humassulbar

humassulbar

MAMUJU -- Gerakan Toilet Bersih yang dilaksanakan Pemprov Sulbar melalui arahan Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh terus dioptimalkan khususnya di pusat layanan kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah. Hingga kini tim satgas Tolsih bersama OPD Pemprov Sulbar terus memassifkan penyediaan toilet bersih di layanan publik utamanya pusat layanan kesehatan seperti Puskesmas dan RSUD. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Asran Masdy, mengatakan pihaknya telah menyampaikan kepada seluruh pusat layanan kesehatan baik Puskesmas dan RSUD se- Sulawesi Barat untuk melaksanakan program Tolsih. "Kami mendorong seluruh pusat layanan kesehatan seperti Puskesmas dan RSUD untuk dapat melaksanakan toilet yang bersih demi kenyamanan masyarakat," ucap dr Asran. Sehingga, untuk memastikan pelaksanaan Tolsih dapat berjalan dengan baik maka pihaknya bersama tim satgas melakukan penilaian memastikan setiap toilet di Puskesmas yang ada di Sulawesi Barat tetap bersih dan nyaman. Ia mengatakan, komitmen Pemerintah Provinsi Sulbar menghadirkan Tolsih ditandai dengan keaktifan seluruh Puskesmas di Sulbar melaksanakan Program Tolsih. "Sebanyak 98 puskesmas di Sulawesi Barat telah dinilai oleh Satgas Tolsih yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten," ucapnya. Penilaian toilet tidak hanya terbatas pada Fasyankes dan fasilitas pendidikan, tetapi juga melibatkan pasar, terminal, tempat wisata, bandara, dan fasilitas umum lainnya. "Hal ini diharapkan akan memajukan program Kabupaten Kota Sehat (KKS) di Sulawesi Barat," ujarnya. Asran Masdy menambahkan, pusat layanan kesehatan terbaik nantinya akan mendapat penghargaan dari Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Prof. Zudan Arif Fakhrulloh. (Rls)

MAMUJU--Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sulawesi Barat (Perkim Sulbar) menerima kunjungan kerja (kunker) Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Wahid Arsyad, Senin, 26 Februari 2024. Ketua Komisi II DPRD Enrekang hadir bersama beberapa anggotanya dan juga staf pendamping Komisi II DPRD Enrekang. “Selamat datang kami ucapkan kepada Ketua Komisi II DPRD Enrekang bersama rombongan, selamat datang di Mamuju, Sulawesi Barat,” ujar Syaharuddin, Kepala Dinas Perkim Sulbar memulai pertemuan. Ketua Komisi II DPRD Enrekang, Abdul Wahid Arsyad menyampaikan, maksud dan tujuan kedatangannya bersama rombongan tersebut adalah ingin mendapatkan informasi dan penjelasan terkait Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang ada di Sulbar. “Kedatangan kami ini, sesuai isi surat yang sudah kami layangkan sebelumnya, kami ingin mendapatkan informasi dan sharing tentang bagaimana mekanisme BSPS yang ada di Sulbar,” ujar Abdul Wahid. Dalam penerimaanya dan untuk memenuhi permintaan Komisi II DPRD Enrekang, Kepala Dinas Perkim Sulbar tidak lupa menghadirkan Kapala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Sulbar Alwi Mahdali sebagai stakeholder yang sudah sejak lama menangani BSPS di Wilayah Sulbar. Alwi menjelaskan, banyak hal tentang BSPS, mulai dari mekanisme penyelenggaraan BSPS sampai kepada sejauh mana pemerintah dapat berkolaborasi dalam menyelenggarakan BSPS. Di akhir pertemuan, Ketua Komisi II DPRD Enrekang menyampaikan terima kasih kepada Dinas Perkim Sulbar, karena pihaknya sudah disuguhkan begitu banyak ilmu pengetuahuan tentang penyelenggaraan BSPS yang ada di Sulbar, yang akan dijadikan bahan pembanding untuk Enrekang nantinya. (rls)

