humassulbar

humassulbar

MAMUJU - Pembangunan kantor Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sulawesi Barat dimulai. Hal itu, ditandai dengab peletakan batu pertama oleh Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin disaksikan unsur Forkopimda dan undangan lainnya, Sabtu 8 Februari 2025. Hadir Ketua DPRD Sulbar Amalia Fitri Aras, Perwakilan Polda Sulbar, Korem 142/Tatag, Pengadilan Tinggi, dan tamu undangan lainnya. "Ini hari spesial buat kita dan Baznas itu sendiri, karena Baznas ini lembaga negara non kementerian yang sengaja dibentuk oleh negara," kata Bahtiar. Sehingga, sudah saatnya membantu kerja-kerja Baznas itu sendiri dalam mengelola dana infak, zakat dan sedekah yang dikumpulkan. "Negara timur tengah itu rata-rata dana pembangunannya itu melalu dana infaq dan zakat. Jadi mari kita membantu Baznas dengan membesarkannya," ungkapnya. Salah satunya, membangun kantor Baznas itu sendiri, agar bisa membantu membangun daerah. Sedangkan, Kepala Baznas Sulbar Ahmad mengucapkan terimakasih kepada Pemprov Sulbar dibawa kepemimpinan Pj Bahtiar sudah dibangun Kantor Baznas Sulbar. "Semoga ini bisa sampai gedungnya berdiri, Alhamdulillah di momen ulang tahun Baznas ke-24 ini mendapatkan hibah tanah, ini kado spesial buat kami di Baznas," ucap Ahmad. Selain itu, langsung dibangunkan kantor Baznas Sulbar, semoga ini bisa berjalan dengan lancar.(rls)

Pasangkayu - Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan kunjungan kerja ke lokasi tambang di wilayah Mamuju Tengah (Mateng) dan Pasangkayu, Kamis, 6 Februari 2025. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar DPRD Sulbar bersama Aliansi Masyarakat Pesisir Mateng dan Pasangkayu terkait permasalahan aktivitas pertambangan di daerah tersebut. Kunjungan ini dihadiri langsung Ketua DPRD Sulbar Amalia Fitri, didampingi Anggota DPRD Sulbar, diantaranya Khalil Qibran, Murniaty, serta OPD terkait diantaranya Dinas ESDM, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, DLHK, Dinas Kelautan dan Perikanan, Satpol-PP serta Balai Wilayah Sungai Sulawesi V. Rombongan DPRD Sulbar meninjau langsung kondisi tambang serta dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Pimpinan DPRD Sulbar menegaskan, langkah itu diambil untuk memastikan kebijakan pertambangan di daerah tetap memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. "Kami hadir langsung untuk melihat kondisi di lapangan dan mendengar aspirasi masyarakat secara lebih mendalam. Hasil dari kunjungan ini akan menjadi bahan evaluasi serta rekomendasi dalam pengambilan kebijakan ke depan," ujar Amalia Fitri, Ketua DPRD Sulbar. Demikian halnya dengan Anggota DPRD Sulbar Khalil Qibran, Ia mengatakan pihaknya telah melihat secara langsung kondisi yang ada di Desa Patulana, Karossa Pantai dan Dusun Silaja/Dapurang. "Hasil peninjauan ini akan dilajukan dengan RDP Lanjutan," ucapnya. Selain melakukan peninjauan, rombongan DPRD Sulbar juga berdialog dengan perwakilan masyarakat setempat, pemerintah daerah, serta pihak perusahaan tambang guna mencari solusi yang adil bagi semua pihak. DPRD Sulbar berkomitmen untuk terus mengawal aspirasi masyarakat dan memastikan aktivitas pertambangan berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku tanpa mengabaikan kepentingan lingkungan dan sosial. Penulis : Humas DPRD Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju - Kepala Bagian (Kabag) Persidangan Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Musra Awaluddin menerima kunjungan kerja Anggota DPRD Kabupaten Pinrang pada Kamis 6 Februari 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan konsultasi terkait pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah Kabupaten Pinrang. Anggota DPRD Pinrang yang hadir, yakni Rusnah dan Abdul Halim. Dalam pertemuan di Ruang Kerja Kabag. Persidangan Sekretariat Sulbar, kedua pihak berdiskusi mengenai strategi perencanaan dan implementasi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan efektif. Kabag. Persidangan Sekretariat DPRD Sulbar, Musra Awaluddin menyambut baik kunjungan kerja Anggota DPRD Pinrang. Ia menekankan, pertemuan itu menjadi momentum penting dalam bertukar pengalaman serta membahas strategi perencanaan dan implementasi pembangunan infrastruktur, khususnya di bidang jalan dan jembatan. "Diskusi yang kami lakukan bersama Ibu Rusnah dan Bapak Abdul Halim menyoroti pentingnya pendekatan yang berkelanjutan dan efektif dalam pembangunan infrastruktur daerah," kata Musra Awaluddin, yang juga Plh. Sekretaris DPRD Sulbar. Kedua pihak berharap hasil dari konsultasi itu dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi DPRD Pinrang dalam memperkuat kebijakan pembangunan di wilayahnya. Penulis : Humas DPRD Sulbar Editor : humassulbar

MAMASA -- Silaturrahmi antar Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin bersama tokoh masyarakat Mamasa, Pj Bupati Mamasa Dr.Muh Zain berlangsung di Rujab Bupati Mamasa Jl. Poros Mamasa, Kecamatan. Mamasa, Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat, Sabtu 8 Februari 2025. Istimewanya, sebab dihadiri pula Bupati terpilih Mamasa, Welem Sambolangi, bersama Wakil Bupati Mamasa terpilih , H Sudirman. Selain dari unsur Pemkab Mamasa juga ikut hadir, serta kepala OPD Pemprov Sulbar. "Saya kembali di Jakarta, di Kemendagri, saya terbuka untuk Mamasa khususnya sahabat saya bupati terpilih Mamasa dan Wabup terpilih untuk datang ke kantor. Saya terbuka untuk membantu. Saya siap bantuki pak bupati. Sulbar ini telah menjadi bagian dari saya," kata Pj Bahtiar. Pada kesempatan tersebut Bahtiar menceritakan pengalamannya selama menjabat sebagai Pj Gubernur Sulbar khususnya di Kabupaten Mamasa. Salah satu yang membuat dirinya terkesima di Mamasa sebab terdapat tanaman alam yang tak dimiliki oleh daerah lain sehingga dapat menjadi potensi yang mengangkat Mamasa. "Anggrek. Tak ada di daerah lain yang tumbuh secara alami. Hanya ada di Mamasa. Jika potensi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal maka Mamasa akan jauh lebih maju" tandasnya. Untuk itulah Dirjen Kemendagri ini berpesan kepada Mamasa menciptkan peluang Anggrek untuk dijadikan sesuatu yang penting bagi Sulbar. Misalnya kata dia, anggrek tersebut dijadikan sebagai oleh- oleh Sulbar dan Mamasa, dibuatkan semacam souvenir dari berbagai model. Selain itu tambahnya, anggrek Mamasa bisa bernilai ekspor sehingga menjadi nilai komoditi yang unggul bagi Mamasa. "Saya sudah lakukan seminar online tentang anggrek Mamasa menghadirkan ketua komunitas Anggrek Indonesia serta pakar bidang anggrek" ujarnya. Kesimpulannya adalah Anggrek Mamasa dapat bernilai ekspor jika pemerintah daerah Mamasa serius menciptakan peluang. Salah satunya untuk tidak menjadikan tanamam anggrek hanya sebagai tanaman hoby tetapi masuk skala industri. Salah satu upaya Bahtiar menggerakkan tanaman Anggrek Mamasa adalah mendirikan Green House Anggrek dan hortikultura di Mamuju. "Itu persembahan saya sebagai pj untuk…

MAMASA -- Kunjungan Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin bersama para kepala OPD Pemprov berlanjut ke Pasar Mamasa Kecamatan Mamasa, Minggu 9 Februari 2025. Pada kunjungan kali ini, selain mengecek harga bahan pokok di Pasar Mamasa juga hendak mengetahui asal bahan pokok yang dijual oleh pedagang, seperti cabe, jeruk nipis, tomat serta bahan kebutuhan rumah tangga lainnya. Dari perbincangan bersama pedagang, umumnya bahan pokok sayuran tersebut masih berasal dari Sulawesi Selatan. "Nah Pak Bupati, ini tantangan bagi kita di Mamasa. Mendorong warga kita menanam agar menghasilkan cabe serta sayuran lainnya" imbuh Pj Bahtiar kepada Pj Bupati Mamasa, Muh. Zain. Pada kunjungan di pasar Mamasa tersebut harga harga bahan pokok lainnya terbilang stabil. Termasuk harga cabe, beras, gula pasir, minyak goreng dan sayuran lainnya. Meski demikian, banyak mitra pedagang mengaku kesulitan mendapatkan bahan pokok lainnya seperti minyak goreng, Beras, gula pasir. Untuk itulah Pj Bahtiar menawarkan agar para mitra pedagang agar bekerjasama dengan Bulog melalui Rumah Pangan Kita (RPK). Tujuannya kata Bahtiar, agar para pedagang bisa mendapatkan harga sesuai standar dan lebih murah. Pada kesempatan tersebut Pj Bahtiar menelpon Pimpinan Cabang Bulog Polman melalui Kadis Ketahanan Pangan Abdul Waris. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kememdagri tersebut mengusulkan kepada Bulog Polman agar menambah RPK khusus di Mamuju sebab para mitra pegadang pasar Mamasar menyatakan tertarik untuk bekerjasama. Terkait kunjungan Pj Gubernur bersama Pj Bupati ke Pasar Mamasa, para pedagang mengaku lega. Sebab dengan demikian pihak pemerintah dapat mengetahui harga di pasar pasar serta dapat menjadi kesempatan para pedagang menyampaikan keluhannya. " Kami senang pak kalau setiap saat pejabat berkunjung ke pasar dan mendengar langsung harga harga di pasaran. Ini bagus supaya harga lebih stabil dan tidak terlalu mahal" harap Salahuddin, pedagang pasar Mamasa. Sering seringlah datang lebih bagus" tambah Salahuddin (rls)

TABANG -- Warga Desa Tabang Kecamatam Tabang, Kabupaten Mamasa menyambut antusias kedatangan Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin di kampung yang berbatasan antara Sulawesi Selatan - Sulawesi Selatan, Minggu 9 Februari 2025. Kedatangan Bahtiar Baharuddin yang lokasinya terpencil di Sulbar ini sudah mereka nantikan sebab sejak bertugas di Sulbar Bahtiar pernah mengagendakan bertemu langsung dengan warga Tabang, daerah yang jarak waktu dari Mamuju ke Tabang mencapai lima jam perjalanan. "Saya senang mendengar arahan Pak Gubernur. Luar biasa sekali. Mengunjungi kami dan memberikan solusi pertanian. Kami belum pernah mendapat arahan dan solusi seperti ini baik dari penyuluh maupun pejabat" ujar Tandebinanga, warga Tabang yang serius menyimak penjelasan dari Bahtiar. Sejumlah agenda dilakukan oleh rombongan Pemprov Sulbar ke Tabang. Yakni Gerakan Pangan Murah (GPM), bagi gratis bibit nangka dan sukun, tanam pohon sukun serta silaturrahmi. Hampir sejam Bahtiar memaparkan pandangan pandangannya sejak bertugas di Sulbar. "Tugas pemimpin yakni memadukan atas kelebihan yang Tuhan berikan kepada warga melalui alam. Seperti di Mamasa dan Tabang" ujar Bahtiar, saat memulai pidatonya. Dalam pandangannya, Bahtiar menaruh harapan besar kepada Mamasa khususnya Tabang untuk mengembangkan budidaya tanaman yang cocok dan menjadi kebiasaan oleh warga Mamasa. Seperti kopi di mana Mamasa menjadi salah satu penghasil kopi di Indonesia. "Tetapi sepanjang perjalanan saya belum melihat hamparan kopi. Berarti masih kurang warga yang menanam kopi padahal alam kita mendukung untuk memproduksi kopi secara massal" imbuhnya. "Mau tak mau. Saya yakin kopi yang harus kita utamakan di Tabang. Alamnya masih nyambung dengan Toraja. Kita tak bisa hilangkan oleh kemauan alam yang menyatu antara Tabang dengan Toraja. Kopi nya harus dipikirkan, pemprov sedang alokasikan bagi bibit kopi gratis kepada warga" ungkapnya. Selain tanaman kopi, Bahtiar pula mengajak warga Tabang agar menanam cabe rawit atau sejenis cabe katokkong di tetangga kampunya, Tana Toraja. "Tabang ini sangat cocok untuk kita tanami cabe. Upayakan ratusan…

MAMASA -- Warga Kecamatan Tabang Kabupaten Mamasa sejak pagi, Minggu 9 Februari 2025 berkumpul di halaman rumah adat tokoh masyarakat Tabang, Mamasa. Di tempat inilah akan berlangsung Gerakan Pangan Murah (GPM) yang pertamakalinya dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat. GPM ini merupakan program Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Prov Sulbar bersama Dinas Ketahanan Pangan Pemda Mamasa. Menurut Kadis Ketapang Abdul Waris, GPM ini bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan harga bahan pokok yang jauh lebih murah dibanding harga di pasaran. Misalnya harga beras, harga telur ayam, minyak goreng, cabe, sayuran serta harga bahan pokok lainnya. Kali ini GPM di Tabang sedikit berbeda dibanding GPM lainnya. Sebab pihak Bulog memberikan discount khusus terhadap harga beras dan minyak goreng. Akibatnya tak cukul dua jam, bahan pokok habis terjual. Hal ini terlihat di mana silih berganti keluar masuk warga membawa barang belanjaannya. "Tadi beras habis sebanyak 1,2 ton. Telur sisa 1 rak. Selebihnya semua nya habis karena diminati oleh warga" ungkap Ir.Abdul Waris. Sementara itu Lurah Kelurahan Tabang, Intan Sip mengaku gembira sebab baru kali ini berlangsung GPM di daerahnya. Dia yang juga alumni IPDN terharu melihat warganya yang antri dan semangat membeli bahan pokok untuk kebutuhan rumah tangga mereka. "Sangat luar biasa pak. Bapak Pj Gubernur menggelar pangan murah di tempat kami" ucap Intan. Sementara itu, warga Tabang lainnya gembira sebab berlangsung gerakan pangan murah. Setidaknya untuk meringankan masyarakat Tabang membeli bahan kebutuhan dapur mereka yang lebih murah. "Saya senang dapat kunjungan ke kampung kami. Apalagi ada pasar murah" ujar Tandebinanga, warga Tabang. Gerakan Pangan Murah setiap saat dilakukan oleh Pemprov Sulbar. Bukan hanya untuk membantu warga karena harga murah tetapi juga untuk menekan inflasi di Sulbar. (Rls)

MAMASA -- Rangkaian kunjungan Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin bersama para pimpinan OPD nya di Kecamatan Tabang Kabupaten Mamasa, Minggu 9 Februari 2025 tidak sekedar silaturrahmi. Pemprov Sulbar melalui Dinas Kehutanan Sulbar membagikan bibit pohon nangka madu, bibit pohon sukun dan bibit cabe yang dibagikan kepada warga. Termasuk menanam pohon bersama unsur pemerintahan kecamatan Tabang. Saat mengetahui rombongan Pemprov membawa bibit pohon, ratusan warga Tabang langsung menyerbu kendaraan milik Dinas Lingkungan Hidup. Semula petugas yang membawa bibit nampak masih santai dan pembagiannya secara teratur. Namun tak lama kemudian ratusan warga langsung menyerbu. Mereka sudah tak sabaran untuk giliran mendapatkan bibit pohon. Mereka berebutan sebab tau bahwa pohon yang dibagi gratis adalah nangka madu. Umumnya mereka yang berebutan adalah ibu-ibu. Ada yang membawa satu pohon namun tak sedikit pula berhasil mengambil dua pohon. Nampak petugas kewalahan sebab mereka juga ikut mengambil pohon untuk mereka tanami di halaman rumah nya. "Terima kasih bapak Pj Gubernur sudah membagikan pohon kepada kami warga Tabang. Semoga dapat tumbuh subur dan bermanpaat kami" ujar Sittiara, seorang warga Tabang yang berprofesi sebagai guru. Sittiara sendiri berhasil mendapatkan dua pohon yang terdiri dari pohon nangka madu dan pohon sukun. Dia bersama rekannya tak menyangka mendapatkan pohon sekaligus didatangi langsung oleh seorang pejabat nomor satu di Sulbar. "Sangat luar biasa.Kami bersyukur kedatangan Pak Pj Gubernur Sulbar di kampung kami yang terpencil. Kami tak menyangka. Dengan pembagian pohon ini tentu akan mendukung ketahanan pangan di kecamatan Tabang" kata Intan Sip, Lurah Tabang. Kedatangan Bahtiar di desanya sangat dinantikan oleh perangkat desa hingga warga Tabang. Intan mengaku sudah lama menanti kedatangan Pj Bahtiar sebab telah lama mendapat kabar rencana kedatangan Pj Bahtiar di desanya. Termasuk akan melakukan penanaman pohon dan memberikan motivasi kepada warga. "Saya berharap agar gubernur mendatang dapat melanjutkan program ketananan pangan pak Bahtiar" tandas Intan. Pada saat yang…

RANTEPAO -- Usai bertemu dengan warga Kecamatan Tabang, Mamasa Sulaawesi Barat, rombongan Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Toraja Utara Sulawesi Selatan, Minggu 9 Februari 2025 sore. Di daerah yang memiliki budaya yang sama dengan Mamasa Sulbar tersebut, rombongan OPD Pemprov Sulbar melihat Smart Farm cabe Katokkon yang dikelola oleh kelompok tani Toraja Utara dan Tana Toraja. Katokkon merupakan cabe endemik yang hanya diproduksi oleh Toraja namun nilai jualnya telah mensejahterakan petani. Hal inilah yang membuat kepincut untuk mengembangkan hal serupa di Mamasa Sulbar yang tak jauh dari Toraja. Rombongan Pemprov Sulbar diterima oleh penanggungjawab Smart Farm Cabe Katokkon Sudirman dan Silvi penyuluh pertanian dari Tana Toraja. Mereka menjelaskan bahwa budidaya cabe Katokkon merupakan endemik khas Toraja yang banyak ditemui dan ditanam oleh warga Toraja. Khusus mereka, kebunnya sudah modern dalam bentuk smart farm. Hasil jualan cabe Katokkon ini selain untuk memenuhi kebutuhan lokal di Toraja juga mereka kirim ke pulau Jawa. Harga Katokkon rata rata Rp. 65 ribu perkilo sementara dalam satu pohon dapat menghasilkan produksi 3 hingga 4 kilo. "Tidak ada kerugian pak menanam cabe ini. Bayangkan sekali panen empat kilo dikali 64 ribu. Sementara biaya menanam satu pohon hanya Rp 25 ribu" ujar Silvi penyuluh pertanian Tana Toraja. Selain kepala OPD yang ikut dalam study tiru ini juga Ketua Petani Milenial Sulbar, Fadil. Pada kesempatan tersebut Fadil beberapa kali berdiskusi dengan pengelola smart farm termasuk cara pengelolaan apakah memiliki kesamaan dengan cabe biasa. "Great Katokkon nya sangat layak. Nilai nya A. Pantas" ujar Fadil, ketua petani milenial Mamuju. Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Provinsi Sulawesi Barat Sulbar, Bau Akram Dai yang ikut dalam studi Katokkon tersebut menyatakan tertarik dalam proses pengembangan cabe ini meskipun kata dia Katokkon merupakan cabe khas di Toraja. Namun tak menutup kemungkinan dapat pula dikembangkan…

MAMUJU --Sejumlah sekolah di Sulbar terkendala menyelesaikan penginputan data PDSS untuk siswa yang mendaftar Perguruan Tinggi melalui jalur prestasi atau Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Seperti di SMA Negeri 2 Majene, SMA Lampoko dan sekolah Madrasah di Kanang. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulbar Mitthar menuturkan, berbagai kendala disampaikan pihak sekolah, ada soal jaringan, cuaca. dan masih menyesuaikan dengan penggunaan aplikasi. Akibatnya persyaratan penginputan data PDSS tak bisa diselesaikan dengan batas waktu yang ditentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Untuk itu, Mitthar mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Beberapa sekolah dari provinsi lain juga mengalami kendala serupa. Olehnya permasalahan ini masih dalam pembahasan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Mitthar melanjutkan, selain jalur SNBP, sebetulnya siswa masih memiliki kesempatan untuk mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer, (UTBK). Namun Mitthar berharap setelah perundingan di Kementerian Pendidikan, pemerintah pusat dapat mengeluarkan kebijakan untuk kembali membuka sistem dan memberi kesempatan kepada sekolah yang belum melakukan penginputan. "Jadi kita masih menunggu kebijakan Kemendikti, kami terus pantau dan komunikasi, semoga masih diberikan kesempatan," kata Mitthar. Menurutnya, persoalan yang dihadapi ini menjadi pembelajaran kedepan agar sekolah lebih siap dalam mengantisipasi kendala terjadi sekarang ini. (Rls)