humassulbar

humassulbar

MAMUJU - Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin memperkenalkan jenis pisang Cavendish di tanah malaqbi yang sudah dilakukan saat menjabat di Sulsel. Bukan hanya pisang Cavendish Pj Gubernur Bahtiar juga kembali membangkitkan pohon sukun di Sulbar. Menanggapi itu, Dosen Ekonomi Unhas sekaligus mantan Ketua KPPU Indonesia Sarkawi Rauf mengatakan kebijakan Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin ini berkaitan dengan Pertanian, Sulbar ini kan sektor utamanya itu di Pertanian "Artinya apa yang diperkenalkan Pj Bahtiar ini sesuai dengan kondisi wilayah Sulbar yang andalannya atau penopang utamanya itu pertanian. Kedua bicara pilihan komoditasnya kalau jangka pendek yang sifatnya bisa langsung dirasakan masyarakat pilihan untuk menanam pisang Cavendish itu yang sudah dilakukan di Sulsel sudah sangat bagus," kata Sarkawi, Minggu 26 Mei 2024. Apalagi, lanjut Sarkawi Sulbar ini dari dulu selalu dikenalkan pisangnya bagus, memang komoditi utama salah satunya pisang. "Sedangkan, kalau pisang baru yang Cavendish ini juga sangat cocok, dimana ada variasinya di jenis pisangnya. Tentu ini menjadi primadona baru untuk sektor pertanian Sulbar," tambah salah satu tokoh mudah Sulbar yang berkiprah di nasional ini. Termasuk, Sukun karena ini dulunya banyak di Sulbar, namun perlahan-lahan hilang. Dulunya hampir setiap rumah di Sulbar ada pohon sukunnya, tapi perlahan hilang. "Kalau ini dibangkitkan lagi ini hal yang bagus, ini seolah-olah menemukan kembali karena pernah ada sebelumnya," ungkap Sarkawi. Sementara itu, dari sesi potensi pasar dirinya mengungkapkan bahwa pisang Cavendish ini pilihannya sangat bagus, bukan hanya bisa dijual domestik dan bisa juga pasar ekspor. "Kemarin saya sempat diskusi dengan teman-teman Lulu Hypermart yang punya jaringan pasar bukan hanya di Indonesia, tapi sampai timur tengah dan tahun ini mereka mau bangun 60 gerai di Arab Saudi belum negara timur tengah lainnya," bebernya. Sehingga, semua ini butuh pisang Cavendish, artinya jika ini dibudidayakan di Sulbar dan masuk jaringan Lulu Hypermart itu sangat pas. "Secara internal sudah cocok dan ini…

Mamuju-- Kepala Bidang Barang Milik Daerah (BMD) Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Sulawesi Barat (Sulbar) Andi Muhammad Bisyri Nur, mengikuti Webinar ASN Kreatif Seri ke 50, Rabu 22 Mei 2024. Webinar ini diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulbar, bertujuan adanya peningkatan SDM khususnya pada pengelolaan BMD. Kegiatan ini diselenggarakan setiap pekan. Kali ini mengusung tema “Peningkatan Pengelolaan Barang Milik Daerah Melalui Capaian Kinerja”. Pemprov Sulbar, diharapkan dapat memacu percepatan dan peningkatan pembangunan Sulbar. Kasubid Wilayah I Direktorat BUMD, BLUD, dan BMD Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri RI Amanah, selaku pemateri dalam kegiatan ini. Dalam paparannya, Ia menyampaikan, pengelolaan BMD dapat dikatakan bagus jika memenuhi indikator – indikator yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah. Sementara itu, Kepala BPSDM Sulbar, Farid Wajdi, dalam Opening Speechnya menekankan bahwa kesuksesan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah erat kaitannya dengan pengelolaan BMD secara baik dan benar. “Untuk itu, diharapkan kepada semua elemen pegawai untuk dapat memahami pengelolaan BMD,” kata Farid Wajdi. Kepala Bidang BMD BPKPD Sulbar, Andi Muhammad Bisyri Nur, mewakili Kepala BPKPD Sulbar Masriadi Nadi Atjo memberikan closing statement, bahwa pengelolaan aset memiliki sejumlah persoalan yang hampir sama se-Indonesia, mulai dari perencanaan, penggunaan sampai dengan pembinaan, pengawasan dan pengendalian. “Olehnya itu, dibutuhkan sinergi semua stakeholder untuk membenahi pengelolaan aset ini sehingga dapat memberikan manfaat bagi kemajuan daerah," ujarnya. Webinar ASN Kreatif Seri ke 50 ini dipandu oleh Jumail, selaku moderator dan peserta webinar ini tidak hanya dihadiri oleh Pegawai Lingkup Pemprov Sulbar melainkan dari sejumlah pemda lainnya, seperti Aceh, Bangkalan, Mamuju, Kalimantan Timur, Majene dan Polewali Mandar. Penulis : BPKPD Sulbar Editor : humassulbar

Mamasa--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa menggelar Rapat Penanganan Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Mamasa, bertempat di Posko Tanggap Darurat Bencana Tanah Longsor di Kantor Camat Mambi, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat 24 Mei 2024. Rapat ini dipimpin langsung Pj. Bupati Mamasa Muhammad Zain, dan dihadiri oleh Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, Kalaksa BPBD Mamasa, Gusti Marmiawan, Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi (FPKP) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Nelwan, Tenaga Ahli 1 BNPB RI Brigjen. TNI. Jahidin Chilo, Tenaga Ahli 2 BNPB RI Kombes Hamka, serta unsur Forkopimda, Camat, dan Perangkat Desa Kabupaten Mamasa. Pj. Bupati Mamasa, Muhammad Zain menyampaikan, bencana alam tanah longsor yang terjadi di Mamasa khususnya di Jalan Nasional Mambi-Aralle sampai saat ini sudah mulai terbuka dari enam titik longsor yang menutupi jalan nasional tersebut. “Sementara, Kecamatan Bambang masih dalam tahap pembersihan dan masih ada satu desa yakni Buju Manurung yang masih terisolir dikarenakan keterbatasan alat berat,” kata Muhammad Zain. Dalam rapat tersebut, dilakukan penyerahan secara simbolis bantuan dana DSP sebesar Rp. 250 Juta dari BNPB RI oleh Tenaga Ahli 1 Brigjen. TNI Jahidin Chilo untuk Kabupaten Mamasa, dan dari Direktur FPKP berupa bantuan tenda selimut dan lain-lain. Akan ada bantuan susulan setelah Tim BNPB melakukan asessmen. Muhammad Zain menyampaikan apresiasi yang tinggi atas bantuan DSP yang diberikan oleh BNPB RI. Ia mengatakan, bantuan tersebut menjadi modal penting dalam mempercepat upaya penanganan darurat bencana tanah longsor di Mamasa. “Dengan adanya bantuan ini, diharapkan proses penanganan bencana dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien untuk melindungi masyarakat yang terdampak,” ucapnya. Sementara, dalam laporannya, Camat Mambi Irwan menyampaikan, bencana longsor yang terjadi tidak menimbulkan korban jiwa. Dan sampai saat ini jumlah pengungsi 1.117 orang dari 147 KK. “Sekarang mereka semua dilaporkan mengungsi ke rumah keluarga dan kerabat,” ungkap Irwan. Plt.…

Mamasa-- Penjabat (Pj) Bupati Mamasa, Muhammad Zain bersama Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar), Muhammad Yasir Fattah, dan Kepala Bidang Penanganan Tanggap Darurat Operasional (PTDO) Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Riswandi, melakukan peninjauan langsung di lokasi bencana tanah longsor di Kabupaten Mamasa, Jumat 24 Mei 2024. Dalam kunjungan tersebut, mereka membahas langkah-langkah penanggulangan dan pemulihan lokasi bencana tanah longsor dengan kerja sama yang erat antara pemerintah daerah, BPBD, dan BNPB. Upaya koordinasi ini bertujuan untuk menyediakan bantuan dan bimbingan yang diperlukan untuk mengatasi dampak bencana dan memulihkan area yang terkena musibah. Pj. Bupati Mamasa, Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, dan Kepala Bidang PTDO Pusdalops BNPB RI, menyatakan komitmen mereka untuk saling mendukung dalam menjalankan langkah-langkah penanggulangan bencana yang efektif dan berkelanjutan. Mereka juga menekankan pentingnya sinergi antarlembaga dan gotong-royong dalam upaya pemulihan pasca-bencana. Pj. Bupati Mamasa Muhammad Zain, menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dan kolaborasi yang solid dalam menjalankan upaya penanggulangan bencana. “Langkah-langkah preventif juga turut dibahas guna meminimalkan risiko terulangnya kejadian serupa di masa depan,” kata Muhammad Zain. Sementara itu, Plt. Kalaksa BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah menyatakan, komitmen bersama untuk mendukung pemulihan dan rehabilitasi wilayah yang terdampak menunjukkan keseriusan semua pihak terkait dalam menyikapi bencana alam. “Semoga langkah-langkah yang diambil dapat memberikan bantuan yang efektif bagi masyarakat yang terkena dampak bencana tanah longsor di Mamasa,” harap Yasir Fattah. Yasir Fattah juga berharap, kerja sama yang baik antara semua pihak terkait dapat memberikan solusi yang tepat dan bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak bencana tanah longsor di Mamasa. Diketahui, bencana longsor di beberapa titik di Kabupaten Mamasa terjadi pada tanggal 21 hingga 22 Mei 2024. Penulis : BPBD Sulbar Editor : humassulbar

