humassulbar

humassulbar

Kominfo Sulbar-- Pemprov Sulbar menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) dan pemkab se-Sulbar terkait pelaksanaan Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) 2020, melalui video conference, Senin, 3 Agustus 2020. Rakor yang dilaksanakan secara virtual tersebut berlangsung di ruang Oval lantai 3 Kantor Gubernur Sulbar dan dipimpin Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Sulbar, Muhammad Hamzih. Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Sulbar, Muhammad Hamzih, menghimbau panitia HUT Kemerdekaan RI ke-75 melakukan kampanye mengenai pelaksanaan peringatan HUT RI di seluruh tempat-tempat yang ada di Sulbar dan saat 17 Agustus nanti pada pukul 11 . 00 wita diminta membunyikan sirine mobil ambulance, pemadam, termasuk di rumah ibadah atau di tempat lainnya. Hamzih mengungkapkan, jika pada upacara tingkat pusat jumlah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) sebanyak lima orang, sedangkan untuk korps musik sebanyak 12 orang. "Tapi kami berfikir dari jumlah tersebut apakah bisa dikurangi saja jadi enam orang, karena ini menyangkut penyebaran Covid-19,"ucap Hamzih Melalui kesempatan itu, Hamzih menyampaikan permohonan maaf sebab anggota Paskibraka yang sudah diseleksi tidak bisa tampil saat upacara peringatan HUT RI tahun ini sesuai himbauan pemerintah pusat. "Mohon maaf untuk tahun ini anak-anak kita yang kemarin diseleksi tidak bisa tampil karena adanya himbauan dari pusat,"kata Hamzih Untuk menyemarakkan HUT RI ke-75 , Pemprov Sulbar mengadakan sebuah lomba membuat video pendek yang berdurasi 2-3 menit dan akan diberikan hadiah "Ini lomba digitallah istilahnya, video pendek backgroundnya adalah apa saja boleh misalnya ada gambar gubernur, wakil gubernur, sekda, kapolda, danrem, lalu kita menyampaikan satu salam dan sikap sempurna, dan dapat di videokan,"tambahnya Turut hadir dalam rakor, Kepala Dinas Pariwisata Sulbar, Farid Wadji, Kadis Kominfopers Sulbar, Safaruddin, Sekdis Pariwisata, Darwis, Perwakilan Sekwan, Forkopimda dan pemkab se-Sulbar. (jemmi)

Kominfo Sulbar -- Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar melakukan penyerahan bantuan Usaha Mikro Kecil Menengah / Industri Kecil Menengah (UMKM/IKM) dari Pemprov Sulbar yang terdampak covid-19 di dua kabupaten Kamis, 30 Juli 2020. Yaitu, Kabupaten Majene terdiri dari 131 penerima IKM dengan nilai sebesar Rp 289.500.000, dan 151 penerima untuk UMKM. dengan niilai sebesar Rp421.000.000.Total bantuan sebesar Rp710.500.000. Untuk Kabupaten Polman, bantuan UMKM diberikan kepada 556 UMKM dengan jumlah bantuan sebesar Rp.1.341.000.000 sedangkan bantuan modal untuk IKM sebanyak 1.024 IKM dengan jumlah bantuan sebesar Rp.2.478.000.000, total keseluruhan bantuan modal untuk Kabupaten Polman sebesar Rp.3.819.000.000. Di Kabupaten Majene , penyerahan bantuan diserahkan di Ruang Pertemuan Kantor Bupati Majene, di Polman diserahkan di Taman Sport Center. Gubernur Sulbar , Ali Baa Masdar mengatakan, meskipun dalam masa pandemi covid-19 seperti saat ini, harus tetap bersemangat dalam melaksanakan aktivitas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. " Kita tidak boleh terlalu takut, tapi juga tidak boleh lengah, untuk itu harus tetap jaga pola hidup bersih dan terapkan protokol kesehatan," kata Ali Baal. Untuk itu, sambungnya, bantuan yang diberikan kepada pelaku usaha ini harus betul-betul dimanfaatkan dengan baik. Hal itu bertujuan, dalam rangka pemulihan ekonomi guna menghidupkan kembali UMKM/IKM yang terdampak covid-19. "Jangan sampai bantuan itu habis begitu saja,padahal itu kita berikan untuk modal usaha karena kita tau Covid-19 ini sangat mempengaruhi kondisi perekonomian kita," sambungnya. Ia juga mengatakan, dari bantuan yang diberikan oleh Pempov Sulbar kepada UMKM/IKM mungkin belum semua dapat, untuk itu, Ia meminta kepada instansi terkait agar mendata yang belum menerima agar nantinya juga diberikan bantuan pada tahap selanjutnya, dengan tetap harus melengkapi data sesuai yang dipersyaratkan. Untuk bantuan tersebut, akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing pelaku UMKM/IKM. Pj. Sekda Majene, Burhan menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan Pemprov Sulbar kepada UMKM/IKM Majene. "Selain bantuan emprov Sulbar untuk UMKM/IKM, Pemkab Majene juga telah…

Kominfo Sulbar-- Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar menyerahkan bantuan covid-19 bagi UMKM/IKM di Kabupaten Pasangkayu, Selasa, 28 Juli 2020. "Pemprov Sulbar melalui Dinas terkait telah memberikan bantuan modal bagi para UMKM dan IKM yang terdampak resiko pandemi di Pasangkayu sebanyak 398, dengan rincian UMKM berjumlah 221 dan IKM berjumlah 177. Jumlah keseluruhan bantuan modal sebesar Rp. 856.500.000 melalui teknis penyerahan transfer langsung ke rekening pelaku UMKM dan IKM sesuai daftar penerima bantuan modal terdampak Covid-19,"terang Ali Baal. Selain penyerahan bantuan covid-19, Gubernur Ali Baal Masdar juga melakukan penyerahan sapi kurban dari Presiden Jokowi kepada Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa " Hewan kurban yang diserahkan kepada Bupati Pasangkayu berasal dari Polewali Mandar dengan berat 1 ton 4 kilogram, yang diperuntukkan bagi seluruh warga masyarakat kota Pasangkayu agar dapat menikmati daging kurban di hari Idul adha," kata Ali Baal Di Pasangkayu, juga menyerahkan bantuan keagamaan bantuandi Masjid Nurul Madani, Pasangkayu sebesar Rp. 1.113.000.000, dan sebelumnya di Kabupaten Mamuju Tengah juga menyerahkan bantuan keagamaan sebesar Rp. 1.177.000.000. Untuk bantuan keagamaan, diperuntukkan bagi rumah-rumah ibadah dan sekolah-sekolah swasta seperti madrasah dan lainnya. " Kiranya bantuan hibah ini dapat betul-betul dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat untuk umat beragama, baik pembangunan masjid, gereja, pura dan lain-lain, "ujar mantan Bupati Polman dua periode itu. Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa, mengatakan, dalam kondisi pandemi saat ini tentunya sesuai data yang telah ada, terbukti banyak masyarakat Sulbar yang terpapar akan virus tersebut, sehingga berpengaruh pada dunia kesehatan, perekonomian dan merembes kepada para pelaku usaha UMKM dan IKM. "Tentunya kami selaku pemerintah daerah merespon pemberian stimulus bantuan permodalan atau bantuan kerja dengan nilai total Rp. 856.500.000 dan Pasangkayu nilanya 2,5 milyar pada 1.956 penerima bantuan termasuk UMKM yang kita lakukan, tujuannya bagaimana kita bisa memberikan stimulus atau rangsangan kepada masyarakat yang terpapar sehingga mereka bisa bergairah lagi dalam berusaha," beber Agus.(farid)

