26 Mei 2024

Sempat Tertutup Tanah Longsor, Jalan Nasional Mambi-Aralle Sudah Mulai Terbuka

 

Mamasa--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa menggelar Rapat Penanganan Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Mamasa, bertempat di Posko Tanggap Darurat Bencana Tanah Longsor di Kantor Camat Mambi, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat 24 Mei 2024.

 

Rapat ini dipimpin langsung Pj. Bupati Mamasa Muhammad Zain, dan dihadiri oleh Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, Kalaksa BPBD Mamasa, Gusti Marmiawan, Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi (FPKP) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Nelwan, Tenaga Ahli 1 BNPB RI Brigjen. TNI. Jahidin Chilo, Tenaga Ahli 2 BNPB RI Kombes Hamka, serta unsur Forkopimda, Camat, dan Perangkat Desa Kabupaten Mamasa.

 

Pj. Bupati Mamasa, Muhammad Zain menyampaikan, bencana alam tanah longsor yang terjadi di Mamasa khususnya di Jalan Nasional Mambi-Aralle sampai saat ini sudah mulai terbuka dari enam titik longsor yang menutupi jalan nasional tersebut.

 

“Sementara, Kecamatan Bambang masih dalam tahap pembersihan dan masih ada satu desa yakni Buju Manurung yang masih terisolir dikarenakan keterbatasan alat berat,” kata Muhammad Zain.

 

Dalam rapat tersebut, dilakukan penyerahan secara simbolis bantuan dana DSP sebesar Rp. 250 Juta dari BNPB RI oleh Tenaga Ahli 1 Brigjen. TNI Jahidin Chilo untuk Kabupaten Mamasa, dan dari Direktur FPKP berupa bantuan tenda selimut dan lain-lain. Akan ada bantuan susulan setelah Tim BNPB melakukan asessmen.

 

Muhammad Zain menyampaikan apresiasi yang tinggi atas bantuan DSP yang diberikan oleh BNPB RI. Ia mengatakan, bantuan tersebut menjadi modal penting dalam mempercepat upaya penanganan darurat bencana tanah longsor di Mamasa. 

 

“Dengan adanya bantuan ini, diharapkan proses penanganan bencana dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien untuk melindungi masyarakat yang terdampak,” ucapnya.

 

Sementara, dalam laporannya, Camat Mambi Irwan menyampaikan, bencana longsor yang terjadi tidak menimbulkan korban jiwa. Dan sampai saat ini jumlah pengungsi 1.117 orang dari 147 KK.

 

“Sekarang mereka semua dilaporkan mengungsi ke rumah keluarga dan kerabat,” ungkap Irwan. 

 

Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah juga menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menghadapi bencana. Ia menyatakan komitmennya untuk bekerjasama dengan seluruh pihak terkait guna menjalankan tugas penanganan bencana dengan baik dan profesional.

 

Kedua belah pihak sepakat untuk terus berkoordinasi dan bersinergi dalam menangani bencana tanah longsor serta menggunakan bantuan DSP secara optimal demi kepentingan dan keselamatan warga Mamasa.

 

Kerja sama yang erat antara pemerintah daerah, BPBD, BNPB, dan stakeholder terkait diharapkan dapat mempercepat proses penanganan bencana tanah longsor dan memberikan bantuan yang diperlukan kepada masyarakat yang terdampak.

 

Penulis : BPBD Sulbar

Editor : humassulbar

Read 233 times
(0 votes)