humassulbar

humassulbar

MAMUJU - Guna mendukung keanekaragaman hayati maka Pemprov Sulbar menghadirkan taman burung merpati bahagia di kawasan Pemprov Sulawesi Barat tepatnya kawasan Marasa Mamuju. Apalagi bagi Sulbar, keanekaragaman jenis burung bukanlah suatu yang langka. Di daerah ini hadir burung endemik yakni Burung Maleo. Sehingga alam dan udara Mamuju memang tepat untuk diterbangi burung. Seperti itulah sehingga saat ini burung merpati mulai beterbangan di kompleks kantor Pemprov Sulbar. Setidaknya sudah ada 500 ekor merpati yang di tempat ini. "Ini dijadikan sebagai tempat rekreasi keluarga. Diharapkan nantinya burung merpati tersebut dapat berkembang biak dan menjadi teman dan pelengkap rekreasi keluarga," kata Sekprov Sulbar Muhammad Idris, Minggu 14 Juli 2024. Pada kesempatan jalan pagi bersama Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin dan OPD Sulbar nampak terlihat, Sekprov Sulbar memberikan makan burung merpati yang dipelihara di kompleks Pemprov Sulbar. "Kita berharap agar seluruh masyarakat dapat secara bersama- sama berperan serta dalam menjaganya, sehingga keberadaan di ruang publik ini dapat terus dinikmati," ungkapnya. Sebab, lanjut Idris keanekaragaman hayati tentu tidak hanya dilihat dari sisi tumbuhan atau flora saja, tetapi juga unsur yang lain, yaitu satwa dan hewan. "Semoga ini bisa menjadi ikon baru Sulbar dan semakin banyak merpati di daerah yang kita cintai,"tandasnya.(rls)

Mamuju –Jelang akhir pekan, Plt. Kepala Biro (Karo) Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Setda Sulbar) Subuki didampingi stafnya Muhammad Rusli, Irfansyah dan Hardiman ikut Hiking di Lingkungan Bulutakkang, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sabtu (13/7/2024). Hiking bersama Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin dan Forkopimda Sulbar di lokasi tersebut juga diikuti Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemprov Sulbar lainnya bersama jajarannya. Titik yang dituju sesuai arahan Pj. Gubernur Sulbar adalah sebuah kawasan dataran tinggi yang menyajikan pemandangan yang sangat indah. Area yang oleh Bahtiar Baharuddin diberi nama Bukit Sukun Bhayangkara. Bertolak dari Kantor Gubernur Sulbar, tidak lebih dari 15 menit untuk menjangkau spot menawan yang menampakkan eksotik pegunungan Mamuju, hamparan laut biru dan keindahan Pulau Wisata Karampuang. Selain sebagai spot wisata baru di Kabupaten Mamuju, lokasi ini juga menjadi sarana Latihan Tembak bagi Personil Brimob Polda Sulbar. Plt. Kepala Biro Organisasi Setda Sulbar, Subuki mengungkapkan kebahagiannya saat tiba di Bukit Sukun Bhayangkara. Kelelahan yang dirasakan dalam perjalanan sekejap hilang dengan pemandangan indah yang tersaji. ‘’Pengalaman hari ini sangat luar biasa. Meski kita lelah menelusuri jalan terjal dan mendaki menuju Bukit Sukun Bayangkara 78 terasa lenyap begitu tiba di area ini. Kita saksikan bagaimana pemandangan yang luar biasa sangat indah berlatar gugusan gunung hijau, kicauan burung dan hamparan laut Teluk Mamuju sangat memanjakan mata. Kita juga dapat melihat Pulau Karampuang yang luar biasa indah,’’ kata Subuki. Penulis : Biro Organisasi Setda Sulbar Editor : humassulbar

MAMUJU,-- Kabar menggembirakan dari Kementerian Kesehatan, permintaan Pemprov Sulbar melalui Dinas Kesehatan untuk peningkatan pelayanan kesehatan di Sulbar mendapat respon positif. Kepala Dinas Kesehatan Sulbar dr Asran Masdi mengatakan, setelah melakukan pertemuan dengan Dirjen Yankes: dr. Azhar Jaya, SH., SKM., MARS dan Dir. PKR: drg. Yuli Astuti Saripawan, M.Kes pada awal Juli kemarin, terdapat tiga poin yang disetujui yakni Pembangunan RS Vertikal, Fasilitasi Pelayanan Primer sampai Rujukan, dan supporting peningkatan SDM Kesehatan. RS Vertikal artinya semua pengoperasian dibiayai APBN, salah satunya Rumah Sakit Jiwa yang telah diusulkan. Kedua fasilitasi kesehatan mulai dari posyandu, Puskesmas hingga Rumah Sakit dapat melayani sesuai standar. Terkait SDM Kemenkes telah memberi ruang bagi Sulbar merekrut dr Spesialis dengan insentif telah disiapkan dari Kemenkes sebesar Rp30 Juta. “Ini kabar menggembirakan, setelah kami bertemu pak Dirjen, rupanya beliau teman pak Gubernur, (Bahtiar Baharuddin),” kata dr Asran.. Olehnya dr Asran mewakili Dinkes se Sulbar dan RS se Sulbar berterima kasih atas pendampingan dan arahan PJ Gubernur sehingga Sulbar mendapatkan dukungan peningkatan sarana dan prasarana serta SDM atas bantuan Kementerian Kesehatan. Untuk RS Jiwa, lanjut Asran, ini menjadi prioritas PJ Gubernur sehingga PJ Gubernur akan membawa langsung proposal usulan tersebut ke pemerintah pusat. Sementara yang harus dipersiapkan di Pemda adalah AMDAL, Master plan, dan kesiapan lahan. Seperti di RS Mamasa dengan kesiapan lahan 6 hektar akan segera dituntaskan pembebasannya. “Untuk dokter spesialis RS dan Dinas silahkan mencari dokter spesialis bertugas di Sulbar. Kementerian kesehatan akan memberi insentif 30 juta perbulan. Ditambah dengan insentif dengan daerah dan,” ungkapnya. (Rls)

MAMUJU - Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin nampak didampingi Pj Ketua TP PKK Sulbar, Sofha Marwah Bahtiar, sedang menghadiri peringatan hari jadi Mamuju ke 484 tahun. Saat diwawancarai wartawan, Bahtiar Baharuddin mengungkapkan, Mamuju yang awalnya terbentuk dari komunitas masyarakat yang berkembang menjadi kerajaan dan kini menjadi pemerintahan merupakan perjalanan yang cukup panjang. "Nah, dulu bentuknya kerajaan, terus awalnya komunitas masyarakat, sekarang sebagai bagian dari daerah kabupaten yang menjadi wilayah pemerintahan nasional kita dan tentu sekarang jadi wilayah Sulbar," kata Bahtiar Baharuddin, Minggu, 14 Juli 2024. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri itu pun terkagum-kagum dengan potensi alam yang dimiliki Kabupaten Mamuju, mulai dari laut, hingga daratannya. "Nah, Mamuju ini potensinya luar biasa yah. Saya lihat, bayangkan lautnya, kemudian daratannya, pesisirnya indah semua, indah sekali. Penduduknya juga tidak banyak, hanya kurang dari 300 ribu. Penduduknya kecil, potensi alamnya besar. Lahan kosong banyak sekali, pesisir pantainya panjang, lautnya kaya. Mestinya rakyatnya sejahtera," ungkapnya. Sehingga, kata Bahtiar Baharuddin, pemerintah memiliki tugas penting yang harus diperhatikan kedepannya demi kesejahteraan masyarakat di ibu kota Provinsi Sulbar ini. "Jadi, tugasnya pemerintahan adalah bagaimana memastikan sumber daya alam di wilayah ini dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kesejahteraan masyarakat Mamuju. Karena kalau dari sisi jumlah luas wilayah, potensi alam, udah pasti mestinya sangat sejahtera karena penduduknya kecil. Nah, ini tugas kita pemerintahan menyambungkan antara potensi alam dengan manusia yang hidup di atasnya," pungkas Bahtiar Baharuddin. Lanjut Bahtiar Baharuddin menjelaskan, pemerintah memiliki tantangan di depan mata, yakni membuka akses dan konektivitas Mamuju dengan wilayah ekonomi sekitar, terutama Ibu Kota Nusantara (IKN). Baik jalur udara maupun laut. 'Nah kemudian kita sudah mendorong Mamuju ini, ibu kota kabupaten Mamuju, khususnya kawasan teluk Mamuju ini, kita mau dorong menjadi kawasan strategis pariwisata nasional. Kemudian belang-belang kita dorong menjadi program strategis nasional (PSN) dan kita dorong menjadi kawasan ekonomi khusus dan bandara nya kita…

