15 Apr 2018

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Anak Adalah Generasi Pilar Bangsa



 

Kedatangan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise di Kabupaten Mamuju mendeklarasikan 4 sekolah yang menjadi model percontohan Sekolah Ramah Anak yakni SMP Negeri 2 Mamuju, MTS Negeri Binanga, SD Inpres Rimuku dan Madrasah Iptidaiyah Swasta Al Chaeriyah Mamuju kamis, 12 Maret 2018 di MTS Binanga Kabupaten Mamuju bersama para Deputi Kementerian PP – PA juga di hadiri Gubernus Sulawesi Barat, H. Ali Baal Masdar, Wakil Bupati Mamuju H. Irwan SP Pababari, Ketua DPRD Mamuju H. Sitti Suraidah Suhardi, Ketua PKK Provinsi Sulbar Andi Ruskati serta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Mamuju. 

Menurutnya  di Kabupaten Mamuju, telah menginisasi delapan sekolah ramah anak (SRA) untuk menekan angka kekerasan di sekolah. Untuk itu, Yohana meminta agar seluruh komponen masyarakat dapat ikut mengawal SRA agar memnuhi enam komponen SRA, karena berdasarkan hasil kajian cepat Kementrian PPPA pada tahun 2017 masalah yang terbesar yang masih ada di sekolah adalah bullying, yaitu sebesar 58 persen.Dimomen tersebut Menteri PP – PA yang akrab disapa “Mama Yo” menegaskan bahwa investasi untuk anak itu harus besar karena anak inilah yang akan melanjutkan generasi kita kedepannya semoga Sekolah Ramah Anak, bisa menjadi model percontohan untuk sekolah lainnya.Dalam waktu dekat ia juga akan melaunching Provinsi Sulawesi Barat menjadi Provinsi Layak Anak untuk mendukung gerakan “World Fit For Children” (Dunia Yang Layak Bagi Anak) untuk meneruskan hak dan tanggung jawab bersama mengurus semua hak anak. “Karena anak punya hak untuk bersekolah, bermain, berkreatif, beraktifitas menggunakan waktu serta dilindungi, diperhatikan oleh Negara” Ujar Mama Yo.Disampaikan, angka perkawinan anak (usia dini) di Sulawesi Barat adalah yang terbesar di Indonesia. Olehnya, tumbuh kembang anak harus menjadi tanggung jawab kita bersama.Untuk melakukan pencegahan anak usia dini, ada 20  indikator yang harus dilaksasanakan oleh semua pejabat yang ada di Provinsi sampai di Kabupaten diantaranya, hak-hak anak, tumbuh kembang anak serta perlindungan khusus bagi anak-anak harus menjadi perhatian.“ Anak- anak mempunyai hak-hak khusus yang harus diperhatikan, hak untuk bersekolah, bermain, berkreatif, hak untuk dilindungi dan hak untuk beraktifitas menggunakan waktu-waktu luang yang merupakan milik anak-anak yang harus diperhatikan oleh Negara, dan itu merupakan tanggung jawab kaita bersama, “ tandas Yohana.Masih kata Yohana, Sesuai dengan deconvension Onderait of the childream, kompensi Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB), dan dengan adanya ratifikasi dari Presiden Republik Indonesia mengenai kompensi hak anak, maka anak menjadi salah satu  pilar perhatian bagi Negara.Masa anak-anak adalah waktu emas untuk belajar, karena waktu akan berjalan terus, kita menyelamatkan anak-anak, maka masa depan Provinsi dan Negara akan selamat.“ Jangan ada kekerasan, baik disekolah maupun dirumah, kita harus putuskan mata rantai kekerasan, “ harap ibu yang biasa dipanggil Mama YoIa juga menyampaikan, Kabupaten Mamuju telah menginisiasi 8 SRA untuk menekan angka kekerasan di sekolah. Untuk itu, Ia meminta agar seluruh komponen masyarakat dapat ikut mengawal SRA  agar memenuhi 6 komponen SRA.Wakil Bupati Mamuju H. Irwan SP Pababari juga menyampaikan apresiasi penuh atas pelaksanaan program ini, dan kepada sekolah-sekolah yang telah ditunjuk agar segera mempersiapkan diri baik dari persoalan infrastruktur maupun SDM yang dapat mengaplikasi program tersebut, sehingga sekolah ramah anak tidak hanya sebatas slogan namun benar-benar dapat kita wujudkan.“Kami berharap dengan program yang bertujuan untuk mewujudkan sekolah yang mampu menjamin perlindungan dan hak-hak anak di sekolah ini akan benar-benar menjadi pilot projek bagi sekolah lain, tidak hanya berskala lokal Sulawesi Barat namun untuk seluruh indonesia, karenanya kehadiran ibu Menteri PP – PA akan semakin membawa spirit untuk merencanakan dan melaksanakan program ini sesuai dengan apa yang diharapkan”Tutupnya. 

Read 935 times
(0 votes)
  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments