27 Apr 2024

Tindak Lanjuti Arahan Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan Diknas Mulai Rancang Kurikulum Pendidikan Lokal

 

MAMUJU, - Pemerintah Provinsi Sulbar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi mulai merancang kurikulum lokal berbasis budaya untuk diaplikasikan di setiap sekolah. 

 

Sebelumnya Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, ia menginginkan agar dibuat kurikulum berbasis lokal yang dapat diterapkan di jenjang pendidikan. Tujuannya agar nilai budaya dan kearifan lokal dapat terwariskan dengan baik kepada generasi muda di Sulbar.

 

"Penerapan Kurikulum Lokal ini merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan nilai-nilai luhur budaya dan melestarikan budaya lokal di tengah tantangan globalisasi," kata Prof Zudan Arif Fakrulloh.

 

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulbar Mithhar mengatakan itu dilakukan sesuai arahan Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh. Dimana Pj mengingatkan agar nilai kearifan lokal dapat diterapkan di Sekolah melalui kurikulum yang disusun.

 

"Kurikulum karakter budaya Sulbar saya kira itu sangat penting dan kita apresiasi, dimana memang bahwa sekarang kami telah mengembangkan mendesain kurikulum lokal," kata Mithhar.

 

Menurutnya, dalam menyusun kurikulum tersebut pihaknya melibatkan berbagai unsur seperti menyerap masukan dari berbagai tokoh masyarakat tokoh pendidikan dan pelaku visi pendidikan.

 

"Kita memang ingin membuat semacam kurikulum yang kita bisa pakai mulai dari TK sampai perguruan tinggi untuk betul-betul kurikulum ini kita bisa desain menjadi sebuah kurikulum lokal yang didalamnya termuat semua kebiasaan tradisi atau budaya lokal yang mengandung karakter," ujar Mithhar.

 

Berbagai hal yang dapat diaplikasikan dalam kurikulum tersebut akan mengambil sampel dan nilai budaya yang ada di pesisir dan di pegunungan, salah satu contohnya seperti filosofi perahu sandeq, siwaliparri dan konsep lainnya.

 

"Banyak hal lain yang dapat di lakukan dan diajarkan pada kurikulum yang akan dirancang nantinya," ucapnya.

 

Ia mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada seluruh Kepala sekolah untuk tahun ajaran 2024 ini, akan dibuat MOU dengan membuat surat edaran tentang sebelum dilakukan proses pembelajaran maka akan ada semacam penandatanganan fakta integritas antara pihak sekolah dan orang tua untuk melakukan pembinaan karakter.

 

"Harus ada sinergi antara pendidikan formal dan pendidikan informal, yang berbasis nilai kearifan lokal," tutupnya. (Rls)

Read 168 times
(0 votes)