BMKG Laporkan Perkembangan Bibit Siklon 93S, Wilayah Sulawesi Barat Aman, BPBD Sulbar : Kesiapsiagaan Tetap Harus Ditingkatkan
Mamuju — Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di seluruh Indonesia, termasuk Pusdalops BPBD Provinsi Sulawesi Barat, menerima laporan resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait perkembangan Bibit Siklon 93S yang telah mencapai fase Siklon Tropis.
Berdasarkan informasi BMKG, pada Kamis, 18 Desember 2025 pukul 12.40 WIB, Bibit Siklon 93S yang sebelumnya terpantau sejak 11 Desember 2025, kini berkembang menjadi Siklon Tropis dengan kecepatan angin mencapai 65 km/jam, tekanan udara 1001 hPa, dan diperkirakan akan meningkat hingga 100 km/jam pada puncak masa siklonnya.
Saat ini, pusat siklon terpantau berada sekitar 500 kilometer di selatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Keberadaan sistem ini memberikan dampak tidak langsung terhadap beberapa wilayah di Indonesia, khususnya Jawa Timur, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara, serta sebagian Jawa Tengah, berupa perubahan kondisi cuaca yang signifikan.
BMKG juga melaporkan bahwa siklon ini memicu perubahan arah dan kecepatan angin yang berdampak pada peningkatan tinggi gelombang laut di perairan selatan Jawa serta Bali–Nusa Tenggara.
Adapun dampak cuaca yang berpotensi terjadi antara lain:
1. Hujan sedang hingga lebat di wilayah Jawa Timur dan Bali.
2. Gelombang laut tinggi di Laut Selatan Jawa serta perairan Bali dan Nusa Tenggara dengan ketinggian gelombang berkisar antara 1,25 meter hingga 4 meter.
Meskipun pergerakan siklon cenderung menjauhi wilayah Indonesia dan dampaknya bersifat tidak langsung, masyarakat diimbau tetap meningkatkan kewaspadaan. Perubahan cuaca masih dapat terjadi secara tiba-tiba, terutama di wilayah perairan dan daerah rawan bencana hidrometeorologi.
Plt. Kalaksa BPBD Sulawesi Barat, Muh. Yasir Fattah, menegaskan bahwa meskipun Pulau Sulawesi, termasuk Sulawesi Barat, berada dalam kondisi aman dari dampak langsung Siklon Tropis 93S, kesiapsiagaan tetap harus ditingkatkan.
“Walaupun Sulawesi Barat tidak terdampak langsung oleh siklon ini, kami tetap menginstruksikan seluruh jajaran BPBD dan Pusdalops untuk siaga dan terus memantau perkembangan informasi cuaca dari BMKG. Hal ini sejalan dengan arahan Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka agar seluruh perangkat daerah selalu siap menghadapi potensi bencana,” ujar Yasir Fattah.
Naskah : BPBD Sulbar
Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
