humassulbar

humassulbar

Mamuju--Puskesmas Ranga-Ranga Kabupaten Mamuju menyatakan kesiapan mereka untuk segera mengimplementasikan Rekam Medis Elektronik (RME) setelah mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diadakan di puskesmas tersebut. Bimtek ini dihadiri oleh perwakilan tenaga kesehatan Puskesmas Ranga-Ranga, pada Sabtu, 03 Agustus 2024, dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam mengoperasikan sistem RME. Dalam pelaksanaan bimtek ini dihadiri Muh. Saleh dari Dinas Kesehatan Sulbar dan Mahdur dari Dinas Kominfo, Persandian, dan Statistik Sulbar, sebagai pendamping. Kepala Puskesmas Ranga-Ranga, Hamzah, menyampaikan bahwa pihaknya akan memaksimalkan proses implementasi RME di puskesmas untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. "Puskesmas Ranga-Ranga berkomitmen untuk segera memaksimalkan implementasi RME. Kami yakin bahwa dengan sistem ini, pelayanan kesehatan di puskesmas kami akan menjadi lebih efisien dan akurat," ujar Hamzah. Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Asran Masdy, juga menekankan pentingnya penerapan RME di puskesmas dalam mendukung pelayanan kesehatan yang lebih baik. "RME adalah langkah penting menuju transformasi digital di sektor kesehatan. Dengan RME, data pasien akan lebih terkelola dengan baik, memudahkan tenaga kesehatan dalam memberikan layanan yang cepat dan tepat," kata Asran Masdy. Dengan bimtek yang telah dilaksanakan dan dukungan dari berbagai pihak, Puskesmas Ranga-Ranga siap melangkah ke era digitalisasi, memastikan setiap warga mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik dan merata. Penulis : Dinkes Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju, --Tidak menunggu waktu lama, Pemprov Sulbar langsung mengimplementasikan rencana penangkaran Kepiting di sejumlah titik di Sulbar, langkah awal dengan melakukan penebaran ratusan Kepiting, di Dusun Lambagu, Desa Sumare, Kecamatan Simboro, Minggu malam (4/08/2024) Hadir langsung melakukan pelepasan induk-anak kepiting bakau PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin didlingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulbar Suyuti Marzuki, Kepala Dinas Sosial Wahab Hasan Sulur, Kedatangan PJ Gubernur disambut oleh warga setempat, dan nelayan di Desa Sumare. Sambil menikmati jamuan warga, Bahtiar berdialog langsung dengan warga di Desa Sumare sekaligus mendengar langsung kendala warga di Desa Sumare. Bahtiar juga menyerahkan bantuan bibit tanaman hortikultura kepada warga setempat. Ada bibit Kangkung, cabai, dan bibit Sukun. Johari, warga Sumare menyambut program Pemprov Sulbar yang akan mendorong penangkaran Kepiting "Kami sangat mendukung, ada program pemerintah , apalagi kalau ada penangakaran kepiting disini, mudah-mudahan bisa dibantu agar masyarakat ada pekerjaan dan pendapatan lain, ini kedepan juga bisa dinikmati anak anak," kata Johari. Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar menyampaikan, untuk mewujudkan penangkaran Kepiting diperlukan hutan bakau sementara di Sulbar, banyak ditemukan hutan bakau di sepanjang pesisir dari Polman sampai Pasangkayu. Sayangnya potensi terseut belum dikelola maksimal. "Saya dari keliling, salah satu daerah penghasil Kepiting di Bone kita datangi, panangkaran Kepiting disana hasilnya diekspor ke Jepang. Makanya kami belajar langsung disana bagaiaman membudidaya kepiting dan ternyata membudidaya kepiting dimangrove jauh lebih cepat, akseslerasinya cepat berisi-cepat beranak. Oleh karenanya benih kepiting yang kita bawa kita tebar ," kata Bahtiar. Benih kepiting tersebut diperoleh tidak menggunakan APBD, melainkan inisiatif Pj Bahtiar bersama DKP untuk memberi percontohan kepada masyarakat. Tetapi kedepan, akan menganggarkan untuk program budidaya kepiting agar budidaya kepiting di Sulbar dapat dilakukan secara massif. "Ini juga membantu Kesulitan masyarakat, saat tiba angin barat dan angin, ketika nelayan tidak bisa melaut tidak akan punya pendapatan. Kalau mangrove kita bisa penuhi kepiting masyarakat punya…

POLMAN - Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengunjungi perkebunan induk Batupanga Luyo dan perkebunan induk hortikultura, Minggu 4 Agustus 2024. Kepala UPTD Balai Benih Ketahanan Pangan dan Hortikultura Nasaruddin mengatakan sangat berterimakasih atas kunjungan dan kehadiran Pj Gubernur karena ini merupakan lahan baru satu tahun miliki. Dalam kunjungan tersebut Pj Bahtiar merasa prihatin sebab lahan seluas ini tetapi tidak dimaksimalkan untuk menjadi pusat hortikulultura bagi Sulawesi Barat. Apalagi selama ini ungkap Nasaruddin, dalam operasional biaya kadangkala atas swadaya sendiri. Bahkan pernah dibantu oleh masyarakat. Di lahan seluas 50 hektar ini dibagi atas beberapa penggunaan, seperti untuk lahan hortikultura dan peternakan. Khusus lahan hortikultura, disediakan sebanyal 15 hektar. Namun dalam perjalanan selama ini, belum dimanfaatkan secara maksimal. Tak ada perkantoran, toilet, laboratorium dll. Tetapi tak menyurutkan bagi Nasaruddin untuk menanam tanaman jenis hortikultura. "Kita sudah menanam berbagai macam pohon serta tanaman holtikultura lainnya," kata Nasaruddin. Meskipun, tanpa ada anggaran yang dikelola tahun ini, namun masih bisa menanam berbagai pohon. "Kita berharap kedepan adanya pengganggaran karena saat ini tidak ada anggaran ke sini untuk pengembangan," tambahnya. Sehingga, dengan kehadiran Pj Gubernur besar harapannya untuk bisa dianggarkan tahun depan ataupun pada anggaran perubahan. "Saat ini kita kembangkan tanaman sayuran, cabe, pepaya, alpukat, durian, sukun hingga pisang," bebernya. Sementara itu, hasil tanamannya jika berbuah akan dijual di pasar tradisional yang ada di Polman. "Pemasarannya masih dilakukan di pasar tradisional belum ada perusahaan kerjasama," tandasnya. Bahtiar sendiri berjanji akan mengelolah lahan ini secara maksimal. Dalam waktu dekat dirinya akan mengirim seribu pohon sukun untuk ditanami di wilayah ini. Dia juga telah memerintahkan Kadis Tarkim untuk menganggarkan toilet portable dan sumur bor yang akan digunakan oleh UPTD untuk mengelolah lahan tersebut. Termasuk telah memerintahkan kepada dinas terkait seperti Dinas Pertanian dan Hortikultura untuk menganggarkan kebutuhan UPTD setempat. Juga keterlibatan dinas KLH dan Dinas Perkebunan. (Rls)

Polewali -- Usai melakukan Studi Karya Inovasi di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan maka hanya berselang setengah hari, Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin langsung memantau pusat peternakan dan perkebunan di Sulawesi Barat. Hal ini dilakukan sebagai perbandingan atas apa yang OPD saksikan di sejumlah daerah di Sulsel. Pj Bahtiar Baharuddin dan rombongan tiba di Polman Sulbar, Minggu dinihari (4/8/2024). Hanya beristirahat sesaat, Pj Bahtiar menggelar jalan sehat bersama warga setempat sekaligus silaturrahmi bersama pedagang pasar sentral Polman Minggu 4 Agustus 2024. Ikut bersama Pj Bahtiar yakni Pj Bupati Polman Ilham Borahima, Asisten II bidang Ekbang, Muchtar, Asisten III bidang Administrasi Umum Setda Sulbar Amujib, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UMKM Andi Bau Akram dan Kepala Dinas Sosial Abdul Wahab Hasan Sulur, Kadis KLH , Zulkifli Manggazali serta Kadis Tarkim, Syaharuddin dan Kepala Biro Tata Pemerintahan. Arianto.Usai jalan sehat , Pj Bahtiar mendatangi kawasan Unit UPT Peternakan di Beroangin milik Pemprov Sulbar. "Peternakan ini menjadi konsen saya betul karena lahan di Sulbar ini terbatas, dalam jangka panjang 50 tahun kedepan pasti penduduk kita bertambah dua kali lipat. Lahan pertanian-perkebunan tidak bertambah, maka jika kita hanya bergerak pada alami kalau jumlah penduduk bertambah berarti jumlah lahan kebun pertanian bertambah. Nah risikonya alam jadi rusak. Oleh karenanya mencegah itu terjadi, dari sekarang sudah didorong migrasi profesi masyarakat. Yang tadinya memanfaatkan lahan besar menjadi manfaatkan lahan kecil. Salah satunya beternak," kata Bahtiar. Olehnya itu juga, Pj Bahtiar akan segera merampungkan rencana pembentukan Dinas Peternakan di Pemprov Sulbar. Kata Bahtiar , sepekan terakhir telah mengajak sejumlah pejabat melakukan studi karya inovatif disejumlah kabupaten. Hal ini juga sebagai langkah percepatan mempersiapkan produk pertanian dan peternakan dalam menyangga kebutuhan di IKN. Sementara itu, Kepala UPTD Nurdin mengaku bersemangat atas kunjungan Pj Bahtiar. Saking semangatnya, Nurdin terlihat beberapakali mengajukan berbagai keluhan sekaligus usulan kepada Pj Bahtiar, hal…

MAMUJU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulbar memberikan pelayanan kesehatan gratis pada masyarakat dalam memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2024. Pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat berlangsung di jalan Arteri, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulbar, Minggu, 4 Agustus 2024 tadi pagi. Kadinkes Sulbar, drg. Asran Masdy mengungkapkan, pihaknya melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat yang ada di Sulbar, khususnya Mamuju. "Mulai dari pemeriksaan kolesterol, gula darah, pemeriksaan sederhana, pemeriksaan fisik. Nah, itu kita lakukan tadi yang merupakan langkah kolaborasi kita dengan OPD lain, seperti pemberdayaan perempuan, utamanya BKKBN yang menjadi lini sektor pelaksanaan peringatan Hari Keluarga Nasional," kata Asran Masdy. Ia juga mengungkapkan, masyarakat sangat berantusias menyambut kehadiran pemeriksaan kesehatan gratis yang pihaknya lakukan bersama BKKBN Sulbar. "Tadi, ada kurang lebih 100 pasien yang kami layani dalam pemeriksaan kesehatan gratis. Mulai dari pemeriksaan darah, fisik dan sebagainya. Luar biasa antusias masyarakat dalam menyambut pemeriksaan kesehatan gratis yang kami berikan, bahkan mereka rela mengantre," ungkapnya. Asran Masdy pun berharap, kedepannya masyarakat betul-betul memperhatikan kondisi kesehatannya, sehingga tidak mudah terserang penyakit. "Jadi, harapan kita masyarakat betul-betul memberikan perhatian yang serius untuk kesehatan diri dan keluarganya. Selain berolahraga sehat, kemudian berperilaku hidup bersih, kemudian pola makan sehat, kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala," tutur Asran Masdy. (Rls)

POLMAN - Pj Bahtiar Baharuddin bersama rombongan melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Polman, setelah melakukan study inovasi di sejumlah kabupaten di Sulsel. Dirinya menyempatkan bersilaturahmi dengan jajaran Pemkab Polman sekaligus menyampaikan arahan Mendagri terkait mobil dinas Plt Sekda Polman yang sedang viral. "Hari ini saya ke Polman, satu menegaskan yang viral itu dengan memerintahkan Pj Bupati memanfaatan mobil dinas tersebut. Jadi segera dilakukan lelang ini aset karena penggunaan sudah tidak tepat dan dipakai disimpan tidak produktif," kata Bahtiar. Ia menambahkan mobil dinas Mercy ini dilelang segera dijadikan menambah khas daerah, apalagi kas daerah Pemkab Polman kurang dan apalagi mau Pilkada. "Jadi segera dilakukan lelang. Saya diarahkan Mendagri untuk segera dilelang, besok segera ditindaklanjuti tidak boleh lagi hal ini terjadi dan terulang dikabupaten lain di Sulbar. Saya sendiri mencontohkan pakai mobil bekas," tambahnya. "Kita pejabat publik harus jadi teladan bagi masyarakat banyak. Bupati sudah lapor sama saya Senin diproses dilelang oleh balai lelang negara dan jadi ini solusi permanen," ungkapnya. Hal ini, dilakukan untuk penyelamatan aset negara agar tidak digunakan yang membuat terjadi permasalahan. "Tidak layaklah sebuah kabupaten untuk menggunakan mobil dinas Mercy. Jadi kita menyelamatkan aset negara ini segera dilelang," tandasnya.(rls)

BONE -- Studi Karya Ilmiah pimpinan OPD Pemprov Sulbar berakhir di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, Sabtu (3/8/2024). Kunjungan tersebut berlangsung di lokasi Budidaya Kepiting Payau di Desa Pallime Kecamatan Cenrana Bone Sulawesi Selatan. Ikut bersama Pj Gubernur Sulsel yakni Kadis Kelautan dan Perikanan Suyuti Marzuki, serta asisten III bidang Adminiatrasi Umum, Amujib, Kadis Sosial Abdul Wahab. Di Kecamatam Cendrana setidaknya ada lima desa yang warganya memelihara budidaya kepiting payau. Kebetulan lokasi mereka umumnnya di tepi sungai Walanae yang melintasi Kabupaten Bone dan Soppeng. Untuk sampai ke lokasi budidaya tersebut, harus menggunakan kapal katinting dengan jarak waktu sekitar 25 menit. Menurut Pj Bahtiar, kedatangan mereka di lokasi tersebut untuk bertemu langsung dengan para warga yang berprofesi sebagai pembudidaya kepiting, dengarkan pengalaman mereka dan penghasilannya. Bukan apanya lanjut Bahtiar, daerah yang sedang dipimpinnya memiliki lahan manggrove yang cukup luas. Bahkan menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan , Suyuti Marzuki, jumlah lahan yang ditumbuhi pohon bakau di Sulawesi Barat dalam ekosistem mangrove seluas 3.324 hektare terdiri dari 527 hektare di dalam kawasan hutan dan 2.797 hektare di luar kawasan hutan. Walaupun memiliki lahan yang luas namun belum dimanfaatkan secara maksimal oleh warga Sulbar. Untuk itulah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, Pemprov Sulbar akan mendorong lahan tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal. Pentingnya pemanfaatan kawasan Mangrove di Sulbar akan dimanfaatkan oleh nelayan pada musim hujan. Pj Bahtiar bilang, jika pada musim hujan maka nelayan Sulbar tidak bisa beraktivitas untuk mencari ikan di laut lepas karena faktor cuaca. Sehingga memanfaatkan kawasan mangrove untuk memelihara kepiting bayau adalah solusi yang tepat bagi nelayan. Sementara itu Kadis Kelautan, Suyuti Marzuki mengatakan , pihaknya telah mendata kawasan manggrove yang akan digunakan untuk melepas kepiting payau yang didapatkan dari kawasan budidaya kepiting payau di Bone. "Ini saya telah membawa kepiting bakau dari Bone. Lumayan untuk memulai pemanfaatan kawasan mangrove di…

WAJO -- Hari kelima Studi Karya Inovasi Pemprov Sulbar berlangsung di lokasi penangkaran Ikan Sidat di Abbanuange Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan, Sabtu (3/7/2024). Ikut mendampingi Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Bahtiar yakni Asisten III bidang Adminisitrasi Umum, Amujib, Kadis Kelautan dan Perikanan Suyuti Marzuki, Kadis Sosial Abdul Wahab dan sejumlah OPD lainnya. Rombongan Pemprov Sulbar ini diterima oleh Pj Bupati Wajo Andi Bataralifu, Camat setempat serta penyuluh perikanan. Kedatangan mantan Pj Gubernur Sulsel ini disambut oleh ratusan warga setempat bahkan sempat dijamu makanam khas setempat. Arwan , penyuluh perikanan Kabupaten Wajo menjelaskan bahwa penangkaran ikan sidat di tempat ini dikelolah oleh Haji Malla, yang sekaligus bertindak sebagai pengumpul ikan sidat. Warga di kecamatan tersebut sudah lama berprofesi sebagai pencari ikan sidat. Mereka lalu menjualnya ke H.Malla. Bukan hanya warga setempat yang menjual ikan sidat nya ke H.Malla tetapi hampir semua nelayan ikan sidat di Kabupaten Sidrap, Bone dan Soppeng datang menjual nya ke tempat penangkaran milik H Malla. Menurut Arwan ikan sidat tersebut tidak dijual dalam keadaan mati. Para nelayan membawanya dalam keadaan masih hidup kemudian disterilkan di penangkaran. Harga perkilonya mencapai 100 ribu sementara dalam satu ekor dapat mencapai 5 hingga 6 kilo. Pj Bahtiar mengaku sengaja datang ke Wajo sebab di Sulawesi Barat juga tak kalah banyaknya pencari jenis ikan sidat. Hanya saja warga menjualnya masih sangat murah. Beda halnya dengan di Wajo yang jalur ekonominya sudah terbuka. 'saya datang di daerah yang mana satu satunya di pulau Sulawesi yang mempunyai komunitas nelayan tangkap ikan sidat yang orang Bugis dan Mandar sebutnya Massapi. Ini adalah jenis kualitas ekspor dan memiliki protein tinggi" ungkap Pj Bahtiar. Ikan ini banyak diminati oleh warga negara maju seperti China, Jepang, Singapura serta negara asian lainnya. Namun ikan ini sama halnya dengan ikan Salmon yang memiliki kesulitan untuk mendapatkan. Siklus hidup ikan…

MAMUJU - Penerbangan rute Mamuju-Kalimantan Timur dan sebaliknya akhirnya kembali beroperasi pada tanggal 16 Agustus 2024. Sebelumnya penerbangan ini ditunda dari 1 Agustus 2024 menjadi 16 Agustus 2024. Akan tetapi penerbangan ini hanya 3 kali sepekan sambil melihat perkembangan penumpang ke depan. Hal tersebut, disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Sulbar Maddereski Salatin. Dia mengatakan, sejak tanggal 30 Juli 2024 kemarin maskapai sudah mendapatkan izin terbang. Atas arahan Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, Dishub Sulbar melakukan kordinasi dengan pihak maskapai, direktorat kementerian Perhubungan RI dan pihak bandara Tampapadang. Pj Bahtiar juga imbau dishub Pemprov Sulbar agar melakukan support atas pembukaan jalur penerbangan tersebut termasuk memantau setiap saat. Menurutnya, informasi dari maskapai Wings Air penerbangan akan dilakukan tiga kali seminggu. "Izin terbang ini dikeluarkan Menteri Perhubungan, pada prinsipnya izin terbangnya itu diberikan untuk penerbangan setiap hari," kata Maddereski, Sabtu 3 Agustus 2024. Akan, tetapi pihak maskapai ingin melihat dulu potensi pasar, sehingga penerbangan dilakukan tiga kali dalam seminggu. "Jadi tiga kali seminggu dulu penerbangan sama dengan rute Mamuju-Makassar. Dicoba dulu seberapa besar minat penumpang," ungkapnya. Sehingga, secara bertahap maskapai melakukan penerbangan untuk rute Mamuju-Kaltim. "Tapi izinnya setiap hari. Jadi tergantung maskapainya kalau minat penumpangnya banyak maka akan dilakukan setiap hari," ujarnya. Selain itu, Pemprov Sulbar akan mensupport maskapai agar penerbangannya lancar. "Kita akan support salah satunya akan membuat banyak event di Sulbar. Dengan demikian akan banyak datang ke Sulbar," imbuhnya. Selain itu dari pihak Bandara Tampapadang Mamuju juga sudah menyampaikan jadwal penerbangan rute Mamuju - Balikpapan. "Betul. Sudah bisa dicek di traveloka dan aplikasi lainnya" ujar Humas Tampapadang. Memang di traveloka dan aplikasi lainnya, sudah tercantum jadwal penjualan tiket mulai 16 Agustus 2024. Dalam jadwal tersebut penerbangan Mamuju Balikpapan pada pukul 10.50 wita dengan harga tiket Rp.1.315.258. (Rls)

BARRU -- Provinsi Sulawesi Barat merupakan daerah yang memiliki laut terluas di tanah air yakni 600 kilometer yang mengapit lima kabupaten di bekas Provinsi Sulawesi Selatan tersebut. Dari jumlah luasan lautan itu maka selayaknya provinsi Sulbar layak menjadi daerah yang maju dalam hal ekonomi biru atau pendapatan perekonomian yang berasal dari kelautan. Hal inilah yang menjadi kegelisahan bagi Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin, bagaimana cara agar perikanan dan kelautan dapat maju pesat di Sulbar. Salah satu terobosan yang kini dilakukan oleh Pj Bahtiar adalah memboyong seluruh pimpinan OPD Pemprov Sulbar ke PT Bogatama Marinusa atau dikenal sebagai PT Bomar, perusahaan teknologi budidaya udang modern. Yaitu transformasi dari metode kolam tanah menjadi sistem bioflok canggih. Hasilnya, bisa diterapkan pembudidayaan di berbagai lokasi termasuk pelabuhan. Perusahaan ini satu satunya perusahaan eksportir udang terbesar di Indonesia yang beroperasi di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Salah satu hasil dari kunjungan ini, pihak PT Bomar berjanji akan membeli udang yang berasal dari Sulbar bahkan dalam waktu dekat akan melakukan MOU dengan Pemprov Sulbar untuk membangun ekosistem bisnis udang di Sulbar. Di perusahaan inilah Bahtiar membawa seluruh pimpinan OPD Sulbar seperti Sekprov Sulbar Muhammad Idris dan OPD lainnya. Seperti Asisten I bidang Pemkesra Setda Sulbar, Muh .Jaun, Asisten II bidang Ekbang, Muchtar, Asisten III Amujib, Kepala Bapperida , Junda Maulana, Kadis Sosial Abdul Wahab, Kadis PU , Rachmad, Kadis Pendidikan Mithar, Kadis Lingkungan Hidup , Zulkifli, Manggazali, Kadis DKP , Suyuti Marzuki, Kadis DP3KB, Amir, Kepala Dinas Perhubungan, Maddareski Mereka diterima langsung oleh Direktur Utama PT Bogatama Marinusa Chin Tigor Chendar, Jumat (2/7/2024). Saat menerima rombongan Tigor sangat bersemangat menyambut kehadiran kembali Pj Gubernur Bahtiar. "Saya sangat kagum pada Pak Bahtiar, sangat progresif dimana beliau melibatkan stakeholder untuk memahami industri ini. Menyatukan langkah, pendapat. Kami dari PT Bomar tentu mengharapkan dan mendoakan Sulbar akan menjadi sentra…