Majene -- Pj.Ketua TP PKK Sulbar, Ninuk Triyanti Zudanbersama Ketua DWP SulBar , Ny. Kartini Hanafi Idris, berkunjung ke Rumah Baca dan Museum Naskah I Manggewilu Lingkungan Teppo, Kelurahan Banggar, Kabupaten Majene, Sabtu ,15 Oktober 2023 PJ Ketua TP-PKK Sulbar, Ny. Ninuk Triyanti Zudan mengapresiasi gerakan literasi yang terbangun di Kabupaten Majene. Menurutnya , sebagai kota pendidikan, maka ia terus mendorong agar Majene menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal pengembangan literasi. "Semoga gerakan literasi di Majene ini menginspirasi daerah lain," ujar Ninuk Triyanti. Dia menguraikan beberapa program TP PKK Sulbar, diantaranya kampung mandiri, termasuk gerakan gemar membaca. Olehnya, Ia mendukung gerakan literasi yang terus tumbuh di Majene. Apalagi, kata Ninuk, Majene didukung dengan adanya perda literasi sehingga diharapkan dapat menginspirasi bagi daerah lain. Pada kunjungan ini Pj Ketua TP PKK Sulbar juga melihat langsung karya-karya pengrajin furniture, pembuatan minyak mandar hingga karya dari pandai besi. Sekda Majene , Ardiansyah berterima kasih atas kedatangan Ketua TP PKK Sulbar bersama rombongan dan berharap menjadi berkah bagi masyarakat. Dia menjelaskan, substansi perda literasi Pemkab Majene diharapkan partisipasi masyarakat dapat menumbuhkan rumah baca di Majene. "Dengan kedatangan ibu Ketua TP PKK Sulbar ,dengan nasehat ibu masyarakat bisa lebih termotivasi meningkatkan kemandirian baik aspek ekonomi, budaya ,religi, Dengan misi unggul maka kehadiran rumah baca bisa lebih banyak," tandasnya. (rls)
Mamuju - Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh menghadiri rapat paripurna di DPRD Sulbar, Jumat, 13 Oktober 2023 malam. Rapat itu terkait jawaban gubernur terhadap pandangan umum fraksi DPRD Sulbar atas pengantar nota keuangan Ranperda tentang APBD 2024 Dalam rapat paripurna itu, Prof Zudan menjawab semua pandangan umum dari 7 fraksi yang ada di DPRD Sulbar. Semua fraksi yang ada menyetujui pendangan yang disampaikan untuk dilanjukan ke tahap selanjutnya yakni pembahasan APBD 2024.m Ditemui usai rapat paripurna, Sestama BNPP itu mengatakan, dia menghadirkan sebuah gagasan yang disebut 'jalan baru' bagi Pemprov dan DPRD Sulbar. Dimana dia mengajak baik eksekutif maupun legislatif untuk mejadi desainer kebijakan untuk menyelesaikan masalah lama yang belum selesai, bukan hanya menjadi taylor kebijakan atau penjahit kebijakan "Dengan menjadi desainer kebijakan, mudah-mudahan diperiode terakhir 2019-2024 ini semua masalah lama bisa selesai," kata Prof Zudan. Prof Zudan menambahkan, masalah yang dia maksud seperti kemiskinan, stunting, investasi, pengangguran, inflasi dan peningkatan perekonomian. Jika semua permasalahan itu dapat terselesaikan, maka itu dapat mejadi legacy semua pihak yang terlibat pada akhir periode 2019-2024. "Karena itu, hal-hal yang bisa meningkatkan investasi itu harus kita kerjakan, karena dengan investasi kita dapat meningkatkan perekonomian. Kita harus memahami investasi di Sulbar itu belum tumbuh dengan baik, kita harus cari jalan yang efektif," ujar Prof Zudan. "Nah kalau ekonomi tumbuh, orang banyak bekerja, maka orang akan punya penghasilan, kemiskinan bisa ditekan sehingga stunting juga dapat teratasi," tambahnya. Zudan menjelaskan, dengan bertumbuhnya investasi di Sulbar maka anggaran di ABPD Sulbar dapat digunakan untuk belanja modal yang dapat meningkatkan perekonomian. Seperti membangun pusat belanja yang menyediakan semua oleh-oleh dan souvenir khas provinsi ke-33 itu. "Kita bangun seperti pusat UMKM, kita bangun seperti Islamic Center yang disitu menjadi tempat wisata religi. Setelah berwisata, ada tempat belanja oleh-oleh sehingga ekonomi tumbuh," tutup Prof Zudan. (rls)
Mamuju -- Ratusan ASN dan personel Satpol PP Sulbar mengikuti latihan karate bersama Pj. Gubernur Sulawesi Barat, Prof. Zudan Arif Fakrulloh dilapangan Rujab Gubernur, Jumat 13 Oktober 2023 Latihan tersebut bertujuan membina kebugaran fisik dan menanamkan jiwa disiplin sekaligus meningkatkan kemampuan beladiri bagi para ASN dan personel Satpol PP yang tangguh, handal dan siap disegala situasi. Hadir dalam latihan tersebut, Kasat Pol PP bersama jajaran eselon III dan IV beserta seluruh staf lingkup Satpol PP Sulbar. Pebelum memulai latihan, Prof. Zudan dalam arahannya mengatakan, bahwa latihan beladiri bukan hanya menanamkan kedisiplinan, tetapi paling utama mengajarkan budaya saling menghormati. "Dalam dunia karate, penghormatan adalah hal yang sangat penting. Sebelum latihan, saat latihan, bahkan setelah latihan pun kita selalu saling memberi hormat" ucap Sestama BNPP ini. Karateka pemegang sabuk hitam ini juga mengatakan, bahwa bermacam perkumpulan karate dapat melakukan latihan bersama. “Berbagai aliran/perkumpulan karate nggak apa apa kita ngumpul bareng, kita bersama latihan disini” ujarnya sambil tersenyum dihadapan seluruh peserta latihan. Ia pun mengajarkan dari teknik pernafasan, teknik kuda-kuda hingga pukulan dan tendangan. “Yang kita pelajari ada 3 yaitu, memukul, menangkis dan menendang. Meskipun hanya 3 gerakan tetapi variasinya sangat banyak. Jadi kita belajar dasar-dasarnya dulu sembari terus mengasah kemampuan kita” jelas mantan Dirjen Dukcapil ini Latihan kemudian dilakukan dengan diawali gerakan pemanasan, kemudian dilanjut dengan teknik memukul dan menangkis dengan hitungan dan aba-aba yang kompak dari seluruh peserta. Tampak seluruh peserta dengan semangat melakukan latihan tersebut dibawah komando Prof. Zudan. Orang nomor satu di Sulawesi Barat tersebut juga turun langsung sesekali memperbaiki gerakan para peserta yang salah, sambil memberi contoh posisi dan gerakan yang benar. Sementara itu, Kasat Pol PP Sulbar, Bujaeramy Hassan, mengatakan , bahwa dilakukannya latihan beladiri itu untuk meningkatkan kemampuan personel dan membuat para anggota menjadi disiplin. “Latihan ini dilakukan untuk membina fisik dan mental kita. Oleh karena…
Mamuju -- Pemprov Sulbar menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) di Graha Sandeq yang terletak Kompleks Kantor Gubernur Sulbar. Rapim dipimpin langsung Pj Gubernur, Prof Zudan Arif Fakrulloh, Jumat ,13 Oktober 2023. Rapat itu digelar untuk mengecek progres dan hasil kinerja seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulbar selama sembilan bulan, sejak Januari hingga September 2023. Prof Zudan mengungkapkan, rapim itu dilaksanakan untuk mengetahui program-program yang benar-benar dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Menurutnya, pemerintah hadir untuk melayani masyarakat dengan program-programnya. "Sehingga kita tau bagian-bagian mana yang bisa membuat masyarakat bahagia program-program pemerintah. Karena tugas pemerintah yang utama adalah melayani masyarakat dan membuat masyarakat itu bahagia dengan programnya," kata Prof Zudan. Selain itu, menurut Sestama BNPP pemerintah bekerja bukan untuk dirinya sendiri, melainkan demi kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing. "Jadi, Pemprov tidak boleh bekerja untuk dirinya sendiri. Jadi, bagaimana yang sekolah dapat sekolahan yang bagus, kemudian yang sakit bisa disembuhkan, gitu yah," ujarnya. Lanjut Prof Zudan menjelaskan, kendala utama yang dihadapi OPD lingkup Pemprov Sulbar ada dua poin penting. Pertama, OPD kurang cepat dalam melaksanakan program dan yang kedua, tidak tau dampak dari program yang dibuat. "Pertama, OPD itu kurang cepat. Makanya, banyak yang saya ingatkan, kurang cepat. Yang kedua, tidak tau bahwa kegiatannya itu berdampak apa. Dia harus tahu, misalnya kegiatannya berdampak menurunkan kemiskinan, berdampak pada kemandirian ekonomi, dia harus tau. Nah, ini banyak yang nggak paham, kegiatan saya itu dampaknya apa," ungkap Prof Zudan. Dia pun berharap, dengan terselenggaranya Rapim dapat mendorong OPD lingkup Pemprov Sulbar untuk meningkatkan manajerial nya, dan harus paham bahwa program yang dibuat orientasinya untuk masyarakat. "Yang pertama managerial nya ditingkatkan. Semua eselon dua kemampuan managerial nya harus ditingkatkan. Yang kedua, harus paham bahwa semua program, itu orientasinya untuk masyarakat. Jadi, semua program harus berdampak pada masyarakat. Yang nggak berdampak, saya coret," tutup Prof…
Mamuju - Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh membuka Pra PON cabor sepak takraw untuk wilayah IV yang dilaksanakan di Mamuju. Pra PON ini merupakan babak kualifikasi yang harus dilakui untuk memperoleh tiket menuju PON XXI Aceh-Sumut 2024. Sepuluh kontingen yang terdaftar dalam Pra PON cabor sepak takraw yang dilaksanakan di Gedung Olahraga (GOR) Mamuju. Namun, hanya delapan kontingan yang mengirimkan atletnya, yakni Sulsel, Sulbar, Sulteng, Gorontalo, Sulut, Sultra, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, minus Maluku dan Malut. Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh mengungkapkan, Pra PON cabor sepak takraw ini merupakan event pertama yang dilaksanakan oleh Sukbar sebagai tuan rumah. Karena itu, dia berharap Sulbar bisa meraih sukses, baik sebagai penyelenggara maupun prestasi atletnya. "Jadi, semua yang hadir, kurang lebih 250 atlet dan official itu puas. Saya harapkan, atlet-atlet Sulbar bertanding maksimal dan lolos ke PON 2024 di Sumut dan Aceh," tegas Prof Zudan, Jumat ,13 Oktober 2023 Sestama BNPP itu menambahkan, ke depannya dia bakal mendorong cabor lain untuk menggelar event di Sulbar. Karena menurutnya, semakin banyak event akan semakin mengasah daya juang dan kemampuan atlet, selain itu juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. "Pokoknya maju terus, saya dukung. Kalau mau adakan kegiatan disini, saya dukung penuh. Banyakin eventnya," ujar Prof Zudan. Sedangkan, Ketua PB PSTI Herman Andi sangat mengapresiasi pelaksanaan Pra PON sepak takraw di Sulbar. Karena itu, dia meminta seluruh kontingan untuk menjaga spotivitas demi kemajuan olahraga di Indonesia, khususnya sepak takraw. "Mari sama-sama jaga kualitas kompetisi ini. Memang prestasi itu sangat penting bagi kita," kata Herman Andi. Herman Andi mengungkapkan, wilayah 4 merupakan penyumbang atlet sepat takraw nasional terbesar, jika dibandingkan wilayah lain. Sehingga, potensi atlet takraw di wilayah ini sangat besar. "Ada enam, tujuh orang sudah menjadi pahlawan Indonesia. Silakan bersaing dan berprestasi. Tapi lebih penting adalah persaudaraan dan persatuan," tegas…
Mamuju -- Pemprov Sulbar bersama KPU dan Bawaslu Sulbar menandatangani NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah) untuk pelaksanaan Pilkada 2024 di Provinsi Sulbar. Penandatangan dihadiri PJ Gubernur Sulbar Prof.Zudan Arif Fakrulloh, perwakilan Bawaslu dan KPU Sulbar, Jumat 13 Oktober 2023. PJ Gubernur Sulbar mengatakan anggaran hibah yang dialokasikan untuk KPU dan Bawaslu sebagai dukungan demi suksesnya penyelenggaraan pesta demokrasi. "Anggaran yang dibantu Pemprov tentu belum mampu memenuhi harapan. Tetapi melalui berbagai perhitungan insya Allah ini cukup," ucap Zudan. Disebutkan, untuk KPU dianggarkan Rp43 miliar sedangkan Bawaslu sebesar Rp9,5 miliar. "Mari kita dukung KPU Bawaslu bekerja full," ucap Zudan. Terkait honor bagi adhok, pihaknya akan segera bersurat ke Kabupaten, melalui surat edaran disampaikan untuk melakukan penyeragaman honor. "Siapkan surat edaran ke bupati agar ada keseragaman agar hak saling intip lagi," kaya Zudan. Ketua KPU Sulbar Said Usman berterima kasih atas dukungan Pemprov Sulbar. Dia mengaku proses pembahasan anggaran bersama Pemprov tidak lagi berlangsung alot. Ini berkat komunikasi yang baik dengan TAPD. "Biasanya begitu alot, dan alhamdulillah tahun ini cukup singkat dan langsung di acc," pungkasnya. Said Usman berharap dengan dukungan Pemprov maka pelaksanaan Pilgub dan wagub di Sulbar berjalan dengan baik. (rls)
MAJENE--Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Mithhar menyambangi Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Kamis 12 Oktober 2023. Kedatangannya disambut langsung Rektor Unsulbar, Prof. Dr. Muh. Abdi. Kunjungan Kepala Disdikbud Sulbar untuk mengajak membangun kerjasama dalam menjalankan program prioritas Pemerintah Provinsi Sulbar yaitu Penanganan masalah 4 + 1 (Kemiskinan ekstrem, Stunting, Anak Tidak Sekolah, Perkawinan Anak Dini dan Pengendalian Inflasi). Upaya itu untuk memaksimalkan pelaksanaan program tersebut. Dalam pertemuan keduanya membahas seputar bagaimana dapat berkolaborasi menuntaskan masalah mendasar di Sulbar, utamanya masalah Anak Tidak Sekolah. Kepala Disdikbud Sulbar Mithhar mengatakan, Disdikbud telah berupaya dengan memberdayakan semua potensi yang dimiliki seperti bersama kepala sekolah dan guru SMA, SMK dan SLB yang tergabung dalam Satuan Tugas ATS Dikbud. Sehingga menurutnya, jika perguruan tinggi seperti Unsulbar juga terlibat langsung melalui Program Pengabdian Masyarakat seperti Kuliah Kerja Lapangan, baik itu reguler maupun terpadu maka tentunya masalah itu akan segera dapat tertangani. "Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan/Nyata kita arahkan program kegiatannya dengan menyasar masalah 4 + 1,"kata Mithhar Sementara, Rektor Unsulbar, Prof. Muh. Abdi sangat menyambut baik ajakan kerjasama Kepala Disdikbud Sulbar. Ia mengatakan, akan secepatnya menugaskan tim untuk segera menindaklanjuti dengan terlebih dahulu melaksanakan PKS (Perjanjian Kerja Sama). "Insha Allah secepatnya kita akan bergerak bersama, Kepala Disdikbud juga mengungkapkan bahwa sesuai arahan Pj, Gubernur, kita akan membangun kerjasama pada semua perguruan tinggi di Sulbar, maupun di luar Sulbar yang mengarahkan mahasiswanya ber-KKN di Sulbar,"kata Prof. Abdi (rls)
MAMUJU,- Sekertaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris mengikuti rapat Paripurna Pandangan Umum Fraksi-fraksi atas penjelasan Gubernur terhadap Nota keuangan RAPBD Anggaran 2024. Rapat yang dipimpin Ketua DPRD Sulbar Sitti Suraidah Suhardi mengatakan rapat paripurna penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi tersebut sebagai tindak lanjut dari penyampaian nota keuangan Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar. APBD 2024 yang telah dirancang mengusung tema "Peningkatan Ekonomi Inklusif dan Daya Saing SDM,"beberapa indikator menjadi prioritas mulai dari laju pertumbuhan ekonomi, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks gini rasio, serta menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Sebelumnya dalam Rancangan APBD 2024, Pendapatan Daerah ditarget Rp2,21 triliun, bertambah Rp211,2 miliar dari target pendapatan APBD 2023. Sementara belanja Rp2,11 triliun meningkat Rp 36,8 miliar dari belanja 2023. Dengan Pendapatan dan Belanja maka diperkirakan surplus anggaran mencapai Rp 99 miliar. Selanjutnya akan diseimbangkan sebagai pengeluaran pembiayaan daerah berupa pembayaran cicilan pokok utang sebesar Rp 99 miliar. Keseluruhan Fraksi menyampaikan pandangan atas penjelasan tersebut hampir seluruh fraksi berpendapat agar Pemanfaatan PAD yang telah disampaikan dapat terus di tingkatkan. "Pada umumnya, para fraksi ini memberi atensi terhadap asumsi-asumsi umum, misalnya pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran dan yang paling spesifik itu adalah mengenai belanja dan juga pendapatan," kata Idris. Idris mengatakan, dari aspek pendapatan, pada umumnya mereka masih konsen untuk memberi perhatian dan dukungan untuk menambah peluang-peluang PAD yang ada di kita atau intensifikasi dan ekstensifikasi PAD, hal tersebut menjadi perhatian. Selain itu yang menjadi perhatian dan menarik adalah asumsi antara belanja operasional dan belanja modal yang selalu bandingkan secara umum dalam RAPBD "Daerah manapun itu pasti larinya kearah sana karena dari postur-postur APBD di situ dilihat, seberapa konsen kita ke belanja-belanja modal, pembangunan jalan, infrastruktur dan sebagainya," ucap Idris. Pemprov dan DPRD akan melanjutkan pembahasan untuk menyampaikan jawaban Gubernur atas pandangan seluruh fraksi. "Termasuk juga didalamnya penjelasan mengenai bagaimana menyikapi permintaan DPRD untuk menunda pembayaran…
