Mamuju - Berdasarkan data dashboard Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) per 2 November 2025, capaian penemuan kasus TBC di Provinsi Sulawesi Barat tercatat sebesar 64,3 Persen dari total estimasi 5.051 kasus. Kabupaten Mamuju menjadi daerah dengan capaian tertinggi, yakni 97,4 Persen, disusul oleh Majene 72,4 Persen dan Pasangkayu 68,1 Persen.
Sementara itu, capaian di beberapa kabupaten lainnya masih di bawah target, seperti Polewali Mandar (60,7 Persen), Mamuju Tengah (56,3 Persen), dan Mamasa (19,3 Persen). Target capaian Treatment Coverage (TC) nasional untuk periode Oktober 2025 ditetapkan sebesar 75 Persen.
Pengelola data TB Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Harsalim, dalam keterangannya Senin 3 November 2025, menjelaskan bahwa capaian ini menunjukkan masih perlunya upaya intensif dalam memperkuat deteksi dini dan penanganan kasus TBC di lapangan, terutama di wilayah dengan cakupan rendah.
“Kita mengapresiasi kerja keras semua kabupaten, terutama Mamuju yang sudah melampaui target nasional. Namun, daerah lain juga perlu memperkuat sinergi lintas sektor untuk menemukan kasus lebih dini dan memastikan pengobatan tuntas,” ujarnya.
Penanganan Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win yang menjadi prioritas nasional. Dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Maju menuju Indonesia Emas, Presiden Prabowo Subianto menetapkan delapan program hasil cepat, dan tiga di antaranya berada di bawah Kementerian Kesehatan, salah satunya yaitu penurunan kasus TBC sebesar 50 Persen dalam lima tahun ke depan.
Langkah ini juga merupakan bagian dari implementasi Panca Daya ke-3 Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, yaitu membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter sebagaimana digagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga dalam mewujudkan visi “Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera.”
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan bahwa penguatan kolaborasi antara layanan kesehatan, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam percepatan eliminasi TBC.
“Kita harus bergerak bersama, memperluas deteksi, memastikan pengobatan lengkap, serta mengedukasi masyarakat untuk menghilangkan stigma terhadap TBC,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat terus mendorong peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, pemanfaatan data SITB secara real-time, serta integrasi layanan TBC dengan program kesehatan masyarakat lainnya untuk mempercepat pencapaian target eliminasi TBC pada 2030.
Naskah : Dinkes Sulbar
Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
