31 Okt 2023

DTPHP Sulbar Gandeng Polda Sulbar Lakukan Pengawasan Pemotongan Hewan Ruminansia Betina Produktif di RPH Wonomulyo

 

POLMAN–Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bersama Subdit Ekonomi Dit Intelkam Polda Sulbar, AKBP. Andi Ikhsan Tahir, dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar (Polman) melakukan pengawasan pemotongan ternak ruminansia betina produktif di Rumah Potong Hewan (RPH) Wonomulyo, Kabupaten Polman, pekan lalu. 

 

Pengawasan yang dilakukan dini hari tersebut untuk melihat kegiatan pemotongan di RPH Wonomulyo terkait dengan pengendalian pemotongan ternak ruminansia betina produktif.

 

Dasar hukum kegiatan Undang-undang (UU) Nomor 18 Tahun 2009 jo UU Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, khususnya pasal 18 ayat 4 disebutkan setiap orang dilarang menyembelih ternak ruminansia kecil betina produktif atau ternak ruminansia besar produktif.

 

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DTPHP Sulbar, Nur Kadar mengatakan, tujuan pengawasan pemotongan ternak ruminansia betina produktif itu diantaranya untuk meningkatkan populasi sapi, sehingga tercipta swasembada pangan. Dampak apabila masyarakat tidak terkendalikan melakukan pemotongan ternak betina akan mengurangi jumlah populasi yang berakibat ternak menjadi langka atau punah.

 

"Apabila ternak betina yang masih produktif dipertahankan untuk dipelihara, maka akan menghasilkan keturunan sehingga meningkat jumlah populasinya,"kata Nur Kadar.

 

Dalam pengawasan tersebut, lanjutnya, dilakukan juga koordinasi dengan Polsek Wonomulyo. Dari hasil koordinasi terkait kegiatan pengendalian pemotongan betina produktif, diupayakan agar Pemerintah Kabupaten Polman dapat menekan jumlah pemotongan hewan ruminansia betina produktif di kabupaten itu yang tingkat pemotongannya masih tergolong tinggi. 

 

Selain itu, pemerintah kabupaten harus tegas melarang pemotongan sapi betina produktif serta melakukan tindakan dengan sanksi sesuai dengan UU 41/2014 tentang peternakan dan kesehatan hewan pada pasal 18 ayat 4 yang disebutkan setiap orang dilarang menyembelih ternak ruminansia kecil betina produktif atau ternak ruminansia besar produktif. Namun masih ditemukan sapi betina dipotong untuk keperluan konsumsi, karena di lapangan masih terjadi pelanggaran/pengabaian peraturan pemotongan sapi/ternak betina umur produktif yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 

 

Dia menambahkan, dinas provinsi dan kabupaten akan terus melakukan sosialisasi terkait larangan pemotongan betina produktif tersebut. Kegiatan pengawasan pengendalian pemotongan ternak ruminansia betina produktif pada tahun 2024 akan ditangani oleh aparat penegak hukum. 

 

"Sebab DTPHP Sulbar bersama dinas kabupaten yang membidangi Fungsi Peternakan dan Kesehatan hewan sudah melakukan sosialisasi dan pembinaan dari tahun 2020. Hal ini sesuai dengan perjanjian kerjasama antara DTPHP dengan Polda Sulbar,"tutupnya. (rls)

 

#hewan

#pemprovsulbar

#sulbarjaya

#sulbarmaju

#sulbarmalaqbi

#sulbar

@kominfosulbar

@ikp

#mamuju

#majene 

#polewali

#mamasa

#pasangkayu

#mateng

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   YouTube : Pemprov Sulbar 

 

Instagram: @pemprov_sulbar

 

Facebook /Fanpage : Pemprov Sulawesi Barat/ Pemprov Sulbar

 

Website : https://berita.sulbarprov.go.id/

 

Tik tok : @pemprov.sulawesibarat

Read 280 times
(0 votes)