ke-28 yang digelar di Alun-alun Tugu MTQ, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu, 11 Oktober 2025 malam. Acara pembukaan berlangsung meriah dan penuh khidmat, dihadiri langsung oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof. Dr. Pratikno. Ribuan peserta dari seluruh provinsi di Indonesia turut memeriahkan malam pembukaan, termasuk rombongan Kafilah Sulbar. Mereka tampil dalam parade defile bersama kafilah dari provinsi lain, membawa atribut khas daerah Sulbar. Plt. Kepala Biro Pemkesra Setda Sulbar, Murdanil, yang turut mendampingi rombongan, menyampaikan rasa bangga atas partisipasi kafilah Sulbar dalam ajang bergengsi dua tahunan dengan dukungan Gubernur Sulbar Suhardi Suka dan Wagub Salim S Mengga. “Malam ini menjadi momen kebanggaan bagi kita semua. Kafilah Sulbar berdiri sejajar dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia untuk menampilkan potensi terbaiknya dalam bidang tilawah dan hadis,” ujar Murdanil. Ia menambahkan, keikutsertaan Sulbar di STQH Nasional bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga bentuk syiar Islam dan penguatan nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat. “Kami berharap seluruh peserta tampil maksimal, menjaga kekompakan, dan menjunjung tinggi sportivitas. Kemenangan bukan hanya tentang medali, tetapi bagaimana kita membawa nama baik Sulbar dengan penuh kehormatan,” tambahnya. Sebagai informasi, STQH Nasional ke-28 ini akan berlangsung 12–19 Oktober 2025, dengan berbagai cabang lomba seperti tilawah Al-Qur’an, tahfidz, tafsir, serta karya tulis ilmiah Al-Qur’an dan hadis. (Rls)
		
		
		  
		  		  
		  
		  
		  Kendari – Wakil Gubernur Sulawesi Barat Salim S Mengga menghadiri pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) tingkat nasional yang digelar megah di Kendari Sabtu 11 Oktober 2025). Kegiatan bernuansa religius ini diikuti ribuan peserta dari seluruh provinsi di Indonesia yang datang membawa semangat persaudaraan dan cinta Al-Qur’an. Acara pembukaan berlangsung meriah di arena utama yang dihiasi dekorasi bertema islami modern. Ornamen kaligrafi berwarna emas berpadu dengan pencahayaan lembut menciptakan suasana khidmat dan penuh keagungan. Di bagian panggung utama, tampak replika berwarna hijau, sementara bendera kafilah dari seluruh provinsi berkibar megah di sekeliling area acara. Wakil Gubernur Sulawesi Barat Salim S Mengga menyampaikan, bahwa STQH bukan sekadar lomba tilawah, melainkan wadah mempererat ukhuwah dan memperkokoh nilai-nilai keislaman di tengah keberagaman bangsa. “STQH mengajarkan kita untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, memperkuat akhlak, dan menjaga harmoni sosial di tengah perbedaan,” ujarnya. Pasangan Gubernur Sulbar Suhardi Duka ini juga memastikan dukungan penuh terhadap kafilah STQH, baik dari sisi fasilitas maupun kenyamanan para kafilah. Suasana pembukaan kian semarak dengan lantunan shalawat dan penampilan marawis yang mengundang tepuk tangan meriah dari para undangan dan peserta. (Rls)
		
		
		  
		  		  
		  
		  
		  MATENG, - Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) meninjau proyek strategis nasional pembangunan Bendungan Budong-budong di Desa Salule’bo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sabtu, 11 Oktober 2025. Dalam kunjungan itu, SDK didampingi Kapolda Sulbar Irjen Pol Adi Deriyan Jayamarta, Bupati Mamuju Tengah, Arsal Aras serta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Sulbar. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan proses pembangunan berjalan lancar dan dapat rampung sesuai jadwal. “Saya bersama Pak Kapolda untuk melihat juga bagaimana sisi keamanan, kemudian dukungan masyarakat bersama bupati, semuanya kita lihat mendapatkan laporan yang baik, semoga 2027 bisa selesai dan berfungsi dengan baik,” tuturnya. Bendungan yang menelan anggaran sebesar 1 triliun rupiah lebih ini memiliki sejumlah potensi pemanfaatan, antara lain irigasi seluas 3.047 hektare, penyediaan air baku sebesar 0,41 meter kubik per detik, pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) berkapasitas 0,60 megawatt, potensi pariwisata, serta reduksi banjir Q50 sebesar 330,87 meter kubik per detik. Gubernur Suhardi Duka mengatakan, keberadaan bendungan ini akan menjadi faktor penting dalam mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Barat. “Jadi saya kira bendungan ini sangat-sangat strategis dan sangat penting bagi Sulawesi Barat dan Mamuju Tengah pada khususnya,” ungkap SDK. Lebih jauh, SDK menyebut Bendungan Budong-budong menjadi kunci dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di Mamuju Tengah. Selama ini, daerah ini masih bergantung pada pasokan beras dari luar wilayah. Kata SDK jika bendungan berfungsi optimal, kemandirian pangan bisa tercapai sejalan dengan program Asta Cita Presiden RI Prabowo. “Berarti Mamuju Tengah sudah mandiri, tidak membutuhkan lagi impor atau tambah pangan dari luar, itu yang paling dirasakan. Kita wujudkan ketahanan pangan sebagai wujud dari program asta Cita Presiden,” jelas SDK. Dari meninjau lokasi, SDK menyampaikan sejumlah catatan kepada pihak perusahaan pelaksana proyek. “Saya menekankan tadi bersama pak Kapolda, pengawasan, yang kedua melibatkan pengusaha lokal yang ketiga mitigasi lingkungannya supaya jangan dirusak,” pungkasnya. (rls)
		
		
		  
		  		  
		  
		  
		  Kendari – Menjelang detik-detik pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Tingkat Nasional ke-28 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, 20 kafilah perwakilan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mendapat suntikan motivasi dan semangat dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulbar, Adnan Nota, yang hadir mewakili Wakil Gubernur Sulbar, H. Salim S. Mengga, di Hotel Plaza Kubra Kendari, Sabtu, 11 Oktober 2025. Dalam arahannya, Adnan Nota menekankan pentingnya kepercayaan diri dan ketenangan mental bagi para peserta dalam menghadapi ajang nasional ini. Ia mengingatkan bahwa Sulbar memiliki sejarah dan prestasi gemilang dalam dunia tilawah dan hafalan Al-Qur’an, baik di tingkat nasional maupun internasional. “Kita punya catatan sejarah di Mandar. Kita pernah melahirkan qori dan qoriah bukan hanya di tingkat nasional, tapi juga internasional. Jadi anak-anak kita harus percaya diri, tampil lepas, dan keluarkan seluruh potensinya,” ungkap Adnan. Ia menambahkan, target juara sebaiknya tidak dijadikan beban. Hal yang paling penting adalah menampilkan kemampuan terbaik dengan hati yang ikhlas dan penuh semangat. “Kadang kita ini kalah bukan karena kemampuan, tapi karena demam panggung. Jadi tampil saja dengan tenang dan yakin. Juara itu akan datang dengan sendirinya jika kita sudah berusaha maksimal,” pesannya. Sementara itu, Plt. Kepala Biro Pemkesra Setda Sulbar, Murdanil, yang juga mendampingi para peserta, menegaskan bahwa Pemprov dibawa kepemimpinan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Wakilnya Salim S Mengga memberikan dukungan penuh kepada seluruh kafilah yang akan berlaga di ajang STQH Nasional tahun ini. “Kami bangga dengan perjuangan anak-anak kita yang sudah berlatih keras. Pemerintah hadir memberi dukungan moril dan doa agar mereka tampil optimal. Harapannya, ini menjadi momentum kebangkitan prestasi Sulbar di tingkat nasional,” ujar Murdanil. Ia menambahkan bahwa semangat dan mental juara adalah modal utama untuk membawa pulang prestasi terbaik bagi daerah. STQH Nasional ke-28 di Kendari akan berlangsung mulai 12 hingga 19 Oktober 2025, diikuti oleh seluruh provinsi di Indonesia.…
		
		
		  
		  		  
		  
		  
		  Mamuju - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) membangun kerja sama dengan tiga perangkat daerah lingkup Pemprov Sulbar, dalam pemanfaatan data kependudukan. Tiga perangkat daerah dimaksud yaitu Dinas Sosial, BPBD dan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora). Upaya tersebut ditandai dengan dilakukannya Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh Kepala Dinas Dukcapil Sulbar Muhammad Ilham Borahima bersama Kepala Dinas Sosial Sulbar Abdul Wahab Hasan Sulur, Plt Kalaksa BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah dan Kadispora Sulbar, Safaruddin Sanusi DM, Jumat 10 Oktober 2025. Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah akses data penduduk yang akurat bagi keperluan layanan publik dan kebijakan, guna mendukung pelaksanaan program-program perangkat daerah untuk digunakan memverifikasi dan validasi data perseorangan. Hal ini sejalan upaya Pemprov Sulbar di bawah kepemimpinan Gubernur Suhardi Duka bersama Wakilnya Salim S. Mengga, dalam mendukung transformasi digital serta peningkatan kualitas pelayanan publik berbasis data terpadu. Kepala Dinas Dukcapil Sulbar, Muhammad Ilham Borahima menjelaskan, dengan adanya kerja sama ini, Dinas Sosial, BPDB dan Dispora dapat memverifikasi data penduduk menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terintegrasi dengan database kependudukan nasional. "Ini akan membantu memastikan data yang tunggal, valid dan akurat," kata Ilham. Ia menambahkan, Penandatanganan PKS ini merupakan langkah tindak lanjut dari surat persetujuan pemanfaatan data kependudukan Ditjen Dukcapil. Dinas Dukcapil Sulbar memiliki peran penting dalam mendukung misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka-Salim S. Mengga, khususnya dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel serta mewujudkan pelayanan dasar dan berkualitas. Naskah : Dinas Dukcapil Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar