26 Agu 2024

Peninjauan Pengendalian Hama Ulat Api di Mateng, Pastikan Sektor Perkebunan Tetap Kokoh dan Produktif Sambut Pembangunan IKN

 

Mateng – Dalam rangka mendukung ketahanan dan produktivitas perkebunan di wilayah Mamuju Tengah (Mateng), Dinas Perkebunan (Disbun) Sulawesi Barat (Sulbar) mengutus Tim dari Bidang Perlindungan turun langsung ke  lapangan bersama Direktorat Jenderal (Ditjen) Perlindungan Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI), melakukan peninjauan dan koordinasi tindak lanjut terkait pengendalian hama ulat api di Desa Tinali, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mateng, Sulbar, Selasa 20 Agustus 2024. 

 

Dalam kegiatan itu, hadir langsung Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan Perkebunan Kementan RI Candra, yang juga Ketua Tim Kelompok Pengendali OPT Tanaman Kelapa Sawit, Aneka Palma, Penyegar dan Tahunan lain. Pada kesempatan itu, Ia menyerahkan bahan pengendalian dari Ditjen Perlindungan kepada pemerintah desa setempat sebagai bagian dari upaya menangani serangan hama ulat api yang merugikan wilayah tersebut.

 

Kehadiran Ditjen Perlindungan Perkebunan Kementan RI dan Dinas Perkebunan Sulbar dalam peninjauan tersebut mencerminkan perhatian serius terhadap dampak hama terhadap perkebunan lokal. Serangan hama ulat api yang intensif di wilayah itu menuntut tindakan cepat untuk melindungi hasil perkebunan yang menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat setempat.

 

Penting untuk dicatat bahwa penanganan hama ini juga terkait dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Pembangunan IKN diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia, termasuk di Sulbar. Sebagai bagian dari persiapan dan adaptasi terhadap perubahan ini, perlunya memastikan ketahanan sektor pertanian di daerah-daerah sekitarnya, seperti Mateng menjadi prioritas.

 

Kepala Dinas Perkebunan Sulbar, Herdin Ismail menjelaskan, dalam konteks pembangunan IKN yang akan membawa banyak perubahan dan perkembangan di Indonesia, termasuk di wilayah Sulawesi, penting bagi Sulbar untuk memastikan bahwa sektor perkebunan tetap kokoh dan produktif. 

 

“Penanganan hama ulat api adalah salah satu langkah untuk mencapai ketahanan tersebut,” pungkasnya.

 

Terkait penyerahan bahan pengendalian dari Ditjen Perlindungan Kementan RI kepada pemerintah desa, Herdin mengatakan, hal itu diharapkan petani di Desa Tinali dapat segera mengatasi masalah hama ulat api yang mengancam hasil panen mereka.

 

“Ini merupakan bagian dari upaya lebih besar untuk mendukung perkebunan lokal sebagai salah satu pilar utama ketahanan pangan dan ekonomi, terutama dalam menghadapi perubahan besar yang dibawa oleh pembangunan IKN,” ujarnya.

 

Ia menambahkan, peninjauan dan koordinasi itu mencerminkan sinergi antara upaya perlindungan tanaman perkebunan dan perencanaan pembangunan jangka panjang yang melibatkan banyak pihak.

 

“Ini untuk memastikan bahwa perubahan dan pembangunan memberikan manfaat yang luas dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat khususnya di daerah Sulbar,” ungkapnya dengan antusias.

 

Penulis : Disbun Sulbar

Editor : humassulbar

Read 167 times
(0 votes)