Polman -- Setelah menyerahkan dokumen Roadmap Penanganan Stunting Terpadu (PASTIPADU) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) kepada Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin pada Kamis 19 September 2024 lalu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulbar Junda Maulana melakukan sosialisasi ke kabupaten. Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menjadi daerah pertama yang disambanginya bersama para Anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulbar, Kamis siang (26/9/2024) di Aula Kantor Balitbangren Polman. Pada kesempatan ini, Wakil Ketua TPPS Sulbar ini memaparkan skenario penurunan stunting tahun 2024 – 2029 di Sulbar yang dirumuskan dalam Roadmap PASTIPADU. “Kami sudah merancang 2025 – 2029, kita menskenariokan tahun 2029 target stunting kita di Sulbar hanya 4,75 persen,” jelas Junda. Dalam Roadmap PASTIPADU yang telah disusun, memuat berbagai program dan kebijakan terhadap prioritas sasaran yang terdiri dari remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur dan calon orang tua, ibu hamil, bayi serta anak – anak. “Kedepannya, diharapkan mampu mengurangi kasus stunting baru dan memastikan tumbuh kembang anak yang lebih optimal,” sambungnya. Dalam keterangannya, Junda pun menyampaikan Roadmap tersebut akan ditingkatkan menjadi produk hukum, berupa Peraturan Gubernur dan akan diinternalisasikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulbar Tahun 2025 – 2029. Kedatangan tim disambut oleh Kepala Balitbangren Polman, Andi Himawan Jasin. Sosialisasi ini dirangkaikan dengan monitoring dan evaluasi (monev) lintas sektor yang juga menghadirkan berbagai pemangku kepentingan di Tingkat Kabupaten Polman, seperti Dinas Kesehatan, Dinas P2KBP3A, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial, Dinas PUPR, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kominfo SP, Perwakilan Lurah serta Desa. Pertemuan ini pun direspon baik oleh Pemerintah Kabupaten Polman. Mereka berharap kooordinasi seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin dan dapat diakses secara daring. Diketahui, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023 oleh Kemenkes, Prevalensi Stunting di Sulbar sebesar 30,3 persen. Angka ini masih jauh dari rata –…
Mamuju- Mewakili Pemprov Sulbar Kepala Dinas Pertanian Sulbar sekaligus plt. Kaban Kesbangpol , Herdin Ismail menerima audiensi Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pengurus Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dipimpin Ketua Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga, Prof Amani Lubis. Kegiatan tersebut diawali santap malam dan silaturahmi bersama di Rumah Jabatan Gubernur Sulbar, Jl Abd Malik Pattana Endeng, Mamuju, Sabtu Malam 28 September 2024. " Kedatangan Prof. Amani merupakan bagian dari kemajuan pembinaan kerukunan umat yang ada di Sulbar, sangat tercermin dengan sambutannya yang penuh semangat tadi, " Pungkas Herdin Ismail, Kadis Pertanian Provinsi Sulbar itu. Masih kata Herdin, kunjungan pengurus MUI Pusat merupakan rutinitas dua tahunan dalam rangka melakukan evaluasi peran dan fungsi mui yang ada di daerah khususnya di Sulbar. Lebih lanjut disampaikan, kunjungan tersebut diharapkan dapat menciptakan hasil yang baik sekaligus perhatian dari MUI Pusat terhadap keberadaan pembinaan agama yang ada di Sulawesi Barat. " Beliu memberikan pengakuan dan apresiasi terhadap pembinaan umat yang dilakukan oleh MuI Sulbar, kita tidak menafikan MUI sangat memberi peran yang strategis terhadap rasa persatuan rasa semangat untuk bersabar, " Ujarnya Ketua Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga, Prof Amani Lubis, pada kesempatan itu mengatakan, MUI Pusat akan terus bersinergi bersama Pemerintah Daerah di manapun di seluruh pelosok Negeri Indonesia dan kali ini dapat berkunjung ke Provinsi ke 33 Sulawesi Barat. " MUI misinya sebagai Mitra Pemerintah dan juga pelayanan ummat dalam dua hal ini membuat kita harus bersinergi dengan Pemda setempat, " Pungkas Prof. Amani Ia berharap MUI Sulbar dapat semakin maju dengan program-program yang bermanfaat bagi umat dan terus membangun sinergi bagi Pemerintah sehingga MUI dapat mengayomi semua lapisan masyarakat dengan karyanya. " Melalui silaturahmi tersebut kita berharap sinergi antara MUI dan Pemerintah Daerah dapat semakin ditingkatkan dalam pelaksanaan program keumatan, " Bebernya. ( rls)
