BARRU -- Upaya Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin menjadikan Sulawesi Barat sebagai provinsi yang mandiri dari aspek pertanian terus digalakkan. Setelah mengajak para pimpinan OPD dan pejabat teras Sulbar ke Bulukumba, kali ini Pj Bahtiar memboyong OPD nya ke Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Di daerah tersebut terdapat kawasan di mana warganya menanam nenas madu yang sudah di ekspor ke luar negeri. Tempatnya di Desa Jangan Jangan Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Pj Bahtiar sendiri sudah tiga kali mendatangi lokasi tersebut termasuk telah memberikan 300 ribu bibit nenas gratis yang sudah ditanami oleh warga. Menurut Achmad HT Kadis Pertanian & Hortikultura Barru awal mula warga mulai menanami lahan di atas 150 hektar adalah Hasman petani milenial yang kini sudah berusia 24 tahun. Pendapatan sekali panen mencapai 250 hingga 300 juta perhektar. Saat ini warga sudah menanam 50 hektar di atas lahan pebukitan tersebut. "Pembeli yang datang ke sini pak. Mereka membawa mobil dan membeli dalam jumlah banyak" ungkap Achmad HT yang diamini oleh para petani nenas. Hal inilah yang mendasari Pj Bahtiar mengajak OPD Sulbar agar bisa menjadi pemicu menjadikan nenas sebagai salah satu produk pertanian di daerah ini. Apalagi Ph tanah Sulbar sangat subur dan memiliki kesamaan dengan kawasan nenas di Barru. "Daerahnya kurang lebih sama yakni pebukitan dan tanahnya sama. Malah di Sulbar merata untuk ukuran lahan. Apalagi di Kabupaten Mamasa" ujar Bahtiar di hadapan petani dan para OPD Sulbar di Barru, Jumat (2/8/2024). Menurut Bahtiar, masyarakat di Sulbar harus menanam dalam jumlah besar agar bisa menjadi sumber penghasilan baru. "Harus ditanam yang banyak supaya produksinya besar, supaya ini bisa menjadi sumber kehidupan masyarakat Sulbar," terangnya. Sementara itu Sekda Provinsi Sulbar Muh.Idris yang mengikuti studi karya inovasi ini mengaku terkesan melihat pola perkebunan yang ada di Kabupaten Barru Sulsel. Walaupun sebenarnya sudah ada beberapa petani yang menanam…
BARRU -- Kunjungan Studi Karya Inovasi oleh pimpinan OPD Pemprov Sulbar berlangsung di Peternakan Sapi Bali di Kabupaten Barru. Selain dihadiri oleh Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, Sekprov Sulbar Muhammad Idris juga OPD lingkup Pemprov Sulbar lainnya. Hadir juga mendampingi Asisten I bidang Pemkesra, Muh.Jaun , Asisten II bidang Ekbang, Muchtar, Asisten III bidang Administrasi Umum, Amujib, Kepala Bapperida Junda Maulana, Kadis Sosial Abdul Wahab, Kadis PU , Rachmad, Kadis Pendidikan Mifthar, Kadis Lingkungan Hidup , Zulkifli, Kadis DKP Suyuti Marzuki, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Amir, Kepala Dinas Perhubungan, Madareski serta sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar Pj Bahtiar bersama rombongan OPD Sulbar diterima oleh Dinas Peternakan Pemprov Sulsel dan Dinas Pemkab Barru. Hadir juga pemilik lahan peternakan Zulkifli bersama peternak lainnya. Termasuk sejumlah mahasiswa Unhas yang sedang melakukan penelitian terhadap pengembangan hewan sapi Bali di Barru. Menurut Zulkifli, usaha yang dia lakukan sudah tidak beternak secara alami tetapi telah melibatkan dinas peternakan dan dari Universitas Hasanuddin. Termasuk inseminasi buatan yang menjadi program saat Bahtiar Baharuddin menjabat sebagai Pj Gubernur Sulawesi Selatan. "Saat Idul Adha 2024 lalu kami jual sebanyak 231 ekor. Harganya bervariasi, minimal 15 juta perekor paling tinggi 25 juta" kata Zulkifli dari total penjualannya tersebut peternak mendapat keuntungan mencapai Rp. 200 juta. Menurut Zulkifli, peternakan yang dia lakukan bukan hanya jual beli tetapi mulai dari pembibitan, budidaya dan penggemukan. Semua kata dia melalui teknologi dan pendampingan dari pemerintah. Sementara itu menurut Asisten III Pemprov Sulbar Amujib, dengan hadirnya para pimpinan OPD di Kabupaten Barru akan mendapatkan inspirasi dengan altermatif inovasi sesuai dengan potensi kita di sulbar. "Sepulang kami dari sini, studi inovasi ini. Untuk kita bisa tularkan kepada masyarakat Sulbar. Yang berbeda dari Sulbar sebab di sini ada keterlibatan dari Dinas Peternakan. Mulai dari pendampingan hingga penjualannya. Dan itu dilakukan nanti pada zamannya Pak Bahtiar sebagai…
MAKASSAR - Kepala Dinas Kesehatan Sulbar drg Asran Masdy mengunjungi Athala Dwi Putra seorang anak yang menderita penyakit ginjal bocor sejak berumur 2 tahun di rumah sakit Wahidin, Kamis 1 Agustus 2024. Kunjungan tersebut untuk memberikan semangat kepada Athala bersama keluarganya. Sekaligus, berkordinasi kepada pihak RS Wahidin agar layanan kesehatannya terpenuhi. "Tadi ini baru saja saya kunjungi Athala untuk memberikan semangat dalam berobat," kata drg Asran. Saat berkunjung , Athala sangat bahagia dan ceria bisa dikunjunginya. Dirinya juga memberikan bantuan kebutuhan di rumah sakit selama dirawat. "Saya tadi habis dari Jakarta ada pertemuan di Kementerian dalam evaluasi penanganan Stunting. Sampai di Makassar langsung kunjungi Athala," bebernya. Selain itu, drg Asran juga meminta kepada pihak Wahidin agar ditangani dengan baik, sehingga Athala bisa mendapatkan perobatan maksimal. "Saya tadi titipkan pesan pihak RS agar ditangani secara khusus. Semoga ananda Athala bisa sembuh dari penyakitnya," tandasnya. Sebelumnya, juga Pejabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, dalam kunjungannya ke rumah Athala Dwi Putra, seorang anak yang menderita penyakit ginjal bocor sejak berumur 2 tahun. Kunjungan ini merupakan wujud perhatian dan kepedulian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar terhadap kesehatan seluruh warganya. Pj. Gubernur Sulbar juga didampingi sejumlah pejabat lingkup Pemprov Sulbar lainnya dalam kunjungannya ke rumah Athala Dwi Putra, di Desa Tangnga-Tangnga, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Jumat 19 Juli 2024. Athala, yang kini berusia 5 tahun, telah mengalami pembesaran perut yang semakin hari semakin memburuk akibat penyakit ginjal bocor yang dideritanya. Kondisi ini memerlukan perhatian dan penanganan medis yang intensif serta dukungan dari berbagai pihak. Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin menyatakan Pemprov Sulbar berkomitmen untuk memberikan perhatian dan bantuan yang maksimal bagi Athala dan keluarganya.(rls)
BANTAENG -- Studi Karya Inovasi Pemprov Sulawesi Barat berlanjut di Kabupaten Bantaeng, Rabu (1/8/2024). Dalam kunjungan ke Bantaeng, Pj Gubernur Sulbar Pj Bahtiar Baharuddin membawa sejumlah kepala OPD ke kawasan smelter PT Huadi Bantaeng Industrial Park (HBIP). Mereka yang ikut seperti Asisten 1 bidang Pemkesra Setda Sulbar, Muh Jaun, Asisten II bidang Ekbang, Muchtar, Kadis PU Rachmat, Kadis Sosial Abdul Wahab, Kadis Pemuda dan Olahraga Safaruddin, Kadis DKP Suyuti Marzuki, Kepala Bapperida Junda Maulana, Kadis Perhubungan , Andi Farid Amri, serta Kepala BPKPD Sulbar, Masriadi, Kepala Dishub , Maddareski Mereka diterima oleh perwakilan Direktur PT Huadi Lily Dewi Candigenara, perwakilan Owner PT Huedi Yos dan Sekda Pemda Bantaeng. Pada pengantarnya Pj Bahtiar mengatakan, bahwa dirinya sengaja memboyong OPD Sulbar ke Huadi Bantaeng sebab daerah ini pernah menjadi kawasan yang tandus dan gersang kemudian berkembang seperti sekarang ini. Salah satu faktornya karena hadirnya investasi seperti PT Huedi yang telah mempekerjakan 85 persen warga lokal Bantaeng. Hal tersebut diamini oleh Sekda Bantaeng Muh.Rivai Nur. "Dulu daerah ini sangat tandus. Zaman pak Nurdin Abdullah kita buka KIBA, Kawasan Industri Bantaeng. Kalau ada investor, kita yang datangi. Bawa laptop, printer dan kami presentasi. Perintahnya Pak NA, jangan pulang sebelum terbit izin prinsip" ungkap Rivai. PT Huadi adalah perusahaan smelter yang berdiri di atas lahan 100 hektar yang masuk dalam Kawasan Industri Bantaeng (KIBA). Pihak Huadi membeli bahan baku nikel berasal dari perusahaan tambang di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Sejak kehadirannya di Bantaeng perusahaan ini memberikan pemasukan 5 miliar perbulan ke kas Pemda Bantaeng. Sementara itu pihak Direktur PT Huadi Lily Dewi mengatakan kehadiran mereka di Bantaeng semula tak pernah dilirik oleh investor termasuk owner PT Huadi sendiri. Tetapi faktor pemerintahannya terutama kepala daerah nya yang memberikan jaminan dan kepercayaan kepada investor. Mulai dari pelayanan dan sumber daya manusia. Lily menilai kehadiran pemerintah Sulawesi…
Mamuju-Berdasarkan surat Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Periode Dasarian I Agustus 2024 pada tanggal 31 Juli 2024 Stasiun Meteorologi Tampa Padang dan BMKG Wilayah IV Makassar, Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah menyampaikan, saat ini indeks ENSO berada pada kondisi Netral (+0.11), dan diprediksi kondisi Netral berpotensi menuju La Nina mulai periode Agustus 2024. Sedangkan kondisi IOD berada pada status Netral, diprediksi IOD Netral akan berlangsung pada periode Agustus 2024 hingga Januari 2025. Monsun Australia diprediksi terus aktif hingga Dasarian II Agustus 2024 dengan intensitas sama dengan klimatologisnya. Hingga Dasarian III Juli 2024 terdapat ZOM (Zona Musim) yang telah memasuki musim kemarau meliputi Kabupaten Majene bagian Selatan dan Polewali Mandar bagian Barat sedangkan sisanya masih berada pada musim hujan. Prakiraan Cuaca 10 Harian : a. Prakiraan Cuaca tanggal 01 Agustus 2024 berpotensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Majene (Malunda dan Ulumanda), Kabupaten Mamuju (Bonehau), dan Kabupaten Mamuju Tengah (Topoyo dan Tobadak). b. Prakiraan Cuaca tanggal 02 Agustus 2024 berpotensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Mamuju (Mamuju, Tapalang, Bonehau dan Kalumpang), dan Kabupaten Mamuju Tengah (Karossa, Tobadak, dan Topoyo). c. Prakiraan Cuaca tanggal 04 Agustus 2024 berpotensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Mamuju (Bonehau), Kabupaten Mamasa (Aralle, Buntumalangka, dan Tabulahan), dan Kabupaten Mamuju Tengah (Topoyo dan Karossa). d. Prakiraan Cuaca tanggal 05 Agustus 2024 berpotensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Mamasa (Aralle, Mambi, Mehalaan, Bambang, Buntumalangka, dan Tabulahan). e. Prakiraan Cuaca tanggal 07 Agustus 2024 berpotensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Polewali Mandar (Polewali, Binuang, Wonomulyo, Anreapi, Matakali, dan Tapango), Kabupaten Mamuju (Tommo), Kabupaten Mamuju Tengah (Tobadak). f. Prakiraan Cuaca tanggal 08 Agustus 2024 berpotensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Mamuju (Simboro, Tapalang, dan Tapalang Barat). g. Prakiraan Cuaca tanggal 09 Agustus…
MAMUJU - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan rapat persiapan orientasi bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulbar, Kompleks Kantor Gubernur Sulbar pada Selasa (30/7/2024). Pertemuan ini dihadiri tiga Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sulbar, yakni Kepala BPSDM Farid Wajdi, Kepala BKD Bujaeramy Hassan, dan Plt. Kepala Biro Organisasi Subuki Fahresi. Kepala BPSDM Sulbar, Farid Wajdi mengatakan, PPPK mempunyai hak untuk mendapatkan pengembangan kompetensi. Hal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manejemen PPPK. Farid Wajdi menjelaskan, berdasarkan ketentuan Pasal 39 sampai dengan Pasal 44 PP PPPK diatur bahwa setiap PPPK berhak mendapatkan pengembangan kompetensi paling lama 24 Jam Pelajaran dalam satu tahun masa perjanjian kerja. "Selain pengembangan kompetensi PPPK wajib mengikuti orientasi sejak awal penerimaan dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pemerintah, hal ini bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai, tugas, dan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) kepada PPPK," ujarnya. Ia mengungkapkan, PPPK yang ada sekarang berjumlah 1.717 terdiri dari Tenaga Pendidikan (guru) 1.635 orang, Tenaga Kesehatan 28 orang dan Tenaga Teknis lainnya 54 orang. "Namun, sampai saat ini mereka belum mendapatkan orientasi sesuai dengan peraturan pemerintah disebabkan keterbatasan anggaran yang dialokasikan," ungkapnya. Dari hasil pertemuan tiga Kepala OPD tersebut disepakati, semua PPPK Pemprov Sulbar wajib mengikuti orientasi, dan akan menjadi syarat untuk dapat diangkat dalam perpanjangan kontrak berikutnya. Terkait anggaran untuk pelaksanaan orientasi PPPK dapat diatasi dengan menggunakan daring, dengan biaya nol rupiah. "Orientasi ini diharapkan agar PPPK memiliki kompetensi yang tinggi, berpengetahuan, berketerampilan, bersikap, dan berperilaku sesuai nila-nilai dasar ASN, antara lain berakhlak, berkinerja, berdaya saing, serta berorientasi pada pelayanan publik yang berdampak," jelas Farid Wajdi. Meteri orientasi PPPK dianggap penting karena mendukung upaya integrasi dan adaptasi dengan lingkungan kerja baru. Menanamkan semangat, komitmen kerja, serta loyalitas sebagai ASN dalam pelaksanaan tugas…
JAKARTA – Dinas Kominfopers bersama Komisi I DPRD Provinsi Sulawesi Barat menyambangi Kantor KPI Pusat di Jakarta, Rabu (31/07/2024). Kedatangan mereka untuk melakukan konsultasi kepada KPI Pusat, terkait persiapan seleksi calon anggota KPID Sulbar masa jabatan 2025-2028. Pada Kunjungan tersebut, rombongan dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi I DPRD Sulbar, Ir. Andi Muslim Fattah turut hadir beberapa Anggota Komisi diantara nya, Risbar Berlian Bachri, M.Dalif Arsyad, M. Irbad Kaimuddin hadir mendampingi, Kabag Fasilitasi Pengawasan dan Penganggaran Sekertariat DPRD, Irma Trisnawati, Kadis Kominfo Sulbar, Mustari Mula dan Kepala Badan Penghubung Sulbar, Gemilang. Kunjungan kerja ini diterima langsung oleh Ketua Komisi Penyiaran Indoinesia Pusat, Ubaidillah beserta jajarannya. Pertemuan ini merupakan langkah awal untuk persiapan proses seleksi calon Anggota KPID Sulbar masa jabatan 2025-2028. Kepala Diskominfo Sulbar Mustari Mula mengungkapkan akan mendukung penuh peran Komisi I untuk mempersiapkan seleksi Komisioner KPID. Sebab menurutnya, peran KPID sangat penting dalam mengawasi konten lembaga penyiaran di daerah. “Kami Diskominfo sebagai perwakilan dari Pemerintah siap, jika dilibatkan untuk proses seleksi Komisioner KPID. Semoga kedepan KPID mendapat perhatian lebih karena perannya sangat penting di daerah untuk monitoring kegiatan,” kata Mustari Mula. Sekretaris Komisi I DPRD Sulbar, Ir.Andi Muslim Fattah mengatakan, Langkah ini lebih cepat dari sebelumnya agar persiapan seleksi KPID Sulbar betul-betul lebih matang, berkompeten, berkualitas dan transparan serta sesuai dengan aturan yang ada, enam bulan sebelum masa jabatan habis sudah harus dilakukan seleksi. Karenanya, kesempatan ini merupakan waktu yang tepat untuk persiapannya. “Kami berharap kunjungan ke KPI Pusat ini dapat memberikan gambaran konkret terkait proses seleksi anggota KPID Sulbar periode 2025-2028, untuk dapat memilih anggota yang kompeten. Sebagai langkah awal pertemuan, ini merupakan upaya berbagi pendapat dan juga membahas mekanisme soal perekrutan. Mekanismenya jelas, nanti kita akan persiapkan dengan baik mengenai seleksi Komisioner KPID,” tuturnya. Dijelaskan oleh Ketua KPI Pusat Ubaidillah, DPRD Provinsi Sulawesi Barat memiliki kewenangan…
Makassar – Untuk mengoptimalkan upaya dalam meningkatkan kinerja dan kualitas seleksi calon komisioner Komisi Informasi (KI) dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID), Komisi I DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa , 30 Juli 2024. Kunjungan ini merupakan konsultasi dan sharing Informasi dan juga bagian dari kegiatan benchmarking untuk mempelajari tahapan seleksi dan mekanisme yang telah diterapkan di Sulsel. Kunker Komisi I DPRD Sulbar dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I, Syamsul Samad. Hadir beberapa anggota Komisi I diantaranya , Syahrir Hamdani dan Yulianti. Turut hadir Ketua KPID Sulbar, Mu’min. Rombongan Komisi I DPRD Sulbar diterima langsung Sekretaris Diskominfo-SP Sulsel, Sultan Rakib didampingi Kabid Komunikasi dan Humas, Fitra beserta staf di Ruang Kepala Diskominfo-SP Sulsel. Ketua Komisi I DPRD Sulbar, Syamsul Samad mengatakan bahwa Pemprov Sulsel dipilih sebagai tujuan utama menjadi Benchmarking Regulasi Rekrutmen karena dianggap telah sukses menjalankan proses seleksi komisioner KI dan KPID tahun lalu secara transparan, akuntabel dan profesional. "Kami ke Diskominfo Sulsel itu untuk melihat best practice proses yang terjadi di sini berkaitan dengan rekrutmen komisioner KPID maupun juga KI. Kita berharap pengalaman yang dilalui oleh Sulsel dapat kami terapkan dengan baik itu pada level di Timsel, di Kominfo, maupun nanti Fit and Proper Test di Komisi I," tutur Politisi Demokrat itu. Sementara itu, Sekretaris Diskominfo-SP Sulsel, Sultan Rakib menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh Komisi I DPRD Sulbar. Dia menyampaikan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil Fit and Proper Test dari DPRD Sulsel, selanjutnya untuk dilakukan pelantikan sebagai komisioner yang baru. "Meskipun begitu, tugas pokok dan fungsi KI dan KPID dalam diseminasi informasi, pelayanan permohonan informasi publik maupun pengawasan terhadap lembaga penyiaran publik tetap berjalan dengan baik," ujarnya. Penulis : Humas DPRD Sulbar Editor : humassulbar
BULUKUMBA -- Sejak bertugas sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, (Pj) Bahtiar Baharuddin tidak hanya mendorong masyarakat menanam tanaman jenis hortikultura dalam skala besar. Seperti sukun, pisang cavendish, pisang kepo, durian musangking serta nangka dan lainnya.Pj Bahtiar ikut pula mendorong agar ada budidaya pembibitan yang kelak warga Sulbar tidak perlu lagi keluar Sulbar untuk membeli bibit. Untuk merancang minat warga tersebut, sejumlah Kepala OPD Pemprov Sulbar bertandang ke pusat pembibitan hortikultura di Desa Batu Karopa Kecamatan Rilau Alle Kabupaten Bulukumba, Rabu (31/7/2024). Di lokasi perkebunan tersebut terdapat ribuan bibit tanaman hortikultura seperti Durian Musangking, Nenas, Sukun, Nangka Madu dan jenis tanaman lainnya yang sudah mendapat sertifikasi. Bagi OPD Pemprov Sulbar sendiri hal ini menjadi pengalaman tersendiri bagi mereka yang baru pertamakali mereka terapkan. Apalagi mendatangi tempat pembibitan yang memang sangat cocok di Sulbar di mana warganya gemar menanam tanaman jenis hortikulutura untuk meningkatkan kesejahtraan mereka. Hal tersebut diakui Asisten 2 Pemprov Sulbar Andi Muchtar saat menyaksikan langsung areal pembibitan di Batu Karopa. "Saya kira ini langkah yang bagus oleh Pak.Pj Gubernur Sulbar. Dalam rangka membuat para pimpinan OPD Sulbar bisa membaca potensi yg ada di wilayahnya masing - masing", kata Andi Muchtar di sela sela kunjungannya di Batu Karopa. Kata dia dalam Studi Karya Inovasi tersebut diperlihatkan teknologi dan inovasi pertanian yang sudah diterapkan di Bulukumba sebagai salah satu tempat pembibitan terbaik di Sulawesi. "Apalagi kami kunjungi ini sudah diikenal di Sulawesi Selatan. Sebagai penghasil bibit buah buahan di bidang hortikultura.Memang wajar menjadi tempat kunjungan dalam rangka studi inovasi" sahutnya. Asisten yang memiliki dasar sebagai penyuluh pertanian ini mengaku jika Sulbar memiliki potensi besar dalam bidang agro, khsusunya tanaman buah buahan yang dapat memberikan kesejahtraan kepada masyarakat. Termasuk apa yang dikatakah oleh Kadis Lingkungan Hidup Sulbar H.Zulkifli Manggazali. Menurutnya langkah studi karya inovasi ini akan bermanfaat bagi Sulbar pada masa mendatang.…
BULUKUMBA : Sudah dua hari OPD Pemprov Sulbar melakukan studi karya inovasi di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Bersama Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, para OPD ini mendatangi dua perkebunan modern di daerah tersebut. Kunjungan para OPD Pemprov Sulbar kali ini di Perkebunan Tibona Kabupaten Bulukumba, Rabu (31/7/2024). Lahan seluas 60 hektar tersebut terdapat tanaman jenis durian Musang King dan Nangka Madu. Total pohon hortikultura di kawasan ini sebanyak 1000 pohon. Kebun di Tibona ia mulai garap pada 29 Maret 2022. Tidak cukup dua tahun sudah ada nangka madu yang berbuah dan bisa dinikmati hasilnya. Kepada para OPD Sulbar, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf mengatakan pihaknya menanam durian dan nangka ini memiliki potensi ekspor. "saya ajak ke tempat (kebun) saya ini untuk membuka wawasan kita. Apa yang saya sampaikan tujuannya untuk bagaimana melihat ekonomi masyarakat Bulukumba dari hasil pertanian yang memiliki nilai jual tinggi,"tandas Andi Muchtar. Di sini pengelolaanya secara modern.Mulai dari kecocokan lahan, ukuran Ph tanah, pembibitan dan hasil riset. Apalagi kata bupati berlatar belakang pengusaha ini, Sulawesi Barat memiliki ukuran Ph tanah yang subur dan berkualitas. Sangat cocok untuk memproduksi dalam bentuk massal untuk segala jenis tanaman hortikultura. "Jangan hanya karena enak tapi kuantitinya kecil, kontinyue nya sedikit. Kalau kuantitinya kecil maka kita tidak bisa ekspor. Kuantiti dan kualitasnya harus banyak" tandasnya. Sementara itu, menurut Kepala Dinas Perkebunan Sulbar Herdin Ismail, lahan perkebunan di Bulukumba dan Sinjai bagai Serpihan Surga yang jatuh ke bumi. Untuk itu, Herdin Ismail berterima kasih atas dorongan Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin yang telah memboyong OPD Pemprov Sulbar untuk melihat perkembangan sektor pertanian dan perkebunan di daerah lain. "Mudah-mudahan saja sekembalinya kunjungan lapangan ini, bukan hanya dari sisi kualitas pengelolaan lahan pertanian dan perkebunan, tetapi juga kuantitas. Berkualitas kalau volume kecil juga tidak nendang. Ini yang harus dipertemukan," kata Herdin. Menurut Herdin, enam…