humassulbar

humassulbar

Mamuju -- Ikatan Sepeda Sport Indonesia Sulawesi Barat (ISSI Sulbar) memulai tour mereka yang bertajuk 'Gowes Sulbar to IKN'. Kurang lebih 57 peserta tour itu dilepas untuk bersepeda ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang baru di depan Kantor Gubernur Sulbar, Jumat , 30 September 2022 Ketua ISSI Sulbar, Muhammad Idris mengatakan, tour 'Gowes Sulbar to IKN' bukan hanya sekedar bersepeda, namun sebagai bentuk dukungan dalam pembangunan IKN. Dia yang juga menjabat Sekprov Sulbar menambahkan, mendukung IKN sudah menjadi keharusan bagi provinsi ke-33 itu. "Karena itu kami dari ISSI Sulbar bersama dengan berbagai pihak dari sejumlah komunitas dan pengurus ISSI kabupaten ikut terlibat di dalam tour ini," kata Idris kepada wartawan. Idris menambahkan, tour ini juga menjadi ajang silaturahmi dengan pengurus ISSI yang ada di Kalimantan Timur (Kaltim). Yang paling utama dalam tour ini adalah membangun kerjasama ekonomi yang ke depannya akan menguntungkan dan memberi dampak perkembangan ekonomi bagi Sulbar. "Sekali lagi silaturahmi itukan banyak pembicaraan di dalamnya, sepeda ini hanya instrumen saja untuk mendorong bagaimana kebiasaan kita membangun komunikasi dengan sejumlah user yang akan menjadi pemain utama dalam mewujudkan IKN," ujar Idris. Sekretaris ISSI Sulbar, Adi Jumardin menambahkan, tour 'Gowes Sulbar to IKN' masuk dalam cycling for all kategori hobi. Dia menegaskan, tour ini untuk semua kalangan yang ingin berpartisipasi tidak terbatas pada kalangan tertentu saja, karena mereka mengundang sejumlah komunitas dan pecinta sepeda. "ISSI ini juga bukan semata untuk prestasi, tapi juga olahraga rekreasi dan pembudayaan olahraga,bagaimana mengajak masyarakat untuk berolahraga. Disana juga kita ada sharing session dengan ISSI Kaltim untuk peningkatan prestasi," jelas Adi. Untuk peserta tour 'Gowes Sulbar to IKN' kurang lebih 150 orang, dimana peserta dari Sulbar sebanyak 57 orang selebihnya dari ISSI Kaltim. Setelah pelepasan di Mamuju tour akan dilanjutkan setelah sampai di Kaltim, tepatnya tour dilanjutkan dari kilometer 24 ke Titik Nol IKN.…

JAKARTA - PT Brantas Abipraya (Persero) memastikan pembangunan Bendungan Budong Budong yang terletak di Kecamatan Budong Budong, Sulawesi Barat, bisa selesai tepat waktu sesusai rencana yakni tahun 2023 mendatang. Hal itu dipastikan oleh Komisaris Utama PT Brantas Abipraya, Haryadi, usai melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan bendungan tersebut. “Hadirnya bendungan ini nantinya menjadi solusi untuk persoalan penanganan banjir, suplai air di musim kemarau, kekeringan hingga solusi untuk mendukung upaya ketahanan pangan daerah,” ungkap Haryadi. Dia menyatakan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang konstruksi, dukungan infrastruktur yang digarap PT Brantas Abipraya (Persero) pun dilakukan untuk memberikan solusi yang permasalahannya timbul di masyarakat. “Kami akan terus memastikan Bendungan Budong-Budong ini dapat tuntas tepat waktu, mutu dan biaya. Perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air (SDA) di Indonesia, melalui proyek ini Brantas Abipraya ingin menunjukkan komitmen kami, berkontribusi dan berperan aktif memberikan solusi atas tantangan tersebut,” ujar Haryadi. Masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), pembangunan Bendungan Budong Budong ini ditargetkan tuntas tahun 2023. Bendungan Budong Budong dibangun sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020. Ditambahkan Haryadi, tujuannya untuk menambah jumlah tampungan air dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan air. Bendugan Budong Budong dibangun dengan kapasitas tampungan 65,18 juta meter kubik dengan peningkatan Daerah Irigasi (DI) seluas 3.577 hektare. Haryadi mengatakan dengan adanya bendugan ini sangat berpotensi menjadi objek wisata, karena bendungannya cukup besar, nantinya pun diharapakan Bendungan Budong Budong dapat menyokong pertumbuhan ekonomi warga lokal. Selain irigasi dan penyediaan air baku, pembangunan bendungan ini, diperlukan sebagai pengendali banjir. Apalagi kawasan rawan bencana banjir seperti Kecamatan Budong Budong, Topoyo, dan Karossa di Sulawesi Barat. Sebagai tambahan informasi, bendungan tersebut juga memiliki potensi manfaat air baku sebesar 410 liter/detik, sehingga kehadirannya nanti akan mendukung program ketahanan pangan dan air. Juga berfungsi sebagai pengendali banjir, kekeringan, dan daerah resapan. Serta untuk…

