24 Jan 2024

BPSDM Sulbar Gelar Webinar Seri 34, Memahami Penanganan Stunting Lewat 4 K

 

MAMUJU- Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan Webinar ASN Kreatif Seri ke-34 pada Rabu 24 Januari 2024. Kali ini tema yang diusung adalah Ayo ke Posyandu, Cegah Stunting Kita Bisa.

 

Tema ini diusung mengingat masih tingginya angka penderita stunting dan kurangnya minat masyarakat untuk datang ke Posyandu. Webinar ini hadir untuk memberikan informasi tentang upaya  penanganan stunting dengan 4 K yaitu Kenali, Ketahui, Kendalikan dan Khatamkan.

 

"Stunting di Sulbar dan menjadi upaya sajian yang interaktif dan edukatif, dalam pendalaman tentang apa, bagaimana dan mengapa, wujud pelaksanaan Gerakan Ayo ke Posyandu, dan konkret pelaksanaan program pemerintah ini," ujar Farid Wajdi, Kepala BPSDM Sulbar saat  opening speech pada Webinar Seri ke-34. 

 

Dalam Webinar ini, BPSDM Sulbar menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Pakar Gizi Prof. Abdul Razak Thaha dan Lurah Baurung Kabupaten Majene, Saddam Husein sebagai praktisi dan diikuti oleh 513 orang peserta melalui virtual zoom meeeting dan canal youtube BPSDM Sulbar. Peserta berasal dari berbagai daerah baik di Sulbar, maupun dari luar Sulbar, seperti dari Sumatera Barat, Gorontalo, Langsa-Aceh, Manado dan lainnya. 

 

Dalam diskusi Webinar Seri Ke-34 ini, Prof. Abdul Razak Thaha, memaparkan tentang upaya percepatan penurunan angka stunting. Ia menjelaskan tentang pertumbuhan yang sama pada usia 5 tahun, tanpa melihat tempat dimana anak tersebut lahir, potensi pertumbuhan, ditentukan oleh asupan gizi, negara berbeda dengan asupan gizi, kondisi kesehatan dan stimulasi psikososial yang sama.

 

Dijelaskan pula, berdasarkan data BBC News mendeskripsikan tentang adopsi anak 4 bulan dibesarkan di Belanda, dan disaat usia 40 tahun dan melalui test genetic dengan akurasi 99,99996 persen.

 

"Stunting adalah sindroma gagal tumbuh pada anak adalah akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, serta stimulasi psikologis yang tidak memadai terutama 1000 hari pertama kehidupan sehingga anak lebih pendek untuk usianya," ujarnya.

 

Kerangka pikir penyebab stunting ; asupan gizi, asuhan anak dan status kesehatan, yang akan menghasilkan penyebab langsung dan tidak langsung, proses dan persyaratan pendukung, dampak yang ditimbulkan dalam jangka pendek, menengah dan panjang, gagal tumbuh, hambatan perkembangan kognitif dan motoric, gangguan metabolism pada usia dewasa. 

 

"Potensi kerugian ekonomi setiap tahunnya 2-3 persen dari GDP, dan potensi kerugian 260-390 triliun/tahun, keuntungan ekonominya menjadi 48 kali lipat," paparnya.

 

Sebagai strategi utama dalam percepatan penurunan stunting adalah koordinasi Pentahelix dan fokus pada penanganan wastingnya bukan pada stuntingnya tanpa mengabaikan Miss opportunities, seperti Miss op Pranikah, Miss op Pelayanan  Bumil, Miss op ASI Ekslusif dan Miss op ASI + MPASI+Imunisasi+PMT. Demikian penegasan dari Pakar Gizi tersebut .  

 

Selanjutnya, narasumber kedua, Saddam Husein, Lurah Kelurahan Baurung Kabupaten Majene mendeskripsikan pengalamannya dalam penanggulangan stunting di dalam wilayah kerjanya, terlebih dahulu menjabarkan latar belakang kendala penanganan stunting, dengan suara penuh semangat. 

 

"Masih banyak balita yang tidak tercantum dalam data, dan belum terdeteksi ke dalam data sasaran Posyandu, rendahnya angka balita ditimbang di Posyandu, masih rendahnya keaktifan Posyandu di dalam wilayah, rendahnya keaktifan dan kesadaran masyarakat utamanya orang tua sasaran dalam menggerakan sasaran ke Posyandu, kurangnya intervensi pemerintah, titik titik tumpu pada pemerinta provinsi dan kabupaten, dan pada pada pemerintahan di level melakukan penanganan secara langsung, kurangnya kepedulian, perhatian dan pembinaan terhadap kader Posyandu," tandasnya.

 

Dijelaskannya pula strategi yang dilakukannya, yakni harus dilakukan perencanaan sesuai pemetaan permasalahan, inovasi, membuat gerakan cepat dalam penanganan stunting dan evaluasi keanggotaan sesuatu dan pendataan sesuatu sasaran. 

 

"Dilakukan workshop, pemberian reword, dan pelaksanaan edukasi untuk ke Posyandu, dan melaksanakan rapat rutin. Selain itu, Dia memberikan deskripsi capaiannya;  kehadiran saran mencapai 100," dan tersedia data yang akurat, dan forum mampu melahirkan anak-anak muda kreatif dan peduli gerakan Posyandu, dan melakukan publikasi melalui channel youtube, snack video, dan edukasi lanjutanya. (rls)

Read 145 times
(0 votes)
  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments