28 Des 2023

Webinar Seri Pamungkas BPSDM 2023, ASN Kreatif dalam Seni Berbicara

 

MAMUJU- Secara literal berbicara merupakan proses mengucapkan bunyi-bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagasan atau perasaan secara lisan. 

 

Setiap orang sering merasa sangat antusias mendengarkan seseorang yang sedang berbicara atau justru merasa bosan, perubahan respon mental yang dirasakan terhadap apa yang diucapkan pembicara barangkali erat kaitannya dengan seni berbicara. 

 

Webinar seri 30 atau seri pamungkas dengan tema “Seni Berbicara Untuk Melejitkan Potensi ASN” yang diselenggarkan oleh BPSDM Provinsi Sulawesi Barat, tema tersebut sengaja diangkat untuk berbagi informasi menganai seni berbicara. 

 

Sebagai pelayan publik ASN pada sebagaian hidupnya akan dihabiskan untuk mengkomunikasikan kebijakan pemerintah terhadap masyarakat, apa yang belum dipahami oleh masyarakat merupakan tanggung jawab ASN untuk menjelaskan secara runtut, itulah kenapa Seni berbicara sangat dibutuhkan. 

 

Pada dasarnya seni berbicara merupakan kemampuan meyakinkan pikiran dan perasaan seseorang terhadap suatu tujuan dalam pembicaraan, seorang filsuf Yunani Aristoteles membagi tiga elemen penting dalam berkomunikasi, yakni Ethos, Logos dan Pathos. 

 

Ethos diartikan sebagai etika berbicara juga dihubungkan dengan kredibilatas pembicara, pendengar mungkin sulit percaya pada ucapan yang keluar dari mulut orang yang tidak jujur, Pathos merupakan kemampuan pembicara membawa pendengar ke dalam perasaan tergugah oleh bukti-bukti emosional, Logos kemampuan pembicara mengungkap fakta logis. 

 

Sekprov Sulbar Muhammad Idris mengatakan, kemampuan mendengar merupakan salah satu elemen penting dalam berkomunikasi, kira-kira demikian langkah awal yang harus dilakukan ASN yang hendak mengembangkan kemampuan komunikasinya.

 

"Ini bisa dimulai dengan menjadi pendengar yang baik. Kita ingin memastikan masyarakat tidak dibuat bingung oleh suatu kebijakan yang sebenarnya sangat baik tetapi cara mengkomunikasikan yang tidak tepat," kata Idris, Rabu 27 Desember 2023.

 

Dengan demikian, lanjut Idris ASN sebagai pelaksana kebijakan mesti memiliki kemampuan berbicara yang mumpuni untuk menyampaikan dengan jelas arah dan tujuan suatu kebijakan.

 

"Sehingga masyarakat semakin yakin bahwa pemerintah hadir dengan pelayanan yang berkualitas," tambahnya.

 

Sedangkan, narasumber lainnya Erina Chusnulita mengungkapkan berbicara tidak sekedar suara, bahkan berpengaruh jika disampaikan dengan cara yang sistematis.

 

"Setidaknya terdapat 4 soft skil yang harus dimilki untuk meningkatkan seni berbicara, yakni mendengarkan, secara saksama sangat membantu menagkap pesan dengan utuh, kedua membaca, membuat kita kaya akan literasi yang nantinya mempermudah memilih diksi yang tepat dalam menyampaikan maksud dan tujuan, ketiga menulis, membantu pikiran tetap fokus, dan terakhir berbicara, terus latihan bicara dengan sendirinya akan meningkatkan kemampuan dalam menyampaikan ide," bebernya.

 

Lanjutnya, pikiran kerap kali menghadirkan hal-hal yang belum terjadi menjadi seolah-olah terjadi, tidak sedikit orang yang memiliki keinginan untuk menjadi pembicara yang baik luluh lantak lantaran berpikir negativ pada kemampuan sendiri.

 

"Makanya dalam paparannya “Rantai Gaja” atau kecenderung seseorang menganggap dirinya tidak memiliki bakat berbicara, takut materi tidak sistematis, tidak percaya diri dengan penampilan, berbicara terlalu cepat, takut ditertawakan. Menurutnya rantai gaja ini harus dipotong dengan kembali berpikir positif pada diri, membangun keyakinan pasti bisa berbicara dengan baik sembari terus memperkaya kosa kata melalui membaca," ujar Erina.

 

Sebagai penutup pada webinar ini, Kepala BPSDM Drs. H. Farid Wajdi, M.Pd mengatakan bahwa “dengan terselenggaranya webinar ini diharapkan dapat menambah kemampuan berkomunikasi ASN Sulawesi Barat.

 

"Pesan yang disampaikan kepada masyarakat tidak ambigu, bahwa pemerintah hadir dengan berbagai program kegiatan untuk melayani masyarakat," tandasnya.(rls)

Read 297 times
(0 votes)