Kominfo Sulbar--Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar bersama rombongan melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Mamuju Tengah, Selasa, 28 Juli 2020. Kunker tersebut dalam rangka penyerahan bantuan UMKM dan IKM oleh Pemprov Sulbar melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM kepada masyarakat Tobadak yang terdampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar, didampingi Bupati Mamuju Tengah, Aras Tammauni, di Aula Kantor Bupati Mamuju Tengah. "Pemprov Sulbar melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian dan UKM Sulbar memberikan bantuan modal bagi UMKM dan IKM yang terdampak resiko pandemi Covid-19 di Mamuju Tengah sebanyak 271 UMKM dan IKM, "kata Ali Baal Masdar, Gubernur Sulbar saat menyampaikan sambutannya Masih kata Ali Baal, berdasarkan hasil pemetaan dampak Covid -19 bagi UMKM dan IKM di Sulbar terdapat permasalahan pokok, yakni menurunnya jumlah pembeli dan omzet produksi, sehingga pemasaran menjadi terganggu. Selain itu, juga kesulitan mendapatkan bahan baku produksi baik karena tingkat kemahalan ataupun kelangkaan bahan baku, kesulitan mengatur modal usaha, kesulitan membayar kredit usaha dan faktor lain yang semuanya berdampak pada menurunnya keberadaan UMKM dan IKM secara ekonomi. "Kita berharap bantuan modal ini yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat agar dapat dimanfaatkan dangan baik, betul-betul digunakan untuk menghidupkan kembali usahanya sehingga perekonomian kita dapat dipulihkan," pungkasnya Bupati Mamuju Tengah, Aras Tammauni, mengemukakan, telah diketahui bersama bahwa Mamuju Tengah merupakan salah satu daerah terdampak Covid-19, sehingga berdampak buruk baik dari sisi kesehatan maupun perekonomian. Aras menuturkkan, di masa pandemi ini disadari bahwa sebagian masyarakat merasakan dampak ekonomi akibat kurangnya aktivitas yang dilakukan dalam keseharian, sebab mereka taat pada himbauan pemerintah yang ada. "Salah satu sektor yang terdampak Covid-19 adalah UMKM dan IKM di Mamuju Tengah, sehingga perlu mendapat perhatian dari kita semua kepada sektor itu, guna melangsungkan usaha mereka kembali dalam rangka mengurangi kemiskinan dan menyerap tenaga kerja untuk menghidupkan perekonomian daerah,"tutur Aras…

Kominfo Sulbar-- Komisi Informasi (KI) Provinsi Sulawesi Barat bekerja sama dengan Pemprov Sulbar menggelar diskusi publik dengan tema " Menuju Sulbar Yang Informatif" yang berlangsung ruang pola lantai 4 Kantor Gubernur Sulbar, Selasa, 28 Juli 2020 Dalam diskusi tersebut menghadirkan narasumber dari komisioner Komisi Informasi Pusat Romanus Ndau. Dalam diskusi yang dipandu oleh mantan Ketua KI Sulbar, Dr. Rahmat Idrus, Romanus menyampaikan, melalui diskusi tersebut bisa berbagi gagasan atau pengetahuan dalam mencari langkah- langkah apa saja agar Sulawesi Barat menjadi salah satu provinsi yang informatif. Sehingga, melalui dari Pejabat Pengelola Informasi Dokumentasi (PPID) yang sudah mempunyai system pelayanan informasi yang baik dan dapat menyebarkan suatu informasi yang tepat agar tersampaikan secara dini dan detail. " Melalui PPID akan terus melayani masyarakat terkait memberikan informasi kinerja pemerintah secara dini dan detail agar keterbukaan informasi menjadi salah satu jalan untuk mendorong partisipasi masyarakat. Saya berpesan kepada masyarakat kalau anda tidak tahu anda ragu-ragu apa saja prestasi dan apa pekerjaan pemerintah bertanyalah kepada badan publiknya atau PPIDnya jangan tanya ke medsos apalagi menyebarkan spekulasi yang tidak berdasar"tandas Romanus Kepala Dinas Kominfopers,Safaruddin Sanusi mengatakan, melalui sinergitas antara KIP dan PPID diharapkan dapat menyebarkan informasi terkait kegiatan OPD , dan dihimbau agar setiap OPD memiliki link yang bersifat informasi khusus sehingga masyarakat tahu apa saja yang di kerjakan. (tawin)

Kominfo Sulbar -- Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, menghadiri rapat paripurna terkait penyampaian laporan akhir badan anggaran dan persetujuan bersama terhadap ranperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD anggaran 2019, di ruang rapat paripurna DPRD Sulbar, Selasa 28 Juli 2020 Dalam sambutannya Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, mengatakan dalam pembahasan ranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2019 tidak terlepas dari berbagai kendala. "Tantangan dan kendala yang dihadapi baik dari penyajian data, pengalokasian waktu untuk pembahasan, maupun rapat pada tingkat komisi dan rapat paripurna. Rapat-rapat komisi yang bermitra bersama eksekutif telah berlangsung dengan baik, untuk menyerap pokok-pokok pikiran dan perbaikan program kegiatan, demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah Sulbar yang maju dan malaqbi,"ucap Idris Ia juga menyampaikan, ranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2019 yang telah disetujui bersama nantinya akan dievaluasi oleh Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia bersama pihak-pihak yang mewakili eksekutif dan yang mewakili legislatif dari pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. Oleh karena itu,diharapkan kepada kepada anggota DPRD Sulbar kiranya dapat memberi saran dalam proses evaluasi ranperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD anggaran 2019,"tutup Idris Wakil Ketua I DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Usman Suhuriah, mengatakan proses pembahasan ranperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD anggaran 2019 telah berjalan sesuai mekanisme peraturan tata tertib DPRD. "Proses pembahasan ranperda tersebut telah melalui pembahasan tahap pertama, yang dimulai dengan rapat-rapat paripurna DPRD, yang diawali penyerahan ranperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD anggaran 2019 Provinsi Sulbar,"kata Usman Pada hari ini, lanjut Usman ranperda tersebut memasuki pembahasan tahap kedua, yang sebelumnya telah dilaksanakan rapat badan anggaran bersama tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) dalam rangka pembahasan tahap akhir dan keaiapan penyampaian laporan akhir terhadap ranperda tersebut. (deni)

Kominfo Sulbar-- Sebanyak 8 ribu ton cangkang sawit asal Sulbar diekspor ke Thailand melalui Pelabuhan Belang-belang, Kabupaten Mamuju, Senin 27 Juli 2020. Ekspor perdana cangkang sawit ke Thailand, ditandai dengan penyerahan Phytosanitari Certificate dan pelepasan burung merpati, oleh Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar bersama Kepala Badan Karantina Pertanian RI, Ali Jamil yang mewakili Menteri Pertanian RI dan Kepala UPP Kelas III Belang -belang Kabupaten Mamuju, Kapten. Cristina Anthon. "Kita bersyukur hari ini kita berkumpul di Pelabuhan Belang -belang bersama Kepala Balai Pertanian RI mewakili bapak menteri. Disini kita sama-sama melihat pelepasan ekspor perdana cangkang kelapa sawit sebanyak 8 ribu ton. Semoga kedepan Sulbar dapat lebih meningkatkan ekspornya,"kata Ali Baal Masdar, Gubernur Sulbar saat saat diwawancarai Masih kata Ali Baal, wilayah Indonesia yang sebagian besar bertopografi pertanian dengan penduduknya yang berprofesi sebagai petani, menjadi modal utama bagi dunia pangan Indonesia, sehingga dari sektor tersebut Sulbar tidak ingin ketinggalan dan segera mengambil perannya. "Ekspor kali ini sudah yang ketiga kali, di awali ke Jepang sebanyak dua kali dan sekarang ke Thailand. Kita berharap ekonomi masyarakat Sulbar dapat semakin maju dan malaqbiq," pungkas mantan Bupati Polman dua periode itu Ia menambahkan, semua lapisan masyarakat patut berbangga dengan sumber daya alam (SDA) yang kaya dimiliki Sulbar. "Komoditas ternak seperti sapi banyak dilalulintaskan ke daerah Kalimantan, begitupula komoditi lain seperti, pisang dan kelapa yang berasal dari Mamuju Tengah dan bahkan cangkang kelapa sawit mampu menembus Pasar international. Semuanya harus berbangga dengan SDA Sulbar yang sangat kaya tersebut,"pungkasnya Kepala Badan Karantina Pertanian RI, Ali Jamil, mengemukakan, berdasarkan data sistem perkarantinaan, IQFAST cangkang sawit milik CV Anugrah Abadi, Sulbar baru pertama kali mengirim cangkang sawit ke Thailand dengan nilai ekonomi sebesar Rp. 8,9 milyar yang dinilai berdampak baik bagi Sulbar itu sendiri. "Tahun lalu, produk yang sama juga berhasil diekspor ke Jepang sebanyak 8,4 ton,"beber Ali Jamil…

