13 Nov 2018

PJ. SEKPROV: MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN, BUTUH PERAN SEMUA KOMPONEN

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat akan terwujud, apabila semua komponen bangsa berperan, serta dalam upaya kesehatan dengan memprioritaskan promotive-preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Hal tersebut disampaikan, Pj. Sekprov Sulbar Arifuddin saat membacakan sambutan Menteri Kesehatan RI Prof. Nila Farid Moeloek pada upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke- 54 lingkup Pemprov Sulbar, yang berlangsung di Lapangan Upacara Kantor Gubernur Sulbar, Senin 12 November 2018.

“Peringatan HKN ke- 54 tahun ini, sebagai momentum yang baik untuk mengingatkan kita, bahwa derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya akan terwujud. Dan mengubah pola hidup ke arah promotive-preventif dengan menekankan pada perilaku hidup sehat, yang di mulai dari diri sendiri, merupakan salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat,” tutur Arifuddin.

Selain itu, Arifuddin juga mengajak seluruh insan kesehatan, agar menjadikan Peringatan HKN tersebut, sebagai momentum untuk merefleksikan kembali sajauh mana keberhasilan pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan, dan keberhasilan sektor kesehatan dalam melibatkan semua unsur, lintas sektor dalam melaksanakan pembangunan kesehatan.
Terkait upaya meningkatkan kesadaran masyarakat berperilaku hidup sehat, Arifuddin mengungkapkan, Presiden RI Joko Widodo telah memprakarsai program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan menjadikannya sebagai suatu gerakan nasional yang tertuang dalam Inpres No. 1 tahun 2017.

“HKN ke-54 tahun ini, bertepatan dengan empat tahun Pemerintahan Jokowi-JK, kita patut bersyukur, bahwa berbagai program kesehatan yang dilaksanakan telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat kita refleksikan melalui hasil-hasil pembangunan kesehatan yang meliputi upaya mendekatkan akses pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu layanan,” kata Arifuddin.

Lebih jauh Arifuddin menjelaskan, adapun peran Pemerintah dalam mendekatkan akses pelayanan kesehatan diantaranya, pertama telah dibayarkan iuran bagi penerima bantuan iuran yakni pada 2015 sebanyak 87,8 juta menjadi 92,3 juta jiwa melalui perlindungan finansial. Kedua pada 2015 Fasilitasi kesehatan tingkat pertama yang menerima layanan JKN sebanyak 19.969, menjadi 21.763 pada 2017. Sementara fasilitasi tingkat lanjutan, juga mengalami peningkatan yakni dari 2015 sejumlah 1.847, menjadi 2.292 pada 2017.

Sedangkan, dalam peningkatan mutu layanan, pada 2017 telah meningkatkan sarana dan prasarana pada fasilitas tingkat pertama sebanyak 375 rehabilitasi Puskesmas, 35 pembangunan gedung, 750 pembangunan baru Puskesmas, 34 Unit Puskesmas keliling perairan, 537 Unit Puskesmas keliling roda empat, penyediaan 1.650 unit ambulans roda dua, 86 unit ambulan roda empat dan peningkatan sarana dan prasarana Puskesmas sebnayak 2.525, serta penyediaan alat kesehatan di Puskesmas sebanyak 10.437. Sementara, untuk fasilitasi kesehatan tingkat rujukan telah terdapat 104 RS rujukan regional, 20 RS rujukan Provonsi, empat rujukan nasional dan 408 RSUD lainnya.

Namun, selain dari keberhasilan tersebut, kata Arifuddin, juga masih menghadapi tantangan permasalahan kesehatan yang masih terjadi di Indonesia diantaranya, masih tingginya angka kematian ibu, angka kurang gizi, penyakit menular dan tidak menular.“Ini harus segera diselesaikan, jika ingin meningkatkan kualitas hidup saat ini dan masa yang akan datang. Perlu saya ingatkan pada para Kepala Dinas dan Puskesmas, agar mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki dalam rangka menyelesaikan permasalahan kesehatan di daerah” tandasnyaPada Peringatan HKN ke-54 kali ini, Kemeterian Kesehatan RI mengangkat tema Aku Cinta Sehat, dengan sub tema Ayo Hidup Sehat, Mulai Dari Sekarang

Read 719 times
(0 votes)
  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments