MAMUJU -- Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Sulbar menggelar Rapat Koordinasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) se Sulbar, di Gedung Graha Sandeq Kompleks Kantor Gubernur Sulbar, Selasa , 1 Oktober 2024 Kepala Dinas Kominfoperss Sulbar Mustari Mula mengatakan, rakor ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait perihal yang akan dilakukan dalam meningkatkan indeks Keterbukaan informasi publik lingkup Provinsi Sulbar. Mustari menjelaskan, Provinsi Sulbar pernah mendapatkan predikat Provinsi Informatif pada 2022. Setelah 2023 mengalami penurunan disebabkan untuk mengukur indeks Keterbukaan informasi kita tidak lagi fokus pada satu OPD saja. "Sekarang pengukurannya disejumlah OPD, yang sebelumnya hanya satu OPD," kata Mustari Mula. Untuk itu, dilaksankan rakor untuk mempertemukan seluruh PPID di setiap OPD sehingga dapat berbenah dan bersama- sama meningkatkaan indeks Keterbukaan informasi Publik. "Kedepan tingkat permohonan informasi lpublik semakin tinggi oleh karena itu saya harap partisipasinya, dan lterpenting bagaimana kita menyediakan informasi yang sifatnya harus disiapkan secara berkala, dipersiapkan setiap saat dan informasi yang dikecualikan. Mudah-mudahan Sulbar kembali menjadi Provinsi Yang Informatif," kata Mustari. Dalam rakor ini, Kadiskominfo Sulbar Mustari Mula juga sebagai narasumber bersama Syawaluddin, Komisioner Informasi RI bidang Penyelesaian Sengketa Informasi , Ketua KI Sulbar Periode 2020-2022, Dulhaj Muchtar, Ketua KI Sulbar Periode 2022-2024, Andi Fachriady Kusno. Sekprov Sulbar Muhammad Idris yang hadir via zoom memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan, mengapresiasi pelaksanaan rakor PPID. Dia berharap seluruh OPD khususnya PPID yang melekat pada setiap OPD lebih konsen mempersiapkan pelayanan dalam hal ketersediaan informasi publik. Maka hal yang perlu didorong adalah kedisiplinan dan Komitmen PPID di setiap OPD. "Titik lemah kita kedisiplinan kita atau komitmen yang kuat terhadap kita untuk konsen terhadap itu. Oleh karenanya PPID disetiap OPD harus menyamakan standar-standar yang harus dipenuhi untuk pelayanan publik dalam memberikan informasi kepada publik," ungkapnya. (Rls)
Mamuju - Biro Umum Setda Sulbar menjadi pelaksana Apel pagi di halaman kantor Gubernur Sulbar, senin, 30 September 2024. Adapun, pembina upacara Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Djamila dan dihadiri seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Djamila menekankan pentingnya seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mematuhi segala aturan yang ada dalam Pilkada 2024. "Banyak larangan-larangan yang khususnya bisa kita baca di pasal 5 Undang-undang ASN," kata Djamila. Ia menambahkan Pilkada serentak 2024 ini harus menjadi perhatian bersama agar tidak ikut dalam politik praktis. "Sanksinya juga sangat jelas menanti bagi ASN yang terlibat politik praktis. Bisa sampai pemecatan jadi ASN," tegasnya. Sehingga, dia berharap seluruh ASN lingkup Pemprov Sulbar menaati semua aturan yang ada. Pada apel upacara tersebut hadir pula seluruh pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar.(rls)
Mamuju - Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Periode 2024-2029 menggelar rapat koordinasi (rakor) pertama sehari pasca dilantik pada Kamis 26 September 2024. Kegiatan ini dihadiri 45 Anggota DPRD Sulbar yang baru saja dilantik. Berlangsung di Ruang Sidang Paripurna Gedung DPRD Sulbar, Jum’at 27 September 2024, rakor dipimpin langsung Ketua Sementara DPRD Sulbar Amalia Fitri Aras didampingi Wakil Ketua Sementara Sitti Suraidah Suhardi. Salah satu poin utama dalam rakor ini adalah membahas penyusunan jadwal kegiatan dan persiapan pembentukan fraksi-fraksi DPRD Sulbar Periode 2024-2029. Selain itu, para anggota DPRD Periode 2024-2029 juga memanfaatkan momen rakor ini untuk memperkenalkan diri secara resmi. Mereka menyampaikan komitmennya untuk bekerja secara profesional, transparan, dan mengutamakan kepentingan masyarakat Sulbar. Ketua Sementara DPRD Sulbar, Amalia Fitri Aras mengatakan rakor perdana tersebut merupakan langkah awal yang penting bagi DPRD Sulbar Periode 2024-2029 untuk membahas berbagai agenda kegiatan ke depan. "Kami telah membahas berbagai agenda, termasuk penyusunan jadwal kegiatan dan pembentukan fraksi-fraksi, yang akan menjadi pondasi bagi kinerja kami ke depan," kata Amalia. Pihaknya berkomitmen untuk bekerja secara profesional, transparan, dan senantiasa mengutamakan kepentingan masyarakat Sulbar. "Melalui sinergi dan kolaborasi, kami berharap dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan yang berdampak positif bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat," ucapnya. Dengan terlaksananya rakor perdana ini, anggota DPRD Sulbar Periode 2024-2029 diharapkan dapat segera menjalankan fungsinya untuk mewujudkan kebijakan yang berdampak positif bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sulbar. Penulis : Humas DPRD Sulbar Editor : humassulbar
Polman – Sebanyak 20 perpustakaan sekolah di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) telah sukses menjalani proses akreditasi pada tanggal 23-27 September 2024. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Asesor bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Polman, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas layanan perpustakaan di sekolah. Kepala DPKD Sulbar, Khaeruddin Anas, turut memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan tersebut. Ia menekankan, kolaborasi antara dinas provinsi dan kabupaten ini merupakan langkah penting dalam membangun ekosistem perpustakaan yang lebih baik. “Dengan adanya akreditasi, kami berharap perpustakaan sekolah bisa menjadi pusat literasi yang bermanfaat bagi para siswa," katanya. Kepala DPK Polman, A. Mahadiana Djabbar, menekankan bahwa akreditasi ini adalah langkah strategis untuk memperkuat peran perpustakaan sekolah dalam mendukung literasi siswa. "Akreditasi ini merupakan bentuk komitmen kami untuk menjadikan perpustakaan sebagai bagian integral dalam proses pendidikan,” tegasnya. Pihaknya berharap perpustakaan yang telah diakreditasi bisa menjadi pelopor dalam meningkatkan minat baca siswa dan memfasilitasi pembelajaran yang lebih inovatif. Kegiatan akreditasi ini melibatkan penilaian terhadap berbagai aspek, mulai dari koleksi bahan bacaan, infrastruktur, hingga program literasi yang dijalankan perpustakaan sekolah. Tim Asesor melakukan evaluasi komprehensif guna memastikan setiap perpustakaan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Muhammad Ikhsan, salah satu Asesor dari Provinsi Sulbar, menyampaikan bahwa akreditasi perpustakaan sekolah memiliki manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. "Akreditasi ini tidak hanya memberikan pengakuan atas standar yang telah dicapai, tetapi juga mendorong perpustakaan untuk terus berkembang,” kata Ikhsan. Ikhsan menjelaskan, dengan akreditasi, sekolah mendapatkan arahan dan panduan untuk meningkatkan pengelolaan perpustakaan, serta menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi siswa untuk membaca dan belajar. “Hal ini tentunya akan berdampak positif pada proses pembelajaran dan minat baca siswa," ungkap Ikhsan. Proses akreditasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan budaya literasi di kalangan pelajar. Perpustakaan yang berhasil memperoleh akreditasi…
Mamuju- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka Pengucapan Sumpah dan Janji Anggota DPRD terpilih periode 2024-2029 di Gedung DPRD Sulbar Kamis, 26 September 2024. Pengambilan sumpah para anggota DPRD Sulbar yang baru dipimpin oleh Ketua Pengadilan Tinggi Sulbar, Andi Isna Renishwari Cinrapole. Acara pelantikan ini menjadi momen penting dalam perjalanan pemerintahan daerah Sulbar. Para anggota DPRD terpilih merupakan hasil dari proses pemilihan legislatif yang berlangsung pada Pemilu 2024. Mereka diharapkan mampu membawa aspirasi rakyat serta berkontribusi dalam pembangunan Sulbar selama lima tahun ke depan. Dalam acara tersebut Amalia Fitri Aras ditetapkan sebagai Ketua Sementara DPRD Sulbar menggantikan St. Suraidah Suhardi yang menjabat periode sebelumnya. Sementara jabatan baru St. Suraidah sebagai Wakil Ketua Sementara DPRD Sulbar mendampingi Amalia Fitri Aras. Ketua Sementara DPRD Sulbar, Amalia Fitri Aras mengatakan pelantikan tersebut menandai awal yang baru bagi DPRD Sulbar. “Kami, sebagai wakil rakyat yang baru dilantik, berkomitmen untuk menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab dan integritas. Dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, kami siap berkolaborasi untuk membawa perubahan positif dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan di Sulbar. Setiap keputusan yang kami buat akan selalu berdasarkan aspirasi dan kepentingan rakyat,” kata Amalia. “Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keberkahan dalam menjalankan tugas kami selama lima tahun ke depan,” sambungnya. Berikut daftar lengkap anggota DPRD Sulbar terpilih dari berbagai daerah pemilihan (dapil): 1. Sulbar 1 (Kabupaten Mamasa): - Sabar Budiman (6.534 suara), PDIP - Elisabeth (6.789 suara), PAN - Harun Lululangi (4.688 suara), Hanura - Fredi Boy (6.712 suara), Nasdem - Suhadi Kando (6.661 suara), PKB 2. Sulbar 2 (Kabupaten Polman-1): - Irfan Fahri Putra (7.960 suara), Golkar - Jalaluddin (5.395 suara), PKS - Ahmad Juanedi (9.480 suara), PAN - Ary Iftikhar Shihab (5.132 suara), Nasdem - Rahmat Ichwan Bahtiar (7.482 suara), Gerindra - Abdul Halim (10.631…
Mamuju--Ketua Sementara DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Amalia Fitri Aras bersama Anggota DPRD Sulbar Munandar Wijaya menerima audiensi perwakilan Aliansi Mahasiswa dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) se- Sulbar, Kamis 26 September 2024. Pertemuan ini dilaksanakan sebagai bentuk respons atas berbagai aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat, khususnya yang diwakili oleh mahasiswa dan OKP. Kegiatan ini berlangsung di Kantor DPRD Sulbar usai acara Rapat Paripurna Istimewa Pengucapan Sumpah dan Janji Anggota DPRD Sulbar Periode 2024-2029. "Sebagai Ketua Sementara DPRD Sulbar, kami berkomitmen untuk mendengar dan menindaklanjuti setiap aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat, termasuk dari kalangan mahasiswa dan OKP,” kata Amalia. “Pertemuan hari ini (Kamis 26 September red.) merupakan langkah awal bagi kami, khususnya saya dan rekan-rekan anggota DPRD, untuk mendengarkan langsung suara masyarakat,” sambungnya. Amalia menyatakan, pihaknya akan memperjuangkan apa yang menjadi kepentingan bersama demi kemajuan Sulbar. “Aspirasi yang disampaikan dalam audiensi ini akan menjadi perhatian serius, dan kami akan berupaya memberikan solusi konkret dalam waktu yang tepat,” tegasnya. Amalia berharap sinergi antara DPRD dan masyarakat, khususnya mahasiswa dan pemuda, dapat terus terjaga, sehingga dapat bersama-sama mendorong pembangunan daerah yang lebih baik. Penulis : Humas DPRD Sulbar Editor : humassulbar
Polman – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Junda Maulana mengajak Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Pemkab Polman) menyamakan langkah dalam penanganan stunting melalui Roadmap Penanganan Stunting Terpadu (PASTIPADU). “Stunting bukan hanya masalah angka – angka, bukan lagi masalah pembangunan, tapi sudah menjadi masalah kemanusiaan. Ini menjadi kewajiban negara atau pemerintah karena berkaitan dengan hak asasi manusia,” ucap Junda saat melakukan Sosialisasi PASTIPADU sekaligus Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Konvergensi Stunting di Aula Kantor Balitbangren Polman, Kamis (26/9/2024). Setidaknya ada 5 (lima) permasalahan yang ditemukan terkait stunting, antara lain : 1. Angka perkawinan anak yang tinggi. Berdasarkan data angka perkawinan anak Tahun 2023, Sulbar mencapai angka sebesar 11,25 persen, yang berada di atas rata-rata nasional sebesar 6,92 persen. 2. Intervensi kelompok sasaran yang lemah. Intervensi pada kelompok pendampingan yang lemah disebabkan tingkat kehadiran di posyandu hanya mencapai rata-rata 60 persen, sehingga banyak sekali anak-anak dan ibu hamil tidak terpantau dan mendapatkan layanan di posyandu atau puskesmas. 3. Akses pangan yang terbatas. Kualitas konsumsi pangan penduduk di tingkat wilayah ini dicerminkan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH). Skor PPH Sulbar di Tahun 2023 adalah sebesar 74,70 persen masih jauh dari skor ideal yakni sebesar 100 persen. 4. Akses terhadap sanitasi yang buruk dan air minum layak yang tidak memadai. Data BPS menunjukkan capaian akses air minum layak di Sulbar pada Tahun 2023 hanya sebesar 79 persen dari target 100 persen, yang artinya masih terdapat sekitar 20 persen penduduk belum memiliki akses air bersih yang layak. Selain itu, untuk akses sanitasi di Tahun 2023 Sulbar berada pada angka 82,36 persen. 5. Belum Optimalnya Fungsi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Menurutnya, keterpaduan menjadi tantangan dalam menangani permasalahan stunting, sehingga usaha – usaha yang telah dilakukan pemerintah hingga saat ini belum optimal. Untuk itu, Junda mendorong peningkatan kolaborasi para…
Polman -- Setelah menyerahkan dokumen Roadmap Penanganan Stunting Terpadu (PASTIPADU) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) kepada Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin pada Kamis 19 September 2024 lalu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulbar Junda Maulana melakukan sosialisasi ke kabupaten. Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menjadi daerah pertama yang disambanginya bersama para Anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulbar, Kamis siang (26/9/2024) di Aula Kantor Balitbangren Polman. Pada kesempatan ini, Wakil Ketua TPPS Sulbar ini memaparkan skenario penurunan stunting tahun 2024 – 2029 di Sulbar yang dirumuskan dalam Roadmap PASTIPADU. “Kami sudah merancang 2025 – 2029, kita menskenariokan tahun 2029 target stunting kita di Sulbar hanya 4,75 persen,” jelas Junda. Dalam Roadmap PASTIPADU yang telah disusun, memuat berbagai program dan kebijakan terhadap prioritas sasaran yang terdiri dari remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur dan calon orang tua, ibu hamil, bayi serta anak – anak. “Kedepannya, diharapkan mampu mengurangi kasus stunting baru dan memastikan tumbuh kembang anak yang lebih optimal,” sambungnya. Dalam keterangannya, Junda pun menyampaikan Roadmap tersebut akan ditingkatkan menjadi produk hukum, berupa Peraturan Gubernur dan akan diinternalisasikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulbar Tahun 2025 – 2029. Kedatangan tim disambut oleh Kepala Balitbangren Polman, Andi Himawan Jasin. Sosialisasi ini dirangkaikan dengan monitoring dan evaluasi (monev) lintas sektor yang juga menghadirkan berbagai pemangku kepentingan di Tingkat Kabupaten Polman, seperti Dinas Kesehatan, Dinas P2KBP3A, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial, Dinas PUPR, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kominfo SP, Perwakilan Lurah serta Desa. Pertemuan ini pun direspon baik oleh Pemerintah Kabupaten Polman. Mereka berharap kooordinasi seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin dan dapat diakses secara daring. Diketahui, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023 oleh Kemenkes, Prevalensi Stunting di Sulbar sebesar 30,3 persen. Angka ini masih jauh dari rata –…
Mamuju- Mewakili Pemprov Sulbar Kepala Dinas Pertanian Sulbar sekaligus plt. Kaban Kesbangpol , Herdin Ismail menerima audiensi Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pengurus Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dipimpin Ketua Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga, Prof Amani Lubis. Kegiatan tersebut diawali santap malam dan silaturahmi bersama di Rumah Jabatan Gubernur Sulbar, Jl Abd Malik Pattana Endeng, Mamuju, Sabtu Malam 28 September 2024. " Kedatangan Prof. Amani merupakan bagian dari kemajuan pembinaan kerukunan umat yang ada di Sulbar, sangat tercermin dengan sambutannya yang penuh semangat tadi, " Pungkas Herdin Ismail, Kadis Pertanian Provinsi Sulbar itu. Masih kata Herdin, kunjungan pengurus MUI Pusat merupakan rutinitas dua tahunan dalam rangka melakukan evaluasi peran dan fungsi mui yang ada di daerah khususnya di Sulbar. Lebih lanjut disampaikan, kunjungan tersebut diharapkan dapat menciptakan hasil yang baik sekaligus perhatian dari MUI Pusat terhadap keberadaan pembinaan agama yang ada di Sulawesi Barat. " Beliu memberikan pengakuan dan apresiasi terhadap pembinaan umat yang dilakukan oleh MuI Sulbar, kita tidak menafikan MUI sangat memberi peran yang strategis terhadap rasa persatuan rasa semangat untuk bersabar, " Ujarnya Ketua Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga, Prof Amani Lubis, pada kesempatan itu mengatakan, MUI Pusat akan terus bersinergi bersama Pemerintah Daerah di manapun di seluruh pelosok Negeri Indonesia dan kali ini dapat berkunjung ke Provinsi ke 33 Sulawesi Barat. " MUI misinya sebagai Mitra Pemerintah dan juga pelayanan ummat dalam dua hal ini membuat kita harus bersinergi dengan Pemda setempat, " Pungkas Prof. Amani Ia berharap MUI Sulbar dapat semakin maju dengan program-program yang bermanfaat bagi umat dan terus membangun sinergi bagi Pemerintah sehingga MUI dapat mengayomi semua lapisan masyarakat dengan karyanya. " Melalui silaturahmi tersebut kita berharap sinergi antara MUI dan Pemerintah Daerah dapat semakin ditingkatkan dalam pelaksanaan program keumatan, " Bebernya. ( rls)
MAJENE - Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris yang Juga Selaku Ketua Umum IKA UNHAS Korwil Sulawesi Barat Bersama Pengurus, Bakti Sosial dan Cinta Bahari, di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sabtu, 28 September 2024. Hadir para pengurus IKA Unhas Sulbar bersama-sama melaksanakan bakti sosial dengan masyarakat setempat. "Alhamdulillah saya bersama jajaran pengurus IKA Unhas dan Camat bisa silaturahmi bersama ibu-ibu serta masyarakat setempat," kata Idris. Ia menambahkan banyak ibu-ibu hamil dan anak-anak dibawah umur 2 tahun yang harus menjadi perhatian agar tidak mengalami stunting. "Makanya kegiatan ini diselenggarakan, ada 84 orang yang berkumpul dan diberikan tali kasih atau paling tidak paket menambah kebutuhan kehamilannya," tambahnya. Sementara itu, ibu-ibu hamil sangat membutuhkan tambahan nutrisi, inilah perlu dijaga betul agar tidak kekurangan asupan. "Saya bersyukur karena ibu-ibu sudah melaporkan dan bisa diberikan bantuan serta perhatian. Semoga bisa melahirkan generasi yang cerdas dan unggul. Apalagi kita punya data angka stunting tertinggi di Majene ada di Pamboang," bebernya. Tingginya stunting harus menjadi perhatian khusus, semoga apa yang diberikan ini bisa membantu para ibu-ibu hamil. "Semoga bantuan ini dikonsumsi seperti telur, beras, kacang ijo, hingga susu ibu hamil," harapnya. Selain itu, usai memberikan bantuan kepada ibu-ibu hamil, rombongan melanjutkan kerja bakti. "Semoga apa yang dilakukan hari ini bisa berdampak positif dan membantu meringankan beban masyarakat," tandasnya.(rls)