Mamuju- Menteri Transmigrasi Republik Indonesia (Mentrans RI), Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, bakal membawa biji Kakao asal Sulawesi Barat (Sulbar) untuk ditampilkan dipameran Osaka Expo Jepang pada akhir september 2025 mendatang. Hal itu disampaikannya di hadapan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) pada pelepasan Ekspor Biji Kakao Fermentasi PT.Untuk Indonesia Hijau dari Kawasan Transmigrasi Kabupaten Polewali Mandar ke Yokohama Jepang, Jumat (18/7/2025) kemarin. "Insya Allah pada akhir september saya diundang oleh Bappenas untuk menghadiri Osaka Exspo di jepang. Nanti akan saya bawa contoh Coklat ini ke pameran Osaka Expo di jepang, supaya coklat sulawesi barat bisa lebih banyak lagi di serap oleh negara jepang," kata Mentrans M.Iftitah Sulaiman Suryanaga. Selain itu, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Pemprov Sulbar dalam mengembangkan potensi transmigrasi menjadi sentra produksi unggulan. "Saya rasa haru, senang, dan bangga atas apa yang telah di capai oleh pemprov sulbar, dalam rangka menggiatkan ekspor komoditas pertanian maupun perkebunan yang ada di wilayah provinsi Sulbar," kata Mentrans RI. "Inilah salah satu contoh keberhasilan kawasan transmigrasi yang produktif dan mampu mendukung ekspor nasional," tambahnya. Menurutnya pengembangan sektor pertanian dan perkebunan di Sulbar saat ini sudah cocok Link Mix nya dengan program kementerian transmigrasi, yang fokus kepada bagaimana meningkatkan komoditas yang bernilai Ekspor kemudian yang kedua adalah bagaimana mengembangkan dan membangun iklim investasi yang maju serta masif agar tercipta lapangan kerja. "Kalau sudah tercipta lapangan kerja kita berharap masyarakat juga mendapatkan pekerjaan, kemudian masyarakat juga memperoleh penghasilan, pendapatan, sehingga daya belinya juga dapat meningkat agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya diatas kertas naik tapi juga kesejahteraan masyarakat ikut naik," katanya. Diketahui Pemprov Sulbar melepas 7 ton. 6 ton biji kakao fermentasi normal dan 1 ton fermentasi Mix Fruit (rasa buah). Pelepasan ekspor ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Sulbar untuk terus memperkuat posisinya sebagai daerah penghasil kakao unggulan, serta mendorong pembangunan industri…
Mamuju - Kakao merupakan salah satu komoditi unggulan perkebunan Sulawesi Barat (Sulbar) yang mampu menembus pasar Internasional. Pada Jumat 18 Juli 2025, Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), secara simbolis melepaskan ekspor biji kakao fermentasi dari PT. Untuk Indonesia Hijau ke Yokohama, Jepang. Pelepasan simbolis ekspor biji kakao fermentasi ini berlangsung di halaman depan Kantor Gubernur Sulbar dan dihadiri langsung oleh Menteri Transmigrasi RI M. Iftitah Sulaiman Suryanegara, unsur Forkopimda, Kepala BI Sulbar dan tamu undangan lainnya. Ekspor kakao yang dilaksanakan ini merupakan bentuk kerja nyata Sulbar dalam memperkuat perekonomian nasional melalui komoditi unggulan daerah. "Kita buktikan ini hari bahwa kakao produk Sulbar berkontribusi terhadap nasional, kakao dari Sulbar diekspor ke Eropa, Amerika dan hari ini ke Jepang," kata Gubernur Suhardi Duka. Sementara itu, menurut Menteri Transmigrasi RI, M. Iftitah Sulaiman Suryanegara, dengan adanya produk-produk daerah yang mampu menembus pasar internasional maupun pasar global, akan meningkatkan nilai tambah bagi daerah tersebut dan akan memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan produk-produk lokal agar mampu bersaing di kanca internasional dan global. "Saya terharu, senang dan bangga terhadap yang telah dicapai Sulbar dalam rangka menggiatkan ekspor komoditi pertanian dan akan mendorong hilirisasi, jangan hanya biji kakaonya, kita jangan kalah dengan negara lain, semoga kita bisa tampil di global," kata Iftitah Sulaiman. Kepala Bidang PPHP Dinas Perkebunan Sulbar, Agustina Palimbong menyanpikan, kakao yang dilepas pada pelepasan ekspor kali ini kurang lebih 7 ton yaitu 6 ton biji kakao fermentasi normal dan 1 ton fermentasi mix fruit (rasa buah). "Tahun ini, pelepasan kakao fermentasi kurang lebih 7 ton, 6 ton fermentasi normal dan 1 ton fermentasi mix fruit," kata Agustina. Naskah : Disbun Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
MAMUJU - Ketua DPRD Sulawesi Barat (Sulbar), Amalia Fitri, bersama Wakil Ketua DPRD Sulbar, Sitti Suraidah Suhardi, menghadiri acara pelepasan ekspor perdana biji kakao fermentasi dari kawasan transmigrasi Kabupaten Polewali Mandar (Polman) ke Yokohama, Jepang. Acara berlangsung di pelataran Kantor Gubernur Sulbar, Jum’at, 18 Juli 2025. Acara ini dihadiri langsung oleh Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, serta Menteri Transmigrasi RI, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara. Ekspor ini dilakukan oleh PT Untuk Indonesia Hijau, yang mengelola hasil kakao dari kawasan transmigrasi di Polman. Biji kakao yang diekspor merupakan hasil fermentasi, sehingga memiliki kualitas premium dan nilai jual tinggi di pasar internasional. Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), dalam sambutannya menegaskan bahwa ekspor tersebut menjadi bukti nyata kontribusi Sulbar terhadap perekonomian nasional melalui komoditas unggulan daerah. “Kita buktikan hari ini bahwa kakao produk Sulbar berkontribusi terhadap nasional. Kakao dari Sulbar diekspor ke Eropa, Amerika, dan hari ini ke Jepang,” ujar SDK. Ia menambahkan, Sulbar memproduksi sekitar 75.000 ton kakao per tahun, dan sebagian besar di antaranya diekspor. Namun demikian, SDK berharap ke depan ekspor tidak lagi dalam bentuk bahan mentah sepenuhnya. “Saya minta ke Pak Menteri supaya kita buatkan hilirisasi di sini. Jangan mentah semua, setengah jadi saja dulu, supaya ada nilai tambah dan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” katanya. Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah, dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas keberhasilan Sulbar dalam mengembangkan kawasan transmigrasi menjadi sentra produksi unggulan yang mampu menembus pasar global. "Inilah contoh nyata kawasan transmigrasi yang produktif dan berhasil mendukung ekspor nasional,” ucapnya. Sementara, Ketua DPRD Sulbar, Amalia Fitri, menyatakan dukungan penuh DPRD Sulbar terhadap program penguatan sektor pertanian dan hilirisasi komoditas daerah. "Kehadiran kami dalam acara ini menegaskan komitmen lembaga legislatif dalam mendorong kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan nilai tambah produk unggulan Sulbar," tegas Amalia. Ekspor biji kakao fermentasi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperluas pasar ekspor, sekaligus…
Mamuju - Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Amalia Fitri, bersama Wakil Ketua I DPRD Sulbar Siti Suraida Suhardi, dan Wakil Ketua III DPRD Sulbar, Abdul Halim, serta Ketua Komisi I DPRD Sulbar, Syamsul Samad menghadiri secara langsung pembukaan kegiatan retret Pemprov Sulbar yang digelar di Korem 142/Tatag, Jumat (18/7/2025). Retret ini merupakan agenda strategis Pemprov Sulbar yang bertujuan memperkuat sinergi, refleksi, dan konsolidasi internal dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Acara pembukaan retret turut dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka, Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, Kapolda Sulawesi Barat, Danrem 142/Tatag, serta jajaran pejabat dan peserta dari seluruh unsur perangkat daerah di lingkup Pemprov Sulbar. Dalam sambutannya, Gubernur Sulbar Suhardi Duka menjelaskan bahwa kegiatan retret ini merupakan tindak lanjut dari retret nasional yang sebelumnya diikuti para gubernur dan bupati se-Indonesia di Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi, menyatukan langkah, dan mempercepat pelaksanaan pembangunan baik di tingkat nasional maupun daerah. “Retret ini diharapkan menjadi ruang pembekalan bagi para pejabat eselon II, khususnya yang baru saja dilantik pada posisi baru. Sebanyak 50 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari pejabat baru, pejabat lama, staf, serta tenaga ahli Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar,” ujarnya. Selama kegiatan retret, para peserta akan mendapatkan materi dari sejumlah narasumber penting, termasuk Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kapolda Sulbar, Danrem 142/Tatag, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulbar, Bank Indonesia Sulbar, serta Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar. Sementara itu, Ketua DPRD Sulbar, Amalia Fitri menyampaikan pihaknya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan retret sebagai wadah penting untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan sekaligus mempererat koordinasi antar unsur pimpinan daerah. Kehadiran pimpinan DPRD Sulbar dalam kegiatan ini menunjukkan dukungan dan kerja sama yang baik antara pihak legislatif dan eksekutif. Hal ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah serta mewujudkan…
Mamuju — Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Mohammad Ali Chandra, yang baru saja dilantik pada 18 Juli 2025, langsung menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor dengan turut berpartisipasi dalam kegiatan retret pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar. Kegiatan retret ini diikuti oleh seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Biro, para Asisten, Staf Ahli, dan Tenaga Ahli selama tiga hari penuh, 18–20 Juli 2025, bertempat di Korem 142/Tatag, Mamuju. Turut hadir dalam kegiatan ini, Kabid Anggaran dan Bina Kabupaten BPKPD Sulbar, Murdanil yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda Sulbar. Retret ini merupakan tindak lanjut dari retret sebelumnya yang telah diikuti oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar. Inisiasi langsung dari Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) ini bertujuan membangun solidaritas, sinergitas, dan efektivitas kerja antarpimpinan birokrasi dalam rangka mempercepat pencapaian visi Sulbar yang maju dan sejahtera. Dalam keterangannya, Kepala BPKPD Sulbar, Mohammad Ali Chandra, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi sarana penyegaran dan refleksi bersama bagi seluruh pimpinan OPD dalam memperkuat koordinasi dan meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan daerah. “Retret ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi momen penting untuk menyatukan energi dan strategi, agar pembangunan Sulbar berjalan lebih terarah, kolaboratif, dan berdampak,” kata Chandra, saat dihubungi di sela mengikuti kegiatan retret. Retret dibuka secara resmi oleh Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, yang menegaskan pentingnya penguatan sistem pemerintahan yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan. Pembukaan ini menjadi penanda kuat atas komitmen kolektif Pemprov Sulbar untuk menghadirkan perubahan nyata melalui reformasi birokrasi dan kolaborasi lintas sektor. Sebelum menuju lokasi, seluruh peserta mengikuti beberapa rangkaian kegiatan awal di Kantor Gubernur Sulbar, termasuk pemeriksaan kesehatan dan ibadah salat Jumat bersama. Selama retret berlangsung, para pimpinan OPD mendapat materi strategis dari berbagai narasumber nasional, seperti Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, perwakilan KPK, Kepala Perwakilan BPK, Kepala…
Mamuju - Tim Kerja Peta Proses Bisnis (Probis) Biro Organisasi Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) telah menuntaskan kegiatan proses reviu probis. Kegiatan berlangsung selama lima hari dimulai Senin 14 Juli hingga Jumat 18 Juli 2025 di ruang rapat Biro Organisasi. Kepala Bagian Tatalaksana dan Pelayanan Publik Biro Organisasi Setda Sulbar, Subuki, dalam arahannya menyampaikan bahwa Tim Probis Perangkat Daerah telah melaksanakan koordinasi serentak selama lima hari, dengan mereviu draft peta probis perangkat daerah yang telah disusun. ‘’Kami melaksanakan kegiatan reviu ini untuk memastikan kesesuaian antara proses bisnis eksisiting dengan arah kebijakan reformasi birokrasi dan SPBE. Kami juga mengidentifikasi peluang penyederhanaan proses dan peningkatan kualitas layanan publik,’’ ujar Subuki. Menurut Subuki, kegiatan ini mendukung Misi Kelima Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga (SDK-JSM) untuk Memperkuat Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Akuntabel serta Mewujudkan Pelayanan Dasar yang Berkualitas. Ketua Tim Kerja Peta Probis Biro Organisasi Setda Sulbar, Tresyia menjelaskan bahwa timnya selama lima hari telah menerima koordinasi dan mereviu peta probis OPD dengan sesuai jadwal yang telah ditentukan. ‘’Selama kami melaksanakan kegiatan ini, proses reviu probis berjalan lancar. Di hari Senin dihadiri 5 OPD, hari Selasa 4 OPD, hari Rabu 10 OPD, hari Kamis 7 OPD dan hari Jumat, 10 OPD, total Perangkat Daerah/Biro yang mengikuti proses reviu selama lima hari sesuai jadwal yaitu 37 OPD termasuk UPTD RSUD Provinsi,’’ jelas Tresya. ‘’Kami ucapkan terima kasih pada rekan-rekan tim probis OPD atas antusiasnya memenuhi undangan kami,’’ ucap Tresya. Ia mengungkapkan, masih ada 4 OPD yang belum hadir dan belum menyampaikan draft Peta Probis Perangkat Daerah pada link yang telah diinformasikan oleh Tim Probis Biro Organisasi. Olehnya, ia menghimbau perangkat daerah yang belum hadir pada kegiatan reviu untuk segera melakukan koordinasi dengan Tim Probis Biro Organisasi, baik langsung maupun via daring. Sementara itu, Plt. Kepala Biro…
Mamuju — Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang baru saja dilantik pada Jumat 18 Juli 2025 kemarin, Bujeramy Hassan turut berpartisipasi dalam kegiatan retret bersama seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Biro, Para Asisten, Para Staf ahli dan seluruh Tenaga Ahli lingkup Pemerintah Provinsi Sulbar. Kegiatan ini digelar selama tiga hari, sejak 18 hingga 20 Juli 2025, dan berlokasi di Korem 142/Tatag, Mamuju. Retret ini merupakan tindak lanjut atas retret yang telah dijalani oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Salim S. Mengga (SDK-JSM) beberapa waktu lalu. Retret Pemerintah Provinsi Sulbar ini diinisiasi langsung oleh Gubernur Suhardi Duka, sebagai langkah nyata yang strategis dalam membangun solidaritas, sinergitas, dan efektivitas kerja antarpimpinan OPD. Dalam keterangannya, Kadis ESDM Sulbar Bujeramy Hassan menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi sarana penyegaran dan refleksi bagi para pimpinan birokrasi dalam memperkuat koordinasi dan meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan daerah. “Retret ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi momen penting untuk menyatukan energi dan strategi, agar pembangunan Sulbar berjalan lebih terarah, kolaboratif, dan berdampak,” kata Bujeramy, saat dihubungi di sela-sela mengikuti kegiatan retret, Sabtu 19 Juli 2025. Kegiatan retret ini dibuka secara resmi oleh Menteri Transmigrasi Republik Indonesia M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, yang sekaligus menjadi penanda komitmen kuat Pemerintah Provinsi Sulbar dalam membangun sistem pemerintahan yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan guna mewujudkan Sulbar yang maju dan sejahtera. Sebelum menuju lokasi retret, seluruh kepala OPD dan peserta lainnya mengikuti beberapa rangkaian kegiatan awal, pemeriksaan kesehatan, dan shalat Jumat bersama di Kantor Gubernur Sulbar. Selama tiga hari, para peserta mengikuti sharing indormasi dengan para pejabat strategis seperti Menteri Transmigrasi, Dirjen Otonomi Daerah, Kaper BPK, unsur KPK, Kaper BI, Kapolda, Danrem, dan juga Gubernur serta Wakil Gubernur Dalam suasana kebersamaan, Kadis ESDM Sulbar menyebut bahwa ia berbagi tenda dengan Kepala Dinas Koperasi…
Mamuju - Menteri Transmigrasi RI Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara membawakan materi di hari pertama acara Retret yang diselenggarakan Pemprov Sulbar di Korem 142/Tatag. Pembukaan retret ini dihadiri langsung Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK), Ketua DPRD Sulbar Amalia Fitri Aras, Wakil Ketua Suraidah Suhardi, Abdul Halim, Ketua Komisi I Syamsul Samad, Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar, Forkopimda dan tamu undangan lainnya. Retret ini diikuti oleh seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sulbar dan Tenaga Ahli Gubernur dan Wakil Gubernur yang berlangsung mulai tanggal 18 sampai 20 Juli 2025 di Korem 142/Tatag. Menteri Transmigrasi RI Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara membawakan materi pengembangan wilayah Sulbar sebagai prioritas transmigrasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. "Ada lima agenda transformasi transmigrasi mulai trans tuntas, trans lokal, trans patriot, trans karya nusa, dan trans gotong royong," kata Muhammad Iftitah dihadapan peserta retret, Jumat 18 Juli 2025. Ia menambahkan Sulbar sangat berpotensi dalam mendukung program transformasi transmigrasi. "Sulbar masuk agenda 3 Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terintegrasi (KETT) di Indonesia. Tiga privinsi ini yakni Sulbar, Kepri, dan Papua Selatan," bebernya. Wilayah Sulbar sendiri, lanjut Muhammad Iftitah ada tiga pilar yang akan dikerjakan mulai analisi investasi wilayah, indutrialisasi komoditas lokal, dan modal transpolition. "Pada tahun 2025-2026 akan dilakukan penataan kawasan dan fondasi investasi. Mulai dari finalisasi delineasi 6 kawasan transpoliton, penyusunan invesment brief kawasan transmigrasi, pemetaan potensi komoditas utama dan penataan lahan usaha serta infrastruktur dasar menuju kawasan siap investasi," ujarnya. Sehingga, akan dikirim 105 peneliti yang terbagi dalam 21 tim untuk memetakan berbagai potensi yang dimiliki Sulbar. "Hasilnya akan menjadi panduan bagi investor," tandasnya. (Rls)
Majene - Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) mendampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mencanangkan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, sebagai calon sentra baru produksi bawang merah nasional. Dalam kunjungan kerjanya ke Kecamatan Banggae, Sabtu 19 Juli 2025, Mentan Amran menyampaikan rencana visioner pengembangan kawasan hortikultura di Majene, menjadikannya sebagai Kabupaten Bawang di wilayah timur Indonesia. “Kita akan menjadikan (Majene) ini Kabupaten Bawang. Kita akan mengembangkan seperti Solok (Sumatera Barat), yang pernah kami kembangkan dan sekarang sudah 13 ribu hektare. Tahun depan, insya Allah, minimal 50 hektare, bisa 100 hektare pembibitan di sini (Majene),” ujar Amran di hadapan petani dan jajaran pemerintah daerah. Mentan menilai bawang merah asal kabupaten Majene memiliki potensi unggul. Selain kualitas dan rasa yang sangat baik, produksi bawang merah menurutnya mirip dengan bawang dari Enrekang, Sulawesi Selatan. Selain itu letak geografis kabupaten Majene yang strategis juga membuatnya ideal untuk memasok kebutuhan kawasan Indonesia Timur dan bahkan Kalimantan. “Kenapa? Rasanya beda, kualitas bawangnya beda, sangat baik. Mirip Enrekang. Nah ini kita akan kembangkan, sehingga saudara-saudara kita tidak lagi jauh membeli bawang. Bisa saja nanti menyuplai Kalimantan dan sekitarnya,” tambahnya. Mentan Amran kemudian berkomitmen untuk mendukung pengembangan komoditas ini secara bertahap dan sistematis. Fokus awal akan dimulai dari lahan pembibitan 10–20 hektare, disertai bantuan pompa irigasi dan alat mesin pertanian (alsintan), yang akan diperluas secara progresif dalam 1–4 tahun ke depan. “Ini kita fokus bawang. Daerah pegununggan kami bantu pompa, irigasi pompa, kemudian alat mesin pertanian. Mulai pembibitan dulu mungkin 10-20 hektare. Tahun depan, kita lakukan cukup besar. Berikutnya, itu saya kira sudah cukup besar. Mungkin 1-2 tahun, sampai di maksimal 3-4 tahun. Ini sudah menjadi kabupaten bawang. Itu mimpi kita,” terang Amran Data Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan bahwa Indonesia telah swasembada bawang merah konsumsi sejak 2016. Tahun 2024, produksi mencapai 2,08 juta ton (konde basah) atau sekitar 1,35…
Mamuju - Suasana sukacita dan kebersamaan menyelimuti pelataran Gereja Toraja Mamasa (GTM) Jemaat Bukit Zaitun Mamuju, Sabtu, 19 Juli 2025, dalam rangka penahbisan gedung gereja baru yang dirangkaikan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-76 Jemaat. Peresmian gedung ibadah tersebut turut dihadiri oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Barat (Sulbar), Herdin Ismail, yang hadir mewakili Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK). Dalam sambutannya, Herdin Ismail menyampaikan apresiasi atas semangat kebersamaan dan gotong royong yang terwujud dalam pembangunan rumah ibadah ini. "Saya kira, peresmian rumah Tuhan, gereja ini adalah sebuah gambaran, contoh bahwa ketika persatuan itu ada di antara kita, maka kita akan menjadi kuat," kata Herdin Ismail. Ia juga menekankan pentingnya merawat kerukunan di tengah keberagaman yang ada di Sulbar. "Tuhan menciptakan perbedaan ini untuk kita saling mengenal, dan sesungguhnya yang berada di pandangan Tuhan yang terbaik adalah yang bermanfaat bagi sesamanya," ungkapnya. Herdin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga harmoni dan kebersamaan dalam bingkai “Sulbar Maju dan Sejahtera”. Kegiatan peresmian ini disambut antusias oleh warga jemaat serta undangan yang hadir. Rangkaian acara berlangsung khidmat dan penuh sukacita, menandai tonggak sejarah baru bagi GTM Jemaat Bukit Zaitun Mamuju yang kini genap berusia 76 tahun. (Rls)