humassulbar

humassulbar

Mamuju - Pusdalops BPBD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menerima laporan kejadian kebakaran rumah dari Pos Komando Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi BPBD Kabupaten Mamasa pada Minggu, 7 Desember 2025, pukul 07.00 WITA. Kejadian tersebut berlokasi di Dusun Rera, Desa Ulusalu, Kecamatan Pana’, Kabupaten Mamasa. Berdasarkan laporan petugas di lapangan, satu unit rumah milik warga atas nama Benyamin Ba’dung hangus terbakar. Dugaan sementara sumber api diperkirakan berasal dari api dapur. Tidak ada laporan korban jiwa, namun seluruh bangunan rumah dipastikan ludes terbakar. Saat ini, pemilik rumah telah mengungsi ke rumah keluarga terdekat untuk mendapatkan tempat tinggal sementara. Kalaksa BPBD Mamasa, Gusti Harmiawan, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan asesmen cepat serta melakukan koordinasi dengan pemerintah desa setempat dan memberikan laporan ke pusdalops BPBD Sulbar. “BPBD Mamasa bergerak melakukan pendataan kerusakan serta memastikan pemenuhan kebutuhan darurat bagi warga terdampak,” ujarnya. Sementara, Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menyatakan bahwa BPBD provinsi siap memberikan dukungan tambahan apabila diperlukan, sesuai arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka. “BPBD Sulbar siap mendukung penuh langkah penanganan darurat yang dilakukan BPBD Mamasa, kami memastikan proses koordinasi berjalan cepat” ucapnya. BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana dan segera melaporkan kepada aparat desa atau posko siaga bila terjadi situasi darurat. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Mamuju — Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda sekaligus Koordinator Regu 2 Posko Siaga Darurat BPBD Sulawesi Barat (Sulbar), Saparuddin, memberikan arahan kepada anggota tim yang baru bergabung di Posko Siaga Hidrometeorologi Basah dan Cuaca Ekstrem di wilayah Sulbar. Dalam arahannya, Saparuddin menekankan pentingnya disiplin, kecepatan respons, serta koordinasi lintas bidang. Ia mengingatkan bahwa setiap personel harus memahami rencana operasi posko siaga darurat, sistem pelaporan, serta mekanisme komunikasi di lapangan. “Posko Siaga Darurat membutuhkan personel yang tanggap, solid, dan memahami tugasnya secara utuh. Anggota yang baru bergabung harus cepat beradaptasi dengan ritme kerja di posko dan selalu siap menjalankan tugas kemanusiaan kapan pun diperlukan,” ujar Saparuddin dalam briefing internal, Minggu 7 Desember 2025. Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, mengatakan pengarahan bagi personel yang baru bergabung merupakan bagian penting dalam memastikan bahwa seluruh unsur dalam Posko Siaga Darurat siap menjalankan tugas sesuai arahan dan petunjuk Gubernur Sulbar Suhardi Duka. "Gubernur Sulbar memerintahkan, BPBD Sulbar wajib memastikan kesiapsiagaan maksimal dalam menghadapi potensi ancaman bencana di musim penghujan maupun kondisi kedaruratan lainnya, pentingnya kesiapsiagaan, kecepatan bertindak, serta peningkatan kapasitas personel. Karena itu, kami memastikan seluruh regu siap siaga dan bekerja secara profesional,” tegasnya. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Mamuju - Menjelang penghujung tahun, kondisi cuaca di wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) terus menunjukkan dinamika yang cukup cepat berubah. Menyikapi hal tersebut, Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Dalam keterangannya di Mamuju, Minggu 07 Desember 2025, Muhammad Yasir Fattah menyampaikan bahwa imbauan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti hujan intensitas tinggi, angin kencang, banjir, dan tanah longsor. "Kami meminta masyarakat Sulbar untuk tetap waspada dan terus memantau perkembangan informasi cuaca. Kondisi cuaca menjelang akhir tahun biasanya cepat berubah, sehingga kewaspadaan bersama sangat diperlukan untuk meminimalisir risiko," ujar Yasir Fattah. Ia juga mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana, seperti bantaran sungai, lereng perbukitan, serta daerah yang pernah terdampak banjir dan longsor, meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor ke pemerintah desa atau BPBD setempat jika menemukan tanda-tanda potensi bahaya. "Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Dengan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang baik, kita dapat mengurangi risiko dan dampak bencana," tutup Yasir Fattah. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Mamuju — Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang tergabung dalam Regu 2 Posko Siaga Darurat kembali melaksanakan kegiatan pengecekan rutin terhadap kondisi genset operasional BPBD Sulbar, pada Minggu 07 Desember 2025. Pengecekan ini dilakukan sebagai langkah memastikan kesiapan peralatan pendukung, khususnya dalam menjaga keberlangsungan suplai listrik saat terjadi kondisi darurat. Kegiatan pengecekan meliputi pemeriksaan bahan bakar, sistem kelistrikan, tingkat kebisingan, oli mesin, hingga uji fungsi menyeluruh guna memastikan genset tetap dalam kondisi siap digunakan kapan pun dibutuhkan. Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah menegaskan bahwa pengecekan rutin ini merupakan bagian penting dari kesiapsiagaan peralatan yang harus terus dijaga oleh seluruh unsur BPBD. "Sesuai arahan Bapak Gubernur Sulbar Suhardi Duka, BPBD harus memastikan seluruh sarana pendukung operasional selalu dalam kondisi siap pakai. Pengecekan genset ini adalah komitmen kita dalam menjaga kesiapsiagaan, sehingga pelayanan kedaruratan kepada masyarakat dapat berjalan tanpa hambatan,” ujar Yasir Fattah. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

MAMUJU - Gubernur Sulbar Suhardi Duka menghadir dan membuka kegiatan Advance Training (Latihan Kader III) Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Barat, Minggu 7 Desember 2025. Turut hadir Kabinda Sulbar, perwakilan Korem 142/Tatag, Polda Sulbar, Kakanwil Haji dan Umroh Sulbar, MW KAHMI Sulbar dan para tamu undangan lainnya. "HMI sudah memberikan baktinya dalam sejarah peradaban bangsa ini, dimana menanamkan nilai-nilai idelisme, kejujuran, hingga ketulusan. Mulai bagaimana bangsa terburuk dan bagaimana bangsa maju," kata Suhardi Duka. Ia mengatakan ini menjadi catatan sejarah, karena selama ini HMI di Sulbar banyak mengirim anggotanya ke daerah lain untuk ikut kegiatan dan sekarang bisa jadi tuan rumah dengan dihadiri oleh kader HMI dari berbagai provinsi. "Sistem yang tidak baik selama ini terjadi harus dirubah. Jadi nantinya alumni LK III ini harus masuk memperbaiki sistem yang tidak bagus, bukan hanya jadi penonton," ungkap Suhardi Duka. Baik itu, di sektor Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memperbaiki birokrasi, politik, pengusaha dan berbagai profesi lainnya. "Ini menjadi tantangan kita ke depan, seperti Pemprov Sulbar kritikan dan masukan HMI juga bagian yang kita perhatikan dengan berbagai rekomendasi yang dimasukkan," ungkapnya. Ditempat yang sama Presedium MW KAHMI Sulbar Syarifuddin Mandegar menyampaikan forum LK III merupakan forum tertinggi lintas pengkaderan HMI. Dimana yang ikut bukan lagi bicara teori, akan tetapi sudah bicara praktis. "Teorinya sudah selesai di LK I dan LK II. Era sekarang ini masuk era sains, era data, bahkan sudah masuk era AI. Kita harus beradaptasi dengan perubahan era ini," ucapnya. Pihaknya mengapresiasi kepemimpinan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga yang telah masuk 5 besar pertumbuhan ekonomi tertinggi secara nasional. Sementara itu, Ketua Badko HMI Sulbar Muhammad Ridwan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas support yang diberikan Pemprov Sulbar selama pelaksanaan LK III. "Terima kasih atas support Pemprov Sulbar dan para alumni HMI sehingga…

Mamuju - Posko Siaga Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) memastikan kesiapsiagaannya dalam menghadapi potensi keadaan darurat. Regu Dua yang bertugas pada hari ini Minggu 07 Desember 2025, menegaskan komitmen untuk bersiaga penuh selama 24 jam demi memastikan respons cepat terhadap setiap kondisi kedaruratan di wilayah Sulbar. Koordinator Regu Dua, Saparuddin, menyampaikan bahwa seluruh personel siap bergerak kapan pun dibutuhkan. “Kami memastikan seluruh anggota regu dalam kondisi siap, baik secara fisik maupun perlengkapan operasional. Setiap laporan masyarakat akan segera ditindaklanjuti. Kesiapsiagaan 24 jam ini merupakan bentuk tanggung jawab kami," tegasnya. Sementara itu, Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menegaskan bahwa komitmen siaga penuh ini merupakan implementasi langsung dari arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka. “Gubernur Sulbar telah menekankan pentingnya respons cepat dan koordinasi optimal dalam menghadapi potensi bencana. Sesuai arahan tersebut, BPBD Sulbar meningkatkan kesiapsiagaan seluruh regu, termasuk Regu Dua yang hari ini bertugas. Kami memastikan seluruh proses berjalan terstruktur dan profesional,” jelas Yasir Fattah. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Mamuju — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengikuti secara daring Webinar Nasional Integrasi Women, Peace and Security (WPS) dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang diselenggarakan oleh Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) bekerjasama dengan BNPB RI, baru-baru ini. Webinar ini bertujuan menyampaikan temuan utama dan rekomendasi kebijakan dari rangkaian Focus Group Discussion (FGD) yang telah dilakukan, sekaligus menjadi ruang diskusi untuk penyempurnaan Policy Brief WPS–PRB sebelum ditetapkan secara nasional. Kegiatan menghadirkan dua narasumber utama, yaitu: 1. Puji Pujiono, Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana BNPB RI. 2. Haris Djayadi, Analis Kebijakan Ahli Madya pada Asisten Deputi Penanganan Pascakonflik Sosial Kemenko PMK. Puji Pujiono dalam penyampaiannya menegaskan bahwa integrasi WPS dalam PRB merupakan kebutuhan strategis untuk meningkatkan daya tahan masyarakat terhadap risiko bencana. “Pendekatan WPS menempatkan perempuan sebagai pilar penting dalam membangun ketangguhan. Dengan mengarusutamakan WPS, kita memperkuat kapasitas komunitas dalam menghadapi situasi krisis secara lebih inklusif,” ujar Puji. Sementara itu, Haris Djayadi menyampaikan bahwa pendekatan WPS memberikan perspektif baru dalam penanganan pascakonflik yang selaras dengan pengurangan risiko bencana. “WPS bukan hanya tentang perlindungan, tetapi juga pemberdayaan. Integrasi ini memastikan bahwa perempuan dan kelompok rentan menjadi aktor aktif dalam proses pemulihan, perdamaian, dan pengurangan risiko bencana,” jelasnya. Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan pihaknya siap mengadopsi rekomendasi yang lahir dari rangkaian FGD dan webinar nasional ini, sesuai dengan arahan dan instruksi Gubernur Sulbar Suhardi Duka. “Kami berkomitmen memperkuat kebijakan penanggulangan bencana yang inklusif dan berkeadilan. Integrasi WPS dalam PRB untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam membangun ketangguhan yang melibatkan seluruh unsur masyarakat,” tegas Yasir Fattah. Ia menambahkan, hasil diskusi dan policy brief WPS–PRB akan menjadi rujukan penting bagi BPBD Sulbar dalam penyusunan program dan kebijakan PRB di tahun mendatang. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Mamuju - Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Provinsi Sulawesi Barat pada Minggu, 07 Desember 2025 menerima informasi terbaru terkait Prakiraan Cuaca tingkat kecamatan hingga kelurahan/desa, Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak (IBF), serta informasi Daerah Rawan Longsor untuk seluruh wilayah Sulawesi Barat dari BMKG. Informasi lengkap mengenai prakiraan cuaca tersebut dapat diakses melalui tautan resmi BMKG: https://cuaca.bmkg.go.id Selain itu, masyarakat juga dapat memantau informasi cuaca, peringatan dini, dan potensi dampak cuaca ekstrem melalui aplikasi InfoBMKG yang tersedia di AppStore dan PlayStore, serta melalui media sosial BMKG Sulawesi Barat: Instagram: @bmkg.sulbar Facebook: BMKG Mamuju Sulbar Website Stasiun Meteorologi Tampa Padang Mamuju: https://stamet-tampapadang.bmkg.go.id Plt. Kalaksa BPBD Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan apresiasi atas informasi yang diberikan BMKG dan menegaskan bahwa data tersebut menjadi acuan penting dalam langkah kesiapsiagaan. Ia menambahkan, sesuai instruksi Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, BPBD terus meningkatkan koordinasi dan pemantauan potensi bencana, terutama menghadapi kondisi cuaca yang berpotensi menimbulkan dampak seperti banjir, angin kencang, dan longsor. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Mamuju - Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Husain Mansyur, bersama tim teknis melakukan kunjungan lapangan ke lokasi pekerjaan Jembatan Sungai Nipa-Nipa BTS. Tapalang Barat – Tapalang, baru-baru ini. Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka memastikan kesiapan serah terima pekerjaan yang saat ini telah mencapai 100 Persen penyelesaian. Dalam peninjauan tersebut, Husain Mansyur menyampaikan bahwa seluruh proses pekerjaan telah mengikuti standar teknis yang ditetapkan. Ia menekankan, rampungnya pembangunan jembatan ini menjadi bagian penting dari upaya pemulihan infrastruktur pascabencana di wilayah Kabupaten Mamuju. “Alhamdulillah pekerjaan jembatan Sungai Nipa-Nipa telah selesai 100 Persen. Kami pastikan semua aspek teknis terpenuhi sehingga jembatan ini siap untuk diserahterimakan dan segera dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya. Sementara itu, Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, memberikan apresiasi atas pengawasan yang intensif Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi serta seluruh tim teknis. Ia menegaskan, penyelesaian pekerjaan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Gubernur Sulbar Suhardi Duka, untuk mempercepat pemulihan infrastruktur yang terdampak bencana demi kelancaran aktivitas masyarakat. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Pasangkayu — Penelaah Teknis Kebijakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Syahrang, melakukan kunjungan kerja sekaligus koordinasi teknis ke Posko Siaga Darurat BPBD Kabupaten Pasangkayu, baru-baru ini. Kunjungan tersebut sebagai bagian dari upaya penguatan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di wilayah Sulbar. Dalam kunjungannya, Syahrang meninjau langsung kesiapan personel, kelengkapan peralatan, sistem pelaporan, serta mekanisme respons cepat yang diterapkan BPBD Kabupaten Pasangkayu. Ia menegaskan, kegiatan ini merupakan bentuk pendampingan dan supervisi provinsi kepada kabupaten dalam memastikan standar kesiapsiagaan berjalan optimal. “Kami hadir untuk memastikan seluruh lini, baik provinsi maupun kabupaten, berada dalam satu sistem komando yang solid. Koordinasi seperti ini penting agar penanganan potensi bencana dapat dilakukan lebih cepat, tepat, dan terukur,” ujar Syahrang. Secara terpisah, Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menegaskan bahwa langkah yang dilakukan sejalan dengan arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka, yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan lintas daerah dalam menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi. "Gubernur Sulbar memberikan arahan agar jajaran BPBD, dari provinsi hingga kabupaten/kota, harus memperkuat koordinasi, meningkatkan kewaspadaan, dan memastikan posko siaga berjalan efektif. Kunjungan teknis ini merupakan implementasi langsung dari arahan tersebut,” ujarnya. Ia menambahkan, BPBD Sulbar akan terus melakukan pemantauan berkala, pendampingan teknis, serta memperkuat jaringan komunikasi antar-daerah untuk memastikan respons cepat dan efektif. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments