MAMUJU --Terkait izin dari Kementerian Perhubungan RI terhadap jalur penerbangan setiap hari untuk rute Mamuju ke Ibu Kota Negara Kaltim per 1 Agustus 2024 terpaksa tertunda. Walapun sebenarnya sudah disediakan slot dari pemerintah pusat. Termasuk Pemprov Sulbar sendiri telah siap untuk memenuhi persyaratan dari pihak maskapai penerbangan. Namun, pihak maskapai Wings Air yang semula telah menyepakati membuka jalur Mamuju - Balikpapan kali ini kembali menundanya. Respon pihak maskapai Wings Air terhadap upaya Pemprov Sulbar menghadirkan pelayanan penerbangan setiap hari belum dapat direalisasikan. Pemprov Sulbar menilai hal ini menjadi preseden buruk atas respon dari pihak maskapai dan menimbulkan kekecewaan dari publik Sulbar. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Barat Maddareski Salatin mengatakan, sementara ini penerbangan tertunda "Sementara ini penerbangan tertunda (per 1 Agustus) untuk penerbangan perdana Balikpapan Mamuju. Karena maskapai penerbangan sampai sekarang belum memasukkan terkait dengan kesiapan penerbangan tersebut," kata Maddareski. Walaupun lanjut Maddareski, pihaknya telah melakukan klarifikasi ke kementerian untuk memastikan segala persyaratan untuk layanan tersebut. "Setelah kami klarifikasi pada prinsipnya izin terbang sudah siap diproses melalui Direktur Angkutan Udara. Itu tidak masalah," ucap Maddareski, Rabu 31 Juli 2024. Atas penundaan layanan ini, menurut Maddareski tentu akan membuat masyarakat kecewa. Sebab itu Pemprov Sulbar atas arahan Pj Gubernur Sulbar kembali akan bersurat ke presiden melalui Menteri Sekretaris negara sebab tertundanya penerbangan tersebut berpengaruh pada mobilitas keluar masuk warga yang telah mulai mendiami IKN. "Pertama pihak maskapai sudah dua kali menjanjikan, di Agustus ini dari kementerian mengeluarkan slot time itu berdasarkan permintaan pihak Wings. Namun sampai sekarang belum dilakukan," kata Maddareski. Selain itu meminta kepada pihak maskapai Wings Air agar memberikan perhatian terhadap pembukaan rute setiap hari tersebut. Mengingat Sulbar sebagai salah satu daerah penyangga IKN. Apalagi, lanjut Maddareski dengan berkantornya Presiden Jokowi sudah di IKN, maka perlu atensi memberikan dukungan untuk Sulbar. "Banyak hal yang bisa dilakukan terkait dengan rute tersebut,"…
MAMUJU—Biro Hukum Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), menerima konsultasi dari Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Pemkab Polman) terkait Rancangan Peraturan Bupati (Ranperbup) Kabupaten Polman, Selasa, 30 Juli 2024. Bertempat di Ruang Rapat Biro Hukum Setda Sulbar, konsultasi ini diterima oleh Kepala Bagian Perundang-Undangan Kabupaten/Kota Biro Hukum Setda Sulbar, Afrisal. Hadir mewakili Pemkab Polman yaitu Kepala Badan Pendapatan Daerah Alimuddin dan Idil Fitri dari Bagian Hukum. Turut hadir, Haerul dari BPKPD Sulbar, Analis Hukum Ahli Muda Seniwati, Pelaksana dan Tenaga Administrasi Tidak Tetap Bagian Perundang-Undangan Kabupaten/Kota Biro Hukum Setda Sulbar. Dalam pertemuan itu dibahas Ranperbup Kabupaten Polman tentang Perubahan Tarif Retribusi Jasa Usaha Atas Pelayanan Rumah Pemotongan Hewan Ternak, Pelayanan Tempat Rekreasi, Pariwisata dan Olahraga serta Pemanfaatan Aset Daerah yang tidak mengganggu Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah dan/atau Optimalisasi Aset Daerah dengan tidak mengubah Stastus Kepemilikan sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Perundang-Undangan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta Ranperbup Perubahan Tarif Retribusi Jasa Umum Atas Pelayanan Kesehatan, Pelayanan Kebersihan dan Pelayanan Pasar pada Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Kepala Bagian Perundang-Undangan Kabupaten/Kota Biro Hukum Setda Sulbar, Afrisal menyampaikan bahwa terkait perubahan tarif retribusi tersebut telah diatur dalam Perda dan kemudian akan ditetapkan dalam Perbup. ”Pertimbangan dalam melakukan perubahan tarif rertribusi adalah indeks harga dan itu tidak ada masalah, dalam melakukan perubahan juga dapat dilakukan Peninjauan Tarif Retribusi paling lama dalam 3 (tiga) tahun sekali, serta tidak bisa menambah objek namun bisa merubah Tarif yang ada dalam Perda,” katanya. Dia juga menyampaikan, kedua Ranperbup tersebut telah dilakukan harmonisasi di Kantor Kementerian Hukum dan HAM. Olehnya itu, pihaknya berharap kiranya dapat ditindaklanjuti oleh Bagian Hukum Setda Polman untuk disesuaikan dan segera ditetapkan oleh bupati. Pemkab Polman melalui Kepala Badan Pendapatan Daerah, Alimuddin menyampaikan bahwa Pemkab Polman…
Jakarta – Komisi I DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) telah melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Komisi Informasi (KI) Pusat di Jakarta, Selasa 30 Juli 2024. Kunker bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terkait proses rekruitmen anggota KI Sulbar periode 2025-2028. Dalam kunjungan tersebut, rombongan Komisi I DPRD Sulbar dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I Andi Muslim Fattah didampingi Risbar Berlian, M. Irbad dan M. Dalif Arsyad. Hadir Kadis Kominfo Sulbar Mustari Mula, Kabag Fasilitasi Pengawasan dan Penganggaran Irma Trisnawati, Analis Hukum Ahli Muda Abdul Rauf dan Badan Penghubung Sulbar. Kunker ini diterima oleh Komisioner Bidang Regulasi dan Kebijakan Publik KI Pusat Gede Narayana beserta jajarannya. Pertemuan ini membahas berbagai aspek penting dalam proses rekruitmen anggota KI, termasuk persyaratan, mekanisme seleksi, serta pengawasan dan evaluasi kinerja anggota KI. Wakil Ketua Komisi I DPRD Sulbar, Andi Muslim Fattah menekankan kunjungan itu sangat penting untuk memastikan bahwa proses rekruitmen anggota KI Sulbar dapat berjalan dengan transparan, akuntabel, dan profesional. “Kami ingin memastikan bahwa proses seleksi anggota KI Sulbar periode 2025-2028 sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mampu menghasilkan anggota yang kompeten dan berintegritas,” ujarnya. Komisioner Bidang Regulasi dan Kebijakan Publik KI Pusat, Gede Narayana menyambut baik kunjungan dari Komisi I DPRD Sulbar dan menyatakan kesiapannya untuk memberikan dukungan penuh dalam proses rekruitmen anggota KI Sulbar. “KI Pusat berkomitmen untuk memastikan bahwa proses rekruitmen anggota KI di seluruh Indonesia, termasuk Sulbar dilakukan secara transparan dan profesional,” pungkasnya. Kunker ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan panduan yang bermanfaat bagi Komisi I DPRD Sulbar dalam melaksanakan proses rekruitmen anggota KI Sulbar yang berkualitas dan berintegritas, serta mampu menjalankan tugas dan fungsinya. Penulis : Humas DPRD Sulbar Editor : humassulbar
BULUKUMBA --Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan memiliki kemiripan dengan Sulawesi Barat dalam hal kontur medan. Seperti perkebunan, pariwisata, perikanan dam hortikultura. Hal inilah yang menjadi salah satu dalil Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin memboyong sejumlah OPD Pemprov Sulbar ke Bulukumba, Selasa (30/7/2024). Ikut serta Pj Bahtiar ke Bulukumba yakni Asisten 1 Setda Sulbar, Muh.Jaun, Asisten 2 Setda Aulbar, Muchtar, Kadis Sosial Abdul Wahab, Kepala Bapperida Junda Maulana, Kadis Perindagkop Andi Bau Akram, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Mifhtar, Kadis Lingkungan Hidup Zulkifli , Kadis Perpustakaan Khaeruddin Annas, Kepala BPKPD, Masriadi , Karo Pemerintahan, Kadis Perkebunan Herdin, Kadis Perikanan dan Kelautan Andi Suyuti, Kadis Tenaga Kerja, Kadis Pemuda dan Olahraga Safaruddin Sanusi DM. Plt Kepala BPBD Sulbar serta Kadis Perhubungan Maddareski "Sejak hari pertama di Sulbar saya akan megajak teman teman di Pemrov Sulbar untuk ke sini. Tentu juga atas undangan dan jamuan dari Bupati Bulukumba" ungkap Pj Bahtiar mengawali dialog dan silaturrahmi bersama Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf. Bahtiar mengatakan apa yang dia lakukan dengan memboyong OPD Sulbar disebutnya sebagai Studi Karya Inovasi. "Jauh lebih mudah kalau melihat keadaan di lapangan. Melihat sebuah kabupaten yang tadinya biasa saja. Dan sekarang sudah banyak dikunjungi orang. Punya laut, pesisir dan pegunungan. Bulukumba ini memiliki kemiripan dengan Mamuju Sulbar" tandas Bahtiar. Walaupun yang dikunjungi adalah kabupaten tetapi kata Bahtiar, tak ada salahnya untuk kita posisikan diri datang belajar ke Bulukumba. "Saya memposisikan diri datang belajar di Bulukumba. Sulbar bisa diubah setidaknya seperti Bulukumba" imbuhnya. Sementara itu Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menyambut hangat kedatangan Pj Gubernur Sulbar dan rombongannya ke Kabupaten Bulukumba khususnya di kawasan perkebunan pribadinya Perkebunan Mannanti Tellulimpue Sinjai. Di perkebunan ini, Ali Muchtar menyatukan tanaman hortikultura dan kolan ikan nila. "Terima kasih telah menjadikan contoh tempat ini bagi teman teman Pemprov Sulbar" ujar Ali Muchtar. Bupati berlatar belakang pengusaha ini…
JAKARTA - Komisi I DPRD Sulbar bersama Dinas Kominfo melakukan koordinasi di Komisi Informasi Pusat (KI Pusat), Selasa 30 Juli 2024. Kordinasi tersebut dilakukan jelang seleksi KI Provinsi Sulawesi Barat periode 2025-2028. Kepala Dinas Kominfo Sulbar Mustari Mula mengatakan kordinasi ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terkait proses rekrutmen anggota KIP Provinsi. "Jadi koordinasi ini selain bertujuan untuk lebih mendalami Peraturan Komisi Informasi Pusat tentang tata cara atau mekanisme Seleksi anggota Komisi Informasi juga berkoordinasi terkait kelembagaan Komisi Informasi Provinsi khususnya kesekretariatan K.I. sebagai urusan konkuren Pemerintah Provinsi. Swlakn itu juga berkoordinasi terkait mekanisme penganggaran Komisi Informasi Provinsi," kata Mustari. Peraturan yang dimaksud adalah Peraturan komisi informasi nomor 4 tahun 2016 tentang pedoman pelaksanaan seleksi dan penetapan anggota komisi informasi. "Proses seleksi KI Provinsi Sulbar segera berlangsung yang dimulai dari tahapan pembentukan Tim Seleksi," tambahnya. Dalam kunjungan tersebut, rombongan Komisi I DPRD Provinsi Sulawesi Barat yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi 1 Ir.Andi Muslim Fattah didampingi dengan Risbar Berlian, M. Irbad, M. Dalif Arsyad, dan di hadiri oleh Kabag Fasilitasi Pengawasan Irma Trisnawati dan Badan Penghubung Provinsi Sulbar. Kunjungan Kerja diterima oleh Komisioner Bidang Regulasi dan Kebijakan Publik Bapak Gede Narayana, S.E. M.Si, beserta jajarannya.(rls)
JAKARTA -- Sandeq merupakan perahu tradisional masyarakat Mandar yang dahulu kala digunakan sebagai transportasi laut . Seiring dengan zaman, Sandeq dikembangkan dalam atraksi kepariwisataan yang dikenal dengan Sandeq Race. Kegiatan Sandeq Race pemah menjadi salah satu salah satu event tahunan Pemerintah Sulawesi Barat yang berkarakter atraksi wisata dengan pesona perahu layar yang tercepat, terkeras dan terpanjang. Pada Festival Sandeq 2022, perahu yang mengawal semangat bahari ini telah mengukir sejarah dengan berlayar dari Kabupaten Mamuju menyeberangi Selat Makassar hingga ke pesisir Ibu Kota Nusantara. Dalam rangka melestarikan warisan budaya leluhur serta memperingati HUT Sulawesi Barat Ke-20 Tahun, maka Pemprov Sulbar akan kembali menyelenggarakan International Sandeq Festival dengan beragam substansi kegiatan mulai dari Parade Sandeq, Lomba Sandeq, hingga Seminar Sandeq. Untuk mempromosikan event tersebut, Kemenparekraf telah mendukung pelaksanaan Festival Sandeq di Sulbar, khususnya dari sisi promosi event sehingga event tersebut mendapatkan banyak kunjungan wisatawan dari mancanegara. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Imelda Adhi Yanty usai audiensi dengan Kementerian Pariwisata Ekonomi dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rombongan Pemprov Sulbar dipimpin Sekprov Sulbar Muhammad Idris, bersama Asisten Administrasi Umum, Amujib, Kepala Dinas Pariwisata Sulbar Darmawati Ansar serta jajaran, dan Pemerhati Perahu Tradisional Sandeq Ridwal Alimuddin. Rombongan diterima oleh Direktur Event Daerah Kemenparekraf Reza Fahlevi, di Ruang Meeteng Event Daerah Kemenparekraf, Jakarta, Senin (29/07/2024) Sekira 2 jam audiensi telah dilakukan pemaparan oleh Sekprov Sulbar Muhammad Idris serta persentasi pelaksanaan even oleh Ridwan Alimuddin. "Dalam pengantar pak sekda kemarin itu diharapkan festival Sandeq ini bisa menjadi event tahunan. Beberapa konsep juga disampaikan terkait bagaiaman memasyarakatkan perahu tradisional Sandeq. Jadi pengunjung yang datang itu bisa merasakan berlayar di atas perahu sandeq," kata Imelda. Beberapa item kegiatan lainnya adalah balap Sandeq atau Sandeq Race, bahkan terdapat pula Residens Penulis agar penulis yang diundang lebih banyak memberikan internalisasi ke publik terkait Perahu Sandeq. "Dari direktur event daerah…
JAKARTA --Dalam rangka Festival Pangan Nusantara Tahun 2024, Badan Pangan Nasional menyelenggarakan Bapanas Awards 2023. Berbagai penghargaan diberikan kepada instansi. Termasuk Pemprov Sulbar menerima penghargaan sebagai Provinsi Terbaik I Pengendalian Inflasi Tahun 2023. Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Sulbar Waris Bestari mewakili PJ Gubernur Sulbar (Bahtiar Baharuddin) ke menerima penghargaan, acara berlangsung di Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu malam 28 Juli 2024. Penghargaan diberikan kepada sejumlah provinsi sebagai bentuk apresiasi Bapanas atas peran dan dukungan terhadap kegiatan Badan Pangan Nasional, terutama dalam pengendalian inflasi dan upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan. Waris Bestari berterima kasih atas kolaborasi dengan berbagai pihak turut mendukung sehingga provinsi Sulbar menjadi provinsi terbaik I secara nasional dalam pengendalian Inflasi 2023. "Terima kasih atas kolaborasi selama ini kepada Pimpinan BI, Bulog dan para distributor pangan atas capaian provinsi Sulbar menjadi provinsi terbaik 1 secara nasional dalam pengendalian inflasi di tahun 2023. Terima kasih bapak gubernur dan bapak sekda arahan dan petunjuk selama ini," ucap Waris. (Rls)
MAMUJU - Pemprov Sulawesi Barat maupun Pemkab Mamasa semakin serius mendorong wilayah Kondo Sapata sebagai produsen anggrek di Indonesia. Hal ini terlihat melalui seminar atau diskusi online dengan mengangkat tema "Mewujudkan Mamasa Sebagai Kabupaten Produsen Anggrek Yang Mendunia" dengan menghadirkan narasumber dari nasional, Minggu (28/7/2024). Narasumber pada diskusi online tersebut yakni Akademisi Agronomi dan Hortikultura IPB Prof.Edi Santoso, Ketua Umum Perhorti yang juga Dosen Agronomi Hortikultura IPB Prof.Dr.Dewi Sukma. Kedua pakar tersebut mendukung upaya Pj Gubernur Bahtiar dalam mendorong Mamasa sebagai produsen anggrek nasional. Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin dalam sambutannya mengatakan, bahwa wilayah Mamasa ini rawan bencana seperti longsor. Makanya diperlukan antisipasi dini salah satunya lebih banyak menanam. "Pilihan tanamannya secara sosiologis dikenal masyarakat dan tidak menggunakan lahan banyak," kata Bahtiar. Disamping itu sektor lain juga dikembangkan, karena kalau bisa dikembangkan Mamasa penghasil anggrek di Indonesia maka bisa membuat brand baru bagi tanah air. "Para tekhnologi dan pengusaha harus masuk. Jadi tidak ada lagi ala kadarnya, makanya kita laksanakan forum ini," ungkapnya. Sehingga, perlu forum lebih konkrit untuk menyusun tahapannya dalam waktu sebulan, dengan pertemuan ini bisa dilihat progresnya 6 bulan kedepan. "Terus terang tidak ada melihat ini, makanya saya mengajak sahabat-sahabat saya di Sulbar bahwa kita punya kekuatan yang mesti dikembangkan. Ini akan memiliki efek ke alam, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya. Namun, paling penting membangun ekosistemnya agar bisa bernilai besar dikanca nasional maupun internasional. Senada, narasumber Profesor Eddy Agus Basuki menyampaikan anggrek bukan hanya hobi, tapi bisa bagian dari bisnis. Potensi yang dimiliki Mamasa ini sangat luar biasa. "Jadi kita harus bergerak menjadikan Mamasa sebagai kabupaten penghasil anggrek terbesar. Bagaimana kita mendorong menuju cita-cita itu melalui perbaikan ekosistem dan tekhnologinya," ucapnya. Dari segi geografis iklimnya sangat cocok, ketinggian tempat di Mamasa sangat pas tumbuhnya anggrek. Ini satu keunggulan yang luar biasa. "Ini saya membayangkan sama posisinya di…
Mamuju --Pemerintah Provinsi Sulbar bakal membentuk Dinas Peternakan. Hal ini merupakan prioritas Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin sejak awal menjalankan tugas di Sulbar. Bidang Peternakan dan Bidang Hortikultura saat ini berdiri sebagai bidang pada dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP). Bahtiar Baharuddin menyampaikan, keberadaan Dinas Peternakan diyakini mempercepat peningkatan kesejahteran masyarakat. "Beberapa lokasi peternakan misal ternak kambing di Polman sangat berkembang. Namun peternakan ayam belum berkembang sehingga masih tergantung ternak ayam dari Sidrap. Begitu juga ternak Sapi, Itik dan bebek," kata Bahtiar Menurutnya, kontur lahan yang berbukit dan gunung di Sulbar cocok ternak Kambing dan sumber makanan melimpah karena lahan subur. Sementara ternak Ayam Petelur juga bagus untuk dikembangkan karena telur termasuk komoditi yang mempengaruhi inflasi. Untuk itu, Bahtiar mengajak masyarakat agar bergerak ke usaha peternakan, soal modal, Pemprov saat ini telah mendorong alokasi KUR melalui bank himbara (BRI, Mandiri, BNI, BSI, dan