Jakarta--Dalam upaya berkontribusi dalam penanganan stunting di Indonesia, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Junda Maulana menggagas penanganan stunting secara terpadu antar stakeholder di Sulbar dalam rancangan proyek perubahan pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I yang sedang diikutinya. Hal itu Ia paparkan dihadapan Coach, Mentor dan Penguji dalam Seminar Rancangan Proyek Perubahan yang dilaksanakan di ASN Corporate University Lembaga Administrasi Negara, Jakarta Pusat pada Jumat Sore (12/7/2024). Menurut Junda, stunting merupakan masalah global serius saat ini yang belum tertangani secara optimal. “Penanganan stunting yang selama ini dilakukan masih belum optimal, sehingga perlu pendekatan yang lebih terpadu dan komprehensif, melibatkan berbagai sektor dan pemangku kepentingan,” kata Junda, dalam paparannya. “Dalam rangka mendukung keterpaduan intervensi penurunan stunting, diperlukan sebuah pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan aksi intervensi mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi yang lebih fokus dan tepat sasaran,” sambungnya. Hal itulah yang melahirkan gagasan inovasi proyek perubahan “Stop Stunting Baru Melalui Roadmap PASTIPADU (Penanganan Stunting Terpadu)” dan sejalan pula dengan program Prioritas Sulbar Tahun 2024 di bawah kepemimpinan Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin. Hadir secara virtual, selaku Mentor dalam seminar ini, Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris mengapresiasi isu yang diangkat tersebut. “Kami mendorong Pak Junda mendalami ini, karena tidak berdimenasi ke politik. Ini bicara kemaslahatan, makanya harus dipikirkan,” kata Idris. Idris berharap proyek perubahan tersebut dapat menghentikan lahirnya stunting baru di Sulbar. Penulis : Bapperida Sulbar Editor : humassulbar

Jakarta--Dalam upaya berkontribusi dalam penanganan stunting di Indonesia, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Junda Maulana menggagas penanganan stunting secara terpadu antar stakeholder di Sulbar dalam rancangan proyek perubahan pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I yang sedang diikutinya. Hal itu Ia paparkan dihadapan Coach, Mentor dan Penguji dalam Seminar Rancangan Proyek Perubahan yang dilaksanakan di ASN Corporate University Lembaga Administrasi Negara, Jakarta Pusat pada Jumat Sore (12/7/2024). Menurut Junda, stunting merupakan masalah global serius saat ini yang belum tertangani secara optimal. “Penanganan stunting yang selama ini dilakukan masih belum optimal, sehingga perlu pendekatan yang lebih terpadu dan komprehensif, melibatkan berbagai sektor dan pemangku kepentingan,” kata Junda, dalam paparannya. “Dalam rangka mendukung keterpaduan intervensi penurunan stunting, diperlukan sebuah pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan aksi intervensi mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi yang lebih fokus dan tepat sasaran,” sambungnya. Hal itulah yang melahirkan gagasan inovasi proyek perubahan “Stop Stunting Baru Melalui Roadmap PASTIPADU (Penanganan Stunting Terpadu)” dan sejalan pula dengan program Prioritas Sulbar Tahun 2024 di bawah kepemimpinan Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin. Hadir secara virtual, selaku Mentor dalam seminar ini, Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris mengapresiasi isu yang diangkat tersebut. “Kami mendorong Pak Junda mendalami ini, karena tidak berdimenasi ke politik. Ini bicara kemaslahatan, makanya harus dipikirkan,” kata Idris. Idris berharap proyek perubahan tersebut dapat menghentikan lahirnya stunting baru di Sulbar. Penulis : Bapperida Sulbar Editor : humassulbar

