humassulbar

humassulbar

Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar bersama unsur Forkopimda mengikuti secara virtual pengarahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat koordinasi (rakor) kepala daerah se-Indonesia, di rumah jabatan Gubernur Sulbar, Senin 17 Mei 2021. Dalam arahannya melalui rakor tersebut, Presiden RI Joko Widodo berharap kasus aktif Covid-19 tidak sebesar tahun lalu. Selain itu juga berharap pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua tahun 2021 nanti bisa mencapai target sebesar 7 persen. "Kasus aktif ada 176.000 turun menjadi 90.800, angka penurunannya ini yang harus kita tekan agar semakin turun. Ini harus ada konsistensi karena kasus Covid tidak akan mungkin selesai dalam kurun waktu 1-2 bulan,"tandas Jokowi Dilihat dari Info grafis, Jokowi berpesan kepada 15 provinsi untuk berhati-hati yang mengalami kenaikan kasus, seperti Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Kepri, DKI Jakarta, Maluku, Banten, NTB, Maluku Utara, Kalteng, Sulteng, Sulsel dan Gorontalo. "Perkembangan kasus mingguan sebagian besar ada di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, yang ditandai dengan warna merah dan hijau. Yang turunnya drastis hanya di Bengkulu sehingga kita beri tanda hijau bukan zona hijau,"jelas Jokowi Untuk rasio keterisian tempat tidur rumah sakit Indonesia, Jokowi menarget harus berada di bawah 50 persen, karena untuk saat ini dilihat dari angka nasional kondisi Indonesia berada pada posisi yang baik yakni di Angka 29 persen. Melihat Indeks angka mobilitas masyarakat pengunjung tempat wisata naik menjadi 38 persen sampai 100,8 persen, Presiden RI meminta kepada daerah yang masih masuk Zona Merah dan Orange agar wisatanya ditutup untuk sementara dan untuk Zona hijau serta kuning diperbolehkan untuk buka. "Tetapi Satgas Penanganan tetap harus memantau untuk pelaksanaan himbauan pemberlakuan protokol kesehatan secara ketat, tetap terlaksana dengan baik dan tidak lepas manajemen,"tegasnya Mantan Walikota Solo tersebut juga menyampaikan sedikit penjelasan terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama tahun 2020. Ia mengatakan dalam hal itu masih tumbuh positif diangka 2,97 persen hingga…

Hari pertama masuk kerja pasca lebaran Idul Fitri 1442 H/2021 M, Sekprov Sulbar Muhammad Idris bersama Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Sulbar Junda Maulana, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap para Aparatur Sipil Negara (ASN) di OPD lingkup Pemprov Sulbar, Senin 17 Mei 2021. Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memastikan para ASN sudah masuk di hari pertama kerja pasca Hari Raya Idul Fitri. Sekprov Sulbar Muhammad Idris mengemukakan, kegiatan tersebut telah direncanakan sebelumnya dan agenda itu dibagi dalam tiga tim, yang bertujuan untuk memastikan seluruh OPD di lingkup Pemprov Sulbar dapat dilakukan pemantauan dan evaluasi serta laporan jumlah ASN yang hadir maupun tidak hadir. "Ini sudah ketentuan tidak boleh ada lagi penambahan libur atau cuti,"tegas Idris Selain itu, juga memastikan para ASN dapat melaksanakan tugasnya di hari pertama kerja, kecuali bagi mereka yang berhalangan karena sakit atau alasan tertentu yang dibenarkan oleh ketentuan yang ada. Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Sulbar, Junda Maulana mengatakan, kegiatan itu dilakukan sesuai intruksi pimpinan agar dilakukan monitoring dan evaluasi untuk tingkat kepatuhan para ASN. Disampaikan, sanksi yang diberikan kepada ASN yang melanggar sudah diatur dalam surat edaran yang berlaku, yakni dengan pemotongan tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). "Tidak hadir di hari pertama kerja dipotong sebesar 25 persen, tidak hadir sampai hari kedua dipotong sebesar 50 persen dan tidak hadir sampai hari ketiga dipotong sebesar 75 persen hingga seterusnya,"beber Junda Bagi ASN yang terlambat masuk kerja beberapa menit, lanjut Junda, juga akan diberikan sanksi berupa sanksi intenal yang diatur sesuai cara kerjanya. Sedangkan, bagi ASN yang disiplin dan patuh terhadap aturan yang ada akan diberikan reward. Ia menambahkan, selaku Asisten II Ia bertugas mengunjungi sejumlah OPD, yakni Bappeda, Dinas PU, Dinas Pertanian dan Dinas Kominfopers. Dilanjutkan ke Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan, Dinas Kelautan dan Dinas Perhubungan. "Sebenarnya tanpa sidak pun kepatuhan dan…

Jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021 M, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar melakukan Peninjauan Gedung Bulog Mamuju, Sabtu 8 Mei 2021. Dalam kegiatan itu, Gubernur Sulbar didampingi Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, unsur Forkopimda, instansi vertikal dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar. Peninjauan dilakukan untuk memastikan ketersediaan kebutuhan bahan pokok jelang Hari Raya Idul Fitri. Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengatakan, peninjauan yang dilakukan merupakan agenda rutin yang harus dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Disampaikan, stok beras di Sulbar masih aman dan terkendali jelang Hari Raya Idul Fitri, begitupun setelah hari raya besar ummat islam tersebut. "Stok kebutuhan bahan pokok ini di Sulbar dinilai mampu bertahan hingga 1 tahun kedepan dan dinyatakan aman terkendali di Bulog,"kata Ali Baal Masdar, Gubernur Sulbar saat diwawancara Melalui kesempatan itu, gubernur menekankan, penyerapan beras oleh pihak bulog harus diambil dari para petani lokal yang ada di Sulbar dan tidak menyerap beras dari luar provinsi ke-33 ini, sehingga kebutuhan pangan dan kesejahteraan masyarakat petani dapat berjalan sebagaimana mestinya. Senada dengan gubernur, Pimpinan Cabang Bulog Mamuju, Faris Sudirman juga menyampaikan, Stok kebutuhan beras di Sulbar masih aman, pasalnya sebanyak 1.800 ton stok beras tersedia di Kabupaten Mamuju, 400 ton di Kabupaten Pasangkayu, dan Kabupaten Polman mencapai 13 ribu ton. "Jika digabungkan saya rasa Sulbar masih aman, bahkan setelah Hari Raya Idul Fitri. Untuk stok beras kita, kalau dihitung -hitung bisa sampai 1 tahun lebih,"kata Faris Adapun kebutuhan gula pasir bagi Sulbar, lanjut Faris, juga dinilai masih aman, pasalnya sebanyak 60 hingga 70 ton stok gula telah tersebar di Kabupaten Mamuju dan Polman, serta 100 ribu ton stok cadangan gula pasir tersimpan di Sulsel. "Kebutuhan gula pasir kita juga masih aman, kami sengaja bagi stok gula di Kabupaten Mamuju dan Polman sebab keterbatasan spesnya kami yang tidak mampu menampung, apabila sewaktu - waktu dibutuhkan stok…

Jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021 M, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar bersama Kapolda Sulbar, Irjen. Pol. Eko Budi Sampurno dan Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, melakukan Sidak Pasar, Sabtu 8 Mei 2021. Sidak berlangsung di dua pasar yang ada di Kota Mamuju, yakni Pasar Lama dan Pasar Baru. Hal itu dilakukan dalam rangka melihat perkembangan harga kebutuhan bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri. Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengatakan, sudah tidak dapat dipungkiri bahwa disetiap menjelang hari raya diberbagai daerah, animo masyarakat dalam berbelanja memenuhi kebutuhan dasar dan papan meningkat pesat sehingga menimbulkan lonjakan harga. "Dibutuhkan peran pemerintah setempat untuk mencari solusi atau jalan keluar yang terbaik, sehingga lonjakan harga dapat dikendalikan dan tidak melonjak tinggi,"kata Ali Baal Masdar, Gubernur Sulbar saat diwawancara awak media Ali Baal menuturkan, berdasarkan surveinya bersama rombongan ditemukan sedikit lonjakan harga kebutuhan bahan pokok dan yang paling menonjol kenaikan harga ikan. "Ternyata berdasarkan hasil survei lapangan telah didapati sedikit kenaikan harga, namun yang paling menonjol, yaitu kenaikan harga ikan,"ungkap Ali Baal Ali Baal meminta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulbar kiranya dapat segera mendapatkan rumusan dan mampu mengelola segala kelemahan, serta memanfaatkan kekuatan atau kelebihan hasil laut yang ada di Sulbar, sehingga berdampak positif bagi daerah khususnya bagi masyarakat Sulbar. "Tentu jika hasil produksi ikan disini baik dan sarana serta prasarananya mendukung, secara otomatis harga ikan akan stabil. Namun ikan-ikan yang ada utamanya di Pulau Ambo diekspor atau dikirim ke Kalimantan dikarenakan sarana yang lebih lengkap. Begitu juga faktor cuaca yang terkadang tidak mendukung dan ekstrem, sehingga proses penangkapan ikan agak sulit,"sebut mantan Bupati Polman dua periode itu Kapolda Sulbar Irjen Pol. Eko Budi Sampurno mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan diawali ramadhan hingga ke-26 ramadhan dan dinilai tidak terjadi penimbunan barang sama sekali yang berdampak pada salah satu faktor lonjakan harga, namun ditemukan…

Pemerintah pusat melalui Badan Nasoinal Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi perhatian besar kepada Sulbar dalam penanganan Covid-19, dengan memberikan bantuan Mobil Container Laboratorium PCR. Sehubungan hal tersebut, Sekprov Sulbar Muhammad Idris melakukan rapat koordinasi bersama OPD terkait di rumah jabatannya, Jumat, 7 Mei 2021. "Kita sangat bersyukur, Alhamdulillah Sulbar mendapatkan perhatian yang besar dari Pemerintah pusat dan ini tidak semua provinsi mendapat bantuan Container PCR,"ucap Sekprov Sulbar Muhammad Idris dalam pertemuan itu Idris mengungkapkan, saat ini bantuan itu dalam perjalanan menuju Sulbar. Untuk itu diperlukan persiapan untuk menjemputnya, serta menentukan lokasi penempatannya. "Saat ini alat itu sudah meninggalkan Jakarta dan yang kita persiapkan ini adalah penjemputannya sekaligus penempatannya dimana. Tetapi untuk penempatannya sendiri rencananya akan ditempatkan di Labkesda RS Regional lama,"beber Idris Idris menjelaskan, Mobil Container Laboratorium PCR tersebut merupakan alat yang luar biasa, sebab bisa memproses 380 tes corona perharinya dan itu diklaim menjadi yang paling tercepat dan paling banyak se-Indonesia Timur. Menjawab pertanyaan seputar mengapa Pemerintah pusat memberikan bantuan Container Laboratorium PCR, padahal saat ini Sulbar sudah memasuki zona hijau corona, Idris mengatakan dilihat dari dasar kemungkinannya bahwa masyarakat Sulbar khususnya di Mamuju cenderung beresiko karena adanya bencana gempa bumi beberapa waktu lalu di situasi pandemi belum turun. "Karena kita pernah ada pengungsi dan segala macam, itu menjadi dasar Pemerintah pusat memberikan perhatian semacam ini,"tandasnya (ayu)

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar melantik sekaligus pengambilan sumpah jabatan dua Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di Rumah Jabatan Gubernur Sulbar, Jum'at, 07 Mei 2021. Pelantikan tersebut merupakan pengisian kekosongan jabatan yaitu Kepala Dinas Kesehatan Sulbar dan Staf Ahli Bidang Ekbang Setda Sulbar. Dua pejabat yang dilantik yaitu Kepala Dinkes Sulbar dijabat oleh drg. Asran yang sebelumnya merupakan Plt. Kadinkes dan Staf Ahli Bidang Ekbang dijabat oleh Saharuddin yang sebelumnya menjabat Sekretaris Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD). Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar dalam sambutannya menyampaikan, untuk meningkatkan kinerja organisasi , dirinya akan selalu melakukan evaluasi terhadap kinerja aparatur sipil negara (ASN) khususnya Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama. " Apabila kinerjanya baik akan diteruskan , sebaliknya apabila kurang berkinerja tentunya akan dilakukan penyegaran dalam tubuh organisasi," kata Ali Baal Masdar. Ia juga mengatakan, pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pejabat merupakan hal yang biasa dalam suatu organisasi pemerintah, hal tersebut dalam rangka peningkatan kapasitas kelembagaan yang merupakan bagian dari pola pembinaan karir aparatur sipil negara " Saya berpesan kepada pejabat yang dilantik untuk segera melaksanakan seluruh tugas dan fungsi jabatan yang dipercayakan kepada saudara , manfaatkan seluruh sumber daya yang ada untuk membuktikan bahwa kepercayaan yang telah diberikan, serta mampu melaksanakannya dengan baik, ingat PNS adalah pelayanan publik pelayanan masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya bukan masyarakat yang melayani anda. Bekerja dengan baik berintegritas, profesional, jujur dan yang terpenting adalah loyal kepada atasan," ujar pria yang akrab disapa ABM itu. (farid)

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar mengikuti rapat koordinasi perluasan pemanfaatan aplikasi Belanja Langsung (BELA) pengadaan barang dan jasa secara virtual dalam rangka pencegahan korupsi pengadaan di Rujab Gubernur Sulbar Jumat, 7 Mei 2021 Rapat tersebut juga diikuti oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan , Junda Maulana Kepala Biro Barang dan Jasa Sulbar, Hamdan Hadi, Plt Inspektur Inspektorat, Mappeare Ketua KPK,Ketua KPK Firli Bahuri menjelaskan BELA Pengadaan merupakan aplikasi yang disediakan dan dikembangkan oleh LKPP untuk memudahkan para pelaku UMKM "Dalam menawarkan dan memasarkan suatu produk untuk mendukung kebutuhan belanja pemerintah," kata Fikri Melalui BeLa Pengadaan pelaku UMKM bisa turut serta menjadi penyedia barang dan jasa pemerintah dengan nilai maksimal Rp 50 juta per paket atau transaksi. (tawin) .

Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar didampingi Bupati Pasangkayu Yaumil Ambo Jiwa, meninjau Bendungan Irigasi Dusun Durianguni, Desa Kasoloang, Kabupaten Pasangkayu, Kamis 6 Mei 2021. Peninjauan itu merupakan salah satu rangkaian agenda kegiatan kunjungan kerja Pemprov Sulbar ke Kabupaten Pasangkayu. "Pembangunan bendungan irigasi Desa Kasoloang kita targetkan diselesaikan tahun ini," kata Ali Baal Masdar, Gubernur Sulbar saat ditemuai disela-selah peninjauannya Disampaikan, bendungan irigasi tersebut akan dibangun sepanjang 200 meter lebih, yang akan mengairi 3.000 hektar persawahan di Kabupaten Pasangkayu. Berdasarkan informasi sebagian irigasi sudah berfungsi dan telah mengairi beberpa hektar sawah masyarakat. "Kita berharap pembangunan bendungan irigasi ini berjalan dengan lancar, sehingga dapat segera difungsikan untuk mengairi persawahan masyarakat, khususnya di Kabupaten Pasangkayu,"ucap Ali Baal Ali Baal mengungkapkan, bendungan itu sebelumnya sudah dikerjakan oleh Pemrov Sulbar sebelum masa kepemimpinannya, namun terhenti disebabkan adanya kendala di lapangan. "Dalam proses pengerjaannya memiliki kendala, dikarenakan jalur angkutan material harus melalui lokasi masyarakat, sehingga mereka meminta agar lokasinya tersebut dibebaskan,"ungkapnya "Lokasi yang dilalui alat pengangkut material itu akan kita bayar, namun saat ini harga yang diberikan oleh masyarakat itu terlalu mahal, sehingga akan dikaji lebih lanjut,"sambung Ali Baal Meskipun demikian, Ali Baal menyatakan, dimasa ia menjabat sebagai Gubernur Sulbar, pengerjaan pembangunan bendungan itu akan dilanjutkan dan segera dituntaskan. "Tinggal beberapa meter yang belum selesai dan jika itu sudah selesai maka kita bisa menambah lagi persawahan yang dapat diairi sekitar 100 hektar lagi,"tambahnya Adapun agenda kegiatan Pemprov Sulbar ke Kabupaten Pasangkayu, yakni dalam rangka kunjungan kerja yang dirangkaikan dengan beberapa kegiatan, seperti memantau infrastruktur jalan, pemberian dana hibah keagamaan, silaturrahmi, sholat tarwih berjamaah bersama jajaran Pemkab dan masyarakat Pasangkayu, meninjau Puskesmas Bambalamotu, memantau pembangunan bendungan irigasi. Dalam peninjauan tersebut, juga dihadiri unsur Forkopimda dan pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar. (farid)

Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar melakukan kunjungan silaturahmi Ramadhan ke Kabupaten Pasangkayu, Rabu 5 Mei 2021. Salah satu rangkaian kegiatan dari kunjungan tersebut, Gubernur Sulbar melaksanakan sholat Isya dan sholat tarwih berjamaah di Masjid Madaniah Kabupaten Pasangkayu. Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengatakan, di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini sholat berjamaah di Masjid dinilai tidak ada masalah, namun dalam hal itu harus tetap memperhatikan protokol kesehatan dan tidak ke Masjid jika dalam keadaan sakit. "Kiranya seluruh masyarakat Sulbar tetap menjaga protokol kesehatan dan menjaga kesehatan tubuh. Sulbar diharapkan terus mempertahanan kategori sebagai daerah zona hijau perkembangan Covid-19,"kata Ali Baal saat menyampaikan arahan di depan jamaah Masjid Madaniah Dikemukakan, mendekati hari raya Idul Fitri anomi masyarakat untuk pulang kampung mulai membludak, namun Pemerintah pusat memberlakukan aturan larangan mudik dan berkumpul selama satu minggu dimulai dari 6 hingga 17 Mei 2021. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan belajar banyak dari peristiwa yang terjadi di India. "Hal ini bukan hanya tugas pemerintah, namun juga tugas kita bersama terutama diseluruh lapisan masyarakat Sulbar. Kita menghindari dampak Covid-19 seperti yang terjadi di India," ujar pria yang akrab disapa ABM itu Dengan adanya aturan larangan mudik, melalui kesempatan itu, gubernur menekankan kiranya para wisatawan juga tidak melakukan kunjungan ke berbagai daerah untuk sementara waktu. Dalam kunjungan silaturahmi tersebut, Gubernur Sulbar didampingi sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar. (farid)

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar menyerahkan bantuan dana hibah masjid secara simbolis sebesar Rp.1,3 miliar kepada Bupati Pasangkayu, Yaumil Ambo . Bantuan tersebut diserahkan pada acara silaturahmi ramadan Pemprov Sulbar di Hotel Trisakti Pasangkayu, Rabu, 5 Mei 2021 Bantuan dana hibah mesjid tersebut merupakan salah satu program bantuan keagamaan Pemprov Sulbar memberikan bantuan rumah-rumah ibadah di tiap kabupaten, yang bertujuan untuk meningkatkan sarana ibadah dan keagamaan sehingga pelaksanaan keagamaan di Sulbar dapat semakin baik dan lancar " Bantuan hibah rumah ibadah itu merupakan agenda rutin Pemprov Sulbar di enam kabupaten baik masjid, gereja, pura dan juga lembaga-lembaga keagamaan lainnya," ujar Ali Baal Masdar Kepala Biro Tata Pemerintah Sulbar, Moch. Saleh Rahim mengemukakan, bantuan keagamaan yang diberikan Pemprov Sulbar tahun 2021 sebesar Rp 20 miliar lebih yang ditujukan untuk enam kabupaten di Sulbar , diperuntukkan bagi rumah -rumah ibadah dan lembaga-lembaga keagamaan lainnya " Kiranya rumah-rumah ibadah yang telah dibantu dapat benar-benar merealisasikan dan menuntaskan pembangunan rumah ibadah dan segera melaporkan atau berkoordinasi kepada Pemerintah terkait untuk pertanggungjawaban laporannya," kata Saleh Rahim Kegiatan tersebut turut dihadiri, Kepala BNN Sulbar, Kasrem 142 Tatag, Danlanal Mamuju, Sataf Ahli Setda Sulbar, sejumlah pimpinan OPD, Tenaga Ahli Gubernur Sulbar, dan undangan lain. (farid)