07 Nov 2023

Kadinkes Sulbar Bagikan Kisah Sukses Praktik Ma’silambi dalam Upaya Penanggulangan Stunting

 

MAMUJU--Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat (Sulbar) drg. Asran Masdy, menjadi narasumber pada Sosialisasi Program Penurunan Stunting bagi Mitra Kerja Strategis di Ballroom Grand Maleo Hotel & Convention, Mamuju, Senin 6 November 2023. 

 

Sosialisasi diselenggarakan Kantor Perwakilan BKKBN Sulbar. Kegiatan itu mengusung tema"Ayo Ke Bina Keluarga Balita (BKB)/Posyandu".

 

Dalam acara tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, drg. Asran Masdy, berbagi kisah sukses tentang upaya penguatan Ayo ke Posyandu yang disebut "Ma’silambi". Ia menceritakan, Ma’silambi awalnya merupakan hasil dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan X P2KP LAN Makassar Tahun 2022 dan kini telah diadopsi menjadi strategi penanganan stunting pada tiga desa/kelurahan di Sulbar.

 

"Ma’silambi adalah singkatan dari "Merdeka Ancaman Stunting Baru dengan Kolaborasi Mitra Berbasis Aksi," yang merupakan strategi preventif penanganan stunting baru di provinsi ini. Nama "Ma’silambi" sendiri berasal dari bahasa Mamasa yang berarti "bertemu," menggambarkan semangat kolaboratif dalam program ini,"terang drg. Asran

 

drg. Asran, mengungkapkan, ada tiga lokus Ma’silambi yang telah ditetapkan, yaitu Kelurahan Baurung, Kabupaten Majene, Desa Duampanua, Kabupaten Polewali Mandar dan Desa Balla Satanetean, Kabupaten Mamasa.

 

Lebih lanjut dijelaskan, tujuan utama dari program Ma’silambi adalah untuk mencapai penimbangan 100 persen balita. Program ini telah berjalan dengan sangat baik di dua lokus Ma’silambi, yaitu Kelurahan Baurung dan Desa Duampanua, dengan capaian penimbangan dan pengukuran sasaran balita selalu berada di atas angka 85 persen, bahkan mencapai 100 persen. Namun, untuk Desa Balla Satanetean, capaiannya masih sekira angka 40-50 persen.

 

Ada beberapa catatan praktik baik yang dapat diambil dari program Ma’silambi, yakni pertama, keterlibatan langsung kepala desa/lurah sebagai Ketua Forum Ma’silambi di Desa Duampanua dan Kelurahan Baurung menjadi kunci utama dalam proses kolaborasi di lapangan.

 

Kedua, penyiapan lembaga "Forum Ma’silambi" untuk menyatukan frekuensi dalam gerakan

penimbangan balita di Posyandu. Sebelum pelaksanaan teknis di lapangan adalah hal yang

sangat penting dan perlu dilakukan oleh OPD baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.

 

 

Ketiga, pertemuan Forum Ma’silambi untuk evaluasi progres capaian kegiatan yang dilaksanakan secara berkala setiap bulan di desa/kelurahan lokus menjadi media untuk mereview capaian yang telah dilakukan bersama.

 

Dengan upaya kolaboratif yang kuat dan semangat yang tinggi, program Ma’silambi diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi upaya penanggulangan stunting di daerah lain dan membantu mencapai target penimbangan 100 persen balita dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anak-anak Sulbar. (rls)

Read 420 times
(0 votes)