06 Feb 2024

Tingkatkan Kewaspadaan ASF, Dinas TPHP Sulbar dan Pejabat Otoritas Veteriner Lakukan Konsolidasi

 

MAMUJU– Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan rapat konsolidasi, Selasa, 6 Februari 2024. 

 

Pertemuan ini berlangsung di Kantor Dinas TPHP Sulbar, dipimpin Sekretaris Dinas TPHP drh. Agus Rauf, dihadiri Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Nur Kadar, serta Dokter Hewan (Veteriner) lingkup Dinas TPHP Sulbar. 

 

Sekretaris Dinas TPHP drh. Agus Rauf yang sekaligus menjabat sebagai Penjabat Otoritas Veteriner (POV) Sulbar mengatakan, kegiatan itu merupakan bentuk tindak lanjut atas laporan masyarakat terhadap maraknya kasus kematian ternak babi dan kekhawatiran masyarakat terhadap keamanan konsumsi produk babi akibat penyakit ASF (African Swine Fever). 

 

Perlu diketahui, ASF merupakan penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen. Kondisi yang tentunya mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Sejauh ini, ASF bukan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis). Meski tidak zoonosis, sebaiknya hewan yang terkena atau bergejala ASF untuk tidak dikonsumsi karena tidak masuk aspek ASU (AMAN, SEHAT, UTUH) serta dikhawatirkan limbah sisa pembuangannya akan menyebarkan penyakit ASF. 

 

"Saya harapkan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan agar segera melakukan koordinasi dan menentukan langkah-langkah yang cepat dan tepat terkait keluhan masyarakat tersebut," kata drh. Agus Rauf.

 

Hasil dari rapat konsolidasi tersebut, drh. Agus Rauf meminta kepada Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan segera membuat surat edaran terkait kewaspadaan penyakit ASF serta aktif melakukan penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit ASF, agar masyarakat memiliki pemahaman tentang bahaya penyakit ASF yang menyerang hewan (babi), sehingga dapat bersama dengan pemerintah berupaya menjaga agar penyakit ASF bisa dihentikan penyebarannya. 

 

Dia juga meminta kepada seluruh dokter hewan yang ada untuk mendukung program KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) mengenai penyakit ASF. (rls)

Read 200 times
(0 votes)