MAJENE - Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris yang Juga Selaku Ketua Umum IKA UNHAS Korwil Sulawesi Barat Bersama Pengurus, Bakti Sosial dan Cinta Bahari, di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sabtu, 28 September 2024. Hadir para pengurus IKA Unhas Sulbar bersama-sama melaksanakan bakti sosial dengan masyarakat setempat. "Alhamdulillah saya bersama jajaran pengurus IKA Unhas dan Camat bisa silaturahmi bersama ibu-ibu serta masyarakat setempat," kata Idris. Ia menambahkan banyak ibu-ibu hamil dan anak-anak dibawah umur 2 tahun yang harus menjadi perhatian agar tidak mengalami stunting. "Makanya kegiatan ini diselenggarakan, ada 84 orang yang berkumpul dan diberikan tali kasih atau paling tidak paket menambah kebutuhan kehamilannya," tambahnya. Sementara itu, ibu-ibu hamil sangat membutuhkan tambahan nutrisi, inilah perlu dijaga betul agar tidak kekurangan asupan. "Saya bersyukur karena ibu-ibu sudah melaporkan dan bisa diberikan bantuan serta perhatian. Semoga bisa melahirkan generasi yang cerdas dan unggul. Apalagi kita punya data angka stunting tertinggi di Majene ada di Pamboang," bebernya. Tingginya stunting harus menjadi perhatian khusus, semoga apa yang diberikan ini bisa membantu para ibu-ibu hamil. "Semoga bantuan ini dikonsumsi seperti telur, beras, kacang ijo, hingga susu ibu hamil," harapnya. Selain itu, usai memberikan bantuan kepada ibu-ibu hamil, rombongan melanjutkan kerja bakti. "Semoga apa yang dilakukan hari ini bisa berdampak positif dan membantu meringankan beban masyarakat," tandasnya.(rls)
MAJENE - Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris yang Juga Selaku Ketua Umum IKA UNHAS Korwil Sulawesi Barat Bersama Pengurus, Bakti Sosial dan Cinta Bahari, di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sabtu, 28 September 2024. Hadir para pengurus IKA Unhas Sulbar bersama-sama melaksanakan bakti sosial dengan masyarakat setempat. "Alhamdulillah saya bersama jajaran pengurus IKA Unhas dan Camat bisa silaturahmi bersama ibu-ibu serta masyarakat setempat," kata Idris. Ia menambahkan banyak ibu-ibu hamil dan anak-anak dibawah umur 2 tahun yang harus menjadi perhatian agar tidak mengalami stunting. "Makanya kegiatan ini diselenggarakan, ada 84 orang yang berkumpul dan diberikan tali kasih atau paling tidak paket menambah kebutuhan kehamilannya," tambahnya. Sementara itu, ibu-ibu hamil sangat membutuhkan tambahan nutrisi, inilah perlu dijaga betul agar tidak kekurangan asupan. "Saya bersyukur karena ibu-ibu sudah melaporkan dan bisa diberikan bantuan serta perhatian. Semoga bisa melahirkan generasi yang cerdas dan unggul. Apalagi kita punya data angka stunting tertinggi di Majene ada di Pamboang," bebernya. Tingginya stunting harus menjadi perhatian khusus, semoga apa yang diberikan ini bisa membantu para ibu-ibu hamil. "Semoga bantuan ini dikonsumsi seperti telur, beras, kacang ijo, hingga susu ibu hamil," harapnya. Selain itu, usai memberikan bantuan kepada ibu-ibu hamil, rombongan melanjutkan kerja bakti. "Semoga apa yang dilakukan hari ini bisa berdampak positif dan membantu meringankan beban masyarakat," tandasnya.(rls)
Mamuju - Sebagai tindak lanjut atas hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik (EKPPP) Kabupaten se-Sulawesi Barat (Sulbar) Tahun 2024, Biro Organisasi Sekretariat Daerah (Setda) Sulbar melaksanakan Ekspose Hasil Validasi Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PEKPPP), Jumat (27/9/2024). Ekspose Hasil Validasi PEKPPP ini berlangsung secara daring di Ruang Kepala Biro (Karo) Organisasi Setda Sulbar. Kegiatan ini menghadirkan Tim Evaluasi Kementerian PANRB. Kegiatan ini dibuka oleh Asisten Deputi Perumusan Sistem dan Strategi Kebijakan Pelayanan Publik Kedeputian Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Yusuf Kurniawan. Dalam sambutannya menekankan pentingnya perbaikan kualitas pelayanan publik. Untuk itu, evaluasi kinerja penyelenggaraan pelayanan publik di Sulbar perlu terus dilakukan. ‘’Pelayanan publik perlu terus kita evaluasi, agar semakin berkualitas. Bagian Organisasi Setda Kabupaten sebagai Tim Evaluator Tk. I cenderung memberikan nilai yang relatif lebih tinggi, sehingga dibutuhkan Tim Validasi dari Biro Organisasi Setda Provinsi untuk memastikan hasil penilaian sesuai bukti dukung yang ada,’’ tegasnya. Sementara itu, Koordinator Narahubung Yenni yang juga tergabung dalam Tim Evaluator Kementerian PANRB, menyampaikan bahwa Hasil Akhir Evaluasi Pelayanan Publik akan diserahkan ke Deputi yang membidangi Reformasi Birokrasi. ‘’Jadi Indeks Pelayanan Publik akan mempengaruhi nilai akhir Reformasi Birokrasi,’’ katanya. Kepala Bagian (Kabag) Tatalaksana dan Pelayanan Publik Biro Organisasi Setda Sulbar, Subuki menyampaikan data rekap nilai Evaluator Tk. I dan nilai rekap Tim Validasi Tk.II atau hasil rekapitulasi Tim Validasi Provinsi Sulbar. Subuki menjelaskan, dari 6 (enam) kabupaten dipaparkan keunggulan dan kekurangan setiap lokus evaluasi. Setiap kabupaten ditampilkan 3 (tiga) lokus evaluasi, yaitu: - Dinas Sosial Kabupaten. - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Supil (Dukcapil) Kabupaten, dan - UPTD RSUD Kabupaten. ‘’Jadi, terdapat 18 lokus evaluasi yang dipaparkan oleh Tim Validasi Provinsi,’’ ungkapnya. Subuki yang juga sebagai Plt. Karo Organisasi Setda Sulbar menyarankan agar Indikator Evaluasi Pelayanan Publik, dilakukan perubahan minimal untuk UPP pelayanan langsung berbeda dengan UPP pelayanan tidak langsung ke masyarakat. ‘’Kita juga…
Mamuju--Dalam rangka mempererat silaturahmi dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam membangun daerah, Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar acara malam keakraban, Kamis, 26 September 2024. Bertempat di Kantor DPRD Sulbar, acara ini dihadiri Anggota DPRD Sulbar Masa Jabatan 2019-2024, Anggota DPRD Sulbar Masa Jabatan 2024-2029, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulbar. Acara ini merupakan bentuk apresiasi kepada Anggota DPRD Sulbar Masa Jabatan 2019-2024 atas dedikasi dan kontribusinya selama menjabat. Selain itu, juga menjadi ajang perkenalan bagi Anggota DPRD Sulbar Masa Jabatan 2024-2029, memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengenal lebih dekat para pemangku kebijakan di provinsi serta membangun komitmen bersama dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan ke depan. Wakil Ketua Sementara DPRD Sulbar, Sitti Suraidah Suhardi dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara malam keakraban tersebut diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk mempererat tali persaudaraan antara anggota dewan lama dan baru, serta seluruh elemen Forkopimda. “Kami berharap melalui acara ini, seluruh pihak dapat semakin solid dalam membangun sinergi yang lebih kuat demi kemajuan Sulbar,” kata Suraidah. Dengan diadakannya malam keakraban ini, diharapkan komunikasi yang harmonis antara DPRD, Forkopimda, serta seluruh elemen pemerintahan dapat terus terjaga, sehingga pembangunan di Sulbar dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. Dalam acara ini dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Kartu Tanda Anggota antara Sekretariat DPRD Sulbar dengan Bank Sulselbar dan penyerahan Kartu Tanda Anggota dari Bank Sulselbar kepada Pimpinan Sementara DPRD Sulbar serta penyerahan Piagam Penghargaan oleh Pimpinan Sementara DPRD Sulbar kepada Purna Dewan yang diwakili Husain Haenur. Penulis : Humas DPRD Sulbar Editor : humassulbar
