Kominfo Sulbar --Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar melakukan penanaman perdana kedelai bersama Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar dan Direktur PT. Agro Multi Gemilang Plantation, Petrus Jhandra MBA di Desa Sumberjo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Rabu, 22 Juli 2020.
Kegiatan tersebut, sebagai tahapan awal dari program pengembangan tanaman kedelai skala besar di Sulbar. Tahap awal dimulai di Desa Sumberjo ditanam di atas lahan seluas lima hektar.
"Sebanyak 2.250 ton bantuan bibit kedelai disiapkan untuk 50 ribu hektar lahan di tanah malaqbiq Sulbar untuk empat kabupaten, yakni Polewali Mandar, Mamuju, Mamuju Tengah, Pasangkayu. Sebagai tahapan awal dilakukan di Desa Sumberjo Kabupaten Polewali Mandar dengan luas lahan lima ribu hektar, "kata Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar
Ia juga mengemukakan, untuk tahap awal di Kabupaten Polewali Mandar sebanyak 500 hektar lahan dan pada 2021 ditargetkan mencapai 50 ribu hektar yang membutuhkan sekira dua ribu bibit kedelai.
"Untuk sekarang pemerintah menyediakan 500 hektar lahan ditahap awal dan akan dilanjutkan pada 2021 dan itu dilakukan secara bertahap. Hal itu kita akan genjot, tatapi terlebih dahulu kita harus mempersiapkan secara matang persiapan yang dibutuhkan,"sambungnya.
Ali Baal menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada pihak PT. Multi Agro Gemilang Plantation atas kesediaan bersinergi untuk pembangunan pertanian di Sulbar, khususnya pengembangan komoditi kedelai.
Mantan Bupati Polman itu juga berharap, dengan adanya program tersebut , berbagai persoalan atau kendala yang dihadapi petani dalam pengembangan kedelai sudah dapat teratasi, sehingga akan melancarkan upaya dalam pengembangan ekonomi daerah, khususnya di sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian Sulbar.
Ia juga menyampaikan, Pemprov Sulbar membuka ruang kepada para investor untuk menjalin kerjasama dengan stakeholder lainnya, untuk memulihkan semangat para petani dan masyarakat dalam menekuni usaha yang beradaptasi pada kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19.
Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar, mengemukakan, untuk lahan yang akan disediakan bagi tanaman kedelai skala besar, Kabupaten Polewali Mandar hanya mampu menyediakan lahan seluas 35 ribu hingga 40 ribu hektar dan itu sudah dilakukan secara maksimal dimulai dari tanah dataran hingga pengunungan.
Meski demikian, terkait program tersebut, menurutnya dalam model kerjasamanya perlu ada kepastian asuransi bagi petani.
" Hal itu perlu dipastikan sehingga tidak menimbulkan suatu permasalahan,"tandas Andi Ibrahim
Direktur PT. Agro Multi Gemilang Plantation , Petrus Jhandra MBA berharap, pertemuan tersebut kiranya dapat menjadi aspek budidaya tanaman kedelai dari hulu ke hilir yang dapat berjalan sesuai harapan bersamaa.
Untuk memudahkan langkah para petani kedelai, Petrus juga berharap, kiranya masyarakat kecil terutama bagi petani kedelai dapat dimudahkan dalam pemberian bantuan dana dari perbankan, seperti dana KUR.
Ia menambahkan, berbicara mengenai makanan paling murah di Indonesia seperti tahu dan tempe merupakan hal yang lumrah, tetapi sangat miris ketika melihat data yang ada hampir semua kedelai yang dikonsumsi masyarakat Indonesia berasal dari Amerika dengan jumlah pengeluaran 2,9 milyar dollar stay yang setara dengan 42 triliun devisa yang dikeluarkan untuk negara itu.
"Kalau kita impor senjata, mobil, pesawat, okelah, tetapi bagaimana mungkin hanya tempe saja kita impor dari Amerika. Untuk itu saya yakin dibawa kepemimpinan Gubernur Sulbar, kita jadikan provinsi ini, khusunya di Polewali Mandar sebagai yang pertama mengembangkan proyek tanaman kedelai beskala luas, dan di Indonesia ini juga yang pertama. Kita buat petani Polewali Mandar, petani Wonomulyo jadi contoh bagi para petani di tempat lain," tandasnya
Kegiatan tersebut turut dihadiri Anggota DPD RI Dapil Sulbar, Ajbar, Wakil Ketua III DPRD Sulbar , Abdul Rahim, anggota DPRD Sulbar, Hatta Kainang, Wakil Ketua DPRD Polman, Asisten II Pemprov Sulbar, Hamzah, sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sulbar, serta undangan lainnya. (farid)