MAJENE--Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) menggelar Rapat Rekonsiliasi dan sinkronisasi Penerimaan Pendapatan Lain-lain Triwulan ke III Tahun 2023 beberapa waktu lalu. Bertempat di Hotel Villa Bogor Majene, kegiatan itu dibuka Sekretaris BPKPD Sulbar Fahri Yusuf, dan dihadiri Kepala Bidang Pendapatan Daerah, Bidang Penatausahaan dan Kas Daerah, Bidang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Bidang Anggaran dan Bina Kabupaten, Para Kolektor OPD serta Tim Rekonsiliasi PAD. Pelaksanaan Rekonsiliasi dan Sinkronisasi Pendapatan Lain-lain Triwulan ke III Tahun 2023 dilaporkan bahwa seluruh OPD telah menerima penyetoran penerimaan melalui Qris sebagai perwujudan dukungan pelaksanaan Elektronifikasi Tranksaksi Pemerintah Daerah (ETPD). Sekretaris BPKPD Sulbar Fahri Yusuf, menghimbau seluruh pengelola Pendapatan Lain-lain Asli Daerah yang sah ditujukan untuk mengakselerasi peningkatan pendapatan asli daerah agar dilaksanakan secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab. Dalam rapat, Kepala Bidang Pendapatan Daerah Nuruddin Rachman selaku moderator. Pemaparan materi, serta rekonsiliasi dan sinkronisasi data penerimaan Pendapatan Lain-lain bersama OPD, pengelola Kas Daerah dan Bidang Akuntansi dan Pelaporan dipandu Analis Keuangan Pusat dan Daerah Syamsul Arifin. (rls)
Mamuju - Dinas Kominfopers Sulbar menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) penggunaan aplikasi Pembangunan Manusia Sulbar (Banua), Kamis, 12 Oktober 2023. Kegiatan yang dihadiri Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, berlangsung di Hotel Grand Putra, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Mamuju, Sulbar. Idris mengungkapkan, aplikasi Banua merupakan langkah strategis yang dilakukan Dinas Kominfopers Sulbar dalam menghadapi perkembangan teknologi. "Dan ini sangat strategis karena kita punya program 4+1 yang harus diintegrasikan oleh sebuah dukungan IT yang harus memadai. Saya lihat, kawan-kawan di Kominfo sudah sangat jeli, bisa mengikuti kebutuhan perkembangan dan akhirnya dibuatkan aplikasi ini," kata Idris. Dia menjelaskan, tujuan dari aplikasi Banua untuk mengkonsolidasi laporan-laporan yang ada. Sehingga, terjadi keseragaman yang berbasis teknologi dan juga berbasis evidence (bukti) yang benar. "Jadi, kebenaran data itu menjadi salah satu kunci perbaikan pembangunan manusia. Kalau datanya tidak bagus, jangan harap kita bisa maju, mengukur kemajuan kita sendiri, bahkan kekurangan," ungkapnya. Idris berharap, dengan aplikasi Banua dapat membantu setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menjalankan tugas. Terlebih khusus, OPD yang diberi tugas sebagai koordinator Pokja. "Apalagi untuk pimpinan karena ada dasbor. Artinya simplifikasi laporan kepada pimpinan dalam mengikuti perkembangan dan sekaligus nanti akan melakukan monitoring evaluasi dan juga pengambilan keputusan," imbuh Idris. Di tempat yang sama, Kadis Kominfopers, Mustari Mula menjelaskan, pihaknya memberikan Bimtek terhadap perwakilan dari masing-masing OPD lingkup Pemprov Sulbar. Sehingga, calon operator itu dapat memahami aplikasi Banua secara mendalam. "Yang jelas, tujuannya untuk memonitoring laporan yang awalnya dibuat secara manual, ini di digitalisasi terkait penanganan 4+1 itu. Misalnya, pada saat OPD turun melakukan intervensi, dilaporkan sehingga laporannya series," pungkas Mustari Mula. (rls)