Mamuju - Dalam rangka memperingati World Rabies Day atau Hari Rabies Sedunia yang diperingati setiap tanggal 28 September, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulbar melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) menggelar vaksinasi rabies gratis pada Kamis (26/09/2024). Vaksinasi rabies gratis digelar di Klinik Hewan UPTD Laboratorium Veteriner dan Mutu Pakan Dinas TPHP Sulbar di Kompleks Kantor Gubernur Sulbar. Kepala Bidang PKH Dinas TPHP Sulbar, Nur Kadar mengatakan vaksinasi rabies gratis tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia. "Seperti tahun-tahun sebelumnya, hari ini (Kamis 26 September red.) dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia 2024, Pemprov Sulbar melalui Dinas TPHP menggelar vaksinasi rabies gratis kepada Hewan Pembawa Rabies (HPR) seperti kucing dan anjing. Oleh karena itu, sejak beberapa waktu lalu kita sudah membuka pendaftaran secara online,” ungkap Nur Kadar. Nur Kadar menambahkan, pemberian vaksin gratis pada Hari Rabies Sedunia ini tidak hanya dilakukan Pemprov Sulbar saja, namun juga masing-masing kabupaten di Sulbar menggelar kegiatan serupa. Sementara itu, Kepala Dinas TPHP Sulbar Syamsul Ma’rif mengapresiasi kegiatan vaksinasi rabies yang dilakukan oleh Bidang PKH serta keterlibatan multipihak atas kerjasamanya dalam penyelenggaraan vaksinasi rabies gratis itu. Terkait dengan program pemerintah pusat, yang menargetkan Indonesia bebas rabies atau zero rabies di tahun 2030, Syamsul Ma’rif mengaku optimis, dengan kolaborasi, Sulbar mampu berkontribusi positif. Penulis : Dinas TPHP Sulbar Editor : humassulbar
POLMAN - Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengunjungi Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) Kopi jenis Robusta yang menggunakan merk Kurrak di Kabupaten Polman, Kamis 26 September 2024. Bahtiar sengaja datang sebab sudah lama mendengar merk kopi Kurrak selain kopi Mamasa Sulbar yang sudah lama bersaing dengan merk merk kopi di Indonesia seperti Kopi Toraja, Kopi Mandailing, Kopi Java dan Kopi Aceh. Kini Pj Bahtiar mendorong Sulbar menciptakan merk -merk kopi yang lahir dari berbagai daerah di Sulbar. Pasalnya Sulbar memiliki kawasan pebukitan yang sangat luas dan cocok untuk menanam kopi. Rombongan diterima langsung owner UMKM sekaligus petani Kopi Kurrak , Haris di tempat usahanya. "Kunjungannya ini kami selaku penggiat dan pengusaha kopi berterimakasih telah memberikan apresiasi dan perhatian apa yang menjadi usahanya," kata Haris. Karena dapat menghargainya selaku UMKM Kopi Kurrak di Sulbar agar terus berkembang dan semakin diminati pencinta kopi. "Kami menggeluti usaha kopi kurrak sejak tahun 2018, dimana awal mulanya saat saya masih menjabat Kepala Desa Kurrak ini salah satu komoditas unggulan menjadi perhatian saya," tambahnya. Kopi ini sebagai inovasinya karena memang alam dan cocoknya daerah Desa Kurrak, makanya dirinya mulai bergerak. "Kita sudah diminati orang-orang luar, bahkan produksinya dijual juga keluar provinsi atau nusantara," bebernya. Selama ini, juga pemerintah cukup membantu memperhatikan UMKM seperti dirinya yang ada di daerah pelosok Polman. Mulai diundang diberbagai event pemerintah, bahkan kemasan, sertifikat halal, BPOM, dan administrasi lainnya. "Alhamdulillah banyak juga menyerap tenaga kerja diusahanya. Tadi juga Pj Gubernur membeli bibit pohon kurrak dua ribu bibit dengan menggunakan dana pribadinya, bukan pengadaan," ungkapnya. Sedangkan, Pj Gubernur Bahtiar menyampaikan dirinya sengaja mampir dan melihat langsung UMKM Kopi Kurrak di Kabupaten Polman. "Ini kita di warung Kopi Kurrak produksi dari Desa Kurrak, Polman. Beliau ini inspirator, makanya sejalan dengan pemikirannya dan kita membimbing masyarakat mulai Mamasa, Polman, Majene hingga Mamuju untuk membudidaya Kopi,"…
Mamuju - Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan Penyuluhan tentang “Rabies”, Kamis, 26 September 2024. Kegiatan ini rutin dilaksanakan tiap tahun dalam rangka Hari Rabies Sedunia yang diperingati setiap tanggal 28 September. Berlangsung di RSUD Sulbar, kegiatan ini menghadirkan Dokter Spesialis Saraf dr. Sitti Zainab Zainuddin sebagai narasumber, dengan Materi Penyuluhan tentang “Rabies”. Dalam pemaparannya, dr. Sitti Zainab Zainuddin menjelaskan, rabies dikenal juga sebagai penyakit anjing gila. Rabies merupakan penyakit infeksi pada sistem syaraf pusat (otak) yang disebabkan oleh virus rabies. “Penyakit ini dapat ditularkan melalui gigitan hewan yang terkena rabies,” kata Zainab. Adapun hewan yang dapat menularkan penyakit rabies pada manusia, diantaranya adalah anjing, kucing, dan kera. Selain hewan tersebut, beberapa hewan liar yang dapat menularkan rabies yaitu rubah, musang, dan anjing liar. “Di Indonesia, hewan yang paling sering menularkan rabies pada manusia adalah anjing (98%) dan sisanya oleh kucing dan kera ( 2%),” ungkapnya. Cara penanganan luka gigitan hewan penular rabies pada manusia (Post-esposure Treatment (PET) yaitu: 1. Cuci luka gigitan secepatnya dengan sabun/deterjen pada air mengalir selama 15 menit lalu diberi antiseptik seperti obat merah dan sejenisnya. 2. Segera pergi ke Rabies Center (Puskesmas atau Rumah Sakit) untuk dilakukan kembali pencucian luka dan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) atau VAR dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai indikasi. 3. Pemberian vaksin rabies sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah terpapar virus rabies dari hewan, yaitu dalam waktu 24–72 jam. Dosis vaksin rabies yang diberikan adalah empat dosis, dengan dosis tambahan pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14 setelah dosis pertama. 4. Berikan Serum Anti Rabies (SAR) seusai indikasi penanganan luka gigitan sesegera mungkin setelah terpapar hewan rabies, efektif dapat mencegah timbulnya gejala dan kematian. Tips Waspada Rabies : 1. Ikat dan berikan kalung tanda kepemilikan untuk hewan peliharaan. 2. Kandangkan anjing atau kucing peliharaan anda…
MAMUJU - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulbar menyerahkan bantuan kepada nelayan di kantornya, Kamis 26 September 2024. Bantuan tersebut atas arahan Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin agar Pemprov memberikan perhatian kepada para nelayan. Puluhan perwakilan nelayan menerima bantuan Pemprov Sulbar yang diserahkan langsung Kepala DKP Sulbar Suyuti Marzuki. Turut, mendampingi Kabid Perikanan Tangkap dan TRL Abdul Gani serta jajaran DKP Sulbat. "Bantuan ini bukan sekedar alat, melainkan simbol harapan baru—mesin katinting yang siap menggerakkan impian, dan alat tangkap purse seine yang akan membuka lembaran-lembaran baru bagi nelayan dalam perjalanan mencari nafkah di laut," kata Suyuti. Ia menegaskan bahwa laut adalah sumber kehidupan yang harus dikelola dengan bijak. Oleh karena itu, ia berharap agar kelompok yang telah menerima bantuan, bisa bersama-sama menjadi garda terdepan bagi Dinas Kelautan dan Perikanan dalam menjaga dan melestarikan keberlangsungan ekosistem di perairan. "Langkah pertama dan utama adalah dengan mengumpulkan kontak masing-masing ketua kelompok, untuk kemudian digabungkan dalam satu grup WhatsApp," tambahnya. Lewat langkah itu, Suyuti Marzuki ingin menerima informasi dan laporan masyarakat khususnya nelayan secara langsung, sehingga dalam proses pengambilan kebijakan ia memiliki dasar yang kuat untuk mengambil keputusan dengan merujuk ke persoalan-persoalan yang mencuat dari masyaralat nelayan secara riil. “Kami ingin agar bapak-bapak semua bisa membantu kami menjaga sumberdaya laut kita, kalau ada hal-hal yang melanggar aturan di laut, silahkan langsung laporkan ke saya," tegas Suyuti. Ia juga menekankan pentingnya kerjasama antar kelompok nelayan. Dengan memanfaatkan bantuan yang diberikan, nelayan diharapkan dapat saling berbagi pengalaman dan strategi dalam penangkapan ikan, sehingga dapat menciptakan sinergi yang positif. "Kita harus saling mendukung dan bersinergi agar apa yang kita harapkan bisa terwujud,” imbuhnya. Selain itu, dirinya juga mengakui bahwa meskipun bantuan ini merupakan langkah positif, masih ada tantangan yang harus dihadapi, seperti perubahan iklim dan penangkapan ikan ilegal. Oleh karena itu, Ia mendorong para nelayan untuk tetap…