05 Mar 2024

Disbun Sulbar Dorong Ketersediaan Data Serangan OPT Aktual dan Akurat

 

Majene-Polman--Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat (Disbun Sulbar) Hartati Pawelloi bersama Petugas Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Bidang Perlindungan Perkebunan melaksanakan koordinasi teknis pengamatan dan pengolahan data serangan Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) di Kabupaten Majene dan Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Rabu 28 Februari 2024. 

 

Koordinasi teknis dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti arahan Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Sulbar Herdin Ismail untuk melakukan koordinasi teknis dengan pihak kabupaten terkhusus pada bidang perlindungan perkebunan.

 

Tujuan dari koordinasi teknis pengamatan dan pengolahan data serangan OPT adalah untuk penyegaran bagi petugas pengamat kabupaten, dalam melakukan pengamatan dan pelaporan hasil pengamatan OPT pada tanaman perkebunan yang sesuai dengan petunjuk teknis agar data yang dilaporkan dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pengendalian yang akan dilaksanakan.

 

Kedatangan Kabid Perlindungan Perkebunan Disbun Sulbar bersama POPT Disbun Sulbar disambut dan diterima Kabid Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan Majene, Maslian.

 

Pada koordinasi teknis itu, Kabid Perlindungan Perkebunan Disbun Sulbar, Hartati Pawelloi menyampaikan harapan Kadisbun Sulbar agar data yang dilaporkan melalui aplikasi Sipereda merupakan data yang aktual dan akurat, sehingga menggambarkan kondisi serangan OPT di lapangan.

 

Selanjutnya, koordinasi teknis berlanjut ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Polman yang disambut Kabid Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Polman, Namri Izzuddin.

 

Kabid Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Polman, Namri Izzudin menyampaikan beberapa masukan terkait kegiatan yang diharapkan akan dilakukan kedepannya di bidang perlindungan, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta membahas mengenai pengendalian hama penyakit kelapa yang sebelumnya terindikasi berat di Polman.

 

Dia juga menyarankan, penambahan Regu Pengendali OPT (RPO) di Polman mengingat daerah sentra perkebunan di kabupaten itu yang cukup luas. (rls)

Read 245 times
(0 votes)