Sejak pertama kali muncul di Wuhan, China pada akhir tahun 2019 dan menyebabkan wabah pandemi di seluruh dunia, Covid-19 telah merubah atensi masyarakat di dunia, dengan meningkatkan kewaspadaan penyebaran virus Corona dimana virus ini dapat dengan mudah menular melalui media droplet (percikan air liur saat batuk atau
bersin), aerosol, maupun kontak transimisi melalui benda atau sentuhan langsung.
Bekerja dan beraktifitas diluar ruangan saat pandemi, mengharuskan kita menjaga kebersihan
tangan secara terus menerus dari paparan virus. Penggunaan Hand Sanitizer kemudian menjadi
pilihan praktis saat kita berada jauh dari fasilitas tempat mencuci tangan dengan menggunakan air
dan sabun. Sangat penting untuk mengetahui isi kandungan dari Hand Sanitizer yang kita gunakan
sehari-hari. Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan, formulasi gabungan alkohol, hidrogen
peroksida, dan gliserin adalah formulasi yang baik dan cukup dapat digunakan sebagai alat untuk
membunuh kuman maupun virus yang terdapat pada tangan. Namun, amankah penggunaan Hand
Sanitizer secara terus menerus pada kulit?
Fungsi alkohol dan hidrogen peroksida yang terkandung pada Hand Sanitizer berfungsi efektif
untuk membunuh virus dan bakteri dengan minimal kandungan konsentrasi alkohol 60% - 95%.
Namun, penggunaan alkohol terus menerus dapat menurunkan kelembaban kulit sehingga dapat
membuat kulit terasa kering hingga perih. Hal ini terjadi karena alkohol merusak skin barrier, dimana
lemak pada kulit, yang menjaga kelembaban juga ikut rusak. Sehingga, pada Hand Sanitizer, agen
humektan perlu ditambahkan. Gliserin adalah humektan yang dapat ditemukan dalam Hand Sanitizer.
Gliserin inilah yang akan menjaga kelembaban kulit. Seringkali, Aloe Vera atau Lidah Buaya juga
ditambahkan pada beberapa Hand Sanitizer dengan harapan untuk membantu menjaga kelembaban
kulit, yang bisa saja terganggu akibat penggunaan bahan-bahan desinfektan. Namun perlu
diperhatikan, bahwa mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun minimal 20 detik, adalah langkah
yang paling efektif dalam menjaga kebersihan tangan. Terutama jika kita sering mengaplikasikan Hand
Sanitizer. Mencuci tangan setelahnya, sangat dianjurkan. Jika iritasi yang parah terjadi, seperti
munculnya kemerahan, rasa gatal, perih, kulit terkelupas dan tampak bintil berisi cairan, segeralah
konsultasikan ke dokter spesialis terdekat.
Langkah lain yang dapat dilakukan untuk mencegah kulit iritasi adalah dengan menggunakan
pelembab setelah mencuci tangan. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit & Kelamin (PERDOSKI)
mengajurkan penggunaan pelembab dapat digunakan sesaat setelah mengeringkan tangan setelah
mencuci tangan. Pilihlah pelembab dengan kandungan Mineral Oil atau Petrolatum, pelembab yang
tidak mengandung warna dan pengharum buatan. Untuk kulit sensitif, gunakan pelembab dengan
kandungan bahan seperti Seramid, Shea Butter, atau minyak almond. Minumlah air putih yang cukup
untuk meningkatkan hidrasi kulit.
Lakukanlah langkah proteksi diri sesuai dengan anjuran, agar upaya pencegahan penularan
Covid-19 dapat dilakukan dengan maksimal.