humassulbar

humassulbar

Mamuju -- PJ Gubernur Sulbar , Prof. Zudan Ari Fakrulloh menjadi pemateri pada Seminar Nasional Ekonomi dan Pembangunan Daerah, di Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju), Kamis , 15 Juni 2023 Pj Gubernur memberikan sambutan sekaligus menyampaikan materi sebagaimana tema seminar "Konsepsi Pembangunan Ekonomi Daerah Yang Unggulan, Berkemajuan, dan Berkelanjutan". Menurutnya, untuk memajukan perekonomian daerah maka penting melakukan pendampingan kepada masyarakat agar menerapkan digitalisasi dalam aktivitas pengembangan ekonomi. "(Information Technology) nya harus ditumbuhkan, masyarakat agraris kita ajak ke digital, mengembangkan ekonominya secara digital," ujar Zudan. Apalagi, lanjut Zudan, Sulbar dipersiapkan menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga menjadi peluang untuk mengembangkan sejumlah sektor, baik pariwisata maupun produk lokal dengan cara membangun branding. Hal itu dapat diwujudkan dengan menggunakan peran mahasiswa melalui KKN Tematik. Selain mendorong ekonomi digital, mahasiswa juga dapat menjadi penggerak dalam mengatasi permasalahan kemiskinan, perkawinan anak, stunting dan angka putus sekolah yang menjadi permaslahan pembangunan di Sulbar saat ini. "Ajarkan menjual cara digital. Setelah selesai KKN lanjutkan dengan menjadikan mereka desa binaan," ungkapnya. Lebih optimal lagi, kata Sekretaris BNPP itu, jika seluruh kampus berkolaborasi, dengan begitu ekonomi Sulbar lebih maju. (rls)

Mamuju -- Pj. Gubernur Sulbar , Prof.Zudan Arif Fakrulloh melantik Pengurus Daerah Sulawesi Barat Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) Masa Bakti 2022-2026, di Graha Sandeq, Rabu , 14 Juni 2023 PJ Gubernur Sulbar Prof.Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan, kemiskinan dan stunting adalah salah satu persoalan yang dihadapi Sulbar saat ini, dan hulunya adalah perkawinan usia dini. Untuk itu dengan hadirnya APHTN-HAN di Sulbar menjadi peluang dalam merangkul perguruan tinggi memasifkan sosialisasi terkait pencegahan pernikahan usia dini. Selain itu, melalui APHTN-HAN pula dapat membuat kajian-kajian terkait penyebab tingginya perkawinan anak serta solusi atas permasalahan tersebut. "Bagaimana kita mensosialisasikan bahaya risiko kawin muda. Ini harus kita cegah," ujar Zudan. Ia pun menantang perguruan tinggi di Sulbar membuat kajian terkait permasalahan di daerah serta solusi atas permasalahan tersebut, utamanya terkait lima permasalahan yang menjadi perhatian secara nasional, yakni kemiskinan, anak putus sekolah, stunting, perkawinan anak dan inflasi. "Misalkan menangani kemiskinan. Atau desain perencanaan yang cocok dengan kondisi di Sulbar. Saya menunggu rekan-rekan untuk berdialog memberikan solusi," ungkapnya. Sekjen APHTN-HAN Bayu Dwi Anggono mengapresiasi atas kesiapan pengurus, dibuktikan dengan terselenggaranya pelantikan yang dihadiri sejumlah elemen masyarakat, baik dari OKP, pers, perguruan tinggi dan forkopimda dan Pemda. Dibentuknya APHTN-HAN didasarkan pada potensi yang ada di Sulbar. Untuk itu Bayu berharap pengurus yang dilantik dapat memberi kontribusi terhadap daerah. Utamanya dalam perkembangan ketatanegaraan dan administrasi negara. "Hadir berikan pendampingan dalam penyusunan produk hukum daerah dan melakukan kajian terhadap produk hukum daerah," kata Bayu. (rls)

Mamuju --Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulbar melakukan penandatanganan kesepakatan kemitraan dengan sejumlah Usaha Besar dan UMKM, dalam Forum Fasilitasi Kemitraan UMKM Dengan Usaha Besar, di Maleo Waterpark, Rabu , 14 Juni 2023 Sebanyak 3 usaha besar dan 21 UMKM hadir dan melakukan penandatanganan kesepakatan kemitraan, disaksikan PJ Gubernur Sulbar Prof.Zudan Arif Fakrulloh. PJ Gubernur mengapresiasi DPMPTSP Sulbar bersama sejumlah OPD lainnya yang terus membangun kolaborasi dengan pelaku usaha. "Terima kasih atas kolaborasi. Era kedepan tidak bisa kita menyandarkan pada kompetisi, melainkan sinergi akan melahirkan energi. Kompetisi akan menggerus energi," kata Zudan. Untuk itu , Zudan meminta agar DPMPTSP Sulbar terus merangkul UMKM sebanyak-banyaknya dan melakukan penguatan kolaborasi antara UMKM di Sulbar, baik dalam melakukan branding dan memasarkan produk lokal. "Jangan merasa teman UMKM adalah kompetitor, melainkan teman dalam berbisnis,"ujar Zudan. Lebih lanjut, Sekretaris BNPP itu menjelaskan, tiga hal menjadi keterbatasan pelaku usaha, yakni teknologi, permodalan dan jaringan pemasaran. Ketiga batasan ini dapat secara bertahap dibenahi dengan cara kolaborasi. "Mudah-mudahan kolaborasi ini teknologinya bertahap, kemudian produksi lebih cepat, tanpa bahan pengawet tapi bisa awet. Kemudian jaringan pemasaran. Bagaimana nanti melalui Disperindag bersama usaha besar membuat platform sehingga UMKM bisa meletakkan dagangannya melalui platform itu," kata mantan Dirjen Dukcapil itu. Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Habibi Azis, menyampaikan Forum tersebut bertujuan mempertemukan UMKM dalam mewujudkan kemitraan dan memperluas jaringan UMKM, menguatkan peran UMKM, meningkatkan wawasan terkait kemudahan berusaha di Sulbar, dan mencari solusi atas kendala pelaku usaha dalam membangun kemitraan. "Ini langkah awal kami membangun kolaborasi membangun kemitraan dengan pelaku usaha dalam mewujudkan iklim investasi yang kondusif di Sulbar," pungkasnya. (rls)

Mamuju -- PJ Gubernur Sulbar Prof.Zudan Arif Fakrulloh terus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mempercepat penurunan angka stunting di Sulbar. Termasuk dengan DPRD Sulbar,Prof. Zudan mengajak para anggota DPRD Sulbar menjadi bapak asuh anak stunting. Hal itu disampaikan melalui acara Coffee Morning oleh DPRD Sulbar, di Halaman Kantor DPRD Sulbar, Rabu , 14 Juni 2023 Zudan mengaku juga telah menjadi bapak asuh dengan sasaran 20 anak stunting. Selain itu melibatkan 6.000 ASN Pemprov Sulbar masing-masing menangani satu anak stunting. "Saya mengajak anggota DPRD sama seperti saya, masing masing mengangkat anak asuh 20 anak. Masing masing ASN itu satu, kalau satu ASN saja, satu anak stunting mendapatkan orang tua asuh, ini akan cepat tertangani," ujar Zudan. Dijelaskan , untuk menangani satu anak stunting itu cukup menyumbang biaya Rp185 ribu per bulan. Sehingga, Ia berharap seluruh pihak dapat bersedekan untuk persoalan kemanusiaan. "Ini bagian sedekah kita bagi masyarakat, termasuk menangani Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI-AKB). Ini persoalan kemanusiaan yang harus kita tangani bersama-sama," tutup mantan Dirjen Dukcapil itu .(rls)

Mamuju -- PJ Gubernur Sulbar Prof.Zudan Arif Fakrulloh terus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mempercepat penurunan angka stunting di Sulbar. Termasuk dengan DPRD Sulbar,Prof. Zudan mengajak para anggota DPRD Sulbar menjadi bapak asuh anak stunting. Hal itu disampaikan melalui acara Coffee Morning oleh DPRD Sulbar, di Halaman Kantor DPRD Sulbar, Rabu , 14 Juni 2023 Zudan mengaku juga telah menjadi bapak asuh dengan sasaran 20 anak stunting. Selain itu melibatkan 6.000 ASN Pemprov Sulbar masing-masing menangani satu anak stunting. "Saya mengajak anggota DPRD sama seperti saya, masing masing mengangkat anak asuh 20 anak. Masing masing ASN itu satu, kalau satu ASN saja, satu anak stunting mendapatkan orang tua asuh, ini akan cepat tertangani," ujar Zudan. Dijelaskan , untuk menangani satu anak stunting itu cukup menyumbang biaya Rp185 ribu per bulan. Sehingga, Ia berharap seluruh pihak dapat bersedekan untuk persoalan kemanusiaan. "Ini bagian sedekah kita bagi masyarakat, termasuk menangani Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI-AKB). Ini persoalan kemanusiaan yang harus kita tangani bersama-sama," tutup mantan Dirjen Dukcapil itu .(rls)

Mamuju -- Acara Coffee Morning yang digelar DPRD Sulbar menjadi momen membangun sinergitas dan menyamakan frekuensi antara DPRD Sulbar dan Pemprov Sulbar. Hal itu disampaikan Pj Gubernur Sulbar Prof.Zudan Arif Fakrulloh melalui sambutannya pada acara yang digelar di Halaman Kantor DPRD Sulbar, Rabu ,13 Juni 2023 Pada kesempatan itu, Pj. Gubernur menjelaskan saat ini serapan dan belanja APBD masih dibawah 50 persen. Diharapkan posisi itu lebih ditingkatkan. Tetapi, Zudan menekankan agar kedepan tidak sekedar meningkatkan serapan melainkan mengutamakan output dari program yang dijalankan. Misalnya , pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, serapan ditingkatkan tetapi harus diikuti dengan penurunan angka putus sekolah. "Misalnya ruang kelas baru dibangun 500, nah itu sudah menurunkan ATS berapa? itu mari kita bergerak arah kesitu," kata Sekretaris BNPP itu. Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi berharap melalui Coffee Morning membangun sinergitas dan hubungan harmonis antara DPRD Sulbar dengan Pemprov Sulbar. "Ini menjadi awal membangun hubungan harmonis dengan PJ Gubenur Sulbar (Prof. Zudan Arif Fakrulloh," kata Suraidah. (rls)

Mamuju -- Acara Coffee Morning yang digelar DPRD Sulbar menjadi momen membangun sinergitas dan menyamakan frekuensi antara DPRD Sulbar dan Pemprov Sulbar. Hal itu disampaikan Pj Gubernur Sulbar Prof.Zudan Arif Fakrulloh melalui sambutannya pada acara yang digelar di Halaman Kantor DPRD Sulbar, Rabu ,13 Juni 2023 Pada kesempatan itu, Pj. Gubernur menjelaskan saat ini serapan dan belanja APBD masih dibawah 50 persen. Diharapkan posisi itu lebih ditingkatkan. Tetapi, Zudan menekankan agar kedepan tidak sekedar meningkatkan serapan melainkan mengutamakan output dari program yang dijalankan. Misalnya , pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, serapan ditingkatkan tetapi harus diikuti dengan penurunan angka putus sekolah. "Misalnya ruang kelas baru dibangun 500, nah itu sudah menurunkan ATS berapa? itu mari kita bergerak arah kesitu," kata Sekretaris BNPP itu. Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi berharap melalui Coffee Morning membangun sinergitas dan hubungan harmonis antara DPRD Sulbar dengan Pemprov Sulbar. "Ini menjadi awal membangun hubungan harmonis dengan PJ Gubenur Sulbar (Prof. Zudan Arif Fakrulloh," kata Suraidah. (rls)

JAKARTA, -- PJ Gubernur Sulbar Prof.Zudan Arif Fakrulloh bersama Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat Nuryamin, serta sejumlah OPD berkunjung ke Kantor BKKBN RI Jakarta Timur, Senin (12/06/2023) PJ Gubernur menyampaikan kunjungan tersebut untuk membangun silaturahmi sekaligus memperkuat komitmen dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terkait percepatan penurunan angka Stunting di Sulbar. Salah satunya melibatkan seluruh ASN menjadi orang tua asuh anak stunting. "Ini upaya kita melakukan koordinasi dan mengurai persoalan percepatan penurunan stunting di Sulawesi Barat," kata Zudan. Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen pemerintah provinsi dalam upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Sulawesi Barat. Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo menyampaikan, upaya pencegahan anak stunting yang dapat dilakukan kedepan adalah pendampingan terhadap calon pengantin dan pendampingan keluarga berisiko stunting. "Pendampingan catin ini harus terus kita kawal agar catin dapat menjaga kesehatan dan memastikan nutrisi yang dikonsumsi terpenuhi agar kelak tidak melahirkan anak stunting, ujarnya," Lebih lanjut Hasto Wardoyo mengatakan kami telah menyiapkan anggaran dalam bentuk DAK fisik dan non fisik yang digelontorkan setiap tahunnya melalui OPD Kabupaten salah satunya untuk percepatan penurunan stunting. "Penggunaan dan penyerapan anggaran DAK juga perlu menjadi perhatian bersama, terutama pemerintah daerah dalam hal ini provinsi dan kabupaten setempat diharapkan aktif dalam berkoordinasi dengan OPD KB serta dapat mengawal serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap serapan atau penggunaan anggaran DAK di Kabupaten untuk dapat betul-betul tepat sasaran,"ujarnya.(rls)

Polman --Pj Gubernur Sulbar Prof.Zudan Arif Farkrulloh, bersama Ketua TP PKK Sulbar, Ny. Ninuk Triyanto Zudan, melanjutkan kunjungan kerja di Kabupaten Polman, Kamis , 8 Juni 2023 Prof. Zudan menyampaikan, tujuan kunjungan kerja ke setiap kabupaten, termasuk di Polman, untuk membangun chemistry antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten. "Kuncinya membangun chemistry. Ini tugas kita sebagai pemerintah daerah. Perlunya 1 Frekuensi dalam Bekerja," ujar Zudan. Apalagi , lanjut Zudan, Sulbar memiliki anggaran terbatas sehingga penting mempertemukan antara program pusat, Pemprov dan enam kabupaten di Sulbar, termasuk dalam menyelesaikan lima masalah pembangunan di Sulbar yang menjadi fokus ke depan yakni kemiskinan, stunting, anak tidak sekolah, perkawinan anak, dan penanganan inflasi. Di provinsi telah membentuk satgas satu OPD menangani satu kecamatan, diharapkan kolaborasi dengan kabupaten misalnya Dinas Kesehatan menangani satu kecamatan itu akan bersama sesama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten. Satgas tersebut terus berkoordinasi untuk mengukur perkembangan dari lima masalah tersebut. Zudan juga menyampaikan langkah strategis penanganan stunting, yakni satu ASN menangani satu anak stunting. Dan berharap setiap kabupaten bersedia menerapkan langkah tersebut untuk mewujudkan zero stunting tahun 2023. "Persentase stunting Sulbar memang tinggi namun melihat angkanya itu kecil. Sehingga dengan satu ASN satu anak stunting, mengeluarkan 165 ribu dalam sebulan, maka Stunting itu selesai 2023. Dan ini dapat kita selesaikan dengan cara bersama-sama," ucap mantan Dirjen Dukcapil itu. Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar menyambut kehadiran PJ Gubernur Sulbar. Dia pun memaparkan sejumlah persoalan yang dihadapi Polman yang diharapkan mendapatkan dukungan dari Pemprov Sulbar. Utamanya persoalan yang bersinggungan antara Pemprov dan Pemkab Polman, misalnya aset yang terbengkalai merupakan aset Pemprov yang berada di atas lahan aset Pemkab Polman. "Kami mohon dukungan Pemprov Sulbar, dan kita harus duduk bersama membahas agar tidak meninggalkan persoalan yang merugikan masyarakat," tutup Ibrahim. (rls)

Majene --Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) menggelar acara Senam Sehat dalam rangka Launching Senam Indonesia Bugar 2045. Acara launching dipimpin langsung PJ Gubernur Sulbar Prof.Zudan Arif Fakrulloh, ditandai dengan pelepasan balon, di Lapangan Stadion Prasamya Majene, Kamis 8 Juni. Zudan mengapresiasi kegiatan KORMI Sulbar, dan melalui kesempatan itu Zudan mengajak seluruh masyarakat bersama-sama mendukung Senam Indonesia Bugar 2045. "Mari kita menyehatkan jiwa dan menyehatkan badan," kata Zudan. Ketua KORMI Sulbar Muhammad Idris, mengatakan, launching Senam Indonesia Bugar 2045 sebagai komitmen KORMI mendorong tingkat kebugaran daerah. "Sulbar tidak boleh lagi tertinggal dari sisi tingkat kebugaran," ujar Idris. Sebab itu juga, lanjut Idris, KORMI Sulbar dalam mengembang tugas terus mendorong 61 Inorga di Sulbar. Idris juga berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak sehingga terlaksananya Senam Sehat yang dipusatkan di Majene. (rls)