Mamasa--Kepala Bidang Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) Arnidah, menyerahkan bantuan logistik kepada Kalaksa BPBD Mamasa, Gusti Harmiawan, Jumat 24 Mei 2024. Arnidah menyerahkan bantuan tersebut mewakili Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah. Penyerahan bantuan berlangsung di Posko Tanggap Darurat Bencana, di Kantor Camat Mambi, Kabupaten Mamasa, Sulbar. Penyerahan bantuan disaksikan oleh Kabag Operasi Polres Mamasa, AKP. Dedi Yulianto, dan Kepala Bidang Penanganan Tanggap Darurat Operasional (PTDO) Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB RI, Riswandi. Bantuan logistik yang diserahkan meliputi tikar, terpal, selimut, dan sabun mandi. Bantuan ini diharapkan dapat membantu dalam proses penanganan darurat bencana tanah longsor di Kabupaten Mamasa. Kolaborasi antara berbagai instansi ini menjadi bukti nyata kepedulian dan kerja sama dalam memberikan dukungan kepada masyarakat terdampak. Kalaksa BPBD Mamasa, Gusti Harmiawan, menyampaikan terima kasih atas bantuan logistik yang diberikan dan berharap agar kerja sama lintas sektor itu dapat terus berlanjut dalam upaya penanggulangan bencana. “Semoga bantuan logistik ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat yang sedang mengalami dampak bencana. Teruslah bersatu dan bekerjasama dalam situasi darurat untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan bersama,” kata Gusti Harmiawan. Penulis : BPBD Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju–Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Workshop Angka Konsumsi Ikan (AKI) pada tanggal 20-22 Mei 2024. Kegiatan ini bertujuan menghitung AKI tahun 2023. Workshop AKI diikuti oleh seluruh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) yang terdapat di berbagai provinsi, termasuk DKP Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang diwakili oleh Enumerator AKI Sulbar, Abdul Rahman Hamzah yang mengikuti kegiatan itu secara daring dari Kantor DKP Sulbar. Penghitungan AKI sangat penting karena berhubungan langsung dengan kebutuhan pasokan ikan, preferensi konsumen, dan status kecukupan protein hewani dari ikan. Data AKI diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Maret dan September 2023. Survei ini mencakup 37 jenis ikan, termasuk 25 jenis ikan dan udang segar, 13 jenis ikan dan udang awetan/asin, serta beberapa jenis ikan olahan. AKI dihitung berdasarkan Konsumsi Ikan Dalam Rumah Tangga (KIDRT), Konsumsi Ikan Luar Rumah Tangga (KILRT), dan Konsumsi Ikan Tidak Tercatat (KITT). Hasil perhitungan AKI menunjukkan adanya anomali di sejumlah daerah, salah satunya adalah Sulbar yang mengalami penurunan KIDRT. Menurut Kepala DKP Sulbar, Suyuti Marzuki, penurunan itu disebabkan oleh perubahan perilaku masyarakat setelah menerima bantuan dalam bentuk barang atau uang tunai. “Dengan tambahan pendapatan, masyarakat cenderung mengalihkan konsumsi protein dari ikan ke sumber protein lain yang dianggap lebih prestisius atau bervariasi,” kata Suyuti Marzuki, saat dikonfirmasi terkait penurunan KIDRT Sulbar, Kamis 23 Mei 2024. Langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi anomali penurunan konsumsi ikan diantaranya, yaitu : 1. Peningkatan Edukasi dan Promosi dengan menggalakkan program edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya konsumsi ikan bagi kesehatan, khususnya bagi pertumbuhan anak-anak serta memperkuat kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dengan melibatkan tokoh masyarakat dan media lokal. 2. Penyediaan Sarana Prasarana Pemasaran dengan mendirikan sentra kuliner berbasis ikan untuk mendorong konsumsi ikan melalui makanan siap saji yang…

Bone--Mengisi akhir pekan ini, jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) mengunjungi Sentra Pembibitan Pisang Cavendish di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), tepatnya di Kampung Batu Gading, Sabtu (25/05/2024). Seperti diketahui, saat ini terdapat sekira 200 hektar lahan perkebunan pisang Cavendish di Kabupaten Bone yang perkembangannya telah berbuah sejak April 2024. Kunjungan ini dipimpin langsung Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin didampingi Sekprov Sulbar Muhammad Idris serta Kepala Dinas terkait, termasuk Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulbar Habibi Azis, yang hadir bersama Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya Satriawan Hasan Sulur dan timnya. Selain ke Sentra Pembibitan Pisang Cavendish, mereka juga melihat langsung pembibitan Pisang Cavendish dan Nanas Madu. Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin mengajak aparat pemerintahannya untuk melihat komoditi pisang yang kelak dapat menjadi potensi untuk dikembangkan di Sulbar. Apalagi pasarnya sudah jelas dan Sulbar termasuk salah satu daerah penghasil pisang di Indonesia. "Lidahnya orang Indonesia itu adalah pisang. Kedua pepaya, ketiga jeruk, keempat Mangga. Masalahnya barangnya terbatas. Pisang di Indonesia dari Aceh-Papua baru bisa terpenuhi 35 persen dan 65 negara minta pisang," ucap Bahtiar. "Paling laris dan mahal itu pisang Cavendish, di Indomaret itu kita dapat membelinya seharga 27 ribu per 3 biji," sambungnya. Sekprov Sulbar Muhammad Idris berterima kasih atas fasilitasi Pj. Gubernur Bahtiar yang telah membuka peluang ekonomi bagi Sulbar. "Kita akhirnya mendapatkan pembelajaran langsung di tempat pengelolaan pisang. Keterlibatan pimpinan di dalam mendorong supaya masyarakat bisa menjadi bagian yang ikut terlibat dalam industri pengelolaan pisang," kata Idris. Sementara, menurut Kepala DPMPTSP Sulbar Habibi Azis, Kabupaten Bone memiliki kondisi tanah dan iklim yang sangat mendukung untuk budidaya pisang Cavendish. “Kami melihat ini sebagai peluang besar untuk meningkatkan ekonomi daerah serta kesejahteraan petani lokal," ujarnya. Habibi menyatakan, DPMPTSP Sulbar akan terus mendukung pengembangan agribisnis untuk kemudahan investasi. "Kami siap memberikan…

Mamasa--Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar), Inaldy L.S. Silang, mendampingi Kepala Bidang Penanganan Tanggap Darurat Operasional (PTDO) Pusdalops, Riswandi, serta Tenaga Ahli I Brigjen TNI Jahidin Chilo dan Tenaga Ahli II Kombes Hamka dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI melakukan peninjauan lokasi bencana longsor di Kecamatan Bambang, Kabupaten Mamasa, Sulbar, Sabtu 25 Mei 2024. Pendampingan tersebut atas arahan Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah. Koordinator Pusdalops BPBD Sulbar, Inaldy ls Silang menyampaikan, dalam peninjauan tersebut tim gabungan dari BPBD Sulbar dan BNPB RI turut mengevaluasi kondisi terkini di lokasi bencana untuk memastikan upaya penanganan dapat dilakukan secara tepat dan efisien. “Peninjauan ini juga bertujuan untuk menyusun strategi terbaik dalam penanganan darurat bencana longsor yang melanda wilayah tersebut,” kata Inaldy. Inaldy menegaskan, kerja sama lintas sektor tersebut menjadi kunci utama dalam menghadapi bencana alam. “Dengan adanya kerja sama yang solid antara berbagai instansi terkait, diharapkan proses penanganan bencana dapat berjalan dengan lancar dan efisien,” ucapnya. Kepala Bidang PTDO Pusdalops BNPB RI, Riswandi juga menekankan perlunya sinergi antara BPBD Sulbar dan BNPB RI dalam memberikan respon yang cepat dan efektif dalam situasi darurat. Di tempat terpisah, Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah juga menegaskan pentingnya koordinasi antara berbagai pihak terkait dalam penanganan bencana demi keselamatan masyarakat. Penulis : BPBD Sulbar Editor : humassulbar

