19 Okt 2022

Anggota dan Pengurus DWP Diminta Jadi Agen Perubahan Dalam Keluarga dan Masyarakat

 

Mamuju -- Dalam rangka mempererat silaturahmi bersama, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sulbar menyelenggarakan Seminar di Gedung PKK Sulbar, Selasa 18 Oktober 2022. Kegiatan itu mengusung tema "Penguatan Literasi Digital Kaum Perempuan dan Akselerasi Penurunan Stunting di Sulbar".

Adapun yang menjadi host penyelenggara pada Seminar tersebut diantaranya, Dinas Kominfopers Sulbar, Dinas Dukcapil, RSUD Regional Sulbar, Dinas ESDM dan Balitbangda.

Ketua DWP Sulbar, Ny. Kartini Hanafi Idris mengatakan, isu-isu seperti yang ada dalam tema Seminar merupakan hal yang sangat penting untuk dibahas, melihat angka prevalensi stunting di Sulbar pada tahun 2021 tinggi berada di urutan kedua setelah NTT, serta melihat perubahan besar yang terjadi di masa pandami dengan memahami dan memaksimalkan penggunaan teknologi dari segala aspek kesehatan, pendidikan dan lainnya.

Oleh karenanya, Kartini meminta kepada Ibu-ibu Anggota dan Pengurus DWP bisa menjadi agen perubahan dalam keluarga dan masyarakat sekitarnya, dengan memberikan contoh positif yang baik.

"Kita harus menerima perubahan besar yang terjadi pada saat pandemi Covid-19. Dengan perkembangan-perkembangan yang ada seperti sekarang ini, Ibu-ibu tidak boleh ketinggalan,"pesan Kartini

Terkait pelaksanaan Seminar, Kartini menyampaikan bahwa Seminar kali ini adalah kegiatan pertama yang dilaksanakan secara luring setelah pandemi Covid-19.

"Kegiatan ini merupakan agenda rutin, namun karena sejak dua tahun terakhir pandemi mewabah seminarnya dilakukan secara daring. Kami selalu menginginkan untuk memberdayakan unit-unit di OPD dan Unit Vertikal, jadi kita disentralisasi semua aktivitas yang ada di provinsi, Kami minimkan kegiatan yang ada di OPD,"tuturnya

Dia menambahkan, dalam melaksanakan kegiatan, DWP membagi dari 38 unsur OPD yang ada untuk setiap bulannya 3-4 unit OPD yang menjadi penyelenggara acara. Hal itu menurutnya bisa menjadi pembelajaran bagi Ibu-ibu Anggota Pengurus DWP untuk melihat keterlibatan dan manfaat kolaborasi dalam berorganisasi.

"Walaupun tidak maksimal para host untuk saling berkolaborasi, akan tetapi saya fikir bahwa untuk mengawali sesuatu itu memang banyak tantangan, tapi itu Insya Allah tidak akan jadi masalah karena ketika beberapa unit OPD ini menjadi host penyelenggara, maka kita tidak akan sulit untuk mencari isu,"tandasnya

Sementara itu, mewakili Pembina DWP Sulbar, Amujib menekankan, teknologi informasi dan sistem digitalisasi menjadi hal mutlak yang harus dipahami bersama. Karena menurut pandangannya, dengan Ibu-ibu mengikuti seminar itu menjadi warning bagi Bapak-bapak bahwa Ibu-ibu lebih siap dalam menghadapi perkembangan digitalisasi yang ada.

Menanggapi isu prevalensi stunting tertinggi di Sulbar, Amujib mengatakan, 1000 hari kelahiran anak menjadi hal yang penting untuk diperhatikan para Ibu-ibu. Oleh karena itu, Ia berharap Sulbar tidak menyumbang sebagai angka nomor satu stunting tertinggi di Indonesia.

"Kasus seperti itu diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi semua elemen masyarakat, untuk bisa lebih memperhatikan pemberian gizi yang terbaik bagi generasi-generasi terbaik penerus bangsa,"pungkasnya (Ayu)

Read 264 times
(0 votes)