13 Jun 2024

Narasumber Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Angkatan II, Plt. Kalaksa BPBD Sulbar Bawakan Materi Kebijakan dan Strategi BPBD dalam Penanggulangan Bencana

 

Mamuju--Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Angkatan II tengah berlangsung di Hotel Grand Putra Mamuju, Rabu 12 Juni 2024. Dalam kegiatan tersebut, Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan materi tentang kebijakan dan strategi BPBD dalam penanggulangan bencana.

 

Seperti diketahui, kegiatan yang dilaksanakan oleh BPBD Sulbar ini dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas dalam penanggulangan bencana.

 

Dalam kegiatan ini, Plt. Kalaksa BPBD Sulbar didampingi Kalaksa BPBD Mamuju, Taslim, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Suhardi serta Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda sekaligus moderator Saparuddin.

 

Para peserta yang hadir pada pelatihan Angkatan ke II, antara lain Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Mamuju, BPBD Mamuju, Camat Papalang, Camat Sampaga, Kepala Desa/Lurah dan Aparat Desa Kecamatan Papalang, dan Kepala Desa/Lurah dan Aparat Desa Kecamatan Sampaga.

 

Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah menyampaikan, BPBD memiliki berbagai kebijakan dan strategi dalam penanggulangan bencana, yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan daya tanggap dalam menghadapi ancaman bencana.  

 

“Hal ini selaras dengan membangun kolaborasi termasuk penganggaran dana desa sesuai aturan Permendes Nomor 7 Tahun 2023,” kata Yasir Fattah, dalam pemaparannya.

 

Adapun kebijakan dan strategi diterapkan oleh BPBD antara lain:

 

1. Pembentukan Sistem Peringatan Dini: BPBD akan bekerja sama dengan lembaga terkait untuk membangun sistem peringatan dini yang efektif guna memberikan informasi yang cepat dan akurat tentang potensi bencana kepada masyarakat.

 

2. Pembinaan Komunitas Tangguh Bencana: BPBD akan melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana dengan membentuk komunitas tangguh bencana di tingkat desa atau kelurahan. Komunitas ini akan dilatih untuk dapat bertindak secara mandiri dalam situasi bencana.

 

3. Penyusunan Rencana Kontinjensi: BPBD akan menyusun rencana kontinjensi yang detail untuk setiap jenis bencana yang mungkin terjadi di wilayahnya. Rencana ini mencakup langkah-langkah darurat yang harus dilakukan serta distribusi sumber daya dan bantuan yang diperlukan.

 

4. Penyuluhan dan Edukasi Masyarakat: BPBD akan melakukan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat mengenai ancaman bencana, langkah-langkah pencegahan, dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana.

 

5. Kerjasama Lintas Sektor: BPBD akan menjalin kerjasama lintas sektor dengan instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil dalam upaya penanggulangan bencana. Kerjasama ini penting untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menangani bencana.

 

Yasir Fattah menekankan, pentingnya peran aktif pemerintah desa dan kelurahan dalam menangani situasi darurat bencana. Olehnya, Ia menegaskan, perlunya adanya koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya untuk meminimalkan risiko bencana serta melakukan langkah-langkah mitigasi yang tepat.

 

"Saat ini, kerja sama lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana. Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk memahami kebijakan dan strategi BPBD Sulbar dalam upaya mitigasi bencana," tutupnya.

 

Penulis : BPBD Sulbar

Editor : humassulbar

Read 163 times
(0 votes)