Sulbar --Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat menyajikan makanan sehat bergizi dalam program B2SA Goes to School di Madrasah Aliyah Negeri 1 Mamuju, Sabtu 25 Mei 2024. Kegiatan B2SA Goes to School (BGtS) ini dilksanakan di halaman MAN 1 Mamuju dan dihadiri oleh 250 orang peserta. Peseta terdiri atas siswa-siswi kelas 10 dan 11 serta para guru. BGtS bertujuan untuk memberikan sosialisasi edukasi dan implementasi makanan yang memenuhi konsep pola makan B2SA, yaitu beragam, bergizi seimbang dan aman. Sosialisasi dan pemberian makanan yang sehat dan bergizi sejak dini ini adalah upaya memberikan pemahaman dan kesadaran para siswa agar tahu, mau dan mampu menerapkan makanan dengan konsep B2SA dalam kehidupan sehari-hari. Kadis Ketapang Sulbar, Ir. H. Waris Bestari, M.Si, mengatakan bahwa penerapan pola makan B2SA ini bertujuan untuk memperkuat dukungan pada pencapaian “Generasi Emas” Indonesia 2045 yang akan datang. “Dari sekarang kita harus merancang kualitas generasi emas Indonesia di tahun 2045 yang akan datang, yaitu generasi yang lebih sehat, cerdas dan produktif, katanya Progrm dan kegiatan BGtS ini sejalan dengan agenda ke dua dari 8 agenda prioritas PJ. Gubernur Suawesi Barat, Dr. Bahtiar Baharuddin, M.Si. Yaitu penanganan gizi buruk, stunting dan kemiskinan ekstrim. “Kekurangan gizi pada anak usia remaja khususnya perempuan akan berdampak pada munculnya anemia. Jika kondisi ini tidak mendapat perhatian serius untuk di hentikan maka dalam jangka panjang jika anak perempun tersebut menikah dan hamil, maka besar kemungkinan yang bersangkutan akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting,” kata Nugroho Hamid, SKM.,M.Kes Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan pangan. “Jika masalah stunting dan gizi buruk di sulbar mau kita selesaikan, maka kita harus bekerja pada hulu masalahnya. Hulu masalahnya adalah kondisi anemia kronis pada saat perempuan sejak remaja dan saat hamil. Olehnya itu langkah paling efektif dan murah yang bisa dilakukan adalah langkah promotif dan preventif,…

BONE - Kabupaten Bone merupakan salah satu penghasil sukun terbesar di tanah air. Bahkan Sukun dari Bone dikenal sebagai yang terbaik di Sulawesi Selatan. Varietas Sukun di Bone adalah Sukun kecil (Sukun kuning), Sukun gundul, dan Sukun medium. Saat menjabat di Sulawesi Selatan, Pj Bahtiar Baharuddin tetap mendorong masyarakat di Sulawesi Selatan untuk menanam sukun. Bahkan di Kabupaten Bone sendiri, Pj Bahtiar bermaksud untuk menjadikan sebagai daerah sentra penghasil sukun. Saat di Sulsel Pj Bahtiar mencanangkan penanaman sukun hingga 3 juta pohon. Sementara itu pada hari kedua Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengajak OPD Pemprov Sulbar ke lokasi pembibitan pohon sukun di Bone, Minggu, 26 Mei 2024 Hadir juga Sekprov Muhammad Idris dan jajaran Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). "Hari ini saya datang ke sini saya bawa jajaran Pemprov Sulbar, secara administrasi pindah tempat tapi jiwanya tetap di sini. Saya tidak akan pernah berhenti kapanpun, saya tetap menghibahkan diri untuk seluruh daerah. Selalu saya sampaikan Sulbar dan Sulsel itu berbeda administrasi provinsinya, tapi tanahnya baku sambung, manusianya dan alamnya baku sambung. Jadi tidak pernah terpisah itu," kata Bahtiar. Ia menambahkan pembibitan sukun ini sudah bersertifikat yang tentunya akan dikembangkan juga di Sulbar. "Bahkan di Indonesia hanya kita yang punya ini pembibitan sukun di Sulawesi. Nanti kami akan melakukan pembibitan juga di Sulbar," tambahnya. Tim akan bergerak yang sudah dibentuk dan akan diajari pengembangan pohon sukun agar lebih banyak lagi di Sulbar. "Nanti akan diajari langsung lewat kerjasama. Nanti masyarakat bisa menanam dan membibit sendiri kedepan," bebernya. Pemilik pembibitan pohon sukun di Bone Yusuf mengatakan lokasi ini bukan hanya sekedar pengembangan, tetapi lebih pada proses pembelajaran dan pemberdayaan. "Mereka sudah tahu pemberdayaan dan pembibitan khususnya tanaman sukun ini. Khusus di Bone ini kami kembangkan dua jenis sukun, dimana sukun Toddopuli dan sukun padaidi," ucapnya. Menurutnya, kalau sukun Toddopuli pohonnya tegak lurus…