18 Apr 2024

Kompetensi dan Daya Saing Menjadi Upaya Bersama Atasi Masalah Ketenagakerjaan di Sulbar

 

MAMUJU -- Peningkatan Kompetensi ASN diharap dapat menjadi upaya dalam menghadapi tantangan dunia ketenagakerjaan di Provinsi Sulbar.

 

Webinar seri ke -45 yang mengangkat tema terkait, Tantangan Dunia Ketenagakerjaan dan Implikasi terhadap peningkatan kompetensi ASN menghadirkan narasumber seperti Direktur Bina Penyelenggaraan Bina Vokasi dan Pemagangan Kementerian Tenaga Kerja Muhammad Ali dan Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Makassar La Ode Haji Polondu.

 

Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris dalam webinar tersebut, menjelaskan mengenai berbagai tantangan yang dihadapi di Sulbar berkaitan dengan ketenagakerjaan.

 

Apalagi jika melihat angka pengangguran terbuka dari BPS itu menunjukkan angka yang cukup tinggi sebagai indikasi tantangan kerja tidak dapat diatasi secara penuh. 

 

Bagaimana dunia ketenagakerjaan saat ini dinilai belum bisa melihat persaingan sebagai hal yang utama harus diselesaikan.

 

"Tantangan kita adalah tantangan dari aspek penyikapan mindset yang ada diluar, terutama mengenai persaingan," kata Idris.

 

Menurutnya, dunia kerja yang terbatas bukan karena tidak adanya tempat kerja tetapi kita tidak bisa menilai persaingan di lingkungan kerja sebagai sesuatu yang harus disikapi.

 

"Kurangnya balai latihan kerja dan unit latihan kerja menjadi persoalan yang perlu disikapi secara bersama," ujarnya.

 

Selain itu, kapasitas dari ASN yang menangani ketenagakerjaan di Sulbar, butuh perhatian khusus.

 

"ASNnya harus menjadi ASN lepas dari cara kerja tradisional. Tugas ASN harus menjadi perumusan kebijakan di bidang ketenagakerjaan," jelasnya.

 

Sehingga diharap dari webinar yang digelar diharapkan dapat memberi solusi terhadap dunia ketenagakerjaan di Sulbar. Terutama mengenai proses Pemagangan yang perlu diperkuat.

 

Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Makassar, La Ode Haji Polondu mengatakan , setelah beberapa kali melakukan kunjungan di Provinsi Sulbar. Hal yang menarik yang indah yang secara filosofis dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sulbar yaitu tentang perahu sandeq 

 

Menurutnya, Perahu sandeq menjadi penyemangat dalam memulai segala aktivitas. Pesan filosofi dari perahu sandeq adalah kepemimpinan, kemudian kerjasama, dan semangat yang kuat dan saling mengimbangi serta etos kerja yang tinggi.

 

"Nilai tersebut dapat dibawa dalam menyemangati segala aktivitas mengahadapi tantang sekaligus menjadi spirit pembangunan ketenagakerjaan di Sulbar," ucapnya.

 

Direktur Bina Penyelenggaraan Bina Vokasi dan Pemagangan Kementerian Tenaga Kerja Muhammad Ali mengatakan meskipun angka pengangguran di Sulbar tinggi, namun jika dilihat dari indikator ketenagakerjaan di Sulbar masih jauh dari rata-rata nasional.

 

"Nasional saat ini diangkat 5,32 persen, sementara Sulbar diangka 2,27 persen, jadi Sulbar masih setengah dari rata-rata nasional," ucapnya.

 

Sementara yang dinilai menjadi permasalahan di Sulbar adalah persaingan, terutama berkaitan dengan tingkat pendidikan dimana 65 persen diantaranya masih berada ditingkat SMA kebawah.

 

"Nah ini menjadi PR kedepan bagaimana peningkatan kompetensi tenaga kerja agar bisa mengakses pekerjaan di level menengah tinggi keatas," ucapnya.

 

Sehingga meskipun pengangguran di Sulbar terbilang kecil, akan tetapi kompetensi dan daya saing masih kurang harus ditingkatkan.

 

Oleh karena itu, jalan yang harus dilakukan Pemerintah Provinsi Sulbar yaitu bagaimana melakukan penguatan SDM dan sekaligus lembaga pendidikan menjadi garda terdepan untuk menyiapkan tenaga kerja kompeten. (Rls)

Read 62 times Last modified on Kamis, 18 April 2024 10:31
(0 votes)
  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments