humassulbar

humassulbar

Mamuju--Di tengah tantangan bencana yang sering melanda, Kabid Darlog Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) Arnidah, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya penanggulangan bencana. Ini ditekankan dalam Wawancara Eksklusif di RRI Mamuju, Sabtu, 27 April 2024. Dalam kesempatan itu, Kabid Darlog BPBD Sulbar Arnidah juga menyoroti ketersediaan sumber daya dan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat. "Kolaborasi antarinstansi, ketersediaan sumber daya, dan sosialisasi kepada masyarakat menjadi kunci dalam upaya mengurangi risiko bencana di Sulbar," pungkas Arnidah. Arnidah menegaskan pentingnya upaya pencegahan dan kesiapsiagaan sebagai langkah strategis dalam menghadapi potensi bencana. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh dalam menghadapi ancaman bencana di masa depan. Dia juga menegaskan komitmen BPBD Sulbar untuk terus melakukan langkah-langkah konkret dalam meminimalisir dampak bencana, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dan kesiapsiagaan. Penulis : BPBD Sulbar Editor : humassulbar

MAMUJU -- Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN RI drg Widwiono, menilai upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Sulbar menunjukkan tren positif. Atas kolaborasi seluruh pihak Sulbar dinilai berhasil menurunkan angka stunting ada tahun 2023 dengan angka 4,7 poin. Atas upaya tersebut Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN RI drg Widwiono, memberikan apresiasi kepada Pj. Gubernur Sulawesi Barat Prof. Zudan Arif Fakrulloh atas atensi dan kerja kerasnya beserta seluruh stakeholder terkait dalam menurunkan stunting di Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2023 lalu. Apresiasi tersebut disampaikan saat menyampaikan sambutan dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo pada Pembukaan Rapat Kerja Daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Penurunan Stunting Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024 dengan tema Optimalisasi Bonus Demografi dan Peningkatan SDM Menuju Indonesia Emas 2045 , Mamuju 26 -28 April 2024. "Kami ucapkan terimakasih kepada Pj Gubernur dan seluruh stakeholder untuk tahun 2023 Sulbar sudah bisa turun di 4,7 poin," kata drg Widwiono. Ia mengatakan, meskipun angka prevalensi stunting masih tinggi secara rata-rata Nasional, tetapi capaian prestasi yang dilakukan Sulbar cukup membanggakan pada tahun 2023 itu penurunan bisa mencapai 4,7 poin. "Ini prestasi yang membanggakan dalam rangka percepatan penyelesaian stunting di Sulbar. Saya yakin dengan turunnya 4,7 poin, program Seleksi Dampingi dan Aksi atau (Sidak) ini sudah berjalan terimakasih kepada Pj Gubernur karena penurunan stunting sangat signifikan khusus di Provinsi Sulbar," ujarnya. Apa yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulbar, merupakan kerjasama ekstra, kerja cerdas dan kolaborasi seluruh pihak, penekanan seleksi dan penetapan sasaran seperti Catin dan ibu hamil serta baduta, dilakukan dengan baik sesuai sasaran utama yang menjadi perhatian Presiden. Ia mengingatkan, agar seluruh upaya penanganan dengan lima pasti, seperti pastikan sasaran terindentifikasi, pastikan sasaran terdata, pastikan sasaran menerima program atau terintervensi, pastikan sasaran terintervensi sesuai ketentuan. Namun, menurutnya masih terdapat dua indikator yang…

MAMUJU, - Pemerintah Provinsi Sulbar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi mulai merancang kurikulum lokal berbasis budaya untuk diaplikasikan di setiap sekolah. Sebelumnya Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, ia menginginkan agar dibuat kurikulum berbasis lokal yang dapat diterapkan di jenjang pendidikan. Tujuannya agar nilai budaya dan kearifan lokal dapat terwariskan dengan baik kepada generasi muda di Sulbar. "Penerapan Kurikulum Lokal ini merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan nilai-nilai luhur budaya dan melestarikan budaya lokal di tengah tantangan globalisasi," kata Prof Zudan Arif Fakrulloh. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulbar Mithhar mengatakan itu dilakukan sesuai arahan Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh. Dimana Pj mengingatkan agar nilai kearifan lokal dapat diterapkan di Sekolah melalui kurikulum yang disusun. "Kurikulum karakter budaya Sulbar saya kira itu sangat penting dan kita apresiasi, dimana memang bahwa sekarang kami telah mengembangkan mendesain kurikulum lokal," kata Mithhar. Menurutnya, dalam menyusun kurikulum tersebut pihaknya melibatkan berbagai unsur seperti menyerap masukan dari berbagai tokoh masyarakat tokoh pendidikan dan pelaku visi pendidikan. "Kita memang ingin membuat semacam kurikulum yang kita bisa pakai mulai dari TK sampai perguruan tinggi untuk betul-betul kurikulum ini kita bisa desain menjadi sebuah kurikulum lokal yang didalamnya termuat semua kebiasaan tradisi atau budaya lokal yang mengandung karakter," ujar Mithhar. Berbagai hal yang dapat diaplikasikan dalam kurikulum tersebut akan mengambil sampel dan nilai budaya yang ada di pesisir dan di pegunungan, salah satu contohnya seperti filosofi perahu sandeq, siwaliparri dan konsep lainnya. "Banyak hal lain yang dapat di lakukan dan diajarkan pada kurikulum yang akan dirancang nantinya," ucapnya. Ia mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada seluruh Kepala sekolah untuk tahun ajaran 2024 ini, akan dibuat MOU dengan membuat surat edaran tentang sebelum dilakukan proses pembelajaran maka akan ada semacam penandatanganan fakta integritas antara pihak sekolah dan orang tua untuk melakukan pembinaan karakter. "Harus ada sinergi antara…

MAMUJU, - Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh mendorong agar satuan pendidikan di seluruh tingkatan dapat menerapkan kurikulum berbasis lokal di Sulbar. Itu menjadi keinginan Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh, sebab ia melihat banyak sekali konsep dan nilai kearifan lokal yang dimiliki di Sulbar. "Saya minggu depan setelah hari Pendidikan bersepakat mengumpulkan dan mengundang para rektor untuk dialog Pendidikan Tinggi se Sulbar," ucap Zudan. Menurutnya, penerapan kurikulum itu nantinya bertujuan agar nilai budaya dan kearifan lokal dapat terwariskan dengan baik kepada generasi muda di Sulbar. Pemerintah Provinsi berkeinginan agar dapat mengembangkan nilai-nilai luhur budaya dan melestarikan budaya lokal kepada seluruh siswa di tengah tantangan globalisasi. "Saya merasakan mohon maaf kalau ada yang keliru, saya merasakan anak-anak muda kita harus diberi penguatan nilai - nilai kemandaran dan ingin saya jadikan nilai kemandaran itu menjadi kurikulum lokal dari Paud, Tk, SD, SMP SMA sampai perguruan tinggi," kata Prof Zudan di hadapan para tokoh pejuang pembentukan Provinsi Sulbar. Menurutnya, Nilai-nilai lokal tersebut akan sangat berguna, sehingga anak kita dari sejak dini mengerti bagaiman menyapa dan menghargai yang lebih tua. Termasuk Kepada sesama, anak-anak akan lebih mengerti bagaimana cara memuliakan yang tua kepada yang muda, mengerti bagaimana cara menyayangi, mengerti bagaimana antara masyarakat dan pemerintah mengerti bagaimana pemerintah dengan masyarakat. "itu harus dibangun karena kekuatan utama di bangsa kita ada di komunikasi, jika komunikasinya bagus dengan membicarakan nilai kemalaqbian insyaallah Sulbar cepat maju,"jelasnya. Terkait kurikulum tersebut, Pj Gubernur akan segera meminta Kepala Dinas Pendidikan agar mempersiapkan hal tersebut. "Saya sudah meminta agar Dinas Pendidikan menyusun kurikulum Pendidikan berbasis nilai kearifan lokal di Sulbar," tutupnya. Hal itu pun menurutnya, dibutuhkan kesadaran dan perhatian seluruh stakeholder dan instansi terkait agar kurikulum itu dapat menjadi pembelajaran tentang nilai kearifan lokal sehingga tidak termakan oleh zaman. (Rls)

Mamuju--Dinas Perkebunan Sulawesi Barat (Disbun Sulbar) menerima kunjungan kerja Komisi II DPRD Wajo, Kamis 25 April 2024. Rombongan dipimpin langsung Ketua Komisi II DPRD Wajo, Sudirman Meru dengan membawa anggota sebanyak tujuh orang. Kunjungan tersebut diterima langsung Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Sulbar Herdin Ismail didampingi Sekretarisnya Andi Sitti Kamalia dan Staf Disbun Sulbar. Kunjungannya dalam rangka silaturrahmi dengan Disbun Sulbar dan berbagi informasi termasuk mendapatkan informasi dan referensi terkait dengan implementasi tentang tata kelola sektor perkebunan di Sulbar. Ada beberapa hal yang menjadi topik pembahasan dalam pertemuan itu, yakni terkait Pokok Pikiran (Pokir) tematik, tatakelola administrasi dari konvensional ke elektronik dengan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi), koordinasi-kolaborasi-sinergitas antara legislatif dan eksekutif, penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) untuk mengefektifkan dan mengefisienkan kegiatan misalnya melalui rapat virtual. Kadisbun Sulbar Herdin Ismail menyampaikan apresiasi kepada Komisi II DPRD Wajo atas kunjungannya ke Disbun Sulbar dan berharap dari pertemuan itu dapat saling tukar informasi tentang program dan kegiatan di bidang perkebunan, program unggulan yang dilaksanakan serta kemajuan-kemajuan yang telah diraih. Pada kesempatan itu, Herdin mengenalkan terkait program yang telah diterapkan di Pemprov Sulbar seperti Srikandi. Disampaikan, kegiatan-kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus termonitor dalam sistem Aplikasi Srikandi, hasilnya Sulbar masuk 10 besar daerah teraktif menggunakan Aplikasi Srikandi. Dan saat sini Sulbar menjadi yang terbaik penerapan Srikandi di Indonesia Wilayah Tengah dan Timur. “Hal itu tentu menjadi kebanggaan kita bersama, sekaligus menjadi tanggung jawab kita untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan evaluasi untuk mengukur capaian kualitas penyelenggaraan oleh setiap OPD dan Unit Pelaksana Teknis,” kata Herdin. Kemudian, informasi yang diberikan terkait SPBE. Herdin menjelaskan, hal ini juga merupakan salah satu upaya pemangkasan biaya dan waktu, serta meminimalisir terjadinya praktik korupsi dalam pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah. “Penerapan SPBE ditujukan untuk mewujudkan proses kerja yang efisien dan efektif serta…

Mamuju -- Kinerja Pj Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh dinilai betul-betul untuk kepentingan rakyat. Olehnya Para Tokoh Pejuang Pembentukan Sulbar memberikan penghargaan kepada Sestama BNPP itu, pada acara Kaukus Pejuang Sulbar di Novotel Hotel Makassar, Jumat, 26 April 2024. Penghargaan diserahkan oleh Ketua Komite Aksi Pembentukan Provinsi (KAPP) Sulbar Rahmat Hasanuddin didampigi Komandan Barisan Pemuda Pembela Sulbar, Naharuddin Salah satu Tokoh Pejuang Pembentukan Sulbar Muhammad Hamzih turut hadir pada penyerahan penghargaan tersebut. Dia menyampaikan alasan tokoh pejuang memberikan penghargaan kepada Prof Zudan karena melihat kinerja selama 11 bulan terakhir. “Apa yang dilakukan Prof. Zudan dalam mendorong peningkatan SDM, mengurangi angka kemiskinan, stunting dan menekan inflasi, serta meyakinkan pusat agar Sulbar dipertimbangan di nasional. Ini yang dicita-citakan pejuang. Tujuan kita bagaimana menghadirkan kemakmuran bagi masyarakat Sulbar,’ kata Hamzih. Hal itulah menurut Hamzih menjadi dasar bagi para tokoh pejuang memberi penghargaan kepada Prof. Zudan. Selain itu, melihat kinerja selama 11 bulan, Prof. Zudan betul betul bekerja atas kepentingan masyarakat, “Dari sisi pejuang sendiri semalam, disampaikan pak Rahmat (Ketua KAPP Sulbar Rahmat Hasanuddin), beliau menyampaikan Prof. Zudan bekerja untuk kepentingan rakyat, itulah menjadi dasar,” ungkapnya. Pada pertemuan tersebut , hadir Wakil Ketua DPRD Sulbar, Usman Suhuriah dan Abdul Rahim, Gubernur Sulbar periode 2006-2016, Anwar Adnan Saleh, Gubernur Sulbar periode 2017-2022 , Ali Baal Masdar, sejumlah tokoh pejuang pembentukan Sulbar dan undangan lain (Rls)

Mamuju--Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sulawesi Barat (Kadis Perkim Sulbar) Syaharuddin menghadiri Rapat Program Monitoring Centre for Prevention (MCP) yang digelar di Kantor Inspektorat Sulbar, Jumat, 26 April 2024. MCP adalah sistem pelaporan yang dibuat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melaporkan upaya pencegahan korupsi yang dilakukan oleh pemerintah daerah setiap tahun. Rapat tersebut dihadiri Satgas Penindakan Direktorat Korsup Wilayah IV KPK dan sembilan Perangkat Daerah (PD) yang ada di Sulbar yaitu Inspektorat, BPKPD, Dinas PUPR, DPMPTSP, Bapperida, BKD, Biro Barjas, Biro Organisasi dan tentunya Dinas Perkim Sulbar). Ditemui setelah rapat, Kadis Perkim Sulbar Syaharuddin mengatakan, dalam rapat sembilan PD yang hadir yang dikoordinatori oleh Inspektorat Sulbar menandatangani komitmen bersama pemenuhan data dukung MCP KPK Tahun 2024. “Tadi kami sudah menandatangani komitmen bersama pemenuhan data dukung MCP KPK Tahun 2024, yang didalamnya termuat bahwa kami sembilan PD akan mengupayakan pemenuhan data dukung dengan target 85 persen dan jika itu nantinya tidak terpenuhi maka kami siap untuk dievaluasi,” ucap Syaharuddin. “Tadi juga kami sudah dibagikan buku Pedoman Penilaian MCP untuk tahun 2024,” sambungnya. Disampaikan, dalam rapat, Satgas Penindakan Direktorat Korsup Wilayah IV KPK menyampaikan bahwa Sistem Pengendalian Intern (SPI) Sulbar mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, namun masih tergolong rentan terjadi korupsi. “Indeks SPI kita sebesar 70,50 persen dan ini masih tergolong rendah meskipun sudah mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Hal inilah yang akan menjadi bahan evaluasi kita di Sulbar dan perbaikan agar bisa lebih baik lagi kedepannya,” ujarnya. Penulis : Dinas Perkim Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju--Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sulawesi Barat (Perkim Sulbar) mengikuti Rapat Persiapan Kick Off Meeting Kelompok Kerja Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) Tahun 2024 di Ruang Rapat Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulbar, Kamis 25 April 2024. Rapat dihadiri oleh seluruh anggota Pokja PKP yaitu dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulbar, Dinas Lingkungan Hidup Sulbar, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sulbar, Dinas Kesehatan Sulbar dan tentunya Dinas Perkim Sulbar. Kegiatan ini dihadiri Pejabat Fungsional Teknik Penyehatan Lingkungan Ahli Muda Dinas Perkim Sulbar Muhammad Yusuf atas arahan Kepala Dinas Perkim Sulbar Syaharuddin untuk menghadiri rapat tersebut. Pejabat Fungsional Teknik Penyehatan Lingkungan Ahli Muda Dinas Perkim Sulbar, Muhammad Yusuf menyampaikan, rapat yang digelar oleh Bapperida, selain untuk membahas persiapan Kick Off Meeting Pokja PKP 2024 juga memberikan penguatan kepada anggota Pokja PKP Sulbar terkait peran masing – masing pokja serta sebagai wadah untuk berkolaborasi dalam menangani permasalahan perumahan dan kawasan permukiman. “Rapat persiapan Kick Off Meeting Pokja PKP 2024 yang kami ikuti di Bapperida itu untuk memberikan penguatan kepada anggota pokja tentang peran masing -masing, rencana program kerja apa yang akan dilaksanakan dan yang paling penting membahas tentang persiapan Kick Off Meeting Pokja PKP 2024 yang akan dilaksanakan 14 Mei 2024 mendatang,” kata Yusuf, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat 26 April 2024. Lanjut Yusuf, hasil rapat tersebut sudah dilaporkan kepada Kepala Dinas Perkim Sulbar Syaharuddin, khususnya tentang peran Dinas Perkim dalam keanggotaan Pokja PKP serta kegiatan – kegiatan Dinas Perkim yang membutuhkan kolaborasi bersama Pokja PKP. “Untuk kami Dinas Perkim Sulbar di tahun 2024 ini dibutuhkan kolaborasi bersama Pokja PKP dalam hal verfikasi SK Kumuh di tiga kabupaten yaitu Polman, Majene dan Mamasa serta kolaborasi dalam hal pemetaan penyediaan Prasarana Sarana Utilitas air bersih, rabat beton dan drainase,” pungkasnya. Penulis : Dinas Perkim…

MAKASSAR - Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh menjadi narasumber pada seminar nasional yang dilaksanakan Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara - Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN ) 2024, di Hotel Hyatt Place, Jumat 26 April 2024. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka rapat kerja nasional APHTN-HAN dengan mengangkat tema "Penataan kabinet pemerintahan presidensial di Indonesia: Refleksi dan proyeksi konstitusional. Dalam pemaparan materinya, Prof Zudan mengatakan lima tahun kedepan semua instansi bergerak demi kemajuan bangsa. Meskipun dirinya dosen yang lebih banyak di birokrasi daripada di kampus, namun dirinya menceritakan bagaimana menjadi Pj Gubernur sebanyak dua kali, hingga jabatan di Kementerian. "Selama menjabat Gubernur belum pernah ada asosiasi yang datang menawarkan kerjasama. Makanya saya ambil topik peran asosiasi dalam lima tahun kedepan seperti apa," kata Prof Zudan. Ia menambahkan semua asosiasi yang ada diharap bisa memberikan masukan dan saran pembangunan bagi Sulbar. "Apalagi Indonesia saat ini berada di lima tingkatan peradaban. Baru kita lihat masih ada daerah masih dikenalkan literasi membaca. Jadi keberagaman kita itu mulai 1.1 sampai masuk era digitalisasi," tambahnya. Sehingga, bagaimana program yang tertuang di dalam RPJMD itu bisa memahami keberagaman Indonesia. "Jadi sekarang bagaimana kita mendesain pembangunan daerah betul-betul tepat sasaran. Mulai dari perencanaannya sampai pembangunan," ujarnya. Selain itu, dia meminta APHTN-AN mendesain urusan umum pemerintahan yang bisa diterapkan oleh para bupati dan wakil bupati. "Banyak sekali undang-undang daerah yang perlu dirubah dan diinovasi, sehingga pemerintah lima tahun kedepan bekerja sesuai harapan masyarakat," tandasnya.(rls)

MAKASSAR - Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh membuka acara Kaukus Pejuang Sulbar Rembuk dan Silaturahmi Exponen Pejuang Sulbar di Novotel Makassar, Hotel Grand Shayla, Jumat, 26 April 2024. Hadir Ketua KAPP Sulbar Rahmat Hasanuddin, Gubernur Sulawesi Barat pada 2006-2016, Anwar Adnan Saleh, Gubernur Sulawesi Barat periode 2017-2022, Andi Ali Baal Masdar, dan undangan lainnya. Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh mengatakan pejuang merupakan orang-orang yang tidak pernah lelah memperjuangkan sesuatu. Sehingga malam ini merupakan malam dimana berkumpul orang-orang saling mendukung memperjuangkan kemajuan Sulbar. "Alhamdulillah semoga ini menjadi amal bagi kita semua. Dimana sudah menanamkan kebaikan 20 tahun lalu," kata Prof Zudan, Jumat 26 April 2024. Saat kehadiran Presiden RI Joko Widodo di Sulbar Pemprov menyampaikan pemikiran pembangunan Sulbar artinya banyak minta tolong, bukan menyampaikan masalah. "Karena kita kalau menyampaikan masalah tampa ada solusi pemikiran akan susah diselesaikan. Salah satunya saya sampaikan Bandara Tampa Padang kalau pesawat bisa mendarat malam lampunya harus menyala, langsung diperintahkan dua bulan kedepan lampunya sudah harus menyala," ungkapnya. Kemudian, saat berkunjung ke Pasar disampaikan jika Mamasa masih kurang bangunan pasar yang memadai. Seketika dijanjikan akan segera dibangunkan Pasar. "Jika ini terus didorong maka pusat akan memperhatikan Sulbar. Saat ini juga kita sudah akan melaksanakan program beasiswa yang jalan tahun ini," bebernya. Program beasiswa ini penting demi peningkatan SDM Sulbar, karena Pemprov akan mebiayai beasiwa untuk S1, S2 dan S3. "Generasi Sulbar harus terus didorong agar berkembang, karena kedepan akan menjadi pemimpin membangun daerah. Saya harap dukungannya semuanya," ujarnya. Sedangkan, Ketua KAPP Sulbar Rahmat Hasanuddin mengungkapkan banyak pendahulu sudah mendahului yang sama-sama berjuang memperjuangkan Sulbar, tentunya akan terus dikenang perjuangannya. "Semoga yang pernah terlibat dalam perjuangan Sulbar hadir dan menceritakan perjuangannya. Berbagai pergerakan dimasa perjuangan Sulbar yang senantiasa harus dikenang selalu," ucap Rahmat Hasanuddin. Dia juga mengenang bagaiman para pejuang berjuang pembentukan Sulawesi Barat…