19 Jan 2024

Dinas TPHP Sulbar Sambut Baik Rencana Kerja Sama dan Dukungan BI melalui Program GNPIP

 

MAMUJU--Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mendapat kunjungan dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulbar, Kamis 18 Januari 2024. Kunjungan tersebut dalam rangka koordinasi program BI dengan Dinas TPHP melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

 

Diskusi yang digelar di Ruang Pertemuan Oryza Sativa Dinas TPHP Sulbar tersebut membahas tentang akselerasi program pengendalian inflasi pangan terus didorong melalui penguatan sinergi GNPIP di Sulbar.

 

Deputi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulbar, Achmad mengatakan, BI ingin lebih berkontribusi terhadap Sulbar terutama dalam hal ketahanan pangan. Karena itu, pihaknya ingin menjalin kerja sama dengan Dinas TPHP atau yang lebih dikenal sebagai Dinas Pertanian. 

 

"Kami tidak mau jalan sendiri, kita harus sinergi untuk memajukan Sulbar. Ada banyak program yang bisa dikerjasamakan di komoditi pertanian, seperti beras, cabai, bawang maupun unggas," ungkap Achmad.

 

Achmad menjelaskan, program BI yang berpotensi dapat disinergikan dan dikolaborasikan yaitu GNPIP dan Program Ketahanan Pangan seperti Digital Farming yang telah dijalankan di Sulbar serta Pemberdayaan Ekonomi Pesantren melalui bidang peternakan unggas. Selain itu, adanya Gerakan Sejuta Tanam Cabai yang saat ini sedang dijalankan, pihaknya juga ingin berkontribusi dalam hal produksi maupun penanganan pasca produksi. 

 

Sementara itu, Kepala Dinas TPHP Muhtar menyampaikan, kerja sama dengan BI merupakan langkah yang baik untuk memperkuat komoditas dan memberdayakan petani. 

 

"Dalam menjalankan tugas itu, Dinas TPHP selama ini tidak bisa hanya mengandalkan APBN dan APBD saja," ujar Muhtar.

 

Muhtar mengatakan, pihaknya mengapresiasi Program BI dalam Penguatan GNPIP untuk mengedepankan inovasi dalam bentuk pengembangan digital farming  dalam rangka mendukung agroindustri yang berkelanjutan di Sulbar. 

 

"Digital farming atau pertanian digital, adalah suatu konsep penggunaan teknologi digital di sektor pertanian, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan pertanian," terangnya.

 

Lebih lanjut, Muhtar mengatakan, pertanian selama ini identik dengan sawah. Pihaknya mencoba mengupgrade image bahwa pertanian sudah masuk ke dunia digital. Dengan adanya digital farming, Ia berharap petani-petani milenial (muda) tumbuh dan bangkit lagi.

 

“Harapannya dengan adanya digital farming, petani bisa menjadi pekerjaan (profesi) yang diminati oleh kaum muda,” ucapnya. 

 

Dalam mengakhiri koordinasi ini, langkah-langkah konkret dan rencana tindakan bersama akan terus dikomunikasikan dan ditindaklanjuti. Keberhasilan pertanian bergantung pada kolaborasi yang erat antara semua pemangku kepentingan. Dengan membentuk visi bersama, sektor ini dapat memandu langkahnya menuju masa depan yang cerah, berkelanjutan, dan sukses secara ekonomi. (rls)

Read 218 times
(1 Vote)