Mamuju - Pusdalops BPBD Provinsi Sulawesi Barat menerima update peringatan dini cuaca 3 harian dari BMKG Kelas II Tampa Padang Mamuju untuk periode 08 -10 Desember 2025. Berdasarkan informasi yang diterima pada Minggu 07 Desember 2025 tersebut, terdapat beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Barat yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, serta potensi angin kencang pada tanggal tertentu. 1. Potensi Hujan Sedang–Lebat (08 Desember 2025) Wilayah yang diperkirakan mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, yaitu: - Kabupaten Majene: Ulumanda, Malunda - Kabupaten Mamasa: Tabulahan - Kabupaten Mamuju: Seluruh Wilayah - Kabupaten Mamuju Tengah: Seluruh Wilayah - Kabupaten Pasangkayu: Seluruh Wilayah Masyarakat di wilayah tersebut diimbau waspada terhadap potensi banjir, tanah longsor, angin kencang, serta genangan air yang dapat terjadi akibat intensitas hujan tinggi. 2. Potensi Angin Kencang (10 Desember 2025) diperkirakan terjadi di: - Kabupaten Majene: Banggae Timur, Banggae, Pamboang Angin kencang dapat berpotensi menimbulkan pohon tumbang, kerusakan bangunan ringan, serta membahayakan aktivitas pelayaran atau nelayan setempat. Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan pihaknya dan BPBD kabupaten harus siap siaga sesuai arahan Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka. “BPBD Sulawesi Barat akan berkoordinasi dengan BPBD kabupaten untuk mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terutama di wilayah rawan banjir dan longsor, langkah-langkah mitigasi harus dilakukan sejak dini untuk mengurangi risiko bencana,” ujar Yasir Fattah. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
Mamuju –Pusdalops BPBD Provinsi Sulawesi Barat menerima laporan kejadian bencana tanah longsor dari BPBD Kabupaten Mamasa yang terjadi di wilayah Kecamatan Tabulahan. Bencana longsor tersebut berdampak pada enam desa, yaitu Periangan, Tabulahan, Saluleang, Peu, Gandang Dewata, dan Salubakka. Enam desa tersebut hingga saat ini masih mengalami keterisolasian akibat akses jalan yang tertutup material longsor. Kalaksa BPBD Mamasa, Gusti Harmiawan, menyampaikan bahwa kondisi isolasi sudah berlangsung Dua Pekan sejak Jumat, 21 November 2025 dan upaya pembukaan akses masih terus diupayakan. “Enam desa terdampak sejak Jumat masih terisolir. Alat berat telah dikerahkan, namun medan yang curam serta kondisi tanah yang labil membuat proses penanganan berlangsung bertahap,” ujar Gusti Harmiawan. Sementara itu, Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Yasir Fattah, menegaskan bahwa penanganan bencana dilakukan sesuai arahan Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, agar percepatan penanganan dilakukan dengan prioritas keselamatan warga. “Koordinasi dengan BPBD Mamasa terus dilakukan, Pusdalops BPBD Sulawesi Barat saat ini terus melakukan pemantauan perkembangan, koordinasi lapangan, serta informasi lanjutan akan diperbarui sesuai hasil asesmen di lokasi,” ujar Yasir Fattah, Minggu 07 Desember 2025. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
Mamuju - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat kembali melaksanakan penguatan kapasitas Puskesmas lokus melalui keikutsertaan dalam Lokakarya Mini (Lokmin) Bulanan Puskesmas Tampa Padang, Mamuju, Sabtu, 06 Desember 2025. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutinitas bulanan yang dilakukan oleh Puskesmas. Tim Dinkes Provinsi Sualwesi Barat hadir untuk penguatan lokus puskesmas Sulbar Sehat yang diinisiasi untuk meningkatkan manajemen layanan kesehatan dasar dan memperkuat capaian indikator kesehatan prioritas di tingkat fasilitas pelayanan kesehatan. Lokmin dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, dr. Sita Harit Ibrahim, bersama jajaran Puskesmas Tampa Padang. Tim Sulbar Sehat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat turut hadir untuk memberikan pendampingan dan penguatan teknis. Fokus utama kegiatan adalah melakukan evaluasi strategi, capaian, dan langkah tindak lanjut yang telah dilaksanakan Puskesmas dalam penguatan promosi kesehatan, pencegahan penyakit, serta upaya kesehatan perorangan dan masyarakat. Selain itu, pembahasan juga menekankan pada: • Pencapaian program prioritas kesehatan, • Evaluasi pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan, • Penyusunan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) untuk peningkatan tata kelola dan mutu layanan, • Serta penguatan peran lintas program dalam mendukung indikator Sulbar Sehat. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr. Nursyamsi Rahim menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan Puskesmas mampu menjalankan fungsi manajemen secara efektif, berbasis data, dan berorientasi pada pencapaian target pembangunan kesehatan daerah. Program pendampingan Puskesmas lokus ini menjadi komitmen berkelanjutan Dinas Kesehatan Sulawesi Barat dalam mewujudkan layanan kesehatan yang lebih kuat, responsif, dan berkualitas, serta mendukung visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera melalui pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter, sesuai dengan Panca daya ke-3 yang digagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga. Naskah : Dinkes Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
Majene - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat terus memperkuat komitmennya dalam percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem melalui Program Pasti Padu (Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrim Terpadu), dengan menyalurkan bantuan susu balita di Puskesmas Pamboang, Kabupaten Majene, baru-baru ini. Penyaluran susu ini merupakan salah satu bentuk intervensi gizi spesifik yang ditujukan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gizi anak balita, khususnya pada kelompok rentan. Program ini menjadi bagian penting dalam upaya memastikan balita mendapatkan asupan gizi tambahan yang dapat membantu pertumbuhan optimal sekaligus mencegah risiko stunting. Kegiatan penyaluran dilakukan langsung oleh tim Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dan diterima oleh petugas Puskesmas Pamboang. Bantuan ini akan didistribusikan kepada balita sasaran yang telah terdata melalui dashboard Pasti Padu dan hasil pemantauan gizi di wilayah kerja puskesmas. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan bahwa intervensi gizi merupakan salah satu langkah paling efektif dalam percepatan penurunan stunting di Sulbar. “Program Pasti Padu menekankan pentingnya intervensi yang terarah dan berbasis data. Penyaluran susu balita ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami untuk memastikan setiap anak mendapatkan dukungan gizi yang layak agar tumbuh lebih sehat dan kuat,” ujarnya. Ia menegaskan, upaya ini sejalan dengan visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera yang digagas Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, khususnya pada aspek pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat akan terus memperluas intervensi Pasti Padu di berbagai wilayah sebagai langkah nyata untuk mempercepat penurunan stunting dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak Sulawesi Barat. Program ini diharapkan mampu memberikan dampak langsung bagi keluarga penerima manfaat serta berkontribusi pada terwujudnya generasi Sulbar yang lebih sehat dan produktif. Naskah : Dinkes Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
Majene - Upaya peningkatan kesehatan anak di Sulawesi Barat kembali diperkuat melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) dalam rangka memperingati Dies Natalis FK Unhas ke-70. Kegiatan ini digelar pada Sabtu, 6 Desember 2025 di Majene dan mendapat dukungan penuh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dan Pemerintah kabupaten Majene. Kegiatan bakti sosial ini mengusung tema “Skrining Stunting (Deteksi Dini & Tata Laksana) dan Tumbuh Kembang Anak”, dengan melibatkan tim dokter anak, tenaga medis, serta kader kesehatan setempat. Para orang tua membawa anak mereka untuk diperiksa, mulai dari pengukuran tinggi dan berat badan, penilaian tumbuh kembang, hingga konsultasi langsung dengan tenaga kesehatan terkait risiko stunting maupun masalah perkembangan lainnya. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Fakultas Kedokteran Unhas yang terus menunjukkan komitmen dalam penguatan layanan kesehatan anak, khususnya dalam deteksi dini stunting. “Kegiatan seperti ini sangat strategis untuk memperkuat pencegahan dan penanganan stunting di tingkat akar rumput. Deteksi dini adalah kunci untuk memastikan anak-anak Sulawesi Barat tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing,” ujarnya. Ia menegaskan, percepatan penurunan stunting merupakan prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, sejalan dengan Panca Daya ke-3 membangun SDM Unggul dan Berkarakter, serta mendukung visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera yang digagas Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat akan terus memperkuat kolaborasi dengan lembaga pendidikan, fasilitas kesehatan, dan masyarakat untuk memastikan intervensi gizi dan tumbuh kembang anak berjalan optimal serta berkelanjutan. Naskah : Dinkes Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
Majene - Upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Sulawesi Barat kembali diperkuat melalui kegiatan Simposium & Workshop Stunting, yang diselenggarakan pada Sabtu, 6 Desember 2025 di Majene. Kegiatan ini digagas oleh RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo bekerjasama dengan Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan pemerintah daerah. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, turut hadir dan memberikan dukungan penuh atas penyelenggaraan kegiatan ini. Kehadirannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dan profesi dalam memastikan pelayanan kesehatan anak, termasuk deteksi dan tata laksana stunting, berjalan optimal hingga tingkat fasilitas pelayanan kesehatan dasar di seluruh kabupaten/kota. Kegiatan simposium menghadirkan pakar kesehatan anak, yaitu dr. Sri Aisah, Sp.A(K), dr. Ahmad MKM, Sp.AN-TI, Prof. dr. Enny Aisyah, Sp.A(K), dan dr. Ulfiani, Sp.A Subsp. Neurologi (K). Para narasumber membawakan materi strategis mulai dari deteksi dini stunting, penanganan kasus, hingga komunikasi efektif pertumbuhan anak, yang menjadi bekal penting bagi para tenaga kesehatan di daerah. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa penanggulangan stunting harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari penguatan edukasi, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, konsistensi pemantauan tumbuh kembang, hingga akselerasi intervensi gizi spesifik dan sensitif. “Stunting bukan hanya isu kesehatan, tetapi masa depan generasi Sulawesi Barat. Karena itu, peningkatan kualitas layanan dan kompetensi tenaga kesehatan merupakan langkah penting agar intervensi yang dilakukan benar-benar tepat sasaran dan berhasil menurunkan prevalensi stunting,” ujarnya. Ia menegaskan, kegiatan ini sejalan dengan Panca Daya ke-3, membangun SDM Unggul dan Berkarakter serta mendukung Visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera yang digagas Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga. Dengan penguatan edukasi dan layanan berbasis bukti, diharapkan penanganan stunting di Sulawesi Barat semakin berdampak dan berkelanjutan. Naskah : Dinkes Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
Makassar - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat turut berpartisipasi dalam Pertemuan Koordinasi Pendayagunaan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Regional Timur, yang digelar oleh Kementerian Kesehatan RI pada 4–6 Desember 2025 di Claro Hotel, Makassar. Pertemuan ini menjadi langkah strategis dalam memastikan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan secara merata di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, baik puskesmas, rumah sakit, maupun laboratorium kesehatan masyarakat. Dalam pertemuan ini membahas perencanaan kebutuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan tahun 2026 melalui proses verifikasi data SDMK, identifikasi kekosongan tenaga pada fasilitas kesehatan, serta koordinasi pelaksanaan penugasan khusus. Kehadiran data yang akurat menjadi hal krusial agar distribusi tenaga kesehatan dapat dilakukan secara tepat sasaran, efektif, dan sesuai kebutuhan riil daerah. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menugaskan Nurdiani, Adminkes Ahli Muda, sebagai perwakilan untuk mengikuti rangkaian kegiatan verifikasi data SDMK dan koordinasi teknis bersama perwakilan provinsi dan kabupaten/kota dari seluruh wilayah regional timur. Kehadiran perwakilan Sulbar dalam forum ini menjadi bagian dari upaya memastikan bahwa perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan tahun 2026 dapat memenuhi standar dan kebutuhan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah. Di tempat terpisah, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting dalam memperkuat ketersediaan tenaga kesehatan di daerah. “Pendayagunaan tenaga medis dan tenaga kesehatan harus berbasis data yang akurat dan terverifikasi. Sulawesi Barat terus berkomitmen memastikan layanan kesehatan semakin merata, terjangkau, dan berkualitas. Melalui pertemuan ini, kami ingin memastikan bahwa kebutuhan tenaga kesehatan di seluruh fasilitas pelayanan di Sulbar dapat terpenuhi dengan lebih tepat dan efektif,” ujarnya. Ia menegaskan, pemenuhan tenaga kesehatan merupakan bagian dari upaya strategis untuk memperkuat sistem pelayanan kesehatan daerah sekaligus mendukung Panca Daya dan Visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera yang digagas Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga. Perbaikan akses dan mutu layanan kesehatan menjadi salah satu prioritas utama dalam mewujudkan sumber daya manusia…
Mamuju - Dalam rangka mempercepat intervensi penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem terpadu (PASTIPADU), Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Dinas Kesehatan menggelar kegiatan Intervensi Penanganan Stunting: Diseminasi Dashboard Data dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Tenaga Petugas Gizi (TPG) Desa dengan Mitra PASTIPADU. Kegiatan digelar di Aula Kantor Bapperida Provinsi Sulawesi Barat, baru-baru ini, dan melibatkan lintas sektor terkait dari pemerintah provinsi, kabupaten, hingga perwakilan desa. Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, yang menegaskan pentingnya integrasi data, penguatan kapasitas tenaga gizi di desa, serta kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Sulawesi Barat. Dalam sambutannya, dr. Nursyamsi Rahim menegaskan, percepatan intervensi tidak hanya bergantung pada program kesehatan, melainkan membutuhkan dukungan sosial, ekonomi, dan pembangunan desa. “PASTIPADU hadir sebagai model kerja terpadu. Data yang akurat dan tenaga gizi yang terlatih adalah kunci untuk memastikan intervensi tepat sasaran dan berdampak. Kita ingin memastikan setiap anak di Sulbar tumbuh sehat, kuat, dan memiliki masa depan yang lebih baik,” ujarnya. Kegiatan diseminasi dashboard data dilakukan untuk memastikan para operator dan pemangku kepentingan memahami penggunaan sistem informasi PASTIPADU, sehingga pemutakhiran data layanan dapat berlangsung cepat, tepat, dan terintegrasi. Sementara sosialisasi petunjuk teknis Tenaga Petugas Gizi Desa bertujuan memperkuat peran TPG dalam pendampingan keluarga berisiko stunting. Dinas Kesehatan Sulawesi Barat menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam mewujudkan Visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera yang digagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, khususnya dalam pembangunan sumber daya manusia yang sehat, produktif, dan berkarakter. Melalui kolaborasi lintas sektor, pemanfaatan teknologi data, dan penguatan peran TPG di desa, pemerintah berharap percepatan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem dapat berjalan semakin optimal dan berkelanjutan di seluruh wilayah Sulawesi Barat. Naskah : Dinkes Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
Mamuju - Pusdalops BPBD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menerima laporan kejadian kebakaran rumah dari Pos Komando Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi BPBD Kabupaten Mamasa pada Minggu, 7 Desember 2025, pukul 07.00 WITA. Kejadian tersebut berlokasi di Dusun Rera, Desa Ulusalu, Kecamatan Pana’, Kabupaten Mamasa. Berdasarkan laporan petugas di lapangan, satu unit rumah milik warga atas nama Benyamin Ba’dung hangus terbakar. Dugaan sementara sumber api diperkirakan berasal dari api dapur. Tidak ada laporan korban jiwa, namun seluruh bangunan rumah dipastikan ludes terbakar. Saat ini, pemilik rumah telah mengungsi ke rumah keluarga terdekat untuk mendapatkan tempat tinggal sementara. Kalaksa BPBD Mamasa, Gusti Harmiawan, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan asesmen cepat serta melakukan koordinasi dengan pemerintah desa setempat dan memberikan laporan ke pusdalops BPBD Sulbar. “BPBD Mamasa bergerak melakukan pendataan kerusakan serta memastikan pemenuhan kebutuhan darurat bagi warga terdampak,” ujarnya. Sementara, Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menyatakan bahwa BPBD provinsi siap memberikan dukungan tambahan apabila diperlukan, sesuai arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka. “BPBD Sulbar siap mendukung penuh langkah penanganan darurat yang dilakukan BPBD Mamasa, kami memastikan proses koordinasi berjalan cepat” ucapnya. BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana dan segera melaporkan kepada aparat desa atau posko siaga bila terjadi situasi darurat. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
Mamuju — Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda sekaligus Koordinator Regu 2 Posko Siaga Darurat BPBD Sulawesi Barat (Sulbar), Saparuddin, memberikan arahan kepada anggota tim yang baru bergabung di Posko Siaga Hidrometeorologi Basah dan Cuaca Ekstrem di wilayah Sulbar. Dalam arahannya, Saparuddin menekankan pentingnya disiplin, kecepatan respons, serta koordinasi lintas bidang. Ia mengingatkan bahwa setiap personel harus memahami rencana operasi posko siaga darurat, sistem pelaporan, serta mekanisme komunikasi di lapangan. “Posko Siaga Darurat membutuhkan personel yang tanggap, solid, dan memahami tugasnya secara utuh. Anggota yang baru bergabung harus cepat beradaptasi dengan ritme kerja di posko dan selalu siap menjalankan tugas kemanusiaan kapan pun diperlukan,” ujar Saparuddin dalam briefing internal, Minggu 7 Desember 2025. Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, mengatakan pengarahan bagi personel yang baru bergabung merupakan bagian penting dalam memastikan bahwa seluruh unsur dalam Posko Siaga Darurat siap menjalankan tugas sesuai arahan dan petunjuk Gubernur Sulbar Suhardi Duka. "Gubernur Sulbar memerintahkan, BPBD Sulbar wajib memastikan kesiapsiagaan maksimal dalam menghadapi potensi ancaman bencana di musim penghujan maupun kondisi kedaruratan lainnya, pentingnya kesiapsiagaan, kecepatan bertindak, serta peningkatan kapasitas personel. Karena itu, kami memastikan seluruh regu siap siaga dan bekerja secara profesional,” tegasnya. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar