humassulbar

humassulbar

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sulawesi Barat bekerja sama dengan TNI, dalam hal ini Yonzikon 14/SWS dan Yonzipur 8/SMG terus melakukan upaya pembersihan reruntuhan bangunan akibat gempa. Dalam upaya pembersihan ini, turut pula membantu, sejumlah lembaga atau perusahaan yang memiliki alat berat. Pembersihan reruntuhan merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk merecovery kondisi daerah pasca gempa. Sampai dengan kemarin, pihak Dinas PU Sulbar mencatat telah melakukan pembersihan rumah warga dan fasilitas umum milik pemerintah yang terdampak gempa, di 116 titik. “Kegiatan pembersihan reruntuhan rumah warga dan beberapa fasilitas umum ini membutuhkan dukungan untuk operasional alat berat dan mobil-mobil truk pengangkut material runtuhan" ujar Sekretaris Dinas PU Sulawesi Barat, Ridwan, SE. Lebih lanjut, Ridwan mengatakan bahwa dalam hal biaya operasional Dinas PU Sulawesi Barat dibackup oleh Dana Darurat Bencana yang diperuntukkan bagi pembenahan dan perbaikan fasilitas atau infrastruktur yang rusak akibat gempa. Soal pemanfaatan anggaran tersebut, Dinas PU terlebih meminta pihak Inspektorat untuk melakukan review terhadap proposal anggaran yang diajukan. “ Kami akan sangat berhati-hati sebelum menggunakannya, olehnya itu terlebih dahulu kami berkoordinasi dengan Inspektorat Sulawesi Barat untuk dilakukan review dan evaluasi awal, memastikan bahwa apa yang kami lakukan dengan anggaran tersebut tidak bermasalah dan telah sesuai dengan aturan.” jelas Ridwan. Selain itu, lanjut dia, pihak Dinas PU Sulbar juga masih membuka pendaftaran bagi warga yang ingin membersihkan reruntuhan bangunan . “Kami masih membuka pendaftaran bagi warga yang ingin dilakukan pembersihan dan pengangkutan sisa-sisa puing bangunan rumah mereka, sampai pada masa transisi darurat berakhir dan selanjutnya menunggu arahan pimpinan,":sebut M Ridwan. Kepala Dinas PU Sulbar, M Aksan saat rapat evaluasi Pos Komando Transisi Darurat beberapa waktu lalu menyebutkan, bahwa dalam hal pendaftaran warga yang ingin dibersihkan reruntuhan, pihaknya membuka pendaftaran. Tetapi untuk eksekusi, kata dia pihaknya menunggu sampai ada beberapa warga yang mendaftar. “Kita tidak turun ke lapangan kalau hanya satu…

Peningkatan positiv covid- 19 atau virus corona di Sulbar pasca gempa cukup melaju . Data dari Dinkes Sulbar menyebutkan, ada 2020 orang yang terpapar hingga tanggal 6 Januari 2021 lalu. Sekitar sebulan kemudian yakni, tanggal 10 Februari 202, meningkat dua kali lipat menjadi 4.701 orang. Bahkan, per 19 Februari 2021 jumlahnya sudah mencapai 5.042 orang yang terpapar corona. Merespon fenomena meningkatnya penyebaran Covid 19 di Sulbar, pasca gempa 14 Januari lalu, Pelaksana Tugas (plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Didi Asran kembali mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokoler kesehatan. "Adanya pengungsian dan menggejalanya masyarakat yang kurang disiplin lagi pasca gempa membuka ruang bagi meningkatnya orang yang positif corona. Untuk itu, saya meminta kepada seluruh masyarakat Sulbar agar kembali peduli dan waspada dengan resiko tertular covid" imbaunya. Didi Asran yang baru menjabat Plt. Kadis beberapa pekan lalu mengatakan, pihaknya akan melanjutkan pola yang dilakukan oleh pejabat sebelumnya dalam hal pencegahan penyebaran virus corona. Diantaranya, akan lebih memaksimalkan lagi para tenaga kesehatan untuk terus memantau dan mengantisipasi perkembangan penyebaran covid 19 melalui pola yang biasa disebut dengan 3 T. Testing, tracing alias penelurusuran kontak erat dan treatmen atau tindak lanjut berupa perawatan pada pasien covid 19. "Bencana ini memang memberi dampak yang luar biasa. Tetapi kita harus tetap peduli dengan covid 19. Bahkan seharusnya harus lebih waspada lagi" tutup Didi Irsan. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid 19 Sulbar, Safaruddin yang dihubungi via telpon mengaku tak terlalu kaget dengan peningkatan jumlah positiv covid. Meski telah dimasifkan sosialisasi, imbauan dan langkah langkah pencegahan dan penangkalan. Tetapi suasana pasca gempa, sebut Safaruddin membuat potensi penyebaran virus memang semakin terbuka. Apalagi, masyarakat seakan tak lagi menggubris akan bahaya dari virus corona. "Sekarang karena situasi sudah mulai agak tenang, saya harap masyarakat mulai kembali disiplin. Sebab bagaimana pun, kalau tak ada disiplin masyarakat menerapkan…