humassulbar

humassulbar

MAMUJU- Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Provinsi Sulawesi Barat akan berlangsung Selasa 11 Juni 2024. Pada perayaan tersebut Pemprov akan melakukan penanaman secara serentak. Penanaman dipusatkan di Lingkungan Sese Kabupaten Mamuju dan diikuti Pemkab seluruh kabupaten di Sulbar. Kepala Dinas Kominfopers Sulbar Mustari Mula mengatakan, dalam rangkaian hari lingkungan sedunia dan hari laut berbagai kegiatan sudah dilakukan. "Gerakan penanaman pohon sudah dilakukan di semua kabupaten seperti pohon sukun dan pisang cavendish," kata Mustari, Senin 10 Juni 2024. Penanaman sudah dilakukan di kawasan kantor Polda, Korem 142/Tatag, seluruh Pemkab, daerah bencana Mamasa, hingga daerah pelosok Mamuju. "Rangkaian puncaknya akan dilaksanakan besok di Sese Kabupaten Mamuju, ini dalam rangka mengantisipasi terkait Sulbar merupakan rawan bencana," ungkapnya. Oleh karena itu, dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta dalam gerakan penanaman pohon. Kadis Perkebunan Sulbar, Herdin Ismail mengungkapkan rencana terkait dengan kegiatan hari lingkungan hidup sedunia ada tiga bibit komoditi akan ditanam. "Besok akan diserahkan bibit tiga komoditas yakni Coklat sebanyak 600.000 bibit, Kopi 500.000 bibit, dan Kelapa 30.000 bibit kepada perwakilan masing-masing kelompok tani," bebernya. Sehingga, jumlah total akan diserahkan 1.130.000 bibit, ini ditunjukan bahwa persoalan lingkungan hidup dan soal laut tentu menjadi tanggungjawab bersama seluruh elemen masyarakat. "Jadi bukan hanya pemerintah tapi juga pemerhati lingkungan, kebijakan Gubernur ini bukan hanya soal kebutuhan lokal dan nasional, tapi ini bersifat globalisasi. Mari kita dukung bersama untuk memperhatikan lingkungan dan kesehjaterahan warga," ucap Herdin. Kelompok tani yang akan mendapatkan bibit ini melalui verifikasi yang sedang berjalan saat ini. Kadis DKP Sulbar Suyuti Marzuki menuturkan sejak tanggal 8 Juni 2024 jajarannya sudah bergerak dalam menyambut hari laut. "Kita seharian di Pulau Karampuang langsung menanam transportasi darat yaitu seluas 1 juta meter persegi. Besok puncaknya kita menurunkan spider tumbu karang sebagai penanda semangat kita untuk penanaman mangrove," tandasnya.(rls)

Mamuju - Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris memimpin Exit Meeting Pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kemendagri di Rujab Sekprov, Senin (10/6/2024). Hadir, Tim Pemeriksa Itjend Kemendagri, Asisten Pemkesra, Asisten Administrasi Umum, sejumlah Pimpinan OPD dan peserta rapat lainnya "Kita rapat bersama tim pemeriksa Itjend Kemendagri, dimana kurang lebih 10 hari akan ada di sini. Kita dievaluasi pelaksanaan pemerintahan," kata Idris. Ia menambahkan, pemeriksaan dilakukan mulai aspek perencanaan sampai evaluasi kemasing-masing OPD. Ada 9 point dalam pemeriksaan dan pembinaannya. "Mulai kesiapan daerah dalam menjalankan Pemilu dan Pilkada 2024, termasuk strategis yang saat ini dikelola provinsi misalnya sejauh mana stabilitas daerah. Begitupun keuangan daerah, penanganan stunting sampai ketertiban," tambahnya. Semuanya itu akan dievaluasi oleh tim Mendagri, makanya sudah diminta semua OPD bersiap diri. "Pemerintahan yang baik itu dilihat kontinue hasil evaluasi. Jadi semakin bagus pengawasan maka semakin bagus pemerintahan," ujarnya. Olehnya itu, harus terbangun budaya keterbiasaan saat dievaluasi. Tim dari Itjen Kemendagri, Ricky , mengungkapkan ini pemeriksaan reguler yang selalu dilaksanakan setiap tahun. "Ada beberapa pencapaian yang kita apresiasi. Selebihnya kita akan lihat bagaimana di lapangan," ucapnya. Sama seperti daerah lainnya, ada apresiasi yang sudah dicapai, ada juga hal-hal yang mesti diperbaiki. "Evaluasinya tahun lalu juga baik, kita harap lewat evaluasi kinerjanya semakin baik kedepan," tandasnya.(rls)

MAMUJU - Jelang lebaran Idul Adha 2024 Pj Gubernur Bahtiar memantau harga di pasar tradisional Mamuju Sulawesi Barat, Senin 10 Juni 2024. Kali ini Pj Bahtiar lebih banyak berbincang dengan para pedagang eceran, daging, ikan hingga ayam. Pj Bahtiar khawatir biasanya jika menjelang lebaran beberapa komoditas cenderung mengalami kenaikan. Namun, saat ini harga komoditas di pasar masih relatif stabil, hal ini disampaikan salah satu pedagang eceran Jamaluddin saat berdialog dengan Pj Bahtiar. "Harga masih relatif stabil seperti telur tidak ada kenaikan, begitupun komoditas lainnya masih aman," kata Jamaluddin. Jamaluddin mengatakan bahan pokok yang dijualkan berasal dari Enrekang, Sidrap hingga Malino Sulsel. "Dari luar semua bahan pokoknya yang kita jual. Sehari biasa terjual sekitar 10 kilo gram," ucapnya. Sementara, pedagang daging H Sanur mengungkapkan harga daging saat ini belum mengalami kenaikan, dimana berada di angka Rp130 ribu per kilo gram. "Biasanya naik jadi Rp140 ribu jelang lebaran, tapi saat ini masih stabil diharga Rp130 ribu. Sapi yang kami jual ini dari Malunda Majene," ujarnya. Sementara itu Pj Gubernur Bahtiar menyampaikan pengecekan komoditi ini dilakukan setiap minggu, apalagi sekarang menjelang hari Idul Adha. "Kita lihat ketersediaan komoditas seperti daging, telur, ayam, sayur, cabe dan bahkan ikan harganya normal semua, stoknya juga banyak," kata Pj Bahtiar. Tinggal, dia harus memastikan seluruh masyarakat Sulbar terlayani semua. Pendekatan pelayanan harus ke Kecamatan. "Ada kios mitra bulog, ini harus diperbanyak terutama di Kecamatan. Saya akan evaluasi, minggu ini harus digerakkan kios mitra bersama Pemprov dan Bulog," tegasnya. Sama halnya juga yang saat ini dipikirkan dan digalakkan agar ketersediaan bahan pokok milik Sulbar harus banyak. "Ini kan banyak dari luar, padahal kita juga bisa sama-sama mampu lahannya juga kurang lebih sama. Jadi sebisa mungkin diproduksi disini, ini kita dorong peningkatan produksi," tandasnya.(rls)

Mamuju--Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Junda Maulana turut hadir dalam kegiatan Penanaman Pohon Pisang di Makorem 142/Tatag, Minggu (9/6/2024). Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana berharap pohon yang ditanamnya memberi manfaat bagi banyak orang. "Bismillahirrahmanirrahim, ini amal jariyah saya. Semoga tumbuh dan bermanfaat bagi banyak orang," kata Junda Maulana yang ditemui saat melakukan penanaman pohon pisang. Menurutnya, kegiatan itu merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dihadiri oleh Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin dan Forkopimda Sulbar. Tampak pula Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unit Bapperida Sulbar Nurwaty yang ikut serta dalam kegiatan menanam tersebut. Penulis : Bapperida Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju--Sebagai wujud dukungan terhadap kelestarian lingkungan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Junda Maulana turut melepas Tukik Penyu di Pantai Landi Mamuju, Minggu (9/6/2024). Pelepasan Tukik Penyu dipimpin langsung Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin didampingi Pj. Ketua TP-PKK Sulbar Ny. Sofha Marwah Bahtiar. Hadir pula, Forkopimda, Sekprov Sulbar Muhammad Idris, sejumah pimpinan OPD Lingkup Pemprov Sulbar dan undangan lainnya. Kegiatan ini juga melibatkan warga setempat dan siswa. Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana menekankan pelepasan Tukik Penyu tersebut penting untuk mencegah kepunahan penyu di laut. "Tentunya dengan jumlah penyu laut yang sudah berkurang, kita perlu mencegahnya dari kepunahan. Salah satunya dengan melepas bayi-bayi penyu seperti yang kita lakukan hari ini. Peran penyu ini penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut," pungkas Junda yang ditemui usai kegiatan. Pada kesempatan itu, Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin juga mengapresiasi sejumlah pemuda dalam hal ini Pemerhati Lingkungan dan Manakarra Snorkling, yang terlibat dalam upaya pelestarian terumbu karang di Mamuju. Menurutnya, semakin banyak pemuda terlibat akan semakin baik. "Ini langkah dan ini kekayaan alam yang dimiliki Mamuju, semuanya harus kita jaga. Semua orang di dunia saat ini bagaimana menyelamatkan lingkungan dan di sini banyak anak-anak muda aktif menyelamatkan lingkungan," kata Bahtiar. Penulis : Bapperida Sulbar Editor : humassulbar

Sulbar -- Ada yang menarik ketika Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin melakukan jalan sehat dari Markas Korem Mamuju menuju kantor Pemprov Sulawesi Barat. Saat jalan sehat tersebut ikut bersama Bahtiar antara lain Pj Ketua PKK Sofha Marwah, Sekda Prov Sulbar Muh.Idris, Danrem 142 Tatag Brigjen TNI Deny Rejeki dan istri, Dandim Mamuju Letkol Inf.Andik Siwanto, Kapolres Mamuju serta jajaran OPD lingkup Pemprov Sulbar. Usai melepas tukik di pantai Landi Mamuju, Minggu 9 Juni 2024, Pj Bahtiar kemudian melanjutkan jalan sehat menuju Pemprov Sulbar melalui Jalan Abdul Malik Pattana Endeng Mamuju. Dalam perjalanan itulah beberapakali Bahtiar tiba tiba berhenti saat melihat warga menjajakan jualannya. Pertama, Bahtiar terkesan saat melihat seorang ibu ibu menjual ikan sapi laut sejenis ikan Masapi sebutan ikan endemik yang hanya ada di perairan Sulawesi. Sejenak Bahtiar menanyakan jenis ikan tersebut lalu memborongnya. Tiga ikat Bahtiar serahkan ke warga yang kebetulan mampir karena melihat rombongan dan seikat terakhir diberikan kepada si penjual. " Nah ini untuk ibu. Tapi bukan untuk dijual. Jangan jual lagi, bawa pulang ke rumah. Kan ikan ini saya beli berarti ikanku. Nah ikan ini saya kasi ki. Bawa pulang dan makan bersama keluarga" tutur Bahtiar. Tentu penjual ini tak mengira akan mendapatkan rejeki sepagi ini apalagi dibeli oleh orang nomor satu di Sulbar. Saking terkesimanya, si pedagang tak tahu jika Pj Bahtiar telah meninggalkan dan melanjutkan jalan pagi. Namun tak begitu lama, si ibu langsung minta foto bersama. "Pak foto ki pak" pintanya kepada Pj Bahtiar. Jalan sehat Pj Bahtiar kemudian berlanjut. Beberapakali Pj Bahtiar bertanya ke Sekda Muh.Idris tentang hal yang baru dilihatnya. Termasuk sekolah yang pernah diresmikan oleh Presiden Jokowi. Kondisi jalan dan suasana kota. Sekiranya 20 menit lagi tiba di Pemprov Sulbar, Bahtiar kembali mampir saat melihat pedagang kaki lima yang menjual kue tradisional. "Mana penjualnya?. Yang mana"tanya Pj Bahtiar.…

Sulbar--Dalam rangka hari laut sedunia, PJ TP PKK Sulbar Sofha Marwah melakukan penanaman pisang cavendish serta pelepasan Tukik Penyu dan pelapasan Karang Buatan, di Pantai Landi Mamuju, Minggu (9/06/2024). Pertama, saat melakukan penanaman pisang cavendish turut mendampingi ibu Danrem 142/Tatag, jajaran TP PKK Sulbar dan ibu persit. Dilanjutkan, pelepasan Penyu dan Karang Buatan yang melibatkan warga setempat dan siswa. "Hari ini kita melaksanakan penanaman pisang cavendish dan pelepasan penyu dimana rangkaian peringatan hari laut sedunia dan lingkungan hidup," kata Sofha. Ia membeberkan ada 65 penyu dilepaskan ke lautan lepas agar berkembang biak, sehingga tidak mengalami kepunahan. Apalagi, penyu merupakan salah satu hewan yang dilindungi, begitupun telurnya dilarang diperjualbelikan. "Insya Allah kedepannya seluruh pantai di Sulbar menjadi bagus. Dengan adanya pelepasan penyu ini menjadi peminat wisatawan untuk berekreasi," tandasnya.(rls)

MAMUJU - Kehadiran PT Citra Agri Pratama (CAP) di Sulbar akan menguntungkan bagi dunia pertanian usai melakukan penandatanganan kerjasama dengan Pemprov Sulbar. Pasalnya PT CAP kelak akan melakukan pendampingan bagi petani pisang cavendish di Sulbar hingga jenis pisang makanan internasional tersebut terjual hingga ke mancanegara. Setidaknya hal ini dapat menjawab keraguan warga Sulbar terjadap komuditas pisang cavendish. Dihadapan OPD Pemprov Sulbar, anggota DPRD Sulbar, DPRD se kabupaten Sulbar, Kepala Perwakilan BI, Kepala BPS serta pimpinan perbankan, Komisaris Utama PT CAP, Chandra menceritakan bagaimana dia bisa masuk ke Sulbar. "Saya tidak pernah bersentuhan dengan APBD" tegas Chandra saat pertamakali menyampaikan sambutannya usai MOU dengan Pj Bahtiar. Maksudnya jelas Chandra bahwa dirinya masuk ke Sulbar melakukan "investasi" kepada petani semata mata karena terus diajak oleh Pj Bahtiar. "Hampir setiap hari, setiap malam saya digoda oleh beliau. Sambil mengirimkan foto foto tentang Mamuju, pantainya, makanannya dan seluruhnya. Pokoknya seluruh hal hal yang enak beliau kirim ke saya" cerita Chandra disambut aplaus oleh undangan. Setelah diyakinkan oleh Pj Bahtiar maka dirinya pun bersama timnya datang ke Sulbar dan melakukan MOU dengan Pemprov Sulbar. Pada program ini perusahaannya sama sekali tak menggunakan dana APBD dalam memajukan kesejahtraan petani yang akan menanam pisang. "Kita akan menyiapkan 2 juta bibit, makanya lebih dari itu kita siapkan. Bibitnya ada dari Lampung, Filiphina, dan ada juga sisa pembibitan di Sulsel," ucap Chandra. Tim PT CAP akan terus berada di Sulawesi Barat untuk melakukan pendampingan terhadap petani. Hal ini mereka lakukan sebab jenis tanaman yang petani akan tanam bukan lah jenis pisang biasa.Pendampingan dimulai penanaman, perawatan, panen hingga pasaran akan diajari oleh tim PT CAP. "Jangan khawatir akan didampingi tim kami selama mengikuti SOPnya inshaAllah berhasil," tandasnya. Usai, penandatanganan Komisaris Utama PT CAP Chandra bersama tim mendampingi Pj Bahtiar melakukan penanaman pohon cavendish di Desa Banuada Bonehau dan Desa Beru-beru…

Sulbar--Dalam rangka hari laut sedunia, PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin didampingi sejumlah Forkopimda Sulbar melakukan pelepasan Tukik Penyu sekaligus pelapasan Karang Buatan, di Pantai Landi Mamuju, Minggu (9/06/2024) Pelepasan Penyu juga melibatkan warga setempat dan siswa. Pj Bahtiar juga mengapresiasi sejumlah pemuda dalam hal ini pemerhati lingkungan dan manakarra Snorkling yang terlibat dalam upaya pelestarian terumbu karang di Mamuju. Menurutnya semakin banyak pemuda terlibat akan semakin baik. "Ini langkah dan ini kekayaan alam yang dimiliki Mamuju semuanya harus kita jaga, Semua orang di dunia saat ini bagaimana menyelamatkan lingkungan dan disini banyak anak-anak muda aktif menyelamatkan lingkungan," kata PJ Bahtiar. Termasuk penyelematan lingkungan dengan membuat karang buatan, bersama TNI membuat tempat ikan, PJ Bahtiar menyebutya apartemen ikan. "Kalau ada karang buatan dibuang ke laut. Itu terumbu karang menjadi rumah ikan nantin akan ada planton dan menjadi sumber makananny ikan. Karang buatan ini menjadi tempat ikan, semakin banyak semakin bagus," ucap Bahtiar.(rls)

Mamuju--Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Muh. Darwis Damir turut menghadiri Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar dengan PT. Cipta Agri Pratama. Acara ini berlangsung di Gedung Grha Sandeq, Kompleks Rujab Gubernur Sulbar, Sabtu 08 Juni 2024. Penandatanganan ini dalam rangka pengembangan budidaya tanaman pangan, pertanian, peternakan dan perikanan di wilayah Sulbar. Muh. Darwis Damir hadir atas arahan Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana. Penandatanganan Kesepakatan Bersama ini dihadiri langsung Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin bersama Komisaris Utama PT. Cipta Aghri Pratama Chandra. Hadir pula Pimpinan BI Sulbar, Kepala BPS Sulbar, serta undangan lainnya baik dari tingkat provinsi maupun kabupaten se-Sulbar, seperti unsur Fokopimda, DPRD dan OPD. Hadir pula, Instansi Vertikal dan Perguruan Tinggi serta sejumlah Perbankan yang akan menyediakan KUR khusus bagi petani pisang Cavendish. Setelah 20 tahun berdiri, hari ini Pemprov Sulbar memperlihatkan kepeduliannya pada produk pertanian, peternakan dan perikanan di Sulbar dengan menghadirkan investor yang akan menandai lahirnya ekosistem bisnis bagi petani di provinsi ini khususnya pisang Cavendish. MoU ini sebagai wujud pembuktian bahwa program Gerakan Menanam Pisang Cavendish yang digalakkan oleh Pj . Gubernur Bahtiar, dimana ekosistemnya telah terbentuk sebab telah siap dari hulu hingga hilir. Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin mengungkapkan, penandatanganan kesepakatan bersama yang dilakukan Pemprov dengan PT. Cipta Aghri Pratama merupakan upaya pengembangan komoditi tanaman pangan, pertanian, peternakan dan perikanan. "Ini adalah salah satu upaya saya sebagai Pj. Gubernur Sulbar, bagaimana komoditi-komoditi yang kita hasilkan pada tiga sektor ini ke depan harus kita dorong untuk benar-benar bisa memberi nilai tambah baru dan besar bagi masyarakat," kata Bahtiar. Apalagi, kata Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri itu, Sulbar cukup kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki, seperti tanah yang subur. "Sudah ada di sini (Sulbar red.), peternakan itu sudah ada, pertaniannya sudah ada, perkebunannya sudah…