POLMAN--Pemerintah Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), dalam hal ini Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, melakukan kegiatan Penurunan Kehamilan yang Tidak Diinginkan melalui Pembinaan Promosi Kesehatan dan Konseling Kesehatan Reproduksi di Puskesmas Kebunsari, Polewali Mandar (Polman), Selasa 27 Februari 2024. Kegiatan ini dihadiri Kepala Bidang KHPKDI DP3AP2KB Sulbar Nursyamsi Rahim, Jf. Penata KKB Ahli Muda Muhammad Jafar beserta Staf Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Adapun narasumber dr. Willy Khaleb Tobing (Dokter Spesialis Kandungan). Dalam kegiatan ini, Ia melakukan konseling terkait kesehatan reproduksi dengan melakukan pemeriksaan USG. Mewakili Kepala DP3AP2KB Sulbar, Kepala Bidang KHPKDI Nursyamsi Rahim memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Nursyamsi Rahim menekankan, kegiatan penurunan kehamilan yang tidak diinginkan sangat perlu dihimbau kepada para orang tua mengingat Angka Kehamilan Remaja/PUS Usia 15-19 tahun masih sangat tinggi. Olehnya itu, lanjut Nursyamsi, kegiatan itu perlu terus didorong, mengingat angka kematian ibu masih tinggi dimana salah satu penyumbang kematian adalah ibu-ibu muda yang menikah di bawah usia 19 Tahun. "Semoga setelah terlaksananya kegiatan ini, peserta sadar akan pentingnya menunda kehamilan yang tidak diinginkan dengan ikut program keluarga berencana," harapnya. Jf. Penata KKB Ahli Muda DP3AP2KB Sulbar, Muhammad Jafar juga menekankan, kegiatan itu perlu ditingkatkan seperti masuk ke daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan agar konseling informasi edukasi tentang program keluarga berencana dapat menjangkau semua masyarakat dan dapat memahami pentingnya menunda kehamilan yang tidak diinginkan. "Ini penting dilakukan agar pencapaian mCPR bagi PUS 15-49 tahun dapat meningkat sesuai dengan target," ujarnya. Dalam proses pemeriksaan terhadap 28 sasaran, sebanyak 24 ibu hamil berusia 15-19 tahun. Setelah dilakukan pemeriksaan melalui USG, ditemukan ada 4 (empat) orang yang bermasalah dan dianjurkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Polman. Salah satu peserta berusia 19 tahun merasa senang bisa ikut dalam pertemuan tersebut dan menyampaikan…

MAMUJU--Tenaga Kehumasan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Barat (Sulbar) mengikuti Pelatihan Digital Public Relation Government Transformation Academy (GTA) yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Manado. Pelatihan ini dilaksanakan secara daring (online) mulai 26 Februari hingga 1 Maret 2024. Muh. Saleh, selaku Pengelola Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Sulbar turut serta dalam kegiatan pelatihan ini. Program GTA dirancang untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang kehumasan, khususnya dalam mengelola informasi secara digital dan memperkuat relasi publik dalam konteks pemerintahan. Pelatihan ini mencakup tiga tingkatan keterampilan, yaitu: 1. Basic Skill. Berkaitan dengan literasi digital, yang mencakup pemahaman dasar tentang penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam konteks kehumasan. 2. Intermediate Skill. Menekankan peningkatan kompetensi teknis dalam mengelola informasi dan berkomunikasi secara efektif melalui berbagai platform digital. 3. Advance Skill. Menyasar pada para pengambil keputusan dan membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan untuk merancang strategi kehumasan yang lebih canggih dan efektif. Kepala Dinkes Sulbar, drg. Asran Masdy, menekankan pentingnya partisipasi Tenaga Kehumasan dalam pelatihan itu. Menurutnya, kemampuan dalam bidang digital public relations sangatlah penting dalam memberikan pelayanan informasi yang efektif kepada masyarakat. Dengan mengikuti pelatihan seperti GTA, Tenaga Kehumasan di Dinkes Sulbar diharapkan dapat memperkuat kemampuan mereka dalam mengelola informasi, berkomunikasi secara efektif, dan meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat melalui berbagai platform digital. Pelatihan ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang kehumasan dan teknologi informasi, sejalan dengan komitmen untuk memberikan pelayanan informasi yang lebih baik dan transparan kepada masyarakat. (rls)

Mamuju - Tim Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mulai melaksanakan reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Sulbar Tahun 2023. Reviu dilaksanakan di Kantor Inspektorat Sulbar, Rabu, 28/2/2024. Pelaksanaan reviu tersebut dipimpin langsung Inspektur Pembantu Wilayah I Irianto Masseno. Dalam arahannya, Inspektur Pembantu Wilayah I Irianto Masseno menyampaikan harapannya agar reviu LKPD tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu. "Saya berharap teman-teman dapat melaksanakan reviu LKPD dengan baik sehingga dapat diserahkan kepada BPK dengan tepat waktu,” ujarnya. Senada dengan Inspektur Pembantu Wilayah I, Asmin selaku Pengendali Teknis Reviu LKPD juga memberikan petunjuk kepada tim. "Saya berharap agar tim reviu berkomitmen sebagaimana harapan Bapak Inspektur untuk dapat mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian. Namun ini harus didukung oleh semua OPD terkait dokumen pendukung yang dibutuhkan oleh tim reviu dan tim reviu sangat mengharapkan dalam penyajian LKPD ini sesuai dengan prinsip pengungkapan lengkap (Full Disclosure),” tutupnya. (rls)

MAMUJU -- Menghadapi ancaman hidrometeorologi Basah di wilayah Sulbar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah meningkatkan kesiapsiagaan dan pencegahan bencana dengan membentuk tim tanggap bencana. BPBD Provinsi Sulbar meningkatkan kesiapsiagaan sebagai upaya mengantisipasi dan meminimalisir perubahan anomali cuaca yang beresiko rentang terhadap terhadap ancaman Hidrometeorologi Basah. Kepala BPBD Provinsi Sulbar Amir Maricar mengatakan BPBD telah membentuk tim tanggap bencana dengan membagi regu jaga posko TRC BPBD provinsi Sulbar dengan membagi empat regu dengan jumlah Setiap regu delapan orang.Masing-masing regu akan berjaga selama delapan jam. "Dalam upaya mengantisipasi terjadinya bencana alam akibat perubahan cuaca (pancaroba), Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan telah mengeluarkan Instruksi tentang kesiapsiagaan dan pencegahan ancaman bencana hidometeorologi basah dan BPBD Sulbar menindak lanjuti Instruksi tersebut dengan membentuk Posko beserta pembentukan regu jaganya dan memastikan peralatan Early Warning System (EWS) berfungsi dengan baik," kata Amir Maricar. Ia menambahkan, dengan meningkatkannya intensitas hujan di wilayah Sulbar maka perlu dilakukan atensi secara serius. Guna mengantisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor di wilayah Sulbar. Menghadapi potensi tersebut, BNPB meminta masyarakat di wilayah Sulbar dan sekitarnya agar meningkatkan kewaspadaan. (Rls)

MAMUJU, --Gerakan Toilet Bersih (Tolsih) yang dijalankan Pemprov Sulbar melalui arahan Pj.Gubernur Sulbar Prof.Zudan Arif Fakrulloh berhasil menggerakkan Pemkab di enam kabupaten. Hal itu terlihat dari hasil pantauan Dinas Koperasi dan UKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Barat (Koperindag Sulbar), dalam meninjau kebersihan toilet di enam kabupaten. Ada 12 toilet menjadi sasaran. Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperindag Sulbar, Muhammad Najib mengatakan, sebagaimana misi dari program ini adalah membangun kesadaran seluruh instansi di Sulbar agar peduli terhadap kebersihan ruang-ruang pelayanan publik. Hal ini juga sejalan dengan arahan Mendagri Tito Karnavian. Tak hanya instansi, program ini juga sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat agar persoalan kebersihan toilet menjadi perhatian bersama. “Kami ingin mengajak masyarakat, khususnya pedagang dan pengunjung pasar, untuk bersama-sama menjaga kebersihan toilet pasar. Toilet pasar adalah fasilitas publik yang harus kita rawat bersama. Jangan sampai toilet pasar menjadi sarang penyakit dan sumber bau tidak sedap,” kata Muhammad Najib Ali, Senin 26 Februari 2025. Kepala Dinas Koperindag Sulbar, Bau Akram Dai berharap agar Dinas Perdagangan kabupaten turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan toilet di pasar. "Dengan demikian, masyarakat dapat merasakan manfaat dari toilet pasar yang bersih dan sehat," tutupnya. Diketahui, penilaian toilet bersih sudah dilaksanakan dua kali, pertama pada 19 Februari 2024, toilet terbersih adalah Toilet Pasar Rakyat Kecamatan Martajaya, Kabupaten Pasangkayu. Kedua pada 26 Februari 2024, toilet terbersih adalah Toilet Pasar Rakyat Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene. Penilaian dilakukan tiap pekan. (rls)

