Mamuju – Kepala Bagian Pemerintahan Biro Pemkesra, Muh. Dhany Sadry, memimpin rapat internal Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Biro Pemkesra bersama seluruh tim SPBE Biro Pemkesra, yang berlangsung di Ruang Rapat Bagian Pemerintahan, Senin, 13 Oktober 2025. Rapat ini difokuskan pada pembahasan evidence setiap indikator SPBE, termasuk identifikasi terhadap indikator yang masih kurang lengkap maupun yang mengalami kendala dalam pemenuhan data dukung (evidence). Ini menindaklanjuti arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga. Dalam arahannya, Muh. Dhany Sadry menegaskan pentingnya ketepatan dan kelengkapan evidence sebagai dasar penilaian kinerja SPBE di lingkungan Biro Pemkesra. “Kita perlu memastikan seluruh evidence setiap indikator SPBE benar-benar valid, lengkap, dan sesuai pedoman. Kendala yang muncul harus segera diinventarisasi agar proses perbaikan bisa berjalan cepat dan terarah,” ujar Muh. Dhany Sadry. Selain itu, rapat juga menghasilkan beberapa kesepakatan tindak lanjut, antara lain pemutakhiran dokumen evidence yang belum memenuhi standar, pembagian tugas antaranggota tim SPBE, serta penyusunan laporan capaian indikator untuk disampaikan ke tingkat berikutnya. Sementara itu, Plt. Karo Pemkesra, Murdanil, dalam pernyataannya di tempat terpisah menyampaikan apresiasi terhadap langkah evaluatif yang dilakukan tim SPBE. “Kegiatan evaluasi internal seperti ini sangat penting dalam memperkuat pelaksanaan SPBE di lingkungan Biro Pemkesra. Dengan evidence yang lengkap dan terverifikasi, kita bisa menunjukkan komitmen nyata terhadap tata kelola pemerintahan yang transparan dan berbasis digital,” ungkap Murdanil. Melalui rapat ini, diharapkan pelaksanaan SPBE di Biro Pemkesra dapat terus ditingkatkan, baik dari sisi kelengkapan evidence, efektivitas implementasi, maupun kualitas pelayanan berbasis elektronik.(rls)
Kendari – Memasuki hari kedua babak penyisihan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist (STQH) Nasional ke-28, empat kafilah perwakilan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tampil di berbagai cabang lomba yang digelar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (13/10/2025). Didampingi oleh Biro Pemkesra Setda Sulbar dan tim LPTQ Sulbar, para peserta menunjukkan semangat dan kepercayaan diri tinggi dalam menghadapi ajang bergengsi dua tahunan tersebut. Adapun empat peserta yang mewakili Sulbar di hari kedua yakni Nur Zakina, cabang Tilawah Anak-anak Putri, tampil di Panggung Utama STQH, Nur Afika, cabang Hafalan Al-Qur’an 10 Juz Putri, tampil di Aula Inspektorat, Misbah Alamiah, cabang Karya Tulis Ilmiah Hadist Putri, tampil di Aula Kanwil Kemenag, dan Maryam Adzakiyah, cabang Hafalan 500 Hadist Tanpa Sanad Putri, tampil di Aula Kantor Dinas Pendidikan. Plt. Kepala Biro Pemkesra Setda Sulbar, Murdanil, menyampaikan bahwa pihaknya bersama tim LPTQ terus memberikan pendampingan intensif dan memastikan seluruh kebutuhan peserta terpenuhi selama pelaksanaan STQH. “Kita berharap seluruh kafilah dapat tampil maksimal, membawa nama baik daerah kita, serta meraih hasil terbaik sesuai harapan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga,” ujar Murdanil. Ia juga menambahkan bahwa partisipasi Sulbar dalam STQH Nasional 2025 ini bukan hanya ajang kompetisi, melainkan wujud nyata komitmen daerah dalam membumikan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadist di tengah masyarakat. (Rls)
Mamuju – Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan kegiatan pemilahan dan persiapan sejumlah tenda pengungsi. Upaya ini sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi keadaan darurat di wilayah Sulbar. Kegiatan ini dilakukan, Senin 13 Oktober 2025, di Gudang Logistik BPBD Sulbar dan melibatkan seluruh personel TRC yang secara rutin melakukan pengecekan kelayakan dan ketersediaan peralatan darurat. Setiap tenda diperiksa kondisinya, termasuk kelengkapan tiang, tali, serta alas tenda, guna memastikan siap digunakan kapan saja saat terjadi bencana. Plt. Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kesiapsiagaan pemerintah daerah sesuai arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka, agar seluruh unsur kebencanaan selalu siap dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam. “Kesiapsiagaan itu harus dimulai dari hal kecil seperti memastikan logistik dan perlengkapan darurat dalam kondisi baik. Dengan begitu, kita bisa bergerak cepat saat masyarakat membutuhkan,” ujar Yasir Fattah. Selain tenda pengungsi, BPBD Sulbar juga menyiapkan tenda sekolah serta tenda keluarga yang digunakan bagi warga terdampak agar dapat beristirahat dengan layak dan aman selama masa tanggap darurat. BPBD Sulbar terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana dan aktif mengikuti informasi resmi dari pemerintah serta BMKG. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
MAMUJU - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) bekerjasama dengan Komunitas Simpang Lima (S5) dan Dinas Ketapang Sulbar melaksanakan pameran UMKM Hypermart dan GPM di Ahmad Kirang, Senin 13 Oktober 2025. Ketua TP-PKK Sulbar Ny. Harsinah Suhardi juga menyerahkan bantuan alat sekolah kepada siswa-siswi SMA dan bantuan sembako kepada masyarakat. Hadir mendampingi pejabat Pemkab Mamuju, Anggota DPRD Mamuju Febrianto Wijaya, pengurus PKK Sulbar. "Pasar murah ini membantu masyarakat kita yang kurang mampu, apalagi harganya diturunkan tidak sama dengan yang di pasar," kata Ny Harsinah. Ia mengatakan masyarakat sangat antusias dalam mengikuti Gerakan Pangan Murah (GPM). "Tadi masyarakat sangat antusias, mereka sudah datang duluan, bahkan belum mulai sudah mau belanja," ungkapnya. Sedangkan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar Abdul Waris Bestari menyampaikan setiap pelaksanaan GPM wajib melibatkan PKK. Ini sesuai arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga dalam mendekatkan layanana kepada masyarakat. "Jadi setiap GPM wajib ada lambang PKK di situ, ini kita kerjasama juga Komunitas Simpang Lima bersama Pemkab Mamuju," ucap Waris. Pembina Komunitas Simpang Lima Febrianto Wijaya menuturkan sangat mengapresiasi yang dilakukan TP PKK Sulbar. "Gerakan pangan murah ini sangat membantu masyarakat, khususnya harganya yang sangat dibawah dibandingkan di pasar," tuturnya. Selain itu, kolaborasi Pemprov, PKK, Komunitas S5 dan instansi lainnya adalah sesuatu hal yang patut dibanggakan. "Sekarang ini pasar yang didekatkan ke masyarakat, sehingga dirasakan manfaatnya. Ada juga bantuan anak sekolah dan sembako, ini wujud kehadiran komprehensif pemerintah dan sangat pantas kita banggakan," tandasnya.(rls)
Mamuju — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan kunjungan ke BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Tampa Padang Mamuju, Sulbar, Senin (13/10). Kunjungan ini diwakili oleh Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda Inaldy L.S. Si’lang dan Penelaah Teknis Kebijakan Muhammad Ali. Kunjungan ini menjadi langkah konkret BPBD Sulbar dalam memperkuat koordinasi lintas sektor, sesuai arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka, untuk mewujudkan daerah yang lebih tangguh terhadap bencana. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas kolaborasi dalam penguatan data dan informasi kebencanaan, khususnya terkait potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem yang kerap melanda wilayah Sulbar. BPBD Sulbar dan BMKG Mamuju sepakat untuk meningkatkan koordinasi dan pertukaran data secara berkala, guna mendukung langkah mitigasi dini serta kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi cuaca ekstrem. Di tempat terpisah, Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah menyampaikan apresiasi terhadap dukungan BMKG dalam penyediaan informasi cuaca yang cepat dan akurat. “Sinergi antara BPBD dan BMKG sangat penting dalam memperkuat sistem peringatan dini kebencanaan di Sulbar, terutama menghadapi musim hujan yang mulai meningkat,” ujarnya. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
Mamuju – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS) melaksanakan kegiatan roll call rutin setiap hari ke PUSDALOPS BNPB RI. Roll call ini merupakan bagian dari upaya memperkuat koordinasi dan memastikan pelaporan kondisi kebencanaan serta situasi cuaca terkini di wilayah Sulbar tersampaikan secara cepat dan akurat. Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, yang meminta agar BPBD terus memperkuat sistem pelaporan, pemantauan, dan koordinasi dengan BNPB guna meningkatkan efektivitas penanggulangan bencana di daerah. Pelaksanaan roll call ini pada hari Minggu 12 Oktober 2025 oleh Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda, Inaldy L.S Si'lang, yang juga menjabat sebagai Koordinator PUSDALOPS BPBD Sulbar. Dalam roll call tersebut, disampaikan laporan kondisi terkini daerah rawan bencana, situasi cuaca harian, serta kesiapsiagaan personel dan peralatan di lapangan. Plt. Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan bahwa pelaksanaan roll call harian ini merupakan bentuk komitmen BPBD Sulbar untuk menjaga komunikasi dan pelaporan yang efektif kepada BNPB sebagai pusat kendali nasional. “Roll call ini menjadi sarana penting dalam memastikan informasi kebencanaan dari daerah selalu terpantau dan terintegrasi dengan baik di tingkat pusat. Kami juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan respons cepat terhadap potensi bencana,” ujar Yasir Fattah, Senin 13 Oktober 2025. Dengan pelaksanaan roll call rutin ini, diharapkan informasi kebencanaan dari Sulbar dapat tersampaikan dengan cepat dan akurat sehingga penanganan bencana dapat dilakukan lebih sigap dan terkoordinasi. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
Mamuju — Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Surya Yuliawan Sarifuddin menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) bersama Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Budong-Budong yang meninjau langsung progres pembangunan bendungan di wilayah tersebut, Minggu 12 Oktober 2025. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya percepatan penyelesaian proyek strategis nasional di bidang sumber daya air, yang diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan, irigasi pertanian, dan ketersediaan air baku bagi masyarakat. Dalam kesempatan itu, Gubernur Sulbar Suhardi Duka menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BWS Budong-Budong dalam memastikan proyek berjalan sesuai target dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. “Pembangunan infrastruktur air seperti bendungan ini harus benar-benar memberi manfaat bagi rakyat. Untuk itu, kolaborasi antara pemerintah daerah dan BWS menjadi kunci agar pembangunan berjalan efektif dan berkelanjutan,” ujar SDK. Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Sulbar, Surya Yuliawan Sarifuddin menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh langkah yang diambil Gubernur Sulbar dan BWS Budong-Budong tersebut. Ia menegaskan, Dinas PUPR siap menjadi bagian aktif dalam pengawasan teknis dan memastikan kualitas pekerjaan di lapangan. “Kami di Dinas PUPR mendukung penuh langkah Gubernur Sulbar dan Kepala BWS Budong-Budong. Kolaborasi lintas sektor ini akan mempercepat pembangunan dan memastikan hasilnya dapat dirasakan masyarakat luas,” kata Surya. Ia juga mengajak agar pelaksanaan proyek strategis ini melibatkan pelaku usaha lokal, baik dalam penyediaan material maupun jasa konstruksi. Menurutnya, keikutsertaan pengusaha daerah akan memperkuat ekonomi lokal sekaligus meningkatkan kapasitas SDM konstruksi di Sulbar. “Pembangunan ini harus memberi nilai tambah bagi daerah. Salah satunya dengan melibatkan pengusaha lokal agar mereka bisa tumbuh bersama dan berperan dalam pembangunan, apalagi ini masuk dalam pembahasan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2025 tentang Jasa Konstruksi, sebagaimana yang baru saja di sosialisasikan," tambahnya. Kunjungan lapangan Gubernur Sulbar dan Kepala BWS Budong-Budong ini sekaligus menjadi momentum memperkuat koordinasi lintas sektor…
Mamuju – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Majene dan Puskesmas Malunda bergerak cepat menangani kasus keracunan makanan yang terjadi di Desa Salutahongan, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene. Hingga Sabtu, 11 Oktober 2025 pukul 18.00 WITA, tercatat 36 warga terdampak, terdiri atas 21 laki-laki dan 15 perempuan, tanpa adanya korban jiwa. Kejadian bermula pada Selasa, 7 Oktober 2025, saat warga menghadiri acara pesta pernikahan di Dusun Salubiru. Sehari kemudian, sejumlah warga mulai mengalami gejala mual, muntah, diare, demam, dan sakit kepala setelah menyantap hidangan seperti nasi putih, ayam goreng, sayur sup, telur rebus, ikan goreng, dan acar. Kasus pertama tercatat masuk ke UGD Puskesmas Malunda pada Rabu, 8 Oktober 2025 pukul 09.30 WITA. Jumlah pasien terus bertambah hingga mencapai 30 orang pada 10 Oktober, dan empat kasus tambahan dilaporkan pada 11 Oktober. Dari total tersebut, 26 orang dirawat di Puskesmas Malunda, dua orang dirujuk ke RSUD Majene, dan delapan orang telah dinyatakan sembuh. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Hj. Nursyamsi Rahim, menyampaikan bahwa pihaknya telah menurunkan Tim Gerak Cepat (TGC) ke lokasi bersama tim surveilans, tenaga kesehatan lingkungan, dan petugas laboratorium. “Kami telah melakukan investigasi lapangan, termasuk pengambilan sampel air yang digunakan masyarakat dan pada saat acara berlangsung. Untuk sampel makanan, sudah tidak memungkinkan diambil karena sudah habis dikonsumsi. Saat ini kami masih menunggu hasil uji laboratorium,” ujar dr. Nursyamsi. Tindakan medis telah dilakukan oleh petugas Puskesmas berupa pemasangan infus, pemberian obat, observasi, serta pemasangan oksigen bagi pasien dengan gejala sesak. Pemerintah daerah dalam hal ini Pemprov Sulbar dibawah kepemimpinan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wagub Salim S Mengga memastikan seluruh pasien mendapatkan perawatan optimal hingga pulih. kondisi terkini seluruh pasien dilaporkan stabil. Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar terus berkoordinasi dengan pihak Kabupaten Majene untuk pemantauan lanjutan serta melakukan penyelidikan epidemiologi guna mencegah kejadian serupa di…
Kendari – Biro Pemkesra Setda Provinsi Sulawesi Barat melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat melaporkan bahwa cabang Hafalan 500 Hadist Putra pada ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Tingkat Nasional ke-XXVIII telah resmi digelar, Minggu 12 Oktober 2025. Kegiatan berlangsung di Aula Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari, dan diikuti oleh peserta dari berbagai provinsi di Indonesia. Hadir pula Sekretaris LPTQ Muhammad Sukri, Muslim Kamaruddin dari Pemkesra Sulbar dan perwakilan dari Bimas Islam Kemenag Sulbar, Darwis untuk dukungan moral bagi para peserta. Perwakilan Provinsi Sulawesi Barat, Ahmad Farid, tampil meyakinkan di hadapan dewan hakim. Dalam cabang bergengsi ini, para peserta diuji kemampuan menghafal dan memahami 500 hadis Rasulullah SAW secara mendalam dan sistematis. Pelaksanaan lomba berlangsung lancar dan penuh khidmat. Ahmad Farid memperlihatkan penguasaan materi yang kuat serta ketenangan dalam menjawab seluruh pertanyaan dewan hakim. Dalam kesempatan terpisah, Plt. Karo Pemkesra Setda Provinsi Sulbar, Murdanil, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat dan dedikasi para peserta, khususnya utusan dari Sulbar. Dia berharap para peserta dapat mengamini harapan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Wakilnya, Salim S Mengga mengharumkan nama Sulbar di ajang STQH Nasional 2025. “Kegiatan ini menjadi ajang penting untuk menumbuhkan semangat generasi muda mencintai dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadist. Kami bangga atas perjuangan seluruh kafilah Sulbar yang tampil dengan semangat dan percaya diri,” ujar Murdanil. Sementara itu, Sekretaris LPTQ Sulbar, Muhammad Sukri, menuturkan bahwa Ahmad Farid menampilkan performa terbaiknya meski sempat merasa gugup di awal. “Insyaallah, Ahmad Farid berpeluang besar masuk babak final. Semua pertanyaan dijawab dengan lancar tanpa kesalahan. Cara penyampaiannya pun sangat tenang dan jelas,” ungkap Sukri optimis. Pihaknya berharap, hasil gemilang ini menjadi motivasi bagi kafilah lainnya untuk tampil maksimal dan mengharumkan nama Sulawesi Barat di ajang STQH Nasional 2025. (Rls)
Kendari – Kafilah perwakilan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mulai berkompetisi pada ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Tingkat Nasional ke-28 yang berlangsung di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu, 12 Oktober 2025. Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretariat Daerah Provinsi Sulbar melalui Bagian Kesra turut mendampingi para peserta terbaik yang mewakili daerah dalam kompetisi keagamaan paling bergengsi di tingkat nasional tersebut. Pelaksanaan lomba hari pertama berlangsung di Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan menghadirkan peserta dari seluruh provinsi di Indonesia pada berbagai cabang lomba. Salah satu cabang yang dipertandingkan hari ini adalah Hifzil Qur’an 10 Juz Putra, yang diikuti oleh Akmal Syukri, kafilah asal Sulbar. Plt. Kepala Biro Pemkesra Setda Provinsi Sulbar, Murdanil, menyampaikan bahwa pelaksanaan seleksi di hari pertama berjalan lancar dan tertib. “Hari ini telah dilaksanakan seleksi cabang Hifzil 10 Juz Putra atas nama Akmal Syukri, peserta terbaik dari Provinsi Sulawesi Barat. Ananda sudah melalui tahap registrasi ulang dan tampil dengan penuh semangat untuk mengharumkan nama daerah di tingkat nasional,” ungkap Murdanil. Ia menambahkan, keikutsertaan kafilah Sulbar pada ajang STQH Nasional 2025 merupakan bentuk nyata dari komitmen Pemerintah Provinsi dalam dibawa kepemimpinan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakilnya Salim S Mengga dalam mendukung syiar Islam dan pengembangan potensi generasi muda Qur’ani. “Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Sulbar, kami berharap Akmal dan seluruh peserta bisa menampilkan kemampuan terbaiknya serta membawa prestasi yang membanggakan bagi daerah,” tutupnya. (Rls)