01 Mar 2024

Sekretaris Dinas TPHP Sulbar Hadiri Acara Rilis Berita Resmi Statistik

 

Mamuju - Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) drh. Agus Rauf menghadiri acara Rilis Berita Resmi Statistik oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar di Aula Gedung BPS, Jumat 1 Maret 2024. 

 

Kegiatan ini dirangkaikan dengan acara Penyerahan Piagam Penghargaan oleh Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh kepada Kepala BPS Sulbar Tina Wahyufitri, didampingi Sekretaris Dinas TPHP Sulbar, sebagai peringkat 1 terbaik nasional untuk peningkatan pelaporan Statistik Pertanian Hortikultura (SPH) Tahun 2023. Piagam ini merupakan bentuk apresiasi dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI atas pencapaian konsistensi pelaporan data hortikultura.

 

Pengelolaan statistik hortikultura dilaksanakan BPS bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura serta Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian, dan kerjasama ini berjenjang sampai ke tingkat kabupaten/kota melalui petugas pengumpul data di tiap kecamatan. Pengelolaan statistik hortikultura ini melalui beberapa tahapan, mulai dari pengumpulan data, pelaporan, analisis hingga penyajian data. 

 

Sekretaris Dinas TPHP Sulbar, drh. Agus Rauf menjelaskan, Dinas TPHP melalui Bidang Hortikultura bersama BPS Sulbar secara konsisten melakukan monitoring serta pembinaan data sektoral yang telah dikumpulkan oleh petugas di tiap kabupaten.

 

“Subsektor hortikultura telah berkontribusi secara nyata mendukung perekonomian nasional dalam rangka penyediaan produk pangan, kesehatan, pariwisata, perdagangan dan penyerapan tenaga kerja,” ungkap drh. Agus Rauf.

 

Sementara, Kepala Dinas TPHP Sulbar Syamsul Ma’rif mengatakan, berkembangnya perekonomian dan pengetahuan masyarakat telah meningkatkan kesadaran akan pentingnya buah-buahan dan sayuran sebagai sumber gizi dan pangan sehari-hari. 

 

"Disamping itu, kehidupan modern membutuhkan kondisi lingkungan yang indah dan asri, serta adanya paradigma back to nature dalam bidang kesehatan dan penataan lingkungan menyebabkan permintaan tanaman biofarmaka dan tanaman hias cenderung meningkat," kata Syamsul Ma’rif, saat dihubungi via seluler, Jumat, 1 Maret 2024.

 

Dia menekankan, sehubungan dengan perkembangan tersebut, maka ketersediaan data dan informasi pertanaman komoditas hortikultura sangatlah diperlukan. Perbaikan data dilakukan untuk menghasilkan data yang lebih objektif, akurat dan mutakhir.

 

“SPH ini sangat penting artinya dalam mendukung perumusan perencanaan dan kebijakan, menginformasikan keadaan dan keberhasilan, maupun dalam mengevaluasi kinerja pembangunan subsektor hortikultura," ujarnya. (rls)

Read 200 times
(0 votes)