Kominfo Sulbar -- Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar mengikuti acara Penyerahan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk koperasi, melalui video conference di lantai 4 Kantor Gubernur Sulbar, Kamis 23 Juli 2020. Penyerahan program PEN, dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta. Dalam program PEN, Pemerintah Pusat melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) menyiapkan dana untuk koperasi di Indonesia sebesar Rp. 1 triliun, dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi selama pandemi Covid-19. Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, mengatakan, sasaran utama perwujudan program itu adalah para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui berbagai fasilitas pembiayaan yang ringan, supaya dunia usaha di Indonesia dapat kembali produktif dan meningkatkan perekenomian. "LPDB menyalurkan dana sebesar Rp. 1 triliun untuk 100 Koperasi di Indonesia. Kita ada salah satunya di Sulbar yaitu KSU Bunga Rama di Polewali Mandar sebesar Rp. 2 milyar. Insya Allah untuk tahap berikutnya kami upayakan lagi agar beberapa koperasi yang ada bisa dapat bantuan dari LPDB," beber Ali Ali Baal menegaskan, bantuan yang diberikan LPDB kepada koperasi khususnya yang ada di Sulbar, harus bisa dikelola dengan cepat dan tepat sasaran, agar semua sektor ekonomi di daerah bisa cepat berjalan. "Saya harapkan dana ini bisa dikelola dengan baik, jangan disia-siakan ini harus tepat, cepat dan benar. Berikan kepada pelaku-pelaku usaha yang betul membutuhkan, jangan diberikan kepada pelaku usaha yang sudah terkapar atau yang sudah tidak dapat beroperasi lagi."tandas Ali Baal Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo, dalam sambutannya mengatakan, gambaran perekonomian dunia bisa berubah dari setiap bulannya, bersifat sangat dinamis dan posisinya semakin sulit, prediksi pertumbuhan ekonomi berubah-ubah dikarenakan kondisi yang tidak menentu seperti di tengah pandemi Covid-19 ini. "Kita tahu semuanya, keadaan sekarang adalah keadaan yang tidak mudah. Keadaan yang sangat sulit bagaimana mengendalikan Covid-19 dan ekonomi ini supaya berjalan beriringan, bukan hal yang mudah,"ucap pria yang…

Kominfo Sulbar-- Sekprov Sulbar Muhammad Idris mengikuti Webinar (Web Seminar) Sejajaran Kodam Hasanuddin dan Forkopimda se- Sulawesi Selatan, Sulbar dan Sultra, di Aula Makodim 1418 Mamuju, Kamis 23 Juli 2020. Kegiatan yang digelar secara virtual tersebut, dibuka Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumengerukka, di Balai Manunggal M. Yusuf Makassar, Sulsel. Webinar bertemakan, optimalisasi pendisiplinan protokol kesehatan menuju masyarakat yang produkti dan aman Covid-19. Dalam sambutannya, Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumengerukka, mengatakan, pandemi Covid- 19 cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu, sehingga perlu penanganan lebih ekstra lagi. Disampaikan, berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19, diantaranya dengan melibatkan seluruh komponen bangsa. "Kami mengambil langkah-langkah dengan melibatkan seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama memutus mata rantai Covid-19. Apapun kegiatan yang kita lakukan harus ada kekompakan supaya berjalan dengan baik,"tandas Andi Sumengerukka Andi Sumengerukka menegaskan, agar pandemi Covid-19 bisa selesai salah satu upaya yang harus dilakukan adalah mematuhi protokol kesehatan dan mengedukasi masyarakat agar patuh memakai masker. Sekprov Sulbar, Muhammad Idris mengatakan, dengan tetap menjaga kekompakan Sulbar berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19 hingga saat ini. "Saat ini pengendalian Covid-19 di Sulbar lumayan bagus, dengan jumlah kasus sampai hari ini hanya 169 kasus dan meninggal 3 orang," sebut mantan Deputi bidang Diklat LAN RI itu. Terkait update situasi Covid-19 di Makassar, Pakar Epidemiologi Makassar, Ansariadi, menyampaikan, peningkatan kasus Covid-19 di Makassar terjadi setelah lebaran, kemudian beberapa hari terakhir sudah mengalami penurunan. "Kalau kita lihat dua minggu terakhir mengalami penurunan secara cepat, yang biasanya dulu kita dapat lebih 100 kasus dan sekarang antara 60-80 kasus,"ungkap Ansariadi Untuk menekan penularan Covid-19 di Makassar, Ansariadi menyatakan, jika memungkinkan akan melakukan tes terhadap kurang lebih 750-1000 orang perhari, yang diharapkan dalam tiga minggu semua yang menjadi sumber penularan di masyarakat bisa ditemukan dan segera di isolasi, sehingga penularan akan berkurang dan…

Kominfo Sulbar --Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar melakukan penanaman perdana kedelai bersama Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar dan Direktur PT. Agro Multi Gemilang Plantation, Petrus Jhandra MBA di Desa Sumberjo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Rabu, 22 Juli 2020. Kegiatan tersebut, sebagai tahapan awal dari program pengembangan tanaman kedelai skala besar di Sulbar. Tahap awal dimulai di Desa Sumberjo ditanam di atas lahan seluas lima hektar. "Sebanyak 2.250 ton bantuan bibit kedelai disiapkan untuk 50 ribu hektar lahan di tanah malaqbiq Sulbar untuk empat kabupaten, yakni Polewali Mandar, Mamuju, Mamuju Tengah, Pasangkayu. Sebagai tahapan awal dilakukan di Desa Sumberjo Kabupaten Polewali Mandar dengan luas lahan lima ribu hektar, "kata Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar Ia juga mengemukakan, untuk tahap awal di Kabupaten Polewali Mandar sebanyak 500 hektar lahan dan pada 2021 ditargetkan mencapai 50 ribu hektar yang membutuhkan sekira dua ribu bibit kedelai. "Untuk sekarang pemerintah menyediakan 500 hektar lahan ditahap awal dan akan dilanjutkan pada 2021 dan itu dilakukan secara bertahap. Hal itu kita akan genjot, tatapi terlebih dahulu kita harus mempersiapkan secara matang persiapan yang dibutuhkan,"sambungnya. Ali Baal menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada pihak PT. Multi Agro Gemilang Plantation atas kesediaan bersinergi untuk pembangunan pertanian di Sulbar, khususnya pengembangan komoditi kedelai. Mantan Bupati Polman itu juga berharap, dengan adanya program tersebut , berbagai persoalan atau kendala yang dihadapi petani dalam pengembangan kedelai sudah dapat teratasi, sehingga akan melancarkan upaya dalam pengembangan ekonomi daerah, khususnya di sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian Sulbar. Ia juga menyampaikan, Pemprov Sulbar membuka ruang kepada para investor untuk menjalin kerjasama dengan stakeholder lainnya, untuk memulihkan semangat para petani dan masyarakat dalam menekuni usaha yang beradaptasi pada kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19. Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar, mengemukakan, untuk lahan yang akan disediakan bagi tanaman kedelai skala besar, Kabupaten Polewali…

  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments