humassulbar

humassulbar

Mamuju – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Sulawesi Barat (Sulbar) melalui UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sulbar melakukan eksplorasi mikoriza di tanah perakaran tanaman kacang tanah di Desa Beru-Beru dan di tanah perakaran tanaman bambu di Kelurahan Tasiu, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sabtu 18 Mei 2024. Mikoriza merupakan kumpulan dari banyak spesies jamur simbiosis atau jamur bermanfaat yang membantu menyuburkan tanaman inang. Selain itu, mikoriza juga diketahui mempunyai kemampuan untuk berasosiasi dengan hampir 90 persen jenis tanaman, serta telah banyak dibuktikan mampu memperbaiki nutrisi tanaman, tahan terhadap penyakit dan mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman. Kepala UPTD BPTPH, Hasdiq Ramadhan mengatakan, tujuan eksplorasi tersebut untuk mendapatkan jamur mikoriza dari golongan endomikoriza, yaitu Vesikuler Arbuskular Mikoriza (VAM) yang memiliki peran untuk meningkatkan serapan hara, ketahanan kekeringan, produksi hormon pertumbuhan dan pengatur pertumbuhan, perlindungan dari patogen akar dan unsur toksik. Eksplorasi dikoordinir langsung oleh Bahriah L. Yunus, selaku Penanggungjawab Laboratorium Agens Hayati (LAH) BPTPH. Ia menjelaskan, pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan SOP ISO:9001 LAH, yakni sebelum pengambilan sampel, petugas lapangan (POPT lapangan) melakukan survei lapangan terlebih dahulu yang mencakup perizinan yang dibutuhkan dalam pengambilan sampel. Disampaikan, metode yang digunakan dalam pengambilan sampel tersebut adalah metode diagonal dengan 5 (lima) titik sampel yang jumlah masing-masing tanah beserta akar tanaman sekira 100 gr. “Sampel yang telah diambil di lapangan kemudian akan dilakukan proses lebih lanjut di LAH meliputi identifikasi, perhitungan spora mikoriza dan penentuan jenis spora yang terdapat pada akar tanaman,” ungkap Bahriah. Ia menambahkan, adapun beberapa manfaat Mikoriza, diantaranya membantu kinerja akar menyerap unsur hara, membantu tanaman mendapatkan air di musim kemarau, melindungi akar dari serangan mikroorganisme pathogen, memicu induksi ketahanan tanaman, memacu pertumbuhan tanaman serta membantu penyerapan phospat. Sementara, Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Tim POPT tersebut. Menurutnya, Mikoriza itu akan diperbanyak…

Mamuju--Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Setda Sulbar) kembali melakukan pendampingan kepada perangkat daerah dalam penginputan Rencana Umum Pengadaan (RUP). Pendampingan ini merupakan lanjutan dari rangkaian upaya percepatan pengadaan barang dan jasa yang telah dilaksanakan pada awal tahun 2024. Pendampingan yang berlangsung sejak tanggal 13 hingga 20 Mei 2024 ini melibatkan tiga tim khusus. Tim-tim tersebut difokuskan untuk membantu perangkat daerah yang penginputan dan pengumuman RUP-nya belum mencapai atau justru melebihi 100 persen. Pendampingan ini bertujuan untuk memastikan ketepatan dan efisiensi dalam proses pengadaan barang dan jasa di wilayah Sulbar. Plt. Kepala Biro PBJ Setda Sulbar, M. Yamin Saleh menyatakan, pendampingan itu adalah bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan barang dan jasa. “Kami ingin memastikan bahwa setiap perangkat daerah mampu menginput RUP dengan benar dan akurat, sehingga proses pengadaan dapat berjalan lebih efisien dan transparan,” ujar M. Yamin Saleh, Senin 20 Mei 2024. Pendampingan dilakukan melalui berbagai metode, seperti sesi konsultasi langsung dan komunikasi intensif via whatsapp. Dengan adanya tiga tim yang terjun langsung ke lapangan, diharapkan perangkat daerah dapat memperoleh bantuan yang lebih fokus dan mendetail. Dengan upaya berkelanjutan seperti ini, Biro PBJ Setda Sulbar terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung perangkat daerah agar lebih handal dalam mengelola pengadaan barang dan jasa. Pendampingan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada penyelesaian masalah jangka pendek, tetapi juga pada peningkatan kapasitas dan kompetensi jangka panjang, demi terciptanya pengelolaan yang lebih baik dan berkelanjutan di Sulbar. Penulis : Biro PBJ Setda Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju - Sekretaris Provinsi Sulbar, Muhammad Idris menghadiri halalbihalal dan tausiyah dengan tema moderasi beragama yang digelar Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulbar. Kegiatan yang dihadiri sejumlah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) di Sulbar berlangsung di asrama haji, Kabupaten Mamuju, Sulbar, Selasa, 21 Mei 2024. Muhammad Idris mengungkapkan, halalbihalal yang digelar Kanwil Kemenag Sulbar memiliki nilai tambah lantaran dirangkaikan dengan dialog keagamaan yang dihadiri perwakilan dari enam kabupaten se Sulbar. "Ini halal bihalal plus sebetulnya karena ada dialog dan sekaligus kawan-kawan dari kabupaten hadir. Ini semua pejabat strukturalnya, kesempatan luar biasa untuk kita manfaatkan untuk silaturahim tetapi harus juga produktif, menyusun strategi dan seterusnya," kata Muhammad Idris. Terkait denga tema dialog mengenai moderasi keagamaan, menurutnya sangat menarik. Sehingga, harus ada kesepakatan dan komitmen untuk melakukan akselerasi. "Saya kira, pekerjaan pemerintahan adalah memberikan pelayanan. Kanwil Kemenag Sulbar ini begitu luasnya cakupan wilayah yang dipimpin," ujarnya. Lanjut Muhammad Idris menjelaskan, musuh agama yang harus ditangani bersama, tidak terlihat. Namun efeknya sangat besar bagi masyarakat. "Musuh agama itu adalah intoleran. Nah, ini pekerjaan kita untuk bagaimana memberikan layanan terbaik untuk mengurangi intoleran. Di Kemenag ini betul-betul bercerita mengenai bagaimana keharmonisan antar umat beragama, ini betul-betul dijaga," tutur Muhammad Idris. (Rls)

Mamuju -- Pemprov Sulbar kembali melakukan rapat membahas Ranperda Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2025-2045, Selasa (21/05/2024) Salah satu menjadi poin atas arahan PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin adalah melakukan penyesuaian antara RPJPD dengan program nasional, termasuk Perda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K). Hal itu disampaikan Sekprov Sulbar Muhammad Idris sebagaimana hasil rapat yang melibatkan sejumlah OPD Senin, 20 Mei 2024. "Beberapa poin yang memang harus diselaraskan dengan nasional termasuk di dalamnya prioritas untuk menjadikan bala-balakang itu menjadi teras depan dari pengelolaan provinsi," kata Idris. Selain itu Rapat juga dilakukan untuk memastikan kerangka besar dalam memacu pertumbuhan ekonomi Sulbar. Sehingga menurutnya penting agar mempersiapkan pengelolaan perencanaannya yang betul-betul matang. (Rls)

MAMUJU - Gerakan mengembalikan Sulbar sebagai provinsi hijau dan rindang oleh pepohonan semakin massif digalakan oleh Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin. Seperti diketahui gerakan penghijauan merupakan suatu upaya untuk mengembalikan dan meningkatkan efektivitas lahan agar dapat berfungsi dengan baik dan secara optimal. Hari ini Selasa (21/5) Pj Bahtiar melakukan penanamam pohon sukun di tiga tempat yang berbeda. Di kawasan Korem 142/Tatag, Pemkab Mamuju dan halaman rujab Gubernur Sulbar. Di halaman Pemkab Mamuju Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin bersama Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun melakukan penanaman pohon sukun. Turut hadir Sekprov Muhammad Idris, Bupati Mamuju Sutinah Suhardi, Danrem Brigjen TNI Deni Rejeki, pejabat jajaran Pemprov dan Pemkab. Begitupun, di Kantor Korem 142/Tatag Pj Gubernur Bahtiar juga menanam pohon sukun bersama Pangdam XIV/Hasanuddin. "Hari ini kita dapat keberkahan karena dihadiri Pangdam bersama ibu menanam pohon sukun dimana sesuai visi TNI bersatu dengan alam," kata Bahtiar. Ia menambahkan, aksi menanam pohon sukun ini juga rangkaian peringatan hari kebangkitan nasional. "Kita harus kembali membangkitkan semangat nasionalisme, semangat membangun bangsa dan tanah air. Hari ini kita sama-sama TNI membangkitkan semangat masayarakat pentingnya menjaga alam," tambahnya. Dia ucapkan terimakasih atas atensi Pangdam dan Danrem ikut bersama Pemprov serta Pemkab dalam gerakan menanam pohon. "Terutama bagaimana kembali menghijaukan alam, tentu masih teringat dalam ingatan kita Sulbar pernah mengalami bencana alam dan baru-baru provinsi lain termasuk Sulsel juga mengalami bencana alam longsor menimbulkan banyak korban. Betapa daya rusaknya sangat tinggi ketika alam tidak dirawat dengan baik, maka semangat yang dibangun TNI untuk bersatu dengan alam sangat selaras upaya pemerintah agar menghijaukan kembali alam Sulbar," ungkapnya. Sehingga, menanam ini untuk kehidupan dan perlindungan. Makanya ditanam pohon sukun yang memiliki manfaat besar. "Sukun ini adalah pohon memiliki akar sangat panjang dan tidak perlu dipupuk, karena mampu mengikat ratusan meter jika sudah berumur puluhan tahun. Termasuk pohon penjernih air,"…

MAMUJU - Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin pimpin apel pagi di kantor pemerintahan Kabupaten Mamuju, Selasa 21 Mei 2024. Turut hadir Sekprov Muhammad Idris, Bupati Mamuju Sutinah Suhardi, jajaran pejabat Pemprov dan Pemkab Mamuju. "Saya hadir di sini untuk silaturahim, intinya saya datang sebagai orang baru yang bertugas diberi amanah oleh Presiden RI. Tentunya saya harus silaturahim kepada seluruh pemimpin di Sulbar," kata Bahtiar. Pada kesempatan itu, dirinya memperkenalkan diri kepada seluruh pegawai Pemkab Mamuju, dia berpesan bagaimana pentingnya pendidikan bagi pegawai. "Ilmunya memang begitu, untuk mengubah manusia instrumen terbaik itu pendidikan. Jadi tidak mungkin melakukan perubahan seseorang atau kelompok daerah tanpa pendidikan," tambahnya. Sehingga, selain warga masyarakat didorong pada pendidikan, pegawai-pegawai juga didorong memiliki pendidikan tinggi. "Instrumen lain juga bisa, tapi pendidikan disamping pengalaman adalah guru kehidupan terbaik. Jadi saya akan bekerja dengan cara membawa Pemprov menjadi satu kesatuan seluruh kabupaten di Sulbar," tambahnya. Keberhasilan Pemkab Mamuju, Majene, Mamasa, Polman, Mamuju Tengah dan Pasangkayu merupakan keberhasilan provinsi Sulbar. "Begitupun sebaliknya jika ada persoalan dialami kabupaten tentu itu bagian masalah Pemprov, maka silaturahmi pagi ini saya sengaja bawa kawan-kawan Pemprov. Hari ini saya perintahkan agar rajin silaturahmi ke kabupaten," tandasnya.(rls)

Majene --Sebagai upaya dalam peningkatan akselerasi penanganan stunting, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat memulai program Rumah Pangan B2SA di Desa Buttu Baruga Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene, Senin, 20/5/2024. Acara di buka langsung olah Ketua TP PKK Kabupaten Majene, Hj. Najmah Andi Ahmd Syukri. Kegiatan dihadiri Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Distapang Sulbar dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Majene, Kepala Puskesmas, Babinkamtibmes, Polsek serta tokoh masyarakat setempat. Kadis Ketapang Sulbar, Ir. H. Waris Bestari, M.Si, mengatakan bahwa program Rumah Pangan B2SA ini merupakan kegiatan yang dibiayai dengan dan bantuan pemerintah pusat melalui dana dekonsentrasi dari Badan Pangan Nasional (BAPANAS) untuk Sulbar pada Tahun Anggaran 2024 ini dan salah satunnya di alokasikan untuk Desa Buttu Baruga. “Sebagai salah satu desa lokus stunting, Desa Buttu Baruga menjadi salah satu desa prioritas penerima bantuan Rumah pangan ini untuk Kabupeten Majene,” sambung waris. Program Rumah pangan B2SA ini berisi kegiatan sosialisasi dan edukasi serta implemantasi konsep makanan B2SA (beragam, bergizi seimbang dan aman). Sasaran utamanya adalah balita stunting dan ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK). Jumlah sasaran yang diberikan makanan sehat dan bergizi sebanyak 40 orang dan akan diberikan 50 kali pemberian, dengan durasi 3 kali seminggu. Kegiatan ini akan berlangsung selama 4 bulan kedepan, ungkap Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan pangan, Nugroho Hamid. “kita lebih fokus pada upaya agar tidak lagi ada lagi kasus stunting baru, baik yang bru lahir maupun balita karena kekurangan gizi setelah lahir.” Katanya. Pemerintah telah melakukan upaya konvergensi sebagai bentuk keseriusan dalam menyelesaikan masalah stunting Dukungan kebijakan pemerintah berupa regulasi dan pendanaan telah di alokasikan denagn baik. Tinggl bagaimana pemerintah daerah dapat mengeksekusi kebijakan dan dukungan tersebut pada level paling bawah. “Untuk Kabupeten Majene ini saya sangat optimis prevalensi stuntingnya akan turun dengan signifikan, karena dukungan Pemkab Majene khususnya TP PKK…

Mamuju—Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Sulawesi Barat (Sulbar) Syamsul Ma’rif turut hadir dan melakukan Penanaman Pohon Sukun di Kompleks Lanal Mamuju, Senin Sore, (20 Mei 2024). Penanaman Pohon Sukun ini merupakan salah satu program Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin. Kegiatan ini dihadiri Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, Sekprov Sulbar Muhammad Idris, Forkopimda, pimpinan instansi vertikal, pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar dan undangan lainnya. Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma'rif mengatakan, Sukun atau buah roti disebut juga buah masa depan, karena sangat potensial sebagai bahan pangan fungsional dan multi manfaat dibuat berbagai macam produk olahan setengah jadi, hingga aneka makanan kuliner nusantara siap santap, serta multi khasiat obat untuk kesehatan. “Keanekaragaman hayati tanaman sukun yang dimiliki oleh Indonesia cocok untuk dikembangkan ke arah yang lebih luas dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Syamsul Ma'rif. Syamsul Ma'rif berharap, tanaman-tanaman sukun tersebut akan menjadi kebanggaan masyarakat Sulbar dalam rangka ketahanan pangan, penganekaragaman pangan, penghijauan dan konservasi lahan, penyedia tanaman berkhasiat obat serta mendongkrak prospek ekonomi sosial sukun yang lebih baik. Sementara, dalam keterangannya, Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin mengatakan, penanaman sukun dilakukan sebagai simbol sinergi untuk kehidupan, perlindungan dan momen kebangkitan bagi Sulbar untuk lebih melestarikan lagi alamnya yang indah ini. Adapun alasan Pj. Gubernur Sulbar memilih tanaman Sukun, diantaranya Sukun merupakan tanaman endemik Sulbar, tanaman yang punya tingkat survive yang tinggi, punya kemampuan untuk mengikat tanah dan batu, bukan hanya menghijaukan tapi juga punya nilai ekonomis karena buahnya yang banyak sekira 100-400 buah per pohon. Sebelumnya, di hari yang sama Pj. Gubernur Sulbar, Sekprov Sulbar bersama Forkopimda Sulbar dan OPD lingkup Pemprov Sulbar juga melakukan penanaman pohon Sukun di Area Pekarangan Masjid Baitul Anwar, Kompleks Kantor Gubernur Sulbar. Penulis : Dinas TPHP Sulbar Editor : humassulbar

Polman--Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Barat (Sulbar) Suyuti Marzuki menjadi narasumber sekaligus membuka kegiatan "Temu Koordinasi Penyuluh Perikanan Maros dengan Dinas Perikanan Tahun 2024", di Gedung Gabungan Dinas (Gadis), Polewali Mandar (Polman), Senin 20 Mei 2024. Acara ini juga merupakan bagian dari program Penguatan Jiwa Korsa ASN Penyuluh Perikanan Lingkup Satminkal BRPBAPPP Maros dengan tema "Eksistensi Penyuluh Perikanan dalam Membangun Kolaborasi antara Dinas Perikanan Kabupaten/Kota dengan BRPBAPPP Satminkal Maros dalam Mendukung Kebijakan Blue Economy". Kepala DKP Sulbar Suyuti Marzuki, dalam paparannya menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menghadapi kompleksitas tantangan di sektor perikanan. Suyuti juga mengupas secara mendalam tentang konsep dan urgensi dari Blue Economy, yang menjadi landasan bagi keberlanjutan ekonomi dan lingkungan di wilayah pesisir. Ia menjelaskan bagaimana penerapan prinsip-prinsip Blue Economy dapat mengarah pada pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir, dan pelestarian lingkungan laut. Suyuti berharap, kegiatan itu akan menjadi awal yang baik bagi upaya bersama dalam mewujudkan visi keberlanjutan sektor perikanan di Sulbar. Penulis : humasDKP Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju – Setelah melakukan penanganan di area pekarangan Masjid Baitul Anwar, PJ Gubernur bersama Forkopimda Sulbar dan OPD Pemprov Sulbar melanjutkan tanam Sukun di area Lanal Mamuju, Senin 20 Mei 2024. Sinergi Menanam Sukun merupakan program PJ Gubernur Sulbar Bahtiar, sekaligus mengisi momen Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2024 sebagaimana tema pembangunan Sulbar dalam ekosistem alam dan yang hijau dan biru. Menanam Sukun ini, kata Bahtiar, sekaligus menjadi solusi atas tantangan besar Sulbar saat ini dalam menghadapi bencana alam. “Kita pernah mengalami bencana alam, oleh karenanya kita harus memastikan seluruh warga masyarakat Sulbar dan pemerintah daerah dan penyelenggaraan negara di sini memiliki semangat yang sama bahwa alam Sulbar ini harus kita jaga Kita lihat, minggu-minggu terakhir ini ada banyak sekali bencana longsor, banjir di Indonesia pada waktu yang hampir sama,” ucap Bahtiar. Menurutnya, bencana tersebut disebabkan karena kerusakan alam atau kurangnya daya dukung terhadap alam. “Daya dukungnya sudah sangat lemah, terutama pohon-pohon. Maka hari ini kita memberikan di Harkitnas ini, kita menanam Sukun. Sukun ini, secara perlahan kita juga dorong menjadi salah satu komoditi andalan Sulbar Pagi tadi kita tanam, sore ini kita tanam, insya Allah besok kita tanam lagi dan tiada hari tanpa menanam sukun nanti.” pungkasnya. (Rls)