BPD Sulselbar )agar membiayai budidaya ternak masyarakat Sulbar. Hingga saat ini masih terdapat dana KUR 2 triliun belum disalurkan. "Saya minta tiap minggu ini tim percepatan akses keuangan daerah Sulbar evaluasi progres KUR. Karena KUR inilah salah satunya peluang terbaik untuk mendorong ekonomi kerakyatan Sulbar. Saya sudah minta disalurkan segera. Dan saya sudah minta tambahan KUR 5 triliun kepasa Menko Perekonomian. Mohon seluru rekan dinas terkait, camat, lurah dan kades dampingi masyarakat akses KUR bersama TAPKD provinsi dan TPAKD kabupaten," kata Bahtiar Terkait pembentukan Dinas Peternakan ini, Ketua Bapemperda DPRD Sulbar Syahrir Hamdani mengatakan, merespon positif hal yang menjadi harapan Pj Gubernur Sulbar. Menurutnya hal itu sebagai bentuk perhatian Pj Gubernur untuk mendorong potensi yang ada di Sulbar. "Jadi dasarnya itu kan saat ini satu dinas mengurusi yang hidup, satunya lagi tanaman, ini yang mau dipisahkan sehingga lebih fokus kedepan," ucap Syahrir. Terkait tindaklanjut dari pembentukan dinas Peternakan, saat ini DPRD Sulbar mencoba melakukan pembicaraan bersama…
Mamuju--Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Tim Laboratorium Agens Hayati beserta Tim UPTD Balai Proteksi Tanaman Panagan dan Hortikultura (BPTPH) melakukan Pengujian Patogenesitas Agens Pengendali Hayati Metarhizium sp. terhadap Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada tanaman jagung yaitu Ulat Grayak/Spodoptera frugiperda di Laboratorium UPTD BPTPH Kalukku, Mamuju, Sulbar, (28/07/2024). Pengujian diawali dengan melakukan Eksplorasi Ulat Grayak frugiperda sebagai sampel pengujian, selanjutnya larva uji hasil eksplorasi dibagi menjadi tiga perlakuan dan tiga ulangan pengujian. Selanjutnya akan dilakukan proses pengamatan mortalitas larva uji pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat tanda adanya infeksi patogen pada larva uji. Kepala UPTD BPTPH, Hasdiq Ramadhan mengatakan, Ulat Grayak frugiperda merusak tanaman jagung dengan cara larva mengerek daun, membuat lubang gerekan pada daun dan memakan daun dari tepi hingga ke bagian dalam dan menyebabkan kerusakan berat yang seringkali hanya menyisakan tulang daun dan batang tanaman jagung. "Jika larva merusak pucuk, maka daun muda atau titik tumbuh tanaman dapat menyebabkan kematian pada tanaman," ujar Hasdiq. Menurut Hasdiq, salah satu agensia pengendali hayati yang cukup potensial dalam mengendalikan hama pada berbagai fase perkembangan, yaitu pemanfaatan Metarhizium sp. "Diketahui cendawan ini menguntungkan karena mampu menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada hama dengan cara memproduksi racun yang menyebabkan kelainan fungsi lambung tengah, hemocyt, tubulus malphigi dan jaringan otot pada hama inang," ungkapnya. "Metarhizium sp. ini bersifat parasit pada beberapa jenis serangga dan bersifat saprofit di dalam tanah dan bertahan pada sisa-sisa bahan organik," lanjutnya. Hasdiq menambahkan, saat ini penggunaan cendawan Metarhizium sp. terus diteliti dan dikembangkan di Laboratorium Agens Hayati, kemudian seluruh Agens Pengendali Hayati sebagai bahan pengendali perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui efektifitas maupun kemampuan APH dalam menginfeksi OPT sebelum dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya di kalangan petani. Sementara itu, Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma'arif mengatakan, kegiatan ekplorasi seperti ini menjadi salah satu inovasi yang tentunya…