MAMUJU -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama DPRD Sulawesi Barat telah menyetujui Rancangan APBD Perubahan (RAPBDP) tahun 2022 Persetujuan terhadap Perubahan APBD tersebut dilaksanakan melalui rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Sulbar Sitti Suraidah Suhardi bersama Sekertaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris, di ruang paripurna DPRD Sulbar Rabu 28 September 2022. Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris mengatakan, penandatangan yang telah dilakukan merupakan bentuk kerja sama antar Pemerintah Provinsi dan DPRD. Olehnya itu, Ia menyampaikan terimakasih kepada seluruh pimpinan dan anggota DPRD yang telah melakukan pembahasan secara bersama baik di Banggar dan di Komisi. "Penyusunan bersama yang dilakukan telah disesuaikan dengan arah kebijakan pembangunan prioritas. Pembahasan juga telah dilakukan secara transparan," kata Idris. Ia juga mengatakan, berdasarkan hasil kesepakatan yang dilakukan pendapatan daerah setalah ditetapkan yaitu sebesar Rp. 1. 854.224.796.949. meningkat Rp 27 Miliar dari APBD pokok sebelumnya. Sementara Belanja Daerah Rp 2.164.532.563.986. meningkat Rp 148 juta. "Sebagai tindak lanjut maka ranperda akan disampaikan ke Mendagri untuk dilakukan evaluasi sesuai amanat perundangan undangan,"lanjut Idris Ia pun berharap, setelah ranperda ditetapkan maka seluruh OPD segera melakukan percepatan tanpa mengabaikan kualitas pelaksanaan yang dikerjakan di masing-masing OPD. Ketua DPRD Sulbar, Sitti Suraidah Suhardi mengatakan setelah mendengarkan penjelasan dari hasil hasil pembahasan komisi yang dilakuakn dan melakukan penandatangan bersama pemerintah provinsi. "Pada prinsipnya kedua ranperda dapat disetujui menjadi perda," kata Suraidah. (rls)

Polman, Sekprov Sulbar, Muhammad Idris membuka Rapat Koordinasi dan Peningkatan Kapasitas Ma'silambi (Merdeka Ancaman Stunting Baru dengan Kolaborasi Mitra Berbasis Aksi) di Desa Duampanua, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polman, Selasa, 27 September 2022. Sekprov Sulbar Muhammad Idris mengatakan, inti dari pertemuan itu adalah sebagai upaya mengatasi anak-anak yang tergolong stunting atau yang terpenting adalah bagaimana pencegahan stunting. "Jadi kita harus benar-benar memastikan bahwa anak-anak kita yang ingin menikah mengetahui apa peran seorang ibu untuk menyiapkan anak agar tidak kekurangan gizi saat masih dalam kandungan,"imbaunya Olehnya itu, Idris berharap Desa Duampanua menjadi model atau contoh dalam upaya menurunkan stunting di Sulbar. Dikemukakan, sebagaimana yang dipahami bersama bahwa di Sulbar bukan hanya persoalan stuntingnya yang harus dibenahi, namun jauh dari itu kedepan adalah SDMnya. "Jadi isi dari penanganan stunting itu adalah mempersiapkan geneasi emas di masa yang akan datang,"ucap Idris Menurutnya, mempersiapkan genarasi emas di masa mendatang harus dilakukan sebab dunia yang terkuat adalah di dalamnya terdapat orang-orang yang berkualitas. "Kualitas manusia itu ditentukan oleh kesehatannya dan biasanya orang sehat itu, sehat juga cara berfikirnya,"tuturnya Dia menambahkan, berdasarkan survei salah satu penyebab utama dari tingginya stunting di Sulbar adalah tingginya pernikahan dini. (mhy)

Polman, Sekprov Sulbar Muhammad Idris, membuka kegiatan Sandeq Business and Economics Forum (SAQBE) 2022, di Ballroom Hotel Sinar Mas Polman, Selasa, 27 September 2022. Kegiatan itu mengusung tema "Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Sulbar di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global". Sekprov Sulbar Muhammad Idris mengatakan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Sulbar di tengah ketidakpastian ekonomi global, terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan, diantaranya, pertama dapat mengindentifikasi tantangan-tantangan global yang riil di wilayah Sulbar. Kedua, harus bisa menyikapi peluang-peluang atau kebutuhan global. Dalam hal ini pelaku usaha yang lebih mengetahuinya. "Yang tahu mengenai identifikasi kebutuhan global adalah kawan-kawan di dunia usaha,"ucapnya Tahapan selanjutnya adalah, menyusun strategi dan selanjutnya mengeksekusi strategi yang telah disusun. Pada kesempatan itu, Idris menuturkan, Pemprov Sulbar sangat berharap melalui forum yang dihadiri para pemangku kepentingan, terutama para pelaku usaha jujur menyampaikan bahwa saat ini sedang terkendala dengan SDM yang terampil. (mhy)

Perekonomian Sulbar pada Triwulan II tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 2,13 persen (yoy), yang didorong oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Hal itu dikemukakan Sekprov Sulbar Muhammad Idris, pada acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sulbar, di Taman Kota Pantai Assamalewuang, Kabupaten Majene, Senin 6 September 2022 malam. Disampaikan, di tengah perekonomian yang perlahan membaik, capaian inflasi Sulbar melonjak tinggi melewati batas target inflasi nasional, yaitu sebesar 4,77 persen pada Agustus 2022. "Hal ini secara umum disebabkan oleh komponen pangan bergejolak dan harga yang diatur pemerintah, seperti minyak goreng, cabai, ikan segar, tiket pesawat dan seterusnya,"ungkap Idris Kedepan, lanjut Idris, penyesuaian harga BBM subsidi juga berpotensi dalam memberikan efek multiplier terhadap kenaikan harga barang kebutuhan, utamanya harga bahan pangan. "Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama,"himbaunya Untuk itu, Idris menekankan, diperlukan kolaborasi yang baik antar semua pihak dalam upaya pengendalian inflasi di Sulbar. "Mari kita jadikan momen ini menjadi tonggak untuk membenahi cara berfikir dan cara kolaborasi kita. Dan yang terpenting adalah kita selalu memanfaatkan aspek lingkungan,"pungkasnya Idris berharap, Kick Off GNPIP dapat memberi pesan, baik jangka pendak maupun jangka panjang dalam upaya pengendalian inflasi di Sulbar. "Dalam jangka pendek kita harus menekan inflasi, tetapi pesan jangka panjangnya adalah jangan sampai cabai, bawang dan ikan terulang menjadi penyebab utama inflasi di daerah kita ini,"tandasnya Ia menambahkan, Kick Off GNPIP Sulbar merupakan aksi dan bukti nyata dari sinergi pemda, BI dan instasi terkait lainnya untuk mengendalikan inflasi di Sulbar. (mhy)

