01 Mar 2024

Optimalisasi Produksi Bibit, Dinas TPHP Sulbar Deteksi Kebuntingan Ternak Kambing dengan USG

 

Mamuju - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Sulawesi Barat (Sulbar) melalui UPTD Balai Perbibitan Hijauan Makanan Ternak dan Inseminasi Buatan (BPHMT-IB) bersama UPTD Laboratorium Diagnostik Keswan dan Kesmavet, melakukan pemeriksaan kebuntingan ternak kambing dalam rangka usaha peningkatan kelahiran ternak yang ada di Instalasi Perbibitan Ternak Unggul Kalukku, Selasa, 27 Februari 2024.

 

Dengan melibatkan medik veteriner dan pengawas bibit ternak, kegiatan itu menggunakan teknologi ultrasonografi (USG) untuk mendeteksi vesikel embrionik yang menandakan kebuntingan dini serta mengobservasi perubahan dan perkembangan pada janin (fetus), seperti denyut jantung, pergerakan, jumlah hingga kondisi abnormalitas.

 

Medik Veteriner drh Fuji Magfhira Semesta mengatakan, pemeriksaan kebuntingan merupakan peneguhan diagnosa. 

 

Menurutnya, kebuntingan bisa diperiksa melaui palpasi abdomen, hanya saja kekurangannya ketika kebuntingan masih berusia sebulan, maka tidak akan terdeteksi melalui palpasi abdomen.

 

"Di sinilah peran USG sebagai peneguhan diagnosa kebuntingan," ucapnya.

 

Dia menyampaikan, data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan tersebut dapat digunakan untuk menganalisis kondisi kesehatan kambing dan janinnya.  

 

"Informasi yang diperoleh juga akan menjadi dasar bagi pemeliharaan kambing dan menjadi bahan penilaian untuk melakukan tindakan yang tepat,” ujarnya.

 

Hal itu sejalan dengan apa yang disampaikan Kepala Seksi Perbibitan UPTD BPHMT-IB Hasanuddin H, yang mengatakan, deteksi kebuntingan merupakan satu hal penting yang harus dilakukan guna memaksimalkan produksi ternak. 

 

“Hasil dari deteksi kebuntingan dini ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar dalam program perkawinan indukan ternak kambing yang ada di IPTU Kalukku. Jika ternak bunting, maka kandangnya akan dipisah dari pejantan, akan tetapi apabila ternak tersebut tidak bunting maka harus dikawinkan kembali,” tuturnya.

 

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif mengatakan, bibit ternak unggul merupakan salah satu pilar ketahanan pangan. Untuk itu, kontribusi UPTD BPHMT-IB sangat krusial guna memastikan tersedianya bibit ternak unggul khususnya di Sulbar tetap terjaga.

 

“Oleh karena itu langkah-langkah pelaksanaan optimalisasi produksi bibit terus diupayakan, seperti kegiatan deteksi kebuntingan dan gangguan reproduksi pada ternak, penanaman hijauan makanan ternak unggul dan berbagai kegiatan lainnya dalam rangka peningkatan produksi bibit dan juga peningkatan PAD,” imbuh Syamsul Ma’rif. (rls)

Read 259 times
(0 votes)