Mamuju – Sebanyak 11 orang perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat mengikuti Pelatihan Kajian Kebutuhan Pasca Bencana yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulawesi Barat. Kegiatan ini berlangsung di Marasa Corner, mulai tanggal 15 hingga 19 September 2025.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas aparatur sipil negara khususnyq BPBD dalam melakukan kajian kebutuhan pasca bencana (Jitu Pasna) yang lebih cepat, tepat, dan terukur, sehingga dapat menjadi dasar penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah terdampak bencana.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi bagian penting dalam memperkuat sumber daya manusia BPBD agar semakin profesional dalam penanggulangan bencana.

> “Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap kemampuan personel BPBD dalam melakukan kajian kebutuhan pasca bencana dapat semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Gubernur Sulawesi Barat, Bapak Suhardi Duka, yang menekankan pada penguatan kapasitas daerah dan peningkatan pelayanan publik, termasuk dalam penanganan kebencanaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penguasaan metodologi kajian kebutuhan pasca bencana akan sangat membantu pemerintah daerah dalam menyusun langkah-langkah strategis, khususnya pada fase rehabilitasi dan rekonstruksi, sehingga masyarakat terdampak bisa segera pulih.

Melalui keikutsertaan 11 orang perwakilan BPBD Sulbar dalam pelatihan ini, diharapkan lahir tenaga-tenaga terampil yang dapat mendukung percepatan pembangunan daerah yang tangguh bencana. (Rls)