MAMUJU -- Pemerintah Provinsi Sulbar melalui Dinas Tenaga Kerja menggelar Job Fair Virtual, tujuanya untuk menyerap tenaga kerja Sulbar. Sekertaris daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris, mengatakan job fair ini merupakan kegiatan yang pertama digelar secara online. "Tujuanya untuk membangun ekosistem ketenagakerjaan kita. Sulbar itu pengganguran terbukanya tinggi pasar kerja terbatas," kata Idris usai membuka job fair di Hotel Maleo Mamuju, Senin 26 September 2022. Sehingga Ia berharap, dengan adanya job fair dapat mendorong untuk membuka akses pencari kerja dengan perusahaan. "Pengusaha yang hadir cukup banyak artinya keinginan perusahaan cukup besar sehingga suplay deman itu harus ditingkatkan Ini tidak mudah tanpa dukungan dari kementerian Tenaga Kerja,"ungkapnya. Itu juga merupakan bagian untuk menyiapkan tenaga terampil yang siap untuk bekerja nantinya. Sekaligus untuk kebutuhan IKN. "Apalagi IKN membutuhkan berbagai tenaga terampil masa depan tidak mungkin jauh kalau ada yang dekat," tutupnya. Sementara Plh Dinas Tenaga Kerja Sulbar Muhammad Ali Candra mengaku ada 12 perusahaan yang ikut terlibat dalam job fair ini. "Lowongan yang dibuka ada 35 job, dengan virtual pun tenaga kerja banyak yang mendaftar," kata Ali Chandra. (rls)

Apel Pagi Lingkup Pemprov Sulbar berlangsung di Tribun Upacara Kantor Gubernur Sulbar, Senin, 26 September 2022. Bertindak selaku Pembina Apel, Sekprov Sulbar Muhammad Idris. Sekprov Sulbar Muhammad Idris, pada kesempatan itu menyampaikan mengenai penilaian Pj. Gubernur Sulbar bahwa performa atau kinerja OPD belum cukup mendukung dengan baik. Sehubungan hal tersebut, Idris menyampaikan beberapa hal untuk menjadi perhatian OPD lingkup Pemprov Sulbar. Beberapa hal yang dimaksud diantaranya, pertama managemen kinerja. Dalam hal ini Sekprov Sulbar mengingatkan kepala OPD dan pejabat yang mendampingi agar ada kesadaran melakukan review renstra OPD. "Bicara mengenai manajeman kinerja tolong perbaiki renstranya. Kalau kita gagal menyusun atau mereview renstra yang baik, maka itu tidak ada artinya,"tandas Idris "Kalau kita dinilai tidak berkinerja maka mohon perhatian betul kawan-kawan. Apapun cantolan yang paling tinggi, apakah itu RPJMD, RPD 2023-2025, maka kunci keberhasilan OPD ada pada renstra OPD,"sambungnya Selanjutnya, dalam managemen kinerja adalah hasil. Hal itu, kata Idris, juga harus menjadi perhatian, termasuk juga capaian fisiknya. "Jangan karena berburu serapan aggaran, fisik dilalaikan dan ini berbahaya bagi audit di pemerintahan,"kata Idris Kedua, mengenai pengawasan. Dalam hal ini, Idris meminta Inspektur Inspektorat dan jajarannya untuk menshare hasil catatan pengawas eksternal 2020, untuk mengetahui OPD mana yang paling banyak temuannya. "Hal ini perlu dilakukan supaya menjadi koreksi dan jadi perhatian untuk kita semua agar jangan berulang lagi,"tandasnya Hal lain yang disampaikan adalah terkait SPBE. Dalam hal ini, Idris berpesan terutama kepada eselon IV dan III untuk membangun cara kerja berbasis elektronik. "Jangan lagi kita membangun cara kerja yang tidak berbasis elektronik. Kita membangun SPBE ini dengan model yang lebih familiar untuk dikembangkan,"tuturnya Disampaikan, saat ini posisi SPBE kita urutan ke 27 nasional dengan poin 2,04. Sejak 2018 kita dievaluasi, yang mana SPBEnya itu yang awalnya masih 1,64 naik terus sampai diangka 2,04 dengan urutan ke 27 nasional. "Pada SPBE ini kita belum…

Mamuju -- Sekprov Sulbar Muhammad Idris membuka acara Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Provinsi Sulbar Tahun 2022, di Taman Budaya dan Museum Sulbar, Buttu Ciping, Kec. Tinambung, Kab. Polman, Minggu 25 September 2022. Kegiatan itu mengusung tema "Lestarikan Budaya Kembangkan Tradisi ART dan Herritage". Sekprov Sulbar Muhammad Idris mengatakan, PKD merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Hari Jadi Provinsi Sulbar ke-18 Tahun. Tujuannya untuk mengapresiasi semua karya, ide dan juga hasil olah dari putra-putri Sulbar terhadap puncak-puncak kebudayaan daerah. "Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya pelestarian seni dan budaya Mandar yang sarat akan makna dan nilai-nilai religi serta sosial budaya,"ucap Idris Idris berharap, kegiatan pengembangan dan pelestarian seni budaya tetap terus dilaksanakan. Untuk itu, Dia mengajak untuk meramaikan Taman Budaya tersebut dengan kegiatan-kegiatan pendidikan dan pengembangan seni budaya. Idris menuturkan, kebudayaan biasanya termarjinalisasi oleh zaman dan hanya bisa diselamatkan dengan adanya usaha melibatkan generasi muda. "Anak-anak sekolah kita harus melek atau literasi kebudayaannya harus kuat. Hal ini hanya bisa dilakukan kalau kita bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk bagaimana mendokumentasi kebudayaan itu, membukukan berbagai aktivitas yang ada. Tentu itu tidak mudah, tapi harus dimulai,"pungkasnya Mengenai pengembangan Kawasan Budaya dan Museum Sulbar, Ia menyatakan kedepan Kawasan Budaya dan Museum Sulbar akan dilengkapi lagi dengan membangun beberapa sarana yang lain sesuai master plan yang ada, bertujuan untuk memberikan ruang kepada masyarakat agar lebih mengenal seni budaya Sulbar. "Insya Allah sarana ini akan terus dibenahi dan dikembangkan. Pembenahan dan pengembangan tentu akan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan anggaran Pemprov Sulbar,"tambahnya. (mhy)

MAMUJU -- Dalam rangka HUT Sulbar 18 Tahun, Pemprov Sulbar bekerjasama seniman, fotografer dan musisi yang tergabung dalam kegiatan Ini Sulbar, di Marasa Corner, Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar, Jumat 23 September 2022. PJ Gubernur Sulbar Akmal Malik mengapresiasi kegiatan itu. Menurutnya kegiatan Ini Sulbar menjadi satu warna yang ada di Sulbar dan layak untuk terus dikembangkan. "Kami apresiasi, saya PJ Gubernu bersama ibu ketua DPRD (Suraidah Suhardi) mengucapkan terima kasih atas kesediaannya disini mewarnai Sulbar dengan tajuk Ini Sulbar. Tagline ini menarik sekali. Ini perlu kita lakukan secara berskala. Libatkan jumlah massa yang lebih banyak," ujar Akmal Malik Ia pun berharap agar tetap mengutamakan kolaborasi dalam setiap kegiatan. Untuk itu Akmal Malik mengajak agar Ini Sulbar kembali digelar dengan melibatkan massa yang lebih banyak. "28 Oktober melukis bersama SMK/SMA se Sulbar Dan kita kenalkan budaya melukis kepada anak-anak. Bisa memperebutkan piala PJ Gubernur, atau piala ketua DPRD, hadianhnya kita siapkan," ujar Akmal Malik Begitupun Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi, mengapresiasi kegiatan tersebut, dan berharap agar kegiatan itu bisa lebih melibatkan seluruh komunitas di Sulbar. Ketua Panitia Ini Sulbar Firdaus menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Gubernur Sulbar Akmal Malik bersama Ketua DPRD Sulbar menyempatkan waktu duduk bersama menyaksikan akitifitas melukis dan pameran fotografi. "Ratusan karya dipamerkan merangkum kejadian Sulbar satu tahun terakhir," pungkasnya. (rls)