24 Des 2023

Kinerja Produksi Pajale Sebagai Support System Program Prioritas Sulbar

 

Mamuju--Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Muhtar mengikuti Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) Evaluasi Pelaksanaan RKPD – APBD Tahun Anggaran 2023 Triwulan IV yang dimulai sejak tanggal 21-22 Desember 2023, bertempat di Kantor Sementara Gubernur Sulbar.

 

Rakerpim Evaluasi Pelaksanaan RKPD – APBD Tahun Anggaran 2023 Triwulan IV dipimpin oleh Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakhrulloh yang memberikan review terhadap pelaksanaan program dan kegiatan DTPHP dan sebagai arah kebijakan pelaksanaan tahun 2024.

 

Kepala DTPHP Sulbar, Muhtar mengatakan, DTPHP selaku pembantu Gubernur Sulbar melakukan urusan pemerintahan di bidang pertanian memiliki peran yang sangat strategis. Pasca Covid-19 dan krisis pangan yang melanda dunia saat ini, DTPHP harus memastikan produksi pangan tetap berlangsung untuk memenuhi kebutuhan 1,4 Juta jiwa penduduk Sulbar yang konsumsi berasnya mencapai 98,90 Kg/Kapita/Tahun.

 

Muhtar menyampaikan, selama Tahun 2023, DTPHP telah menyalurkan bantuan benih padi varietas unggul dan bersertifikat sebanyak 228.925 Kg untuk luas pertanaman 9.157 Hektar. Program dan kegiatan tersebut mengintervensi 23,19 persen kebutuhan benih dari keseluruhan 987.125 Kg untuk sekali musim tanam pada hamparan sawah di Sulbar yang Luas Baku Sawah 39.485 Hektar. 

 

"Berdasarkan Angka Sementara, luas panen 58.796 Hektar, diperkirakan kontribusi intervensi bantuan benih padi 31,14 persen," kata Muhtar

 

Kendala selama tahun 2023 adalah keterbatasan akses petani terhadap benih unggul bersertifikat dan berlangsungnya el-nino pada akhir musim tanam April-September (ASEP) dan awal musim tanam Oktober-Maret (OKMAR).

 

Lebih lanjut disampaikan, yang spesial diprogram dan kegiatan penyaluran benih pada tahun ini adalah terdapat jenis padi biofortifikasi yakni varietas Inpari Nutrizink dan varietas Inpago 13 Fortiz. 

 

"Jenis-jenis padi tersebut sangat baik untuk diberikan pada kondisi penduduk yang stunting khususnya anak-anak, sebab telah diperkaya dengan kandungan zink," ucapnya.

 

Dia mengungkapkan, keseluruhan benih sebanyak 17.625 Kg telah dibudidayakan di Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Majene dengan luas total 705 Hektar. 

 

"Diharapkan hasilnya dapat dikonsumsi dan juga diperuntukkan untuk menjadi benih sehingga kabupaten lainnya di Sulbar juga dapat memperoleh alokasi pada tahun 2024," ujarnya.

 

Selain itu, kata Muhtar, komoditi jagung juga menjadi perhatian, atas inisiasi Pj. Gubernur Sulbar sebagai lanjutan dari Gerakan Merdeka Pangan. Pada Tahun 2023, Luas tanam jagung 40.591 Ha, intervensi benih 257.700 Kg untuk 17.180 Ha (42 persen dari total luas tanam). Demikian juga untuk komoditi kedelai, pertanaman kedelai di Sulbar, seluruhnya adalah intervensi bantuan pemerintah, hingga Desember 2023 tercatat luas pertanaman kedelai 433 Ha.

 

Ia menambahkan, benih berperan penting dalam peningkatan produktivitas dan produksi nasional. Benih dan varietas berkontribusi 50 persen terhadap produktivitas. 

 

"Benih dianggap sebagai input esensial, tidak ada benih tidak ada tanaman," pungkasnya. (rls)

Read 331 times
(0 votes)