Jakarta--Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Mohammad Ali Chandra, menghadiri Rapat Usulan Pengembangan Pembangkit Listrik di Sulbar, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, baru-baru ini. Dalam rapat tersebut, Kepala Dinas ESDM Sulbar memaparkan potensi pemanfaatan pembangkit listrik tenaga Energi Baru Terbarukan (EBT) Sulbar. Dalam paparannya, Mohammad Ali Chandra menyampaikan, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sulbar mencapai 847,8 MW, sebagaimana tercantum dalam Rencana Umum Energi Nasional. Selain itu, Ia juga menyinggung potensi pembangkit EBT lainnya yang cukup besar di wilayah Sulbar. Namun, menurutnya, hal itu hingga kini belum dapat dikelola karena kebijakan dari pemerintah pusat yang belum berpihak kepada Sulbar. “Terdapat enam perusahaan dan investor yang telah melakukan survei, studi, dan pengurusan perizinan untuk mengelola serta mengoptimalkan pemanfaatan potensi pembangkit listrik di Sulbar. Namun, hingga saat ini pemerintah pusat dan PLN belum memberikan kuota pembangunan pembangkit listrik di wilayah Sulbar. Bahkan, ada perusahaan yang sudah masuk dalam daftar penyedia terseleksi PLN, namun hingga kini belum dapat memulai pembangunan karena keterbatasan kuota tersebut. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kepercayaan investor terhadap pemerintah,” ungkap Chandra. Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar menyampaikan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang, memberikan ruang kepada Pemprov Sulbar untuk menyusun Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD). Untuk itu, Ia meminta Pemprov Sulbar segera menyusun RUKD agar dapat mengakomodasi potensi energi, terutama EBT, serta kebutuhan tenaga listrik di wilayah tersebut. Hingga saat ini, belum ada perubahan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang disahkan oleh PT PLN (Persero). "Pemprov Sulbar diharapkan untuk berkoordinasi dengan PT. PLN (Persero) terkait rencana pengembangan investasi dan kebutuhan pasokan tenaga listrik oleh investor di wilayah Sulbar. Hingga saat ini, belum ada perubahan dalam…

Mamuju - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Mohammad Ali Chandra, menerima kunjungan Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah (Setda) Pasangkayu Nur Alam beserta staf, Senin 26 Februari 2024. Kunjungan ini guna melakukan konsultasi dan konsinyering data sektor ESDM. Pertemuan berlangsung di Ruang Sergabuna Dinas ESDM Sulbar. Kepala Dinas ESDM Sulbar, Mohammad Ali Chandra menekankan, Pemprov Sulbar dan seluruh pemerintah kabupaten senantiasa membangun komunikasi untuk menyatukan atau mengkonsinyering data sektor ESDM. "Hal ini bertujuan agar data tersebut selalu terupdate dan dapat digunakan secara bersama-sama, khususnya pada bidang Mineral dan Batubara (Minerba)," kata Chandra. Chandra juga mengatakan, seperti diketahui bersama bahwa Pemprov Sulbar memiliki kewenangan untuk menerbitkan izin dalam bidang Minerba terkait dengan komoditas batuan. Setelah izin diterbitkan, tugas untuk memungut retribusi atau pendapatan dari komoditas batuan itu dilakukan oleh pemerintah kabupaten sesuai dengan wilayahnya masing-masing. "Oleh karena itu, data mengenai jumlah izin ini menjadi sangat penting agar diketahui oleh pemerintah kabupaten,” ujar Chandra. Chandra berharap Pemkab Pasangkayu dapat berkolaborasi dengan semua pihak terkait guna memastikan bahwa pendapatan dari sektor Minerba tidak mengalami kebocoran atau disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, mengingat Pasangkayu memiliki SDA yang melimpah, termasuk pertambangan, perkebunan, dan potensi pembangkit listrik mencapai 200 MW di Sungai Lariang. Olehnya itu, Dia menekankan pentingnya pengelolaan dan pengawasan yang efektif atas semua itu. Kepala Bagian SDA Setda Pasangkayu, Nur Alam mengatakan, maksud kedatangannya ke Dinas ESDM Sulbar untuk mengkoordinasikan sejumlah kegiatan sekaitan dengan sektor ESDM, seperti penyaluran BBM, LPG, ketenagalistrikan dan pertambangan. “Kami sangat bersyukur atas sambutan hangat dari Kepala Dinas ESDM Sulbar yang telah memberikan sejumlah informasi dan data, terutama terkait dengan bidang Minerba," ujar Nur Alam. Dalam pertemuan itu, Nur Alam menyampaikan, saat ini di Pasangkayu terdapat 18 perusahaan tambang yang aktif memanfaatkan SDA Pasangkayu. Pasir yang terdapat di Sungai Lariang…

Mamuju – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) diwakili Pejabat Fungsional Perencana Ahli Muda Abdul Syukur dan Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Muda Farid Asyhadi, mengikuti secara daring Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan Nasional (Rakortekrenbangnas) Tahun 2024 Regional I, Senin 26 Februari 2024. Dinas ESDM Sulbar mengusulkan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) untuk masyarakat miskin. Itu disampaikan Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Muda, Farid Asyhadi pada Rakortekrenbangnas tersebut. Menurutnya, program itu masuk dalam 20 usulan teknis daerah Sulbar yang disampaikan pada Rakortekrenbangnas. "Pada pertemuan itu setiap OPD memaparkan setiap program prioritasnya, dan Alhamdulillah Dinas ESDM Sulbar mengajukan Program BPBL untuk masyarakat miskin, dan kita sudah melengkapi persyaratan yang diperlukan, antara lain surat permohonan yang ditandatangani Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh, dokumen validasi warga yang ditandatangani kepala desa/lurah dan daftar nama masyarakat calon penerima bantuan tersebut berjumlah 7.800 rumah tangga,” beber Farid. Farid berharap Program BPBL itu dapat dilaksanakan pada tahun 2025 dikarenakan Sulbar masih memerlukan bantuan pemerintah pusat untuk dapat mengurangi tingkat kemiskinan di provinsi ini yang telah mencapai 11,49 persen atau 164,14 ribu jiwa (BPS, Maret 2023). “Pemprov Sulbar melalui Dinas ESDM Sulbar setiap tahun juga melaksanakan kegiatan Listrik Hemat dan Murah/Listrik Gartis kepada masyarakat. Namun, jumlahnya sedikit dikarekan fiskal daerah Sulbar yang minim, sehingga diperlukan intervensi dari pemerintah pusat untuk dapat melaksanakan kegiatan serupa agar masyarakat dapat memiliki kWH listrik sendiri dan tidak lagi bergantung dengan tetangga yang biayanya lebih mahal,” ujarnya. Melalui kesempatan itu, Farid menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat khususnya Kementerian ESDM yang telah melaksanakan program BPBL pada 2023 dengan menyasar 1.200 rumah tangga dan pada 2024 ini direncanakan sebanyak 500 rumah tangga dan 2025 sebanyak 1.000 rumah tangga. Sementara, Pejabat Fungsional Perencana Ahli Muda Dinas ESDM Sulbar, Abdul Syukur menjelaskan, Rakortekrenbangnas 2024 merupakan rangkaian dari proses penyusunan…