humassulbar

humassulbar

MAMUJU -- Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Kominfoperss) Pemprov Sulbar turut berperan dalam menyukseskan pelaksanaan MTQ ke X Tingkat Provinsi di Pasangkayu. Kepala Dinas Kominfo Sulbar Mustari Mula menyampaikan, dukungan Bidang IKP terhadap pelaksanaan MTQ sebagai bentuk sinergitas dan kolaborasi antar Pemprov Sulbar dan pihak terkait. Hal ini ini juga bentuk dukungan terhadap progran-program LPTQ dalam dalam mengembangkan kemampuan masyarakat dalam membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur'an. "Berhubung karena kegiatan ini dipusatkan di Pasangkayu, sehingga melalui dukungan IKP dapat menyebarluaskan materi-materi dalam pelaksanaan MTQ, sehingga masyarakat yang ada di Polman, Pasangkayu, bahkan di Indonesia dapat menyaksikan melalui fasilitas live streaming," ucap Mustari. Kabid Humas Dinas Kominfo Sulbar Dian Afrianty menjelaskan kehadiran IKP pada pelaksanaan MTQ juga sebagai implementasi birokrasi modern yang mengedepankan digitalisasi untuk melayani masyarakat. "Kami juga memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada publik adalah tepat, akurat, dan dapat dipercaya, serta mendukung komunikasi yang efektif antara pemerintah/organisasi dengan masyarakat," pungkasnya. (Rls)

Pasangkayu--Alun-Alun Kabupaten Pasangkayu menjadi saksi berlangsungnya final lomba cabang Tilawah Anak-Anak. Acara ini dihadiri oleh official dari enam kabupaten se-Sulawesi Barat (Sulbar) dan sekira 300 orang masyarakat Pasangkayu antusias menyaksikan penampilan para peserta. Berlangsung Rabu, 15 Mei 2024, enam peserta finalis, terdiri dari tiga putra dan tiga putri, menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran. Dewan Hakim yang bertugas dalam lomba ini terdiri dari para ahli di bidangnya. Di Bidang Tajwid, penilaian dilakukan oleh KH. Hasan Basri, KH. Yading Syarif dan Adinah Maddarai. Bidang Fashahah dinilai oleh Mansur, Syukri Jamaluddin dan Km Anwar Hasan. Bidang Lagu dinilai oleh Abdul Azis Tammauni, Husnah Hariono dan Syamsul Akhyar. Bidang Suara dinilai oleh Jamaluddin Pande, Muh. Syarir, dan Muh. Yusuf Paturusi. Penanggung jawab Bidang Lampu adalah Lukman, sedangkan koordinator laporan terdiri dari Darwis, Muhrim, Fakrudin, dan Rusli. Kegiatan ini berlangsung dengan aman, tenteram, dan damai, mencerminkan kekhidmatan dan keseriusan para peserta serta dukungan penuh dari masyarakat. Panitia yang terdiri dari Idawati, Muslim, Santi Cahya, dan Muh. Syarif, memastikan acara berjalan lancar dengan MC Misrawati yang memandu acara dengan baik. Dewan Hakim yang dipimpin oleh koordinatornya, memberikan penilaian yang adil dan objektif untuk menentukan pemenang dari lomba tersebut. Di tempat berbeda, Kepala Biro Pemkesra Setda Sulbar Arianto memberikan pernyataan mengenai pentingnya kegiatan seperti itu dalam membina generasi muda yang memiliki kecintaan dan pemahaman yang mendalam terhadap Al-Quran. Dia mengapresiasi semua pihak yang terlibat dan berharap kegiatan seperti itu dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan untuk menciptakan generasi Qurani yang unggul. Penulis : Biro Pemkesra Setda Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju --Kepala Dinas Kesehatan Sulbar drg Asran Masdy memberikan atensi atas peristiwa keracunan anak akibat pemberian makanan tambahan (PMT) di Majene. Kecelakaan dalam pelaksanaan kegiatan yang membuat puluhan anak keracunan itu mesti menjadi pembelajaran. Khususnya bagi pelaksanaan kegiatan. Disini Asran menegaskan pentingnya perlibatan ahli, misalnya dalam pemberian makanan tambahan untuk sasaran anak stunting itu harus melibatkan pihak dari dinas kesehatan. Asran mengatakan, pihak Puskesmas atau Dinkes tidak terlibat pada pelaksanaan di Majene. Olehnya menurutnya itu suatu kekeliruan yang tidak boleh terulang. "Kalau ada hal berkaitan intervensi penanggulan pangan, seperti pemberian makanan tambahan, sebaiknya melibatkan orang kesehatan,"tegas Asran. Menurutnya dengan melibatkan pihak kesehatan maka pelaksanaan PMT sudah menjalankan langkah-langkah pencegahan agar ke depan tidak terulang kejadian serupa. (Rls)

Mamuju - Pengenalan Hama dan Penyakit Tanaman Unggulan Perkebunan di Sulawesi Barat (Sulbar) kembali dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan (Disbun) Sulbar, Selasa, 14 Mei 2024. Kegiatan ini rutin dilaksanakan tiap pekan. Melalui Bidang Perlindungan, kali ini Pengenalan Hama dan Penyakit Tanaman Unggulan Perkebunan di Sulbar ini memasuki Seri ke 6. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring), di pusatkan di Ruang Rapat Disbun Sulbar dan dibuka oleh Sekretaris Disbun Sulbar, A. St. Kamaliah, mewakili Kadisbun Sulbar, Herdin Ismail. Kegiatan ini dihadiri Kepala Bidang Perlindungan Disbun Sulbar Hartati Pawelloi dan diikuti oleh Staf Disbun Sulbar, Petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Kabupaten se-Sulbar, Pembantu Lapang Petugas Tenaga Kontrak Pendamping (PLP-TKP) Sulbar, Regu Pengendali OPT Perkebunan se-Sulbar serta undangan lainnya. Pada Seri ke 6 ini, materi diisi oleh Risqan Abdillah Gali dan Hasriani Nurainun Hasbi, yang merupakan Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Tanaman Perkebunan Disbun Sulbar. Materi yang dibawakan adalah OPT yang menyerang tanaman kelapa, yaitu Arthona dan Busuk Pucuk Kelapa. Sebelum memasuki pemaparan materi, dilakukan pre-test untuk mengetahui sejauhmana pemahaman dasar peserta terkait tema yang akan dibawakan dan di akhir acara akan dilakukan post-test untuk mengukur keberhasilan peserta dalam menerima materi yang disampaikan. Pada sesi pemaparan materi, terlebih dahulu disampaikan pengenalan Hama Arthona dan Busu Pucuk Kelapa secara umum, kemudian menyampaikan terkait gejala serangan dan kerugian yang dapat ditimbulkan serta cara pengendalian hama tersebut, seperti pengendalian hayati, mekanis, kultur teknis dan kimiawi. Selanjutnya, dilakukan diskusi oleh seluruh peserta kegiatan, mulai dari bagaimana cara pencegahan yang paling efektif yang dapat dilakukan untuk meminimalisir serangan OPT ini, serta peserta ikut memberikan pengalaman yang didapatkan seputar materi yang dibawakan oleh pemateri di wilayah kerja masing-masing. Hama Arthona adalah genus jamur yang dapat menyerang tanaman kelapa. Jamur dalam genus ini cenderung menyerang daun dan batang tanaman kelapa. Gejala serangan hama Arthona termasuk munculnya bintik-bintik kecil…

Mamuju--Penggunaan layanan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus menunjukkan perkembangan yang positif. Berdasarkan data terbaru, jumlah akun pengguna SPSE yang aktif di tahun 2024 mencapai 827 akun. Angka ini mencerminkan komitmen pemerintah dan para pelaku pengadaan untuk mengadopsi sistem yang lebih transparan dan efisien. Tidak hanya meningkat dalam jumlah akun, trafik atau akses ke SPSE juga mengalami peningkatan signifikan. Hingga triwulan pertama tahun 2024, total pengunjung SPSE mencapai 1,13 juta pengunjung. Hal ini menunjukkan bahwa platform ini semakin diminati dan diandalkan oleh berbagai pihak dalam proses pengadaan barang dan jasa di Sulbar. Dari total 827 akun pengguna SPSE, terdapat 47 akun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang mencakup 5% dari keseluruhan pengguna. Selain itu, terdapat 14 akun Pejabat Pengadaan yang mewakili 2%, dan 14 akun Kelompok Kerja (Pokja) yang juga mencakup 2%. Sementara itu, mayoritas pengguna SPSE berasal dari penyedia atau rekanan dengan jumlah 752 akun, yang mencakup 91% dari total pengguna. Peningkatan jumlah pengguna dan pengunjung ini menunjukkan kepercayaan yang semakin besar terhadap SPSE sebagai alat utama dalam proses pengadaan di Sulbar. Plt. Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Sulbar, M. Yamin Saleh menyampaikan apresiasinya terhadap semua pihak yang telah mendukung penggunaan SPSE. "Ini adalah bukti bahwa digitalisasi pengadaan barang dan jasa di Sulbar berjalan dengan baik. Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan memberikan pelatihan kepada para pengguna agar lebih memahami dan memanfaatkan SPSE secara optimal," kata M. Yamin Saleh, Selasa 14 Mei 2024. Dengan terus meningkatkan akses dan partisipasi di SPSE, Sulbar diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengimplementasikan sistem pengadaan yang modern dan terpercaya. Penulis : Biro PBJ Setda Sulbar Editor : humassulbar

Pasangkayu--Masjid Al Ikhlas di Kabupaten Pasangkayu menjadi saksi berlangsungnya Lomba Hifdzil Qur'an 30 Juz yang merupakan bagian dari Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-X Tingkat Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Acara ini dihadiri oleh pejabat resmi bersama peserta lomba dari enam kabupaten yakni Majene, Mamuju, Polewali Mandar, Mamuju Tengah, Mamasa dan Pasangkayu sendiri. Perlombaan berlangsung, Selasa, 14 Mei 2024, dimulai pada pukul 09.00 WITA dan berakhir pada pukul 12.00 WITA. Salah satu momen paling mengesankan dari acara ini adalah penampilan peserta dengan nomor HQ 406, seorang hafiz tunanetra. Penampilannya mendapatkan tepuk tangan meriah dari para penonton yang terkesan dengan kemampuan luar biasa yang ditampilkannya meskipun memiliki keterbatasan fisik. Kompetisi ditutup dengan penampilan peserta terakhir dengan nomor HQ 408 sebelum akhirnya MC, Muh. Syarif menutup acara. Dalam pelaksanaan lomba ini, terdapat beberapa Dewan Hakim yang bertugas di berbagai bidang. Untuk Bidang Tahfidz, Dewan Hakim yang bertugas adalah KM Kamiluddin dan Amrullah Akil, Bidang Fashah diisi oleh Samsu Marlin dan Muh. Amiruddin. Sedangkan, untuk Bidang Tajwid, tugas ini diemban oleh Muh. Yusuf Paturusi, dan Djamaluddin Pande, Koordinator laporan terdiri dari Darwis, Muhrim, Fahruddin dan Rusli. Panitera yang bertugas adalah Masriadi, Alda Linda, Resmiatu, dan Nadila Djawahir. Acara ini bukan hanya menunjukkan kecakapan para peserta dalam menghafal Al-Qur'an, tetapi juga menegaskan pentingnya semangat dan dedikasi dalam menghadapi tantangan. Kehadiran peserta tunanetra dan dukungan dari penonton memberikan contoh nyata bagaimana acara ini mampu menginspirasi banyak pihak. Lomba Hifdzil Qur'an 30 Juz ini berhasil diselenggarakan dengan baik, membawa pesan kebersamaan dan semangat juang yang tinggi dalam melestarikan tradisi menghafal Al-Qur'an. Kepala Biro Pemkesra Setda Sulbar Arianto, menyatakan, acara itu adalah bukti nyata bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi seseorang untuk mencapai prestasi luar biasa. “Kami bangga dengan semangat juang para peserta dan berharap kegiatan ini dapat terus menjadi inspirasi bagi generasi muda," kata Arianto. Penulis : Biro Pemkesra…

Mamuju--Sebanyak 284 rumpon telah diangkat dari Perairan Sulawesi Barat (Sulbar) sejak operasi pemutusan rumpon dimulai pada tanggal 6 April 2024. Rumpon-rumpon tersebut telah didaratkan di Pelabuhan Passarang, Kabupaten Majene. Proses pengangkatan rumpon ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, berlangsung pada tanggal 16-17 April 2024, dimana 131 rumpon berhasil diangkat. Dan tahap kedua dilanjutkan pada tanggal 13 – 14 Mei 2024, dengan total 153 rumpon. Proses pengangkatan dan pemindahan rumpon dilakukan sebagai tindak lanjut dari kesepakatan antara nelayan, perusahaan migas, dan pemerintah daerah. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir dampak kegiatan eksplorasi migas terhadap mata pencaharian nelayan. "Alhamdulillah, tahap pertama pengangkatan rumpon telah selesai dan 131 unit rumpon telah didaratkan di Pelabuhan Passarang," kata Kepala DKP Sulbar, Suyuti Marzuki, saat mengkonfirmasi ke awak media, Selasa 14 Mei 2024. "Saat ini, rumpon-rumpon tersebut sedang dalam proses verifikasi kepemilikannya untuk selanjutnya dilakukan proses pembayaran ganti rugi dan kompensasi kepada para nelayan yang terdampak," lanjut Suyuti Marzuki. Proses verifikasi kepemilikan rumpon dilakukan oleh tim gabungan dari PT. TGS bekerjasama dengan DKP kabupaten dan beberapa koordinator nelayan setempat. Tim ini akan mengecek kecocokan data rumpon yang diangkat dengan data yang dimiliki oleh kapal yang diguanakan saat survey. "Kami mohon kepada para nelayan yang rumponnya terangkat untuk segera melapor kepada tim verifikasi dengan membawa bukti kepemilikan rumpon dan melampirkan Foto Copy KTP dan Kartu KUSUKA " ujarnya. Setelah proses verifikasi kepemilikan selesai, maka proses pembayaran ganti rugi dan kompensasi kepada para nelayan akan segera dilakukan. Besaran ganti rugi dan kompensasi yang akan diterima oleh para nelayan telah disepakati sebelumnya antara nelayan, perusahaan migas, dan pemerintah daerah. Besaran ganti rugi yang diberikan kepada pemilik rumpon bervariasi, tergantung pada ukuran dan jenis rumpon. Rata-rata, ganti rugi yang diberikan untuk satu rumpon berkisar antara Rp. 25 hingga Rp. 40 Juta. Pembayaran ganti rugi dan kompensasi diharapkan dapat membantu nelayan…

Majene--Dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat di lokasi Program Kampung Iklim (Proklim), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar Sosialisasi Pengelolaan Sampah di Desa Bonde, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Senin 13 Mei 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala DLH Sulbar Zulkifli Manggazali, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan Alexander Bontong, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Afdal Mahyuddin, Ketua Tim Proklim DLH Sulbar Syukriah Alimuddin, Kepala Desa Bonde Awaluddin, Kepala Dusun se-Desa Bonde, Ketua Komunitas Relawan Siaga 86 Majene M. Aslan Sidang dan para perwakilan warga Desa Bonde. Kebersihan lingkungan dan sampah menjadi salah satu faktor dari kesehatan masyarakat. DLH Sulbar menyampaikan permasalahan umum terkait pengelolaan sampah, yaitu bahaya dari tidak terkelolanya sampah. Masalah sampah tentunya dapat mengakibatkan masalah baru bagi lingkungan dan kesehatan. Sampah yang tidak terkelola dengan baik akan menjadi sarang penyakit melalui pencemaran air, tanah dan udara. Timbulnya hewan pembawa penyakit seperti tikus dan kecoa juga dapat hadir disebabkan tumpukan sampah yang tidak terkelola. Tumpukan sampah juga mengakibatkan bau yang tidak sedap serta hilangnya estetika/keindahan lingkungan. Kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah merupakan implementasi dari amanat Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 dan Permen Lingkungan Hidup dan Peraturan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 47 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dimana target 30% pengurangan sampah dan 70% target pengelolaan sampah pada tahun 2025. Desa Bonde merupakan desa Proklim yang diregistrasikan pada tahun 2022. Salah satu permasalahannya adalah pengelolaan sampah, dimana warga setempat masih banyak yang membuang sampahnya ke pesisir dan laut. Oleh karena itu, diharapkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah setempat dapat bahu membahu dalam memperkuat kapasitas ketahanan terhadap iklim dan cuaca ekstrem melalui pelaksanaan aksi adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca khususnya melalui pengelolaan sampah. Kepala DLH Sulbar, Zulkifli Manggazali…

MAMUJU -- Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berbasis pada sistem komputer memiliki 3 pilar utama dalam menjalankannya: Hardware (Proses), Software (Platform) dan Brainware (People). Ketiga, pilar itu mesti dibangun dan dikembangkan secara simultan agar keberadaan TIK dapat berdampak baik pada modernisasi kemajuan dan efisiensi setiap organisasi. Dihubungi pada 13 Mei 2024, Kadis Kominfopers Mustari Mula mengatakan Ketiga pilar sistem digitalisasi pada Pemprov Sulbar tersebut sedang dibangun dan dikembangkan secara terus menerus dan terkhusus untuk hardware sebagai perangkat prosesing, direncanakan pengembangan Data Center (DC), Network Operation Center (NOC) dan Disaster Recovery Center (DRC) yang berkelanjutan. "Pembangunan fasilitas pendukung TIK yang baru nanti juga akan dibuat Security Operation Center (SOC) untuk pemenuhan fasilitas cyber security. Seluruhnya merupakan kebutuhan urgen sebagai standar modernisasi fasilitas pendukung pengembangan TIK dan SPBE Pemprov. Sulbar". Pelaksanaananya akan dikerjakan bertahap mulai tahun 2024 hingga terpenuhinya semua fasiltas utama, perangkat dan peralatan yang dibutuhkan. Secara perlahan target ini diharapkan akan mensupport implementasi rencana mewujudkan birokrasi Sulbar yang berkelas. Pembangunan dan pemilihan teknologinya tentu disesuaikan skala kebutuhan Pemprov. Sulbar dan kemampuan anggaran yang disediakan" ungkap Mustari. Kabid Layanan e-Government, Muhammad Ridwan Djafar menjelaskan bahwa Data Center (DC) atau lebih dikenal dengan pusat data merupakan ruangan yang dirancang khusus untuk tempat penyimpanan file, informasi kinerja, hingga server komputer dari setiap organisasi yang biasanya terhubung dengan jaringan internet. "Data center merupakan fasilitas yang menyediakan akses ke aplikasi dan data menggunakan infrastruktur jaringan komputer, sistem penyimpanan, dan komputasi. Teknologi ini membantu instansi untuk merakit, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi dalam jumlah besar." Jelas Ridwan Selain itu, Ridwan juga menjelaskan bahwa Network Operation Center (NOC) merupakan tempat administrator yang mengawasi, memantau dan mengamankan jaringan komunikasi secara riel time. NOC menjadi salah satu kebutuhan organisasi, untuk memonitor kondisi dan fungsi infrastruktur TIK (Jaringan dan Data Center), agar sesuai dengan ekpektasi kinerja terhadap IT. Mengatasi…