Majene--Guna menyelaraskan perencanaan pembangunan daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulbar mengadakan Orientasi Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025 – 2029 di Hotel Villa Bogor Majene pada Jumat (12/7/2024). Kegiatan dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Sulbar Muhtar, dan diikuti oleh seluruh perangkat daerah lingkup Sulbar serta Bappeda Kabupaten Se-Sulbar. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Sulbar, Muhtar menekankan perencanaan merupakan hal urgent sehingga orientasi tersebut sangat penting. “Perencanaan itu adalah hal yang sangat urgent, sebagaimana kita tahu bahwa kalau perencanaan yang bagus, maka 50 persen pekerjaan itu selesai, dan 50 persennya itu tinggal dilaksanakan,” kata Muhtar. Orientasi ini juga menghadirkan Tenaga Ahli Perencanaan dari Universitas Hasanuddin, Agussalim sebagai narasumber. Dalam paparannya, Agussalim mengatakan, Rancangan Teknokratik RPJMD sebagai dokumen rencana lima tahunan yang disusun dengan pendekatan teknokratik berdasarkan kajian ilmiah dan kerangka logis. Agussalim pun berharap, Rancangan Teknokratik RPJMD Tahun 2025 – 2029 yang sudah disusun agar segera dikoordinasikan kepada Komisi Pemilihanan Umum Daerah (KPUD). Diketahui, berdasarkan Surat Kementerian Dalam Negeri Nomor 000.8.2.2/4075/Bangda Tanggal 12 Juni 2024, Rancangan Teknokratik RPJMD Tahun 2025 – 2029 menjadi salah satu acuan dalam penyusunan visi, misi dan program prioritas calon kepala daerah yang akan mengikuti Pilkada 2024. Sekaitan hal tersebut, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bapperida Sulbar, Muh. Darwis Damir mengajak seluruh perangkat daerah menyelesaikan dokumen tersebut paling lambat 26 Juli 2024 sesuai Surat Edaran Kemendagri. “Kita bekerja mulai hari ini 12 Juli sampai 24 Juli, supaya tim Bapperida bisa melakukan pendalaman dan sinkronisasi. Kemudian, kita targetkan pada tanggal 24 Juli membahas bersama untuk mendapat masukan terkait rancangan teknokratik yang sudah kita susun,” jelasnya. Untuk itu, Darwis pun meminta seluruh perangkat daerah berkontribusi menyiapkan data kinerja perangkat daerah dan rumusan masalah, sesuai urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah di unit kerja…

Majene--Dalam rangka menyinergikan program pusat dengan daerah, baik provinsi dan kabupaten, Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar Sosialisasi dan Supervisi Usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Provinsi dan Kabupaten Tahun 2025 yang digelar di Villa Bogor Majene, Kamis (11/7/2024). Selaku Pelaksana Harian (Plh), Muh. Darwis Damir mewakili Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana memberikan sambutan serta membuka kegiatan. Dalam sambutannya, Plh. Bapperida Sulbar Muh. Darwis Damir menyampaikan, DAK sebagai dana transfer pemerintah pusat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) memiliki efek stimulatif. “Ini (DAK) juga merupakan jenis transfer daerah yang memiliki efek stimulatif tertinggi karena dapat memberikan dampak terhadap total belanja daerah. Dikatakan lebih stimulatif, karena sebagian daripada DAK ini, bagian yang mendukung belanja modal setiap daerah yang bermanfaat terhadap kontribusi pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Darwis. Selain itu, Sekretaris Bapperida Sulbar ini pun mendorong pengusulan DAK yang sesuai dengan kebijakan tertentu dan prioritas nasional, namun tetap menyesuaikan pula dengan isu strategis di daerah masing – masing. Darwis juga menyampaikan, tahun ini perumusan DAK disusun untuk lima tahun ke depan. “Pada tahun 2024, selain merumuskan kebijakan DAK untuk tahun 2025, akan menyusun bersama pemerintah pusat yaitu Rencana DAK lima tahunan, yang menjadi bagian di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),” jelasnya. Terdapat tiga highlight yang disampaikannya berdasarkan kebijakan umum kewilayahan untuk pemanfaatan DAK. “Khusus untuk Sulawesi sebagai penunjang Ibu Kota Nusantara, secara kebijakan umum kewilayahan yang kita highlight adalah bagaimana menyelesaikan urbanisasi dan perkotaan, termasuk juga bagaimana juga kita menghighlight usulan DAK ini ke konektivitas, termasuk juga bagaimana menyelesaikan masalah sarana dan prasarana dasar kita,” sebutnya. Diharapkan setelah hadir dalam kegiatan ini, pengelola DAK dari lingkup provinsi dan kabupaten se-Sulbar, dapat menyusun desain DAK secara terpadu sehingga menyelesaikan masalah dengan tuntas, serta memperkuat sinergi dengan memanfaatkan sumber pendanaan lainnya. Penulis : Bapperida Sulbar Editor…

MAMUJU : Ulang Tahun ke 484 menjadi istimewa bagi Mamuju sebagai Ibu Kota Sulawesi Barat. Pasalnya Pj Gubernur Bahtiar dan Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar memperkernalkan obyek wisata baru di kota tersebut. Lokasinya di Gunung Bulutakkang Kelurahan Rangas Kecamatan Simboro Mamuju. Oleh Pj Bahtiar menamai Puncak Sukun Bhayangkara 78. Saat perkenalan lokasi, Sabtu (12/7/2024) dirangkaiakan dengan hiking yang diikuti Ketua DPRD Sulbar St.Suraidah, Sekda Prov Sulbar Muh.Idris, Pj Ketua TP-PKK Sulbar Sofha Marwah Bahtiar, Danrem Mamuju 142/Tatag Brigjen TNI Deni Rejeki serta perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Kemenparekraf) Selain diikuti oleh Forkopimda ikut pula komunitas forografer Sulbar, media serta kelompok masyarakat lainnya. Perjalanan ditempuh sekifar 2 KM yang medannya sangat terjal dan bebatuan. Hal ini semakin menambah semangat bagi yang ikut untuk mencapai puncaknya. Tiba di puncak rombongan tidak merasa kelelahan karena di puncak bukit Sukun Bhayangkara ini merupakan spot terindah di Mamuju, dari atas puncak nampak pemandangan laut dan bukit. PJ Bahtiar mengatakan, kembali melakukan Hiking karena jatuh cinta pada pandangan pertama saat melaksanakan Lomba Menembak dalam rangka HUT Bhayangkara pekan lalu. "Minggu lalu kita kesini, ini tempat latihan, lapangan tembak, Minggu lalu kita tanam sukun, dan bukitnya ini pohonnya masih jarang jadi kita mau hijaukan dengan menjadikan kebun sukun, saya janji menyiapkan 5.000 bibit sukun untuk dibawa kesini, ini bentuk kepedulian kita kepada lingkungan. Dan kita deklarasikan Minggu lalu Bukit ini namanya Bukit Sukun Bhayangkara 78," kata Bahtiar. "Sukun merupakan jenis pohon kuat akarnya lebih besar dari batang, tanaman penyimpan air, sumber mata air. Ini tanaman endemik di Sulawesi," tambahnya. Menurut Bahtiar, Bukit Sukun Bhayangkara ini adalah terindah di Indonesia. Dia pernah mengunjungi beberapa tempat indah, dan menurutnya bukit lapangan tembak Polda tersebut jauh lebih indah dibandingkan tempat lain. "Saya keliling Indonesia. Saya pernah Hiking di Jayapura bersama Mendagri. Tempat bagus di Papua, dan pertama…

Bogor--UPTD KPH Mamasa Timur berhasil meraih penghargaan atas capaian sebagai KPH Efektif dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI), Jumat (12/07/2024). Penghargaan berupa Sertifikat diserahkan oleh Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK RI Dida Mighfar Ridha kepada Plt. Kepala UPTD KPH Mamasa Timur, Oktopianus di The Alana Hotel, Centul City, Kabupaten Bogor. Atas capaian tersebut, UPTD KPH Mamasa Timur menjadi UPTD KPH pertama di Sulawesi Barat (Sulbar) menerima penghargaan KPH Efektif yang mendukung masyarakat mandiri dan hutan lestari, diantara 12 UPTD KPH yang ada. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Pimpinan Eselon I dan II Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari, Dinas Kehutanan se-Indonesia dan KPH peraih penghargaan se-Indonesia. Plt. Kepala UPTD KPH Mamasa Timur Oktopianus sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada KLHK RI atas pemberian penghargaan tersebut. "Penghargaan ini menjadi kebanggaan dan tantangan dalam pengelolaan hutan. Kami mengharapkan pendamping terus berlanjut dari Direktorat Pengelolaan Hutan Lestari," kata Oktopianus. "Terima kasih juga kami ucapkan kepada Bapak Athler Papalangi, mantan Kepala KPH Mamasa Timur yang berperan aktif saat penilaian KPH Efektif. Terima kasih juga kepada Kepala Dinas Kehutanan Sulbar Bapak A. Aco Takdir dan mantan Kepala Dinas Kehutanan Sulbar Bapak Hamzah yang membina kami selama ini," sambungnya. Pada kesempatan itu, Dia juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pejabat, staf dan fungsional keluarga besar UPTD KPH Mamasa Timur yang juga berperan aktif saat penilaian KPH Efektif. "Penghargaan ini juga menjadi pemicu kami dalam mencapai hutan lestari dan masyarakat sejahtera," ujarnya. Penulis : Dishut